Anda di halaman 1dari 2

PATOFISIOLOGI

a. Esofagitis Refluks (Esofagitis Peptik)


Inflamasi terjadi pada epitel skuamosa di esofafus distal, disebabkan oleh kontak
berulang dan dalam waktu yang cukup lama dengan asam yang mengandung pepsin
ataupun asam empedu. Kelainan yang terjadi dapat sangat ringan, sehingga tidak
menimbulkan cacat, dapat pula berupa mukosa mudah berdarah. Pada kelainan yang
lebih berat, terlihat adanya lesi erosif, berwarna merah terang. Hal ini menunjukkan
esofagotis peptik.
b. Esofagistis Refluks Basa
Peradangan terjadi karena adanya enzim preteolitik dari pankreas, garam-garam empedu,
atau campuran dari kedua zat tersebut, atau adanya asam hidroklond yang masuk dan
kontak dengan mukosa esofagus sehingga terjadi esofagitis basa.
c. Esofagitis Kandida
Pada stdium awal tampak mukosa yang irreguler dan glanuler. Pada keadaan lebih berat
mukosa menjadi edema dan tampak beberapa tukak. Bila infestasi jamur masuk kelapisan
sub mukosa, maka edema akan bertambah parah, tukak yang kecil makin besar dan
banyak sampai terlihat gambran divertikel, sehingga terjadi esofagitis kandida
(monoliasis).
d. Esofagitis Herpes
Seseorang dengan daya tahan tubuh menurun seperti pada penderita yang lama dirawat di
RS. pengobatan dengan imunosupresor. Penderita dengan penyakit stadium terminal yang
terkena virus herpes zoster dengan lesi pada mukosa mulut dan kulit, mengakibatkan
esofagitis herpes, dimana lesi awal yang klasik berupa popula atau vesikel atau tukak
yang kecil kurang dari 5 mm dengan mukosa disekitarnya hiperemis. Dasar tukak berisi
eksudat yang berwarna putih kekuningan. Jika tukak melebar akan bergabung dengan
tukak didekatnya menjadi tukak yang besar.
e. Esofagitis Korosif

Basa kuat menyebabkan terjadinya nekrosis mencair. Secar histologik dinding esofagus
sampai lapisan otot seolah-olah mencair. Asam kuat yang tertelan akan menuebabkan
nekrosis menggumpal secara histologik dinding esofagus sampai lapisan otot seolah-olah
menggumpal. Zat organik (lisol karbol) menyebabkan edema di mukosa atau sub mukosa.
Asam kuat menyebabkan kerusakan pada lambung lebih berat dibandingkan dengan
kerusakan di esofagus. Sedangkan basa kuat menimbulkan kerusakan di esofagus lebih
besar dari pada lambung.
f. Esofagitis Karena Obat
RL atau kapsul yang ditelan kemudian tertahan di esofagus mengakibatkan timbulnya
iritasi dan inflamasi yang disebabkan oleh penyempitan lumen esofagus oleh desakan
organ-organ di luar esofagus. Obstruksi oleh karena peradangan tumor atau akalasia.
Menelan pil dalam keadaan tidur dapat menyebabkan esofagitis karena obat.

Anda mungkin juga menyukai