NAMA ANGGOTA :
1. ADI SAPUTRA 1710612082
2. SUCI OKTAVIA 1710612069
3. ULVIRA RIFNI 1710612083
4. RINI MULYANI 1710612075
5. RAHMAT ZIKRI 1710612076
6. NIKEN SEKARWAHDANI YASMIN 1710612071
TOKSIN
• Toksin adalah zat racun yang dihasilkan oleh beerapa
spesies bakteri.
• Toksin merupakan substansi terlarut yang dapat
mengubah metabolisme normal sel host sehingga kondisi
fisiologisnya juga berubah.
• Toksin yang dihasilkan oleh mikroba, berpengaruh secara
langsung terhadap kehidupan makhluk hidup.
• Toksin yang berasal dari bakteri adalah komponen racun
terlarut yang diproduksi oleh bakteri, dan menyebabkan
pengaruh negatif terhadap sel-sel inang dengan cara
mengubah metabolisme normal dari sel inang tersebut
PENGERTIAN TOKSIN
Toksin adalah suatu substansi yang mempunyai gugus
fungsional spesifik yang letaknya teratur di dalam
molekul, dan menunjukkan aktifitas fisiologis yang
kuat. Substansi tersebut mempunyai potensi untuk
dikembangkan sebagai obat. Substansi toksin harus
merupakan suatu substansi yang bersifat protein
(proteinaceous) dan antigenik.
PEMBAGIAN TOKSIN
Menurut penggolongan toksin, toksin bakteri dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Endotoksin
2. Eksotoksin
Eksotoksin Endotoksin
Tempat produksi Dikeluarkan oleh kuman Sebagai bagian intergral dari dinding sel
hidup,konsentrasinya dalam medium cair kuman gram negatif
sangant tinggi
Reaksi badan Badan tidak memberi reaksi panas Ada reaksi demam
Macam – macam Toksin pada
Mikroorganisme
1. Botulinin
Senyawa beracun ini diproduksi oleh Clostridium
botulinum.Keracunan yang ditimbulkan akibat
mengkonsumsi makanan yang mengandung botulinin
ini disebut botulisme. Botulinin merupakan
neurotoksin yang sangat berbahaya bagi manusia
dan sering kali akut dan menyebabkan kematian.
Tanda-tanda kerusakan yang disebabkan oleh
Clostridium botulinum
Bakteri Clostridium botulinum umum terdapat pada
makanan kaleng pada yamg ditandai diantaranya
adalah:
1. produk mengalami fermentasi
2. bau asam
3. bau keju atau bau butirat
4. pH sedikit di atas normal dengan tekstur rusak
5. Penampakan pada kaleng memperlihatkan bahwa
kaleng menggembung
2. Toksoflavin dan Asam Bongkrek
Kedua senyawa beracun ini diproduksi oleh
Pseudomonas Cocovenenans, dalam jenis makanan
yang disebut tempe bongkrek, yaitu tempe yangdibuat
dengan bahan utama ampas kelapa. Pseudomonas
Cocovenenans ini tumbuh pada tempe bongkrek yang
gagal dan rapuh. Pertumbuhan Pseudomonas
Cocovenenans dapat dicegah bila pH substrat
diturunkan di bawah 5,5 atau dengan penambahan
garam NaCl pada substrat dengan konsentrasi2,75 – 3
%.
3. Enterotoksin
Enterotoksin diproduksi oleh berbagai macam bakteri,
termasuk organisme penyebab keracunan makanan
seperti Staphylococcus aureus, Bacillus cereus,
Salmonella enteriditis , dan Vibrio cholerae. Disebut
enterotoksin karena menyebabkan gastroenteritis.
Enterotoksin adalah eksotoksin yang aktivitasnya
mempengaruhi usus halus, umumnya menyebabkan
sekresi cairan secara berlebihan ke dalam rongga
usus, menyebabkan diare dan muntah-muntah.
4. Bakteriosin
Bakteriosin adalah peptida antimikroba yang disintesis
secara ribosomal yang dihasilkan sejumlah bakteri
dan mempunyai pengaruh bakterisidal dan
bakteriostatik terhadap bakteri yang mempunyai
hubungan yang dekat dengan bakteri penghasilnya.
Bakteriosin dihasilkan baik oleh bakteri gram‐positif
maupun bakteri gram‐negatif.
CARA MENGELUARKAN ATAU
MENGURANGGI TOKSIN PADA TUBUH
Pada proses pengeluaran toksin disebut dengan
detoks, yaitu proses pengeluaran toksin dalam tubuh
melalui urin, pernapasan, tinja, dan keringat dengan
menggunakan empat organ utama yaitu : hati, ginjal,
saluran pencernaa, dan kulit.
Terima kasih atas perhatiannya
Soal dan Jawaban
1. Pertanyaan dari sidiq 1710612050
Bagaimana mengetahui ada toksin didalam pakan dan bagaimana cara mengetahui toksin itu
berbahaya atau tidak?
Dijawab oleh Adi Saputra 1710612082
Cara mengetahui pada suatu pakan mengandung toksin itu dapat dilakukan dalam berbagai cara, salah
satunya dengan menggunakan alat yang bernama tester toksin
Pada alat ini sudah terdapat takaran dalam menggolongkan tingkat kebahayaan pada pakan yg
terkandung toksin tersebut.
Disini terdapat 3 penggolongan
• Konsentrasi parah, akan tampak sinar florescent hijau metalik dalam jumlah banyak, maka pakan
atau bahan baku pakan tersebut pantas ditolak, tidak layak di pakai.
• Konsentrasi sedang, tampak sinar fluorescent hijau metalik dalam jumlah tidak banyak, maka
masih bisa di pakai dengan catatan , pemakaiannya harus dicampur dengan pakan dan bahan baku
pakan lain yang sehat, tanpa mengandung toksin. Dengan persentase maksimal 10 % pakan yg
mengandung toksin
• Konsentrasi ringan, tampak sinar fluorescent hijau mekanik dalam jumlah sedikit, sekitar 1 – 2 titik,
maka pakan masih bisa dipakai dengan catatan pemakaiannya harus di campur dengan pakan dan
bahan baku pakan lain yang sehat, tanpa mengandung toksin, dengan presentase penggunaan
20%.
2. Pertanyaan dari dea 1710611067
Eksotosin tidak terlalu bahaya jikaa di tertelan, namun jika masuk ke dalam jaringan tubuh menjadi
berbahaya, kenapa begitu?
Jika toksin masuk kedalam jasad hidup maka didalam tubuh jasad tersebut akan membentuk bahan
bahan penentang didalam tubuh( antitoksin ) yang dapat mengatasi toksin didalam tubuh. Namun
apabila toksin telah masuk kedalam jaringan tubuh, artinya toksin yang masuk sudak banyak dan tidak
dapat ditoleran oleh antitoksin, apabila tidak dapat di atasi maka tubuh akan mengalami keracunan
yang bahaya bagi tubuhnya.
Endotoksin adalah toksin yang merupakan bagian integral dari dinding sel bakteri gram negative,
aktifitas biologis dari endotoksin di hubungkan atau berkaitan dengan adanya lipopolisakarida(LPS).
Toksin di hasilkan ketika mikroba mati, dan LPS menyebar ke lingkungan, LPS memberikan efek negative
karena bersifat non enzimatis dalam skala besar karena LPS menyerang sistem pertahanan tubuh
4. Pertanyaan dari erisa nopa 1710612008
Berapa kadar toksin yang boleh ada dalam pakan ternak?
Dijawab oleh rini 1710612075 dan adi 1710612082
Sebisa mungkin toksin harus tidak ada dalam pakan ternak, karena pasti akan menganggu kesehatan
ternak, misalnya saja dalam asam asitrat yang ada dalam pakan sebanyak 2% saja sudah
membahayakan tubuh ternak sampai kematian, batas toksisitas asam sitrat terhadap ternak ruminant
adalah 1 g NO3/Kg bobot badan ruminant, dan juga pada tannin yang 0,3% saja terdapat dalam pakan
akan menganggu penurunan palatabilitas dan penurunan pencernaan protein pada ternak.
Tambahan dari adi
Jika menggunakan alat tester toksin, disanakan kita dapat menentukan intensitas dan berapa kadar
pakan yang terkontaminasi toksin yang akan kita gunakan. Di antaranya :
1.Konsentrasi parah, akan tampak sinar florescent hijau metalik dalam jumlah banyak, maka pakan atau
bahan baku pakan tersebut pantas ditolak,maka pakan tidak layak di pakai.
2.Konsentrasi sedang, tampak sinar fluorescent hijau metalik dalam jumlah tidak banyak, maka masih
bisa di pakai dengan catatan , pemakaiannya harus dicampur dengan pakan dan bahan baku pakan lain
yang sehat, tanpa mengandung toksin. Dengan persentase maksimal 10 % pakan yg mengandung toksin
dan ditambahkan toksin binder dengan dosis maksimum
3.Konsentrasi ringan, tampak sinar fluorescent hijau mekanik dalam jumlah sedikit, sekitar 1 – 2 titik,
maka pakan masih bisa dipakai dengan catatan pemakaiannya harus di campur dengan pakan dan
bahan baku pakan lain yang sehat, tanpa mengandung toksin, dengan presentase penggunaan 20% dan
di tambahkan toxin binder dengan dosis minimum hingga sedang.
5. Pertanyaan bima 1710613073
Toksin dapat di hambat maupun di hilangkan dengan cara pemberian formalin anatoksin atau
dipanaskan dengan air yang mendidihkan selama 30 menit
Dan hal yang paling mendasar dalam perkembangan toksin ialah bakteri yang menghasilkannya. Nah
cara menghambat tumbuh berkembangannya bakteri pada bahan pakan, yaitu mensterilkan wadah
yang digunakan, bahan yang di gunakan tidak harus terbebas dari mikroba mikroba maupun fungi.
Dan bisa juga kita gunakan zat anti toksin yang dapat kita gunakan untuk menetralisir racun, dan
contoh dari zat anti toksin nya adalah Anti Tetanus Serum (ATS), Antidifteri Serum (ADS), dan Serum Anti
BIsa Ular (SABU) dan jenis anti toksin lainnya.
7. Pertanyaan panji 1710612022
Apa saja toksin yang terkandung didalam pakan? Apakah bisa toksin dikeluarkan dari dalam pakan
sebelum dikasih keternak?
Dijawab oleh ulvira 1710612083
Toksin yang terkandung dalam pakan contohnya alfatoksin yaitu mikotoksin yang berasal dari fungi,
alkaloid, mimosin, coumasin. Zat toksin pada bahan pakan dapat di keluarkan dari bahan pakan dengan
cara memasak bahan pakan mengandung toksin terlebih dahulu sebelum diberikan pada ternak.
8. Pertanyaan dari doni ramadhan 1710611009
Apa yang memicu mikroba dalam memproduksi toksin dan di bagian manakan mikroba dalam
menghasilkan toksin?
Dijawab oleh niky 1719612071
Toksin dihasilkan oleh bakteri karena toksin adalah salah satu bentuk pertahanan diri dari bakteri
tersebut, sama halnya dengan pertumbuhan yang memiliki toksin dengan tujuan fungsi yang sama,
pada bakteri, toksin dapat di temukan pada permukaan membrane terluar bakteri yang merupakan LPS
sebagai penyusunnya. Contohnya pada bakteri E. coli, salmonella, shigella dan pseudomonas yang
merupakan contoh bakteri gram negative.
9. Pertanyaan riski ahmad 1710612014
Tidak ada dampak positifnya, karna toksin adalah sebuah zat peracun yang di produksi di dalam atau
organisme makhluk hidup kecuali zat buatan manusia yang diciptakan dalam proses artifisial
Bagaimana cara penanyanganan dalam mengatasi toksin yang masuk ke dalam tubuh?
Dijawab oleh suci oktavia 1710612069
Dapat di atasi dengan cara:
1. minum air sebanyak banyaknya
2.melakuakan aktivitas seperti biasanya, yang dapat mengeluarkan keringat
3. dengan cara berpuasa
4.banyak mengkonsumsi buah buahan dan sayur sayuran
5. minum air lemon tiap pagi hari
6. kurangi konsumsi gula
7.istirahat yang cukup
8. mengonsumsi susu