PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam rangka penyelenggaraan pendidikan inklusif, guru di sekolah
di sekolah, maupun di
Alat ini sifatnya masih sederhana, sebatas melihat gejala yang nampak.
Sedangkan untuk mendiagnosis yang
tenaga profesional dimaksud maka dengan alat identifikasi ini, guru, orang tua
dan orang terdekat lainnya dapat melakukan identifikasi, asal dilaksanakan
dengan cermat dan hati-hati. Selanjutnya hasil identifikasi tersebut dapat
dijadikan acuan memberikan layanan Pendidikan Khusus secara inklusif.
C. Ruang Lingkup
Buku
ini
membahas
tentang:
Anak
berkebutuhan
khusus
dan
anak
berkebutuhan khusus.
BAB II
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DAN KARAKTERISTIKNYA
sifatnya permanen.
dikelompokkan
gangguan
membutuhkaan
daya
layanan
penglihataan
khusus
sedemikian
dalam
rupa,
pendidikan
sehingga
maupun
kehidupannya.
Layanan khusus dalam pendidikan bagi mereka, yaitu dalam membaca
menulis dan berhitung diperlukan huruf Braille bagi yang tunanetra total,
dan bagi yang masih memiliki sisa penglihatan diperlukan kaca pembesar
atau huruf cetak yang besar, media yang dapat diraba dan didengar atau
diperbesar. Di samping itu diperlukan latihan orientasi dan mobilitas.
Untuk mengenali mereka, kita dapat melihat ciri-ciri sebagai berikut:
a. Kurang melihat (kabur), tidak mampu mengenali orang pada jarak 6 m.
b. Kesulitan mengambil benda kecil didekatnya.
c. Tidak dapat menulis mengikuti garis lurus.
d. Sering meraba-raba dan tersandung waktu berjalan,
e. Bagian bola mata yang hitam berwarna keruh/bersisik kering.
f. Tidak mampu melihat.
g. Peradangan hebat pada kedua bola mata,
h. Mata bergoyang terus
Anak
dengan
gangguan
penglihatan
dapat
juga
dikelompokkan
berdasarkan:
a. Berdasarkan ukuran ketajaman penglihatan, anak tunanetra
dapat
dibagi menjadi:
1)
feet (6 meter)
20
feet
[acuity
20/200legal
blind]
dikategorikan
yang
mengajak
anak
untuk
berbicara
dengan
cara
membelakanginya
tugas-tugasnya.
Mereka
memerlukan
layanan
pendidikam khusus.
Ketunagrahitaan mengacu pada intelektual umum yang secara
signifikan berada di bawah rata-rata. Para tunagrahita mengalami
hambatan dalam tingkah laku dan penyesuaian diri. Semua itu
berlangsung atau terjadi pada masa perkembangannya.
Seseorang dikatakan tunagrahita apabila memiliki tiga indikator, yaitu:
(1) Keterhambatan fungsi kecerdasan secara umum atau di bawah ratarata,
(2)
Ketidakmampuan
dalam
prilaku
sosial/adaptif,
dan
(3)
Nama Umur
(CA)
IQ
Si A
10 th
100
Umur
kecerdasan
(MA)
10 tahun
Si B
10 th
70-55
7-5,5 tahun
Si C
10 th
55-40
5,5-4 tahun
Si D
10 th
40-25
4 th -2,5
tahun
Si E
10 th
25 ke
2,5 tahun
ke bawah
diperlukan
Peristilahan
program
dalam
dan
layanan
kelumpuhan
dibagi
Untuk meningkatkan
pendidikan
khusus.
menurut
daerah
bagian
anggota
gerak
yang
tidak
lengkap/tidak
10
yang
berperilaku menyimpang baik pada taraf sedang, berat dan sangat berat,
terjadi
pada
usia
anak
dan
remaja,
sebagai
akibat
terganggunya
sendiri
maupun
lingkungan,
maka
dalam
mengembangkan
11
adanya
penataan
lingkungan
yang
kondusif
sehingga
untuk
mengoptimalkan
potensinya,
diperlukan
12
berkonsentrasi
untuk
jangka
waktu
yang
panjang,
yang
pengayaan
dalam
arti
memperdalam
dan
13
dan
kemampuan
untuk
beradaptasi,
tetapi
lebih
baik
tugas-tugas
akademik
sering
terlambat
14
15
identifikasi
atau
penjaringan
terhadap
mereka
melalui
assesmen,
yang
merumuskan
sesuai
dengan
dan
melaksanakan
karakteristik,
program
permasalahan,
dan
16
aspek
yang
perlu
diperhatikan
dalam
merancang
dan
uratan
belajar
yang
sistimatis
yaitu
dari
9. Anak Autis
Autis dari kata auto, yang berarti sendiri, dengan
diartikan
demikian
dapat
Anak autis
17
i. Berperilaku
monoton
dan
mengalami
kesulitan
untuk
negatif
yang
muncul
dan
mengganggu
18
BAB III
KONSEP IDENTIFIKASI
untuk
mengetahui
apakah
seorang
anak
mengalami
pertumbuhan
kelainan/penyimpangan
dan
atau
perkembangannya
tidak.
Bila
mengalami
mengalami
19
B. Tujuan Identifikasi
seorang
anak
mengalami
kelainan/penyimpangan
(pisik,
anak
berkebutuhan
khusus.
Contoh
alat
identifikasi
alat
identifikasi
ini
guru,
orangtua,
maupun
tenaga
2. Pengalihtanganan (referal),
Berdasarkan gejala-gejala yang ditemukan pada tahap penjaringan,
selanjutnya anak-anak dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok.
Pertama, ada Anak yang perlu dirujuk ke ahli lain (tenaga profesional)
20
dan dapat langsung ditangani sendiri oleh guru dalam bentuk layanan
pembelajaran yang sesuai.
Kedua, ada anak yang perlu dikonsultasikan keahlian lain terlebih
dulu (referal) seperti psikolog, dokter, orthopedagog (ahli PLB), dan
therapis, kemudian ditangani oleh guru.
Proses perujukan anak oleh guru ke tenaga profesional lain untuk
membantu mengatasi masalah anak yang bersangkutan disebut proses
pengalihtanganan (referal). Bantuan ke tenaga lain yang ada seperti
Guru Pendidikan Khusus (Guru PLB) atau konselor.
3. Klasifikasi
Pada
tahap
klasifikasi,
kegiatan
identifikasi
bertujuan
untuk
atau
memberi
terapi
sendiri,
melainkan
memfasilitasi
dan
dapat
dikembalikan
kekelas
semula
untuk
mendapatkan
4. Perencanaan pembelajaran
Pada tahap ini, kegiatan identifikasi bertujuan untuk keperluan
penyusunan program pembelajaran yang diindividualisasikan (PPI).
Dasarnya adalah hasil dari klasifikasi. Setiap jenis dan gradasi (tingkat
kelainan)
anak
pembelajaran
berkebutuhan
khusus
memerlukan
program
21
Beberapa hal
yang perlu ditelaah apakah diagnosis yang kita buat tepat atau tidak,
begitu pula dengan Program Pembelajaran Individual (PPI) serta metode
pembelajaran yang digunakan sesuai atau tidak dll
Sebaliknya,
apabila
intervensi
yang
diberikan
menunjukkan
C. Sasaran Indentifikasi
Secara umum sasaran indentifikasi Anak Berkebutuhan Khusus adalah
seluruh anak usia pra-sekolah dan usia sekolah dasar. Sedangakan secara
khusus (operasional), sasaran indentifikasi Anak Berkebutuhan Khusus
adalah:
1. Anak yang sudah bersekolah di Sekolah reguler
Guru
Kelas
menggunakan
atau
tim
panduan
khusus
yang
identifikasi
ditugasi
sederhana
sekolah,
(contoh
dengan
terlampir),
22
Kelas
menggunakan
atau
tim
panduan
khusus
yang
identifikasi
ditugasi
sederhana
sekolah,
(contoh
dengan
terlampir)
Kelas
atau
tim
khusus
yang
ditugasi
sekolah,
dengan
Anak berkebutuhan
D. Petugas Indetifikasi
Untuk
mengindentifikasi
seorang
anak
apakah
tergolong
Anak
23
BAB IV
PELAKSANAAN IDENTIFIKASI DAN TINDAK LANJUT
A. Pelaksanaan Indetifikasi
Ada beberapa langkah identifikasi anak berkebutuhan khusus. Untuk
identifikasi anak usia sekolah yang belum bersekolah atau drop out, maka
sekolah yang bersangkutan perlu melakukan pendataan di masyarakat
kerjasama dengan Kepala Desa/Lurah, RT, RW setempat dan posyandu
Jika pendataan tersebut ditemukan anak berkelainan, maka proses
berikutnya dapat dilakukan pembicaraan dengan orangtua, komite sekolah
maupun perangkat desa setempat untuk mendapatkan tindak lanjutnya.
Untuk anak-anak yang sudah masuk dan menjadi siswa di sekolah,
indentifikasi dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
tergolong
Anak
Berkebutuhan
Khusus
(yang
memerlukan
24
lanjutnya.
25
a. Asesmen akademik:
Asesmen akademik sekurang-kurangnya meliputi
3 aspek yaitu
sensoris
untuk
mengetahui
gangguan
penglihatan,
psikologis
dapat
digunakan
untuk
mengetahui
potensi
bagian-bagian
tertentu
yang
dalam
pelaksanaan
asesmen
2. Perencanaan Pembelajaran
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan meliputi: menganalisis hasil
asesmen untuk kemudian dideskripsikan, ditentukan penempatan untuk
selanjutnya, dibuatkan program pembelajaran berdasarkan hasil asesmen
Langkah selanjutnya menganalisis kurikulum, dengan menganalisis
kurikulum maka kita dapat memilah bidang studi yang perlu ada
penyesuaian. Hasil analisis kurikulum ini kemudian diselaraskan dengan
program hasil esesmen sehingga tersusun sebuah program yang utuh yang
berupa Program Pembelajaran Individual (PPI).
Penyusunan PPI dilakukan dalam sebuah tim yang sekurang-kurangnya
terdiri dari guru kelas dan mata pelajaran, kepala sekolah, orang tua/wali
serta guru pembimbing khusus. Pertemuan perlu dilakukan untuk
menentukan kegiatan yang sesuai dengan anak serta penentuan tugas dan
tanggung jawab pelaksanaan kegiatan.
26
3. Pelaksanaan Pembelajaran
Pada
tahap
ini
guru
melaksanakan
program
pembelajaran
serta
27
LAMPIRAN
ALAT IDENTIFIKASI/PENYARINGAN
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
PETUNJUK PENGISIAN
1. Gunakan Alat Indetifikasi Anak Berkebutuhan Khusus untuk anak yang
dicurigai memiliki masalah dalam belajar
2. Beri tanda ceklis (V) pada kolom pernyataan sesuai dengan gejala yang
muncul.
Catatan:
1. Usahakan untuk melihat gejala-gejala yang tampak pada setiap anak
dengan seksama, mungkin memerlukan waktu beberapa hari, jangan
tergesa-gesa;
2. Agar gejala mudah dikenali, pada beberapa pernyataan, anak dapat terlebih
dahulu diberi tugas tertentu baru kemudian diamati pada saat mereka
mereka mengerjakan tugas tersebut;
3. Terdapat kemungkinan bahwa seorang anak mengalami lebih dari satu
jenis kelainan (kelainan ganda)
28
Isian Form 1
INFORMASI PERKEMBANGAN ANAK
(Diisi oleh Orang tua)
Petunjuk:
Isilah daftar berikut pada kolom yang tersedia sesuai dengan kondisi anak
yang sebenarnya. Jika ada yang kurang jelas, konsultasikan kepada guru kelas
tempat anak Bapak/Ibu bersekolah.
A. Identitas Anak:
1.
Nama
: ..............................................
2.
3.
Jenis kelamin
: ..............................................
4.
Agama
: ..............................................
5.
Status anak
: ..............................................
6.
: ..............................................
7.
Nama sekolah
: ..............................................
8.
Kelas
: ..............................................
9.
Alamat
: ..............................................
B. Riwayat Kelahiran:
1.
2.
: ..............................................
3.
Usia kandungan
: ..............................................
4.
: ..............................................
5.
Tempat kelahiran
: ..............................................
6.
: ..............................................
7.
: ..............................................
8.
Berat bayi
: ..............................................
9.
Panjang bayi
: ..............................................
29
C.
: ...................................................
2.
3.
Imunisasi (lengkap/tidak)
4.
5.
Kualitas makanan
: ..................................................
6.
Kuantitas makan
: ..................................................
7.
: ..................................................
: ..................................................
D. Perkembangan Fisik:
1.
: ....................................................
2.
: ....................................................
3.
: ...................................................
4.
: ....................................................
5.
: ....................................................
6.
: ....................................................
7.
8.
: ....................................................
9.
: ..
: ....................................................
E. Perkembangan Bahasa :
1. Meraba/berceloteh pada umur
: .................................................
: ....................................
: ..........................
: .
F. Perkembangan Sosial:
1.
: .............................................................
2.
: .............................................................
3.
4.
Hobi
: .............................................................
5.
Minat khusus
: .............................................................
30
G. Perkembangan Pendidikan:
1.
Masuk TK umur
: .............................................................
2.
Lama Pendidikan di TK
: .............................................................
3.
Kesulitan selama di TK
: .............................................................
4.
Masuk SD umur
: .............................................................
5.
Kesulitan selama di SD
: .............................................................
6.
: ..............................................................
7.
8.
9.
: .........................................
Diisi Tanggal,
Orang tua,
( .. )
31
Isian Form 2
DATA ORANG TUA/WALI SISWA
(Diisi orang tua/wali siswa)
1. Nama
: ............................................
2. SD/MI
: ...........................................
3. Kelas
:............................................
: ...............................................................................
2. Umur
: ...............................................................................
3. Agama
: ...............................................................................
4. Status ayah
: ................................................................................
: ................................................................................
7. Alamat tinggal
: ................................................................................
Ibu:
1. Nama Ibu
: ...............................................................................
2. Umur
: ................................................................................
3. Agama
: ...............................................................................
4. Status Ibu
: ...............................................................................
: ...............................................................................
7. Alamat tinggal
: ...............................................................................
Wali:
1. Nama
: .
2. Umur
: .
3. Agama
: .
4. Status perkawinan
: .
5. Pend. Tertinggi
: .
6. Pekerjaan
: .
7. Alamat
: .
8. Hubungan Keluarga
: .
32
: .................................................
: ...............................................
informal
ibu
di
luar
kantor
(jika
ada)
..............................................
5. Rata-rata penghasilan (kedua orangtua) perbulan : .......................................
D.Tanggungan dan Tanggapan Keluarga
1. Jumlah anak
: .............................................................................
: .............................................................................
: .................................
Diisi tanggal :.
Orang tua/wali Murid
( . )
33
Isian FORM 3
ALAT IDENTIFIKASI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
Nama Sekolah
Kelas
Diisi tanggal
Nama Petugas
Guru Kelas
:
:
:
:
:
NAMA SISWA YANG DIAMATI (BERDASARKAN NOMOR URUT)
10
11
12
13
14
15
b
c
d
e
f
g
h
34
16
dst
10
11
12
13
14
15
3. Tunagrahita
1. Kecerdasan
a. Ringan :
a Memiliki IQ 50-70 (dari WISC)
Dua kali berturut-turut tidak naik
b kelas
Masih mampu membaca,menulis
c dan berhitung sederhana
Tidak dapat berberfikir secara
d abstrak
Perilaku adaptif
Kurang perhatian terhadap
a lingkungan
Sulit menyesuaikan diri dengan
b situasi (interaksi sosial)
a
b
c
d
a
b
a
b
c.
a
b
c
b. Sedang
Memiliki IQ 25-50 (dari WISC)
Tidak dapat berfikir secara abstrak
Hanya mampu membaca kalimat
tunggal
Mengalami kesulitan dalam
berhitung sekalipun sederhana
Perilaku adaptif
Perkembangan interaksi dan
kumunikasinya terlambat
Mengalami kesulitan untuk
beradaptasi dengan lingkungan
yang baru (penyesuaian diri)
Kurang mampu untuk mengurus diri
sendiri
C Berat
Memiliki IQ 25- ke bawah (dari
WISC)
Hanya mampu membaca satu kata
Sama sekali tidak dapat berfikir
secara abstrak
Perilaku adaptif
Tidak dapat melakukan kontak
sosial
Tidak mampu mengurus diri sendiri
Akan banyak bergantung pada
bantuan orang lain
35
16
dst
c
d
5
a
b
c
d
36
s
t
u
v
w
x
y
37
c
d
9
a
Anak Autis
Kesulitan mengenal dan merespon
dengan emosi dan isyarat sosial
Tidak bisa menunjukkan perbedaan
ekspresi muka secara jelas
Kurang memiliki perasaan dan
empati
ekspresi emosi yang kaku
Sering menunjukkan perilaku dan
meledak-ledaK
Menunjukkan perilaku yang bersifat
stereotip
Sulit untuk diajak berkomunikasi
secara verbal
Cevderung menyendiri
Sering mengabaikan situasi
disekelilingnya
b
c
d
e
f
g
h
i
Kesimpulan :
38
Isian Form 4
DAFTAR ANAK YANG BERINDIKASI BERKELAINAN DAN MEMERLUKAN
PELAYANAN KHUSUS
1. SD/MI
: .........................................
2. Kelas
: .........................................
3. Nama Guru Kelas :......................................
No.
1.
Nama
Amin
L/P
L
Uraian/kasus Masalah
Keterangan
2. Gangguan penglihatan
dicapai = 4
2.
Roberta
dicapai = 4
Dst.
Dst.
Dst.
Dibuat Tangal : ..
Guru Kelas,
( . )
39
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Rita Jordan,
Educating of Children and Young People With Autism.
Birmingham. University. United Kingdom. 1977.
Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan
Mengidentifikasi Siswa Berkesulitan Belajar. Pusat Pengembangan Kurikulum
dan Sarana Pendidikan. Jakarta. 1977.
40