masuk ke saluran pencernaan dan memproduksi toksin yang dapat menyebabkan keracunan
pangan (toksiko-infeksi).Eksotoksin berukuran lebih besar dari endotoksin, dengan berat
molekul sekitar 50 1000 kDa. Toksin ini berfungsi seperti enzim dan memiliki sifat-sifat
enzim yaitu terdenaturasi oleh panas, asam dan enzim proteolitik. Potensi toksiknya tinggi
(konsentrasi 1 g dapat menyebabkan keracunan). Aktivitas biologis dari eksotoksin
berlangsung dengan mekanisme reaksi dan substrat yang spesifik. Substrat (didalam inang)
bisa berupa komponen dari sel-sel jaringan, organ atau cairan tubuh. Biasanya, bagian yang
dirusak oleh toksin mengindi-kasikan lokasi dari substrat untuk toksin tersebut. Istilah seperti
enterotoksin, neuro-toksin, dan hemolysin kadang-kadang digunakan untuk mengindikasikan
sisi target dari suatu eksotoksin. Eksotoksin bersifat antigenik. Artinya, secara in vivo,
aktivitasnya da-pat dinetralkan oleh antibody yang spesifik untuk eksotoksin tersebut.
Beberapa eksotoksin memiliki aktivitas sitotoksik yang sangat spesifik. Misalnya, toksin
botulin yang hanya menyerang syaraf. Beberapa eksotoksin yang lain memiliki spektrum
aktivitas yang lebih lebar dan menyebabkan kematian (nekrosis) dari beberapa sel dan
jaringan (non spesifik) misalnya toksin yang diproduksi oleh staphylococci, streptococci,
clostridia, dan sebagainya. Toksin dengan spektrum aktivitas yang lebar ini biasanya merusak
membran sel inang dan menyebabkan kematian sel karena terjadinya kebocoran isi
sel.Sitotoksin menyebabkan kerusakan secara intraseluler (didalam sitoplasma sel inang).
Perbedaan eksotoksin dan endotoksin
Eksotoksin
Endotoksin
1. Diproduksi oleh sel bakteri hidup, Diproduksi oleh sel bakteri yang telah
konsentrasinya tinggi dlm media cair
2. Tersusun atas molekul polipeptida,
mati
Tersusun
atas
lipopolisakarida
merangsang
antitoksin
5.
Bisa
dibuat
Penambahan
pemanasan dll.
formalin,
ringan,
pd
dosis
tinggi
rendah
sdh
menimbulkan gejala
7. Tidak menimbulkan demam pd inang