Pengarang
Pembimbing I
Pembimbing II
Penguji
Abstrak
Pendahuluan: Sepsis merupakan penyebab yang paling sering dan paling penting dalam
morbiditas serta mortalitas selama periode neonatus. Angka kejadian sepsis di negara
berkembang masih cukup tinggi yaitu 1,818/1.000 kelahiran hidup. Sebanyak 2% janin
mengalami infeksi in utero dan lebih dari 10% neonatus selama proses kelahiran atau dalam
bulan pertama kehidupan. Ketuban pecah dini (KPD) adalah pecahnya selaput ketuban
sebelum adanya tanda persalinan. Insiden KPD masih cukup tinggi, 10% persalinan
didahului oleh KPD. Hal ini dapat meningkatkan komplikasi kehamilan pada ibu maupun
bayi, terutama infeksi.
Metode Penelitian: Jenis Penelitian ini adalah analitik observasional dengan rancangan
penelitian case control menggunakan purposive sampling sebanyak 58 sampel kasus dan 58
sampel kontrol secara random. Pengambilan data dimulai pada bulan Januari-Februari 2016.
Data yang digunakan yaitu data sekunder berupa rekam medik di Ruang Perinatologi dan
Delima RSUD Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2015. Data dievaluasi dengan uji
pearson chi-square menggunakan program komputer SPSS 16.00 for windows.
Hasil Penelitian: Hasil penelitian dari 116 sampel yang terdiri dari 58 sampel kasus dan 58
sampel kontrol. Dari dari 58 sampel sepsis neonatorum onset dini terdapat 13 sampel (22,4%)
yang terdapat riwayat KPD >18 jam dan 45 sampel (77,6%) yang tidak KPD atau KPD 18
jam. Sedangkan pada sampel kontrol dari 58 sampel terdapat 4 sampel (6,9%) yang terdapat
riwayat KPD >18 jam dan 54 sampel (93,1%) tidak KPD atau KPD 18 jam. Dan hasil
analisis didapatkan (p = 0,018;OR= 3,9).
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara ketuban pecah dini >18 jam dengan kejadian sepsis
neonatorum onset dini di RSUD Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2015.
Abstract
Background: Sepsis is one of the most common causes of morbidity and mortality during
neonatal period. Sepsis incidence in developing countries is relatively high 1.8-18/1.000 life
birth. There were 2% fetus got infection in utero and more than 10% neonates got it during
partus process or in the first month of life. Premature Rupture of Membranes (PROM) is the
membrane break before the women goes into labor. The incidence of PROM is relatively
high, 10% labors are begun by PROM. This situation may cause pregnancy complication
both for baby and mother, especially infection.
Method: This was an observational analytic with case control design with purposive
sampling; 58 case samples and 58 control samples. The data were taken since January to
February 2016. The data were secondary medical record which taken from Perinatology and
Delima Wards of Abdul Moeloek General Hospital of Lampung Province in 2015. Evaluation
was done through pearson test of ch- square by using SPSS version 16.00 on computer.
Result: In 58 case samples, there were 13 people (22.4%) having PROM history >18 hours
and 45 samples (77.6%) people without PROM or 18 hours. In control samples, there were
4 people (6.9%) having PROM history >18 hours and 54 samples (93.1%) without PROM
or 18 hours. Analysis found that (p = 0.018. OR = 3.9).
Conclusion: There was a correlation between premature rupture of membrane >18 hours
and early onset neonatal sepsis at Abdul Moeloek General Hospital of Lampung Province in
2015.
Keywords
References
Pendahuluan
Sepsis neonatorum merupakan istilah
yang telah digunakan untuk menggambarkan
respon sistemik terhadap infeksi pada bayi
baru lahir. Sepsis neonatorum onset dini
(SNOD) telah digunakan untuk infeksi
neonatus yang terjadi selambat-lambatnya
umur 1 minggu, istilah ini harus dibatasi
pada infeksi-infeksi dengan patogenesis
perinatal yang biasa dimulai dalam 72 jam
pertama.1 Bayi-bayi baru lahir sangatlah
rentan terhadap infeksi. Kondisi ini
disebabkan oleh pajanan vertikal sejumlah
bakteri yang tinggi selama kelahiran dan
jumlah antibodi pelindung yang sedikit.2
Walaupun teknik penatalaksanaan dan
pelayanan intensif telah maju, sepsis masih
Laki-laki
Kasus
n
(%)
39
67.2%
Perempua
n
19
32.8%
Total
58
100%
Kontrol
n
(%)
3
53.4%
1
2
46.6%
7
5
100%
8
Persentase (%)
75.9%
17.2%
6.9%
100
Jumlah
44
10
4
58
>18
jam
K
P
D
to
ta
l
Tida
k
KPD
/ 18
jam
N
1
3
4
Ya
%
22,
4%
P OR
CI
95
%
0.
0
1
8
1,1
8812,
800
Tidak
N %
4
6,9
%
77,
6%
93,
1%
5
8
100
%
5
8
100
%
3,9
0
Dari
tabel
3 memperlihatkan
distribusi frekuensi sepsis dengan KPD,
dapat diketahui bahwa dari 58 sampel sepsis
neonatorum onset dini terdapat 13 sampel
(22,4%) yang terdapat riwayat KPD >18 jam
dan 45 sampel (77,6%) tidak KPD atau KPD
18 jam. Sedangkan pada sampel kontrol
atau bayi normal, dapat diketahui bahwa dari
58 sampel terdapat 4 sampel (6,9%) yang
penelitian
134.
kesehatan;2008.36(3):127-
(2):67-72.
22. Isaacs D. Neonatal sepsis: the antibiotic
crisis. Indian J Pediatr ;2005; 42: 9-13.
23. Roeslani DR, Amir I, Nasrullah MH,
Suryani. Faktor Risiko Pada Sepsis
Neonatorum
Awitan
Dini.
Sari
Pediatri;2013;April.16(4):363-368.
24. Aminullah A. Penatalaksanaan sepsis
neonatorum.
Jakarta:
Departemen
Kesehatan Republik Indonesia;2007. p.
3-80.
25. Janjindamai W, Petpisal S. Time to
positivity on blood culture in newborn
infants. Southeast As J Trop Med Public
Health 2006; 37:171-5.
26. Baltimore R S. Neonatal Sepsis :
Epidemiology and management. Pediatr
Drugs; 2003;5:723-40.
27. Bellig LL, Ohning BL. Neonatal Sepsis.
Diunduh
dari
URL
http://www.emedicine.com/ped/topic263
0.htm. diakses pada 22 Februari 2016.
28. Mochtar R. Air Ketuban (Liquor Amnii
=Amniotic Fluid) dan Kelainanya,
dalam: Sinopsis Obstetri.Jakarta: Buku
kedokteran EGC;1998. P.257.
29. Suradi R, Siahaan CM, Sudiyanto,
Boedjang RF, Setyaningsih I,Soedibjo S.
Studi kasus-kontrol, dalam: Dasar-dasar
Metodologi Penelitian Klinis. Ed.5th.
Jakarta: Bagian Ilmu Kesehatan
Anak,FK-UI;2014. p.163-164.