Anda di halaman 1dari 17

TOKSIN

Afra Reza A 1162034


Inggit Rika 1162060
Intan Wahyu S 1162061
Definisi Toksin
Toksin yang berasal dari bakteri adalah
komponen racun terlarut yang
diproduksi oleh bakteri, dan
menyebabkan pengaruh negatif
terhadap sel-sel inang dengan cara
mengubah metabolisme normal dari sel
inang tersebut.
Jenis toksin
Endotoksin
Eksotoksin
Endotoksin
Toksin yang tidak dikeluarkan dari tubuh sel
namun tetap diproduksi dan tersimpan
didalam tubuh sel. Banyak juga bakteri yang
tidak menghasilkan eksotoksin, meskipun
sifatnya sangat panas. Dalam hal ini dianggap
bahwa bakteri itu menyebabkan sakit, apabila
bahan-bahan toksin keluar setelah bakteri itu
mati atau hancur, toksin tersebut dinamakan
endotoksin
Endotoksin
Endotoksin adalah toksin yang merupakan bagian
integral dari dinding sel bakteri Gram negatif. Aktivitas
biologis dari endotoksin dihubungkan dengan
keberadaan Lipopolisakarida (LPS).
Lipopolisakarida ?
Komponen penyusun permukaan dari membran terluar bakteri
Gram negatif seperti E. coli, Salmonella, Shigella dan
Pseudomonas. LPS terletak pada membran terluar. Karena LPS
hanya dimiliki oleh bakteri Gram negatif, maka endotoksin dapat
dikatakan sebagai toksin yang khas dimiliki oleh bakteri Gram
negatif.

Endotoksin akan memberi efek negatif jika terdapat dalam


jumlah yang cukup besar (LPS lebih dari 100 g). Karena bersifat
non enzimatis, maka mekanisme reaksinya tidak spesifik. LPS
menyerang sistim pertahanan tubuh menyebabkan demam,
penurunan kadar besi, peradangan, pembekuan darah, hipotensi
dan sebagainya.
Contoh :
(a) Endotoksin dari Salmonella typhi dapat
diekstrak dengan asam trichlorasetat atau
dengan dietilen glikol dan ternyata berbentuk
polisakarida lipoid.

(b) Endotoksin dari Vibrio chlorea yang


diekstrak dengan asam trichlorasetat berbentuk
gabungan dari polisakarida-lipoid.
Sifat Endotoksin
Tidak larut dalam air
Menyebabkan sakit tanpa periode inkubasi
Thermostabil (pada pemanasan autoklaf)
Merupakan bagian sel
Merangsang terbentuknya antibodi dengan nilai
protektif lemah
B. Eksotoksin
Eksotoksin yang dikeluarkannya menyebar melalui aliran darah
ke seluruh tubuh,keadaan ini dinamakan taksoemia.
Eksotoksin mudah dipisahkan dari sel bakteri dengan jalan
penyaringan. Contoh eksotoksin yang mengganggu kesehatan
manusia dihasilkan oleh Corynebacterim diphtheri, Clostridium
tetani dan Clostridium botulinum

Toksin botulinum tipe A adalah eksotoksin yang pertama kali


dapat dihablurkan. Toksin ini terdapat dalam makanan yang
basi. Bila toksin ini tertelan dalam jumlah 0,0024miligram,
maka orang tersebut akan meninggal
Kuman-Kuman yang dapat menghailkan eksotokin
misalnya:
1) Corynebacterium diphteriae
2) Shigella dysentriae
3) Clostridium tetani
4) Clotridium botolium
5) Clotorium elcbii
6) Vibrio chlorea
7) Beberapa stain Escherichia coli
Sifat Umum
Mudah larut dalam air

Kemampuan toksi untuk membuat sakit dapat hilang jika


dipanaskan pada temperatur 560 C (bersifat termolabil).
Kemampuannya akan hilang jika disimpan lama dalam
temperatur kamar biasa atau di campur dengan bahan kimia.

Bila toksin disuntikkkan pada jasat hidup,maka dia akan


membuat zat penentang (antitoksin).
Tabel Perbedaan
Endotoksin dan Eksotoksin
Eksotoksin Endotoksin
Tempat produksi Dikeluarkan oleh kuman hidup, Sebagai bagian intergral dari dinding sel
konsentrasinya dalam medium cair sangant kuman gram negatif
tinggi
Struktur kimia Polipeptida Kompleks lipopolisakarida

Sifat fisik Relatif tidak stabil, dengan pemanasan Relatif stabil, aktivitas toksin menetap
aktivitas toksin menurun walaupun dipanaskan

Sifat imonologis Sangat antigenik, menghasilkan antitoksin Tidak meninduksi terbentuknya


dalam jumlah banyak sehingga dapat dibuat antitoksin sehingga tidak dapat dibuat
toksoid toksoid

Toksisitas Sangat toksik, menimbulkan kematian Kurang toksik, dalam dosis besar
meskipun dalam dosis kecil menimbulkan kematian

Reaksi badan Badan tidak memberi reaksi panas Ada reaksi demam
Macam Toksin
pada Mikroorganisme
1. Botulinin
Botulinin merupakan neurotoksin yang
sangat berbahaya bagi manusia dan sering kali
akut dan menyebabkan kematian
Senyawa beracun ini diproduksi oleh
Clostridium botulinum. Keracunan yang
ditimbulkan akibat mengkonsumsi makanan yang
mengandung botulinin ini disebut botulisme
2. Toksoflavin dan Asam Bongkrek

Senyawa beracun ini diproduksi oleh Pseudomonas


Cocovenenans pada jenis makanan yang disebut
tempe bongkrek

Tempe bongkrek yaitu tempe yang dibuat dengan


bahan utama ampas kelapa.
Pseudomonas Cocovenenans ini tumbuh pada
tempe bongkrek yang gagal dan rapuh
3. Enterotoksin

Enterotoksin adalah eksotoksin yang aktivitasnya mempengaruhi


usus halus, umumnya menyebabkan sekresi cairan secara
berlebihan ke dalam rongga usus, menyebabkan diare dan
muntah-muntah

Enterotoksin diproduksi oleh berbagai macam bakteri, termasuk


organisme penyebab keracunan makanan seperti
Staphylococcus aureus, Bacillus cereus, Salmonella enteriditis ,
dan Vibrio cholerae.
4. Bakteriosin
Bakteriosin adalah peptida antimikroba yang disintesis secara
ribosomal yang dihasilkan sejumlah bakteri dan mempunyai
pengaruh bakterisidal dan bakteriostatik terhadap bakteri
yang mempunyai hubungan yang dekat dengan bakteri
penghasilnya.

Bakteriosin dihasilkan baik oleh bakteri grampositif maupun


bakteri gramnegatif. Bakteriosin grampositif mengandung 30
sampai 60 asam amino dengan aktifitas yang bervariasi dari
spektrum sempit sampai luas dalam melawan bakteri
grampositif lain bahkan ada yang beraksi terhadap bakteri
gramnegatif.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai