Anda di halaman 1dari 16

Hakikat Manusia Sebagai Objek dan Subjek Lingkungan

Posted on Juni 16, 2011 by imoet28


NAMA

: DEVI OKTAVIANTIANI

NIM

: L200100132

MK

: ISBD (MANUSIA DAN LINGKUNGAN)

Pada hakikatnya, tidak ada manusia yang tidak berdiri sebagai subjek. Ketika masing-masing
berdiri sebagai subjek, maka ia berhak untuk memiliki penilaian pribadi tentang suatu objek.
Penilaian ini murni subjektif, oleh karenanya tidak bisa dipaksakan untuk diterapkan kepada
orang lain atau diaplikasikan tanpa melihat pandangan orang lain. Jika ingin diaplikasikan, hal
yang paling mungkin untuk dilakukan pertama kali adalah melalui proses perundingan untuk
menghasilkan solusi yang tidak merugikan kedua belah pihak.
Subjek yang berperan sebagai pengelola dalam pemanfaatan sumber daya alam, menjaga
lingkungan tetap lestari, harus diperhatikan tatanan/ tata cara lingkungan itu sendiri. Dalam hal
ini manusialah yang paling tepat sebagai pengelola karena manusia memiliki beberapa kelebihan
dibandingkan dengan organisme lain. Manusia dapat merombak, memperbaiki, dan
mengondisikan lingkungan seperti yang dikehendakinya, seperti:
1. Manusia mampu berfikir serta meramalkan kemungkinan keadaan yang akan datang
2. Manusia dapat memiliki ilmu dan teknologi
3. Manusia memiliki akal dan budi sehingga dapat memilih hal-hal yang baik
Manusia adalah suatu pandangan yang menempatkan manusia sebagai pusat dari sistem alam
semesta. Pandnagan ini berisikan pemikiran bahwa segala kebijakan yang diambil mengenai
lingkungan hidup harus dinilai berdasarkan manusia dan kepentinganya. Karena pusat pemikiran
adalah manusia, maka kebijakan terhadap alam harus diarahkan untuk mengabdi pada
kepentingan manusia.
Alam dilihat hanya sebagai objek, alat dan sarana bagi pemenuhan kebutuhan dan kepentingan
manusia. Dengan demikian alam dilihat tidak mempunyai nilai dalam dirinya sendiri. Alam
dipandang dan diperlakuakan hanya sebagai alat bagi pencapaian tujuan manusia.
Dalam relasi antara manusia dengan alam, terdapat dua subjek yang saling bertentangan, yakni
para eksploitator yang berhadapan dengan para konservator dan protektor alam. Masing-masing
subjek memiliki penilaian yang berbeda tentang alam sebagai objek mereka. Yang satu menilai
alam sebagai sumber keuntungan yang harus dimanfaatkan secara maksimal, sementara yang
satunya lagi menilai alam sebagai mitra hidup yang harus dilestarikan. Jika beranjak dari
pernyataan awal, maka seharusnya tidak ada satu pandangan pun dari kedua subjek ini yang

harus direalisasikan, karena keduanya berdiri pada taraf yang sama. Merealisasikan nilai yang
satu, berarti mengabaikan nilai yang lain yang berarti mengabaikan keberadaan subjek yang
lainnya.
Namun dalam praktiknya, ternyata yang terealisasi hanyalah pandangan dari para eksploitator.
Hampir tidak ada sudut pandang dari para konservator dan protektor alam yang terakomodir
dalam permasalahan dengan alam. Hal ini terlihat jelas misalnya pada: penerbitan izin-izin baru
untuk ekspnasi perkebunan sawit, aktivitas penambangan di Taman Hutan Raya Bukit Soeharto,
reklamasi pantai untuk kebutuhan lahan di daerah Mamuju, serta praktik-praktik penambangan
batu bara liar di daerah Kalimantan.

Manusia hidup pasti mempunyai hubungan dengan lingkungan hidupnya. Pada awalmya,
manusia mencoba mengenal lingkungan hidupnya, kemudian barulah manusia berusaha
menyesuaikan diri. Manusia telah berusaha pula mengubah lingkungan hidupnya demi
kebutuhan dan sejahtera. Dari sinilah lahir peradaban istilah toynbee sebagai akibat dari
kemampuan manusia mengatsi lingkungan agar lingkungan mendukung hidupanya. Lingkungan
hidup tidak bisa dipisahkan dari ekosistem atau sistem ekologi.
1. 1.

Pengertian ekologi.

Ekologi terdiri atas rumah tangga,dan logos yang berarti firman atau ilmu.jadi secara harfiah
ekologi adalah ilmu kerumah tanggaan.ilmu ini mirip dengan ekonomi.
Kita mengenal beberapa definisi untuk ekologi,misalnya:

Ekologi ialah cabang biologi yang mempelajari hubungan timbal balik manusiadengan
lingkungannya.

Ekologi ialah studi ilmiah tentang interaksi yang menentukan penyebaran dan
kepadatan makhluk hidup.

Ekologi ialah Biologi Lingkungan.

Bertolak dari definisiEkologi ialah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara
manusia dengan lingkungannyamaka kita dapat mengambil sudut pandang ekologi untuk
membahas kajian manusia dan lingkungan dengan sokong oleh segi kepentingan manusia ,yaitu
oleh manusia untuk manusia.

1. 2.

Lingkungan hidup manusia.

Manusia hidup,tumbuh,dan berkembang dalam lingkungan alam dan sosialbudayanya.Dalam lingkungan alamnya manusia hidup dalam sebuah ekosisten yakni,suatu unit
atu satuan fungsional dari makhluk-makhluk hidup dengan lingkungannya. Dalam ekosisten
terdapat komponen abiotik pada umumnya merupakan factor lingkungan yang mempengaruhi
makhluk-makhluk hidup diantaranya:

Tanah.

Udara atau gas-gas yang membentuk atmosfer.

Air.

Cahaya .

Suhu atau temperature.

Sedangkan komponen biotic di antaranya adalah:

Produsen.

Konsumen.

Pengurai .

Selain itu di dalam lingkungan terdapat faktor-faktor Selain itu di dalam lingkungan terdapat
faktor-faktori berikut ini:

Rantai makanan.

Habitat .

Populasi.

Komunikasi.

Biosfer .

Pengaruh Manusia Pada Alam Lingkungan Hidupnya


Manusia sedikit demi sedikit mulai menyesuaikan diri pada alam lingkungan
hidupnya.

Komunitas biologis di tempat mereka hidup.perubahan alam lingkungan hidup manusia


tampak jelas di kota-kota,di bandingkan dengan di hutan rimba di mana penduduknya
masih sedikit dan primitif.
Perubahan alam lingkungan hidup manusia akan berpengaruh baik secara positif
ataupun negative.berpengaruh bagi manusia karena manusia mendapatkan keuntungan
dari perubahan tersebut,dan berpengaruh tidak baik karena dapat dapat mengurangi
kemampuan alam lingkungan hidupnya untuk menyokong kehidupannya.

SUMBER ALAM
Sumber alam dapat di golongkan ke dalam dua bagian yakni:
o Sumber alam yang dapat di perbaharui(renewable resources)atau di sebut pula
sumber-sumber alam biotik.yang tergolong ke dalam sumber alam ini adalah
semua makhluk hidup,hutan,hewan-hewan ,dan tumbuhan-tumbuhan.
o Sumber alam yang tidak di perbaharui(nonrenewable resources) atau di sebut pula
sebagai golongan sumber alam biotik.yang tergolong ke dalam sumber abiotik
adalah tanah,air,bahan-bahan galian,mineral,dan bahan-bahan tambang lainnya.

Sumber alam biotik mempunyai kemampuan diri atau bertambah,misalkan tumbuhan


dapat berkembang biak dengan biji atau spora,dan hewan-hewan menghasilkan
keturunannya dengan telur atau melahirkan. Oleh karena itu sumber daya alam tersebut di
katakan sebagai sumber daya alam yang masih dapat di perbaharui.lain halnya dengan
sumber daya alam abiotik yang tidak dapat memperbahrui dirinya .Bila sumber
minyak,batu bara atau bahan-bahan lainnya telah habis di gunakan manusia,maka
habislah bahan-bahan tambang tersebut.

Sumber alam biotik dapat terus di gunakan atau di manfaatkan oleh manusia,bila
manusia menggunakannya secara bijaksana dalam penggunaan berarti memerhatikan
siklus hidup sumber alam tersebut,dan di usahakan jangan sampai sumber alam itu
musnah.Sebab, sekali suatu jenis species di bumi musnah,jangan berharap bahwa jenis
tersebut dapat muncul kembali.seyogianya manusia menggunakan baik sumber daya
biotik dan abiotik secara tepat dan bertanggung jawab.
o 1.

Penggunaan sumber-sumber Alam

Manusia memandang alam lingkungannya dengan bermacam-macam kebutuhan dan


keinginan.Manusia bergulat dan bersaing dengan species lainnya dalam memenuhi

kebutuhan hidupnya.Dalam hal ini manusia memiliki kemampuan lebih besar di


bandingkan organisme lainnya,terutama pada penggunaan sumber-sumber alamnya.
Berbagai cara telah di lakukan manusia dalam menggunakan sumber-sumber alam berupa
tanah,air,fauna,flora,bahan-bahan galian,dan sebagainya.
o Pertanian dan tanah
o Hutan
o Air
o Bahan tambang

Permasalahan-Permasalahan Yang Timbul


o Masalah erosi dan banjir.
o Pencemaran lingkungan
1. Pencemaran tanah
2. Pencemaran air
3. Pencemaran udara
4. Pencemaran suara
5. Kehutanan
Usaha-usahayang di lakukan pemerintah untuk meningkatkan produksi hutan antara lain:
o Melarang penebangan kayu tanpa ijin pemerintah(Departemen kehutanaan).
o Mencabut ijin perusahaan HPH yang melanggar peraturan.
o Menebang hutan secara selektif,
o Melakukan peremajaan tanaman.
o Melakukan rehabilitasi dan reboisasi areal hutan yang rusak,dan
o Melakukan penanaman di lahan keritis.

Tentang imoet28
Q tTp mNnTi pd 1 cNta.....
Lihat semua tulisan dari imoet28
Tulisan ini dipublikasikan di Uncategorized. Tandai permalink.
TEKNOLOGI INFORMASI

6 Balasan ke Hakikat Manusia Sebagai Objek dan Subjek Lingkungan


1.

Rias Indah P berkata:


Juni 20, 2011 pukul 4:32 am
Indah mau tanya,,
kan Anda menjelaskan: dalam relasi antara manusia dengan alam, terdapat dua subjek
yang saling bertentangan, yakni para eksploitator yang berhadapan dengan para
konservator dan protektor alam.
contoh dari protektor alam itu, apa saja ????
Balas

imoet28 berkata:

Juni 24, 2011 pukul 7:00 am


saya akan menjwab prtanyaan mbak indah.
protektor alam itu seperti permasalahan dengan alam.
contohnya pada: penerbitan izin-izin baru untuk ekspnasi perkebunan sawit,
aktivitas penambangan di Taman Hutan Raya Bukit Soeharto, reklamasi pantai
untuk kebutuhan lahan di daerah Mamuju, serta praktik-praktik penambangan
batu bara liar di daerah Kalimantan.
Balas

2.

ahmadfikrimauriza berkata:
Juni 22, 2011 pukul 8:38 am
tolong bisa anda jelaskan mengenai faktor-faktor ini di dalam lingkungan.
# Rantai makanan.
# Habitat .
# Populasi.
# Komunikasi.
# Biosfer
Balas

imoet28 berkata:

Juni 24, 2011 pukul 7:17 am


1. Rantai makanan adalah perpindahan energi makanan dari sumber daya
tumbuhan melalui seri organisme atau melalui jenjang makan (tumbuhan
herbivora carnivora omnivora).
2. Habitat adalah tempat suatu makhluk hidup tinggal dan berkembang biak. Pada
dasarnya, habitat adalah lingkunganpaling tidak lingkungan fisiknyadi
sekeliling populasi suatu spesies yang memengaruhi dan dimanfaatkan oleh
spesies tersebut. Menurut Clements dan Shelford (1939), habitat adalah
lingkungan fisik yang ada di sekitar suatu spesies, atau populasi spesies, atau
kelompok spesies, atau komunitas.
3. populasi adalah adalah sekumpulan individu dengan ciri-ciri sama (satu spesies
yang sama) yang hidup dalam tempat dan waktu yang sama.
4. Komunikasi adalah suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa orang,
kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi
agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain. Pada umumnya, komunikasi
dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.
5. Biosfer adalah bagian luar dari planet Bumi, mencakup udara, daratan, dan air,
yang memungkinkan kehidupan dan proses biotik berlangsung. Dalam pengertian
luas menurut geofisiologi, biosfer adalah sistem ekologis global yang menyatukan
seluruh makhluk hidup dan hubungan antarmereka, termasuk interaksinya dengan
unsur litosfer (batuan), hidrosfer (air), dan atmosfer (udara) Bumi.
Balas

3.

azaleapickha berkata:

Juni 23, 2011 pukul 5:00 am


saya nurul rachma mau bertanya , tolong anda jelaskan dan berikan contoh Perubahan
alam lingkungan hidup manusia akan berpengaruh baik secara positif ataupun negative ?
terima kasih :)
Balas

imoet28 berkata:

Juni 24, 2011 pukul 7:04 am


Dampak Positif dan Negatif
Lingkungan tidak akan mengeluarkan effect sebelum manusia mendahuluinya.
Lingkungan akan mengeluarkan produk samping terhadap perlakuan manusia.
Produk samping yang tersebut tergantung perlakuan manusia itu sendiri. Jika
produk itu baik maka hasil yang diperoleh juga baik, missal : penanaman hutan
kembali atau reboisasi di kota kota besar. Dari hal hal positif itu akan
menghasilkan dampak yang positif juga, missal : dampak positif dari reboisasi
adalah tertata hutan kota kembali, mengurangi dampak polusi kota karena polusi
industry dan kendaraa bermotor, sebagai penyerap energy solar atau pelindung
sinar ultrafiolet. Sebaliknya jika terjadi effect negaatif maka hal hal yang
dilakukan manusia terhadap lingkungan juga negative, missal : pengundulan
Hutan, pembakaran hutan untuk lading atau lahan baru, pembebasan lahan untuk
pemukiman. Dari hal hal tersebut akan menghasilkan banjir, tanah longsor dan
sebagainya

Factor ekologi

Pengertian Masyarakat.
Istilah Masyarakat berasal dari akar kata Arab syaraka yang berarti ikut serta,
berpartisipasi. Dalam bahasa inggris dipakai istilah society yang berasal dari kata Latin socius,
yang berarti kawan.
Ada beberapa para ahli yang memberikan definisi tentang masyarakat, antara lain sebagai
berikut:
Koentjaraningrat menyatakan masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi
menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu, dan yang terikat oleh suatu rasa
identitas bersama.

Selo Soemardjan mengatakan bahwa masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama, yang
menghasilkan kebudayaan.
J.L Gillin dan J.P Gillin mengatakan bahwa masyarakat adalah kelompok manusia yang
terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang sama.
Ralph Linton menyebutkan bahwa masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah
hidup dan bekerja sama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri sendiri dan
menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang dirumuskan
dengan jelas.
Emile Durkheim berpendapat bahwa masyarakat adalah suatu sisitem yang dibentuk dari
hubungan antar anggota sehingga menampilkan suatu realitas tertentu yang mempunyai ciricirinya sendiri.
M.J Herskovits mengemukakan bahwa masyarakat adalah kelompok individu yang
diorganisasi dan mengikuti satu cara hidup tertentu.
Mac Iver dan Page mengatakan bahwa masyarakat adalah suatu sistem dari kebiasaan dan tata
cara, dari wewenang dan kerja sama antara berbagai kelompok dan penggolongan, dari
pengawasan tingkah laku serta kebebasan manusia. Keseluruhan yang selalu berubah disebut
masyarakat. Masyarakat merupakan jalinan hubungan sosial dan masyarakat selalu berubah.
Dari lahir sampai mati manusia hidup sebagai anggota masyarakat. Hidup dalam masyarakat
berarti adanya interaksi sosial dengan orang-orang di sekitar dan dengan demikian mengalami
pengaruh dan mempengaruhi orang lain. Interaksi manusia sangat utama dalam tiap masyarakat.
Manusia adalah mahluk sosial. Ia hidup dalam hubunganya dengan orang lain dan hidupnya
bergantung pada orang lain. Karena itu manusia tak mungkin hidup layak diluar masyarakat.
Masyarakat sangat luas dan dapat meliputi seluruh umat manusia, masyarakat terdiri dari
berbagai kelompok yang besar maupun kecil bergantung pada jumlah anggotanya. Dua orang
atau lebih dapat merupakan kelompok. Tiap oarang menjadi anggota kaluarga yang terdiri atas
ibu, ayah dan anak. Sedangkan keluarga besar mencakup juga paman, kakek, cucu, dsb atau pada
orang batak mencakup semarga.
Tiap anak diatas usia 6 tahun termasuk kelompok murid atau kelompok yang kecil lainya,
apabila anak tersebut sudah besar maka ia akan menjadi anggota kelompok yang lebih besar lagi,
dan itu merupakan pengaruh dari keadaan lingkungannya.
Dalam pengelompokan sering dibedakan menjadi kelompok primer dan kelompok sekunder.
Adapun kelompok primer adalah kelompok pertama dimana seseorang akan memulai
interaksidenganorang lain yaitu keluarga, kelompok sepermainan, dan lingkungan keluarga.
Dalam kelompok primer terdapat hubungan tattap muka langsung dalam suasana akrab, dalam
kelompok ini ia mempelajari kebiasaan yang fundamental seperti bahasa, soal baik buruk,
kemampuan untuk mengurus diri sendiri, kerja sama dan bersaing, disiplin, dsb. Kelompok
primer juga sering disebut Gemeinschaft.
Kelompok sekunder dibentuk dengan sengaja atas pertimbangan tertentu berdasarkan
kebutuhan tertentu seperti perkumpulan profesi, organisasi agama, partai politik, anggotanya
mungkin tak pernah saling bertemu, dan kelompok sekunder ini dapat hidup lama melampau
suatu generasi yang sering disebut Gesellscaft.
Penggolongan lain terutama berdasarkan funginya ialah kelompok orang dalam atau (ingroup) dan kelompok orang luar atau (out-group). Kelompok orang dalam yang terdapat
dalam kelompok primer maupun sekunder adalah kelompok yang terhadap siapa kita merasa

solider, setia, akrab, bersahabat, rapat, merasa bersatu, seperasaan, sepikiran, seperbuatan dengan
mereka. Dan kita mampu memperhatikan, melindungi dan berkorban untuk mereka, serta kita
merasa senang, saling memahami, penuh cinta dan simpati.
Sedangkan terrhadap kelompok luar justru berbalik dengan kelompok orang dalam, kita
dapat merasa tidak senang, timbul rasa benci, menganggapnya sebagai saingan, lawan, dan
ancaman. Prasangka biasanya ditujukann terhadap kelompok ini. Kita merasa bahwa kelompok
kita lebih baik dari pada kelompok orang lain. Bangsa kita, agama kita, sekolah kita dirasa
melebihi yang lain. Namun tidak selalu timbul rasa antipati terhadap setiap kelompok orang luar
lainya. Banyak yang tidak kita acuhkan selama tidak kita anggap sebagai ancaman terhadap
harga diri kita.
B. Pengertian-pengertian Demografi
1. Dari bahasa Yunani : demos = rakyat; graphoo = penulisan
Ilmu yang menuliskan proses perubahan penduduk suatu Negara atau wilayah dalam suatu
jangka waktu tertentu berdasarkan analisa statistic dari angka angka kelahiran, kematian,
perpindahan serta mobilitas penduduk lainnya.
2. Ilmu yg mempelajari tentang besar, komposisi, distribusi, dan perubahan penduduk. [Donald J.
Bogue, 1885]
3. Ilmu yg mempelajari jumlah, sebaran teritorial, dan komposisi penduduk; serta perubahan
penduduk
karena
fertilitas,
mortalitas,
migrasi,
dan
mobilitas
social.
[ Philip M. Hauser dan Duddley Duncan].
4. Ilmu yg mempelajari struktur dan proses penduduk di suatu wilayah.
5. Ilmu yang mempelajari tentang masyarakat dan kehidupan sosialnya.
6. Demografi adalah ilmu yg mendalami masalah kependudukan, yaitu yg berkenaan dgn susunan,
jumlah dan perkembangan penduduk, atau lebih singkatnya, dinamika penduduk. Orang yg
mempelajari demografi biasanya akan bekerja di badan statistik yg menghitung jumlah
penduduk, tingkat kelahiran penduduk, dan tingkat kematian penduduk dalam suatu lingkup
daerah/negara.
7. demografi adalah cabang ilmu geografi yang mempelajari tentang kependudukan.
8. Demografi adalah ilmu yang mempelajari susunan, jumlah, dan perkembangan penduduk.
9. Demografi adalah ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan manusia. Meliputi di
dalamnya ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk berubah
setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi, serta penuaan. Analisis kependudukan dapat
merujuk masyarakat secara keseluruhan atau kelompok tertentu yang didasarkan kriteria seperti
pendidikan, kewarganegaraan, agama, atau etnisitas tertentu.
10. Ilmu yg mempelajari tentang penyusuaian penduduk dan letak tempat wilayah penduduk di suatu
daerah.
11. Demografi adalah salah satu disiplin ilmu. Bidang kajiannya adalah struktur (susunan) populasi
manusia atau kependudukan di lingkup wilayah tertentu dan dalam periode tertentu pula. Studi
demografi akan mengkaji sebab dan akibat perubahan struktur kependudukan termasuk
peningkatan atau pengurangan jumlah penduduk yang disebabkan tingkat kelahiran, tingkat
kematian, dan proses perpindahan (migrasi) penduduk.
Faktor Demografi Dalam Masyarakat
Dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir ini, beberapa fenomena menarik dapat kita amati
baik di bidang sosial, ekonomi, budaya maupun politik. Dari fenomena yang ada itu, perlu di

amati bahwa perubahan yang terjadi pada bidang-bidang tersebut mempunyai implikasi
kebijakan bagi aktifitas dunia bisnis. Sebagai contoh, keberhasilan pemerintah Indonesia dalam
mengendalikan jumlah penduduk melalui program keluarga berencana, dalam banyak hal sangat
mempengaruhi pola kegiatan masyarakat tidak hanya terbatas pada bidang ekonomi saja, tapi
juga pada bisang-bidang lainnya yang terkait.
Analisis lingkungan eksternal mencakup pemahaman berbagai faktor di luar perusahaan
yang mengarah pada munculnya kesempatan bisnis (Opportunities) atau bahkan ancaman
(Threats) bagi perusahaan. di dalam analisis lingkungan ekstern juga berupaya untuk memilah
permasalahan global yang dihadapi perusahaan kedalam bentuk yang lebih rinci untuk
menemukan bentuk, fungsi, dan keterkaitan antar bagian. bagi pengembangan strategi
pemasaran, analisis ini dibutuhkan tidak hanya terbatas pada rincian analisis kesempatan dan
ancaman saja, tetapi juga untuk menentukan darimana dan untuk apa hasil analisis itu digunakan.
Dengan kata lain, manajer pemasaran membutuhkan diagnosis lebih lanjut atas hasil analisis
lingkungan eksternal.
Faktor demografi adalah salah satu dari sekian banyak faktor eksternal dari lingkungan
pemasaran. Tren Demografi yang terbentuk sangat andal digunakan sebagai dasar pengambilan
keputusan jangka pendek dan menengah. Ada masalah bagi perusahaan yang tiba-tiba terkejut
karena perkembangan demografi. kekuatan demografi utama yang selalu dipantau Marketer
adalah populasi, Karena orang membentuk pasar. Para marketer benar-benar tertarik pada
besarnya jumlah penduduk dan angka pertumbuhan penduduk di kota, bauran umur populasi,
etnis dan pasar lain, kelompok pendidikan, pola rumah tangga, pergeseran geografis dan
populasi.
Demografi merupakan istilah yang berasal dari dua kata Yunani, yaitu demos yang berarti
rakyat atau penduduk dan graphein yang berarti menggambar atau menulis. Oleh karena itu,
demografi dapat diartikan sebagai tulisan atau gambaran tentang penduduk , terutama tentang
kelahiran, perkawinan, kematian dan migrasi. Demografi meliputi studi ilmiah tentang jumlah,
persebaran geografis, komposisi penduduk, serta bagaimana faktor faktor ini berubah dari waktu
kewaktu. Istilah ini pertama kali dikemukakan oleh Archille Guillard pada tahun 1855 dalam
karyanya yang berjudul elements de statistique humaine, ou demographie comparree atau
elements of human statistics or comparative demography (dalam Iskandar,1994).
Pengertian tentang demografi berkembang dengan seiring dengan perkembangan keadaan
penduduk serta penggunaan statistic kependudukan pada zamannya. Berikut beberapa contoh
tentang perkembangan definisi demografi :
Johan Sussmilch (1762, dalam Iskandar ,1994) berpendapat bahwa demografi adalah ilmu yang
mempelajari hukum tuhan yang berhubungan dengan perubahan-perubahan pada umat manusia
yang terlibat dari jumlah kelahiran, kematian, dan pertumbuhannya.
Achille Guillard (1855) memberikan definisi demografi sebagai ilmu yang mempelajari segala
sesuatu dari keadaan dan sikap manusia yang dapat diukur ,yaitu meliputi perubahan secara
umum, fisiknya, peradabannya, intelektualitasnya, dan kondisi moralnya (lihat juga Iskandar,
1994).
David v. Glass(1953) menekankan bahwa demografi terbatas pada studi penduduk sebagai
akibat pengaruh dari proses demografi ,yaitu fertilitas,mortalitas,dan migrasi.
United Nations(1958) dan International Union for the Scientific Study of Population/IUSSP
(1982) mendefinisikan demografi sebagai studi ilmiah masalah penduduk yang berkaitan dengan
jumlah, struktur, serta pertumbuhannya

Philip m. Hauser dan Otis Dudley Duncan(1959) berpendapat bahwa demografi merupakan
ilmu yang mempelajari jumlah, persebaran territorial, komposisi penduduk, serta perubahannya
dan sebab-sebab perubahan tersebut.
Donald j. Bougue(1969) mendefinisikan demografi sebagai ilmu yang mempelajari secara
statistik dsan matematik jumlah,komposisi,distribusi penduduk,dan perubahan- perubahannya
sebagai akibat bekerjanya komponen-komponen pertumbuhan penduduk, yaitu kelahiran
(fertilitas), kematian(mortalitas), perkawinan, migrasi, dan mobilitas social.
George w. Brclay(1970) mendefinisikan demografi sebagai ilmu yang memberikan gambaran
secara statistik tentang penduduk. Demografi mempelajari perilaku penduduk secara menyeluruh
bukan perorangan. Dengan definisi-definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa ilmu demografi
merupakan suatu ilmu untuk mempelajari perubahan-perubahan kependudukan dengan
memanfaatkan data dan statistik dari data penduduk terutama mengenai perubahan jumlah,
persebaran pada kommponen-komponen utama pertumbuhan penduduk, yaitu = fertilitas,
mortalitas, migrasi, yang pada gilirannya menyebabkan perubahan pada jumlah, struktur, dan
persebaran penduduk.
Secara singkat , ilmu demografi sangat bermanfaat untuk :
Mempelajari kuantitas, komposisi, dan distribusi penduduk dalam suatu daerah tertentu serta
perubahan-perubahannya.
Menjelaskan pertumbuhan masa lampau dan mengestimasi pertumbbuhan penduduk pada masa
datang.
Mengembangkan hubungan sebab akibat antaraperkembangan penduduk dan bermacam- macam
aspek pembangunan sosial, ekonomi, budaya, politik, lingkungan, dan keamanan.
Mempelajari dan mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan konsekuensi pertumbuhan
penduduk pada masa mendatang.

C. Pengertian Ekologi.
Secara harfiah, ekologi mengakar pada dua kata dari bahasa Yunani yakni Oikos dan juga
Logos. Oikos berarti rumah atau tempat untuk hidup. Kemudian Logos adalah ilmu. Jadi, bisa
disimpulkan bahwa pengertian ekologi secara sederhana adalah ilmu yang mempelajari mahluk
hidup di dalam rumahnya, atau bisa juga dikatakan bahwa ekologi adalah ilmu mengenai rumah
tangga mahluk hidup. Sebagian ilmuan juga menyepakati bahwa pengertian ekologi tak lain
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari hubungan antara organisme dengan lingkungannya.
Lebih spesifik lagi, pengertian ekologi bagi sebagian orang adalah ilmu yang bmencoba untuk
memahami dan mempelajari hubungan antara binatang, tumbuhan, manusia dan juga
lingkungannya, bagaimana mereka hidup, dimana mereka hidup, juga mengapa mereka berada di
lingkungan tersebut.
Pengertian ekologi ini memang beragam, namun jika dicermati, kita bisa menarik
kesimpulan bahwa inti dati ilmu ini adalah abiotik dan juga biotik. Abiotok adalah segala sesuatu
yang tak hidup sementara biotok merujuk pada organisme-organisme makhluk hidup. Lebih jauh
lagi, secara detil disebutkan bahwa ekoligi sebenarnya sebuah area belajar dimana pokok
kajiannya adalah struktur juga fungsi ekosistem atau alam termasuk manusia di dalamnya.
Ekologi adalah ilmu yang sangat dasar dan tidak menekankan pada praktek.
Faktor Ekologi Dalam Masyarakat

Menurut Bengoa (dikutip oleh jelliffe, 1966), malnutrisi merupakan masalah ekologi sebagai
hasil yang saling mempengaruhi (multiple overlapping) dan interaksi beberapa faktor fisik,
biologi dan lingkungan budaya. Jadi jumlah makanan dan zat-zat gizi yang tersedia bergantung
pada keadaan lingkungan seperti iklim, tanah, irigasi, penyimpanan, transportasi dan tingkat
ekonomi dari penduduk. Di samping itu, budaya juga berpengaruh seperti kebiasaan memasak,
prioritas makanan dalam keluarga, distribusi dan pantangan maka bagi golongan rawan gizi.
Dengan menyadari hal tersebut diatas, dipandang sangat penting untuk melakukan pengukuran
ekologi yang dapat menyebabkan malnutrisi di masyarakat sebagai dasar untuk melakukan
program intervensi (schrimshaw, 1964).
Secara rasional, program yang bersifat preventif sebaiknya diarahkan pada semua faktor
yang terlibat dalam kesehatan masyarakat disuatu daerah tertentu. Menurut jellife (1966), faktor
ekologi yang berhubungan dengan penyebab malnutrisi dibagi dalam enam kelompok, yaitu
keadaan infeksi, konsumsi makanan, pengaruh budaya, sosial ekonomi, produksi pangan, serta
kesehatan dan pendidikan.

1.
2.
3.

Keadaan Infeksi
Scrimshow et.al, (1959) menyatakan bahwa ada hubungan yang sangat erat antara infeksi
(bakteri, virus dan parasit) dengan malnutrisi. Mereka menekankan interaksi yang sinergis antara
malnutrisi dengan penyakit infeksi, dan juga infeksi akan mempengaruhi status gizi dan
mempercepat malnutrisi.
Mekanisme patologisnya dapat bermacam-macam, baik secara sendiri-sendiri maupun
bersamaan, yaitu:
Penurunan asupan gizi akibat kurangnya nafsu makan, menurunnya absorbsi dan kebiasaan
mengurangi makan pada saat sakit.
Peningkatan kehilangan cairan/zat gizi akibat penaykit diare, mual/muntah dan pendarahan
yang terus menerus.
Meningkatnya kebutuhan, baik dari peningkatan kebuthan akibat sakit (human host) dan parasit
yang terdapat dalam tubuh.
Konsumsi Makanan
Pengukuran konsumsi makanan sangat penting untuk mengetahui kenyataan apa yang
dimakan oleh masyarakat dan hal ini dapat berguna untuk mengatur status gizi dan menemukan
faktor diet yang dapat menyebabkan malnutrisi. Konsumsi makanan secara rinci terlihat pada
bab 4 terdahulu.
Pengaruh Budaya
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengaruh budaya antara lain sikap terhadap makanan,
penyebab penyakit, kelahiran anak, dan produksi pangan. Dalam hal sikap terhadap makanan,
masih banyak terdapat pantangan, tahyul, tabu dalam masyarakat yang menyebabkan konsumsi
makanan menjadi rendah. Konsumsi makanan yang rendah juga disebabkan oleh adanya
penyakit, terutama penyakit infeksi saluran pencernaan. Disamping itu jarak kelahiran anak yang
terlalu dekat dan jumlah anak yang terlalu banyak akan mempengaruhi asupan zat gizi dalam
keluarga. Konsumsi zat gizi keluarga yang rendah, juga dipengaruhi oleh produksi pangan.
Rendahnya produksi pangan disebabkan karena para petani masih menggunakan teknologi yang
bersifat tradisional.

Faktor Sosial Ekonomi


1. Data sosial
Data sosial yang diperlukan adalah:
1. Keadaan penduduk disuatu masyarakat (jumlah, umur, distribusi, seks dan geografis)
2. Keadaan keluarga (besarnya, hubungan, jarak kelahiran)
3. Pendidikan
- Tingkat pendidikan ibu/bapak.
- Keberadaan buku-buku.
- Usia anak sekolah.
4. Perumahan (tipe, lantai, atap, dinding, listrik, ventilasi, perabotan, jumalah kamar, pemilikan dan
lain-lain)
5. Dapur (bangunan, lokasi, kompor, bahan bakar, alat masak, pembuangan sampah)
6. Penyimpanan makanan (ukuran, isi, penutup serangga)
7. Air (sumber, jarak dari rumah)
8. Kakus (tipe jika ada, keadaanya)
2. Data ekonomi
Data ekonomi meliputi:
1. Pekerjaan (pekerjaan umum, misalnya pekerjaan pertanian dan pekerjaan tambahan, misalnya
pekerjaan musiman)
2. Pendapatan keluarga (gaji, industri rumah tangga, pertanian pangan/non pangan, utang)
3. Kekayaan yang terlihat seperti tanah, jumlah ternak, perahu, mesin jahit, kendaraan, radio, TV
dan lain-lain.
4. Pengeluaran/anggaran (pengeluaran untuk makan, pakaian, menyewa, minyak/bahan bakar,
listrik, pendidikan, transportasi, rekreasi, hadiah/persembahan)
5. Harga makanan yang tergantung pada pasar dan variasi musiman.

1.
2.
3.
4.
5.

1.
2.

Produksi Pangan
Data yang relevan untuk produksi pangan adalah :
Penyediaan makanan keluarga (produksi sendiri, membeli, barter, dll).
Sistem pertanian (alat pertanian, irigasi, pembuangan air, pupuk, pengontrolan serangga dan
penyuluhan pertanian).
Tanah (kepemilikan tanah, luas per keluarga, kecocokan tanah, tanah yang digunakan, jumlah
tenaga kerja).
Peternakan dan periklanan (jumlah ternak seperti kambing, bebek, dll) dan alat penangkap ikan,
dll.
Keuangan (modal yang tersedia dan fasilitas untuk kredit).
Pelayanan Kesehatan dan Pendidikan
Walaupun pelayanan kesehatan dan pendidikan tidak merupakanfaktor ekologi, tetapi
informasi ini sangat berguna untuk meningkatkan pelayanan. Beberapa data penting tentang
pelayanan kesehatan/pendidikan adalah:
Rumah sakit dan pusat kesehatan (puskesmas), jumlah rumah sakit, jumlah tempat tidur, pasien,
staf dan lain-lain.
Fasilitas dan pendidikan, yang meliputi anak sekolah (jumlah, pendidikan gizi/kurikulum dll).
Remaja yang meliputi organisasi karang taruna dan organisasi lainya. Orang dewasa, yang
meliputi buta huruf. Media masa seperti radio, televisi dan lain-lain.

Pengukuran faktor ekologi sangat kompleks. Hal ini tergantung pada tipe dan jumlah staf,
waktu yang tersedia dan tujuan survei. Yang penting adalah data yang dikumpulkan dapat
menggambarkan situasi sekarang dan berguna untuk pengembangan program. Meskipun
demikian untuk mendapatkan gambaran prevalensi malnutrisi secara langsung, dapat dilakukan
dengan metode klinis dan antropometri.
Tabel 1. Jenis data yang sering digunakan dalam mengidentifikasi faktor ekologi secara
cepat. (sumber: jellife DB, 1989. Community nutritional assessment. Oxford university press
hlm. 150).
Jenis data
1. Ukuran keluarga
2. Pekerjaan
3. Pendidikan
4. Rumah
5. Ekonomi
6. Dapur
7. Pola pemberian makan
8. Penyimpanan makanan
9. Air minum
10. Kakus
11. Tanah
12. Sistem pertanian
13. Peternakan dan
perikanan
14. Peralatan makan

Keterangan
Jumlah, hubungan, umur, seks, jarak kelahiran
Utama dan tambahan
Remaja yang tidak buta/buta huruf, keberadaan buku, jumlah
anak-anak di sekolah
Tipe dan konstruksi (atap, dinding, lantai) jumlah kamar.
Alat rumah tangga, pakaian, radio/TV, alat transportasi
(motor, sepeda).
Kompor, bahan bakar, alat masak
Menu, pantangan, menyusui, prestise makanan.
Ukuran, isi, pengontrolan serangga.
Tipe dan jarak.
Tipe dan keadaan.
Luasnya, penggunaan untuk pertanian (tanaman pangan dan
nonpangan)
Irigasi dan pupuk
Jumlah dan jenis ternak, dan kolam ikan,
Pasar
- Ketersedian dan harga makanan.

BAB III
PENUTUP
Penduduk adalah orang yg tinggal didaerah tersebut . Dan juga secara hkum berhak tinggal di
daerah tersebut wlaupun seseorang memilih di daerah lain.

Masyarakat adalah sekumpulan atau sekelompok orang yg hidup bersama dlm satu komunitas
(saling ketergantungan satu sama lain).
Budaya (kebudayaan) adlh sesuatu yg akan mempengaruhi pengetahuan manusia yg meliputi
idea atau gagasan yg terdapat dalam pikiran manusia , yg di lakukan secara turun temurun.
Perubahan jumlah penduduk dipengaruhi oleh
Faktor Demografi yaitu
Kelahiran , bersifat menambah
Kematian , bersifat mengurangi
Migrasi , dapat bersifat menambah dan dapat juga bersifat mengurangi.
2. Faktor non demografi yaitu
- Kesehatan , semakin maju tingkatan kesehatan , maka kecil jumlah kematian.
- Pendidikan , semakin tinggi pendidikan maka kesehatan semakin baik.

1.
-

Jadi pertumbuhan penduduk akan besar apabila jumlah kelahiran besar dan tingkatan
kesehatan semakin baik

1.
2.
3.
4.
5.

Ekologi berasal dari kata dalam bahasa yunani yaitu oikos dan logos. Ekologi merupakan
cabang dari ilmu biologi yang memiliki ruang lingkup meliputi populasi, komunitas, ekosistem
dan biosfer. Ekosistem merupakan satuan fungsional dasar yang menyangkut proses interaksi
organisme hidup dengan lingkungan mereka.
Sebuah komunitas manusia atau biasa disebut masyarakat berkewajiban menjaga
lingkungannya agar kualitas taraf kehidupan masyarakat tersebut terus meningkat sebab
lingkungan yang dijaga dengan baik dapat menghasilkan sumber daya yang baik dan dapat
mengurangi pencemaran. Maka agar masyarakat dapat menjaga lingkungannya dengan baik
diperlukan asas-asas dalam pengelolaan lingkungan antara lain :
asas penanggulangan pada sumbernya (abattement at the source);
asas penerapan sarana praktis yang terbaik, atau sarana teknis yang terbaik;
prinsip pencemar membayar ( polluter pays principle );
prinsip cegat tangkal ( stand still principle );
prinsip perbedaan regional.

Anda mungkin juga menyukai