Tubuh Menggunakan 3 Mekanisme Untuk Mengendalikan Keseimbangan Asam
Tubuh Menggunakan 3 Mekanisme Untuk Mengendalikan Keseimbangan Asam
yaitu:1. Kelebihan asam akan dibuang oleh ginjal, sebagian besar dalam bentuk amonia.
Ginjal memiliki kemampuan untuk mengatur jumlah asam atau basa yang dibuang,
yang biasanya berlangsung selama beberapa hari.2. Tubuh menggunakan penyangga pH (buffer)
dalam darah sebagai pelindung terhadap perubahan yang terjadi secara tiba-tiba dalam pH darah.
Jika lebih banyak asam yang masuk ke dalam aliran darah, maka akan dihasilkan lebih banyak
bikarbonat dan lebih sedikit karbondioksida.
Jika lebih banyak basa yang masuk ke dalam aliran darah, maka akan dihasilkan lebih banyak
karbondioksida dan lebih sedikit bikarbonat.3. Pembuangan karbondioksida.
Karbondioksida adalah hasil tambahan penting dari metabolisme oksigen dan terusmenerus yang
dihasilkan oleh sel.
Jika pernafasan meningkat, kadar karbon dioksida darah menurun dan darah menjadilebih
basa.Jika pernafasan menurun, kadar karbondioksida darah meningkat dan darah menjadi
lebihasam. Dengan mengatur kecepatan dan kedalaman pernafasan, maka pusat pernafasan dan
paru- paru mampu mengatur pH darah menit demi
menit. Nilai pH dapat dilihat dari darah arterial dengan rentang normal 7,35-7,45. Harga normal
hasil pemeriksaan laboratorium analisis gas darah adalah sbb:
pH 7,35-7,45
Base excess -2 s/d +2Adanya kelainan pada satu atau lebih mekanisme pengendalian pH
tersebut, bisa menyebabkansalah satu dari 2 kelainan utama dalam keseimbangan asam
basa, yaitu asidosis atau alkalosis.Faktor-faktor yang berpengaruh dalam keseimbangan asam
basa adalah :1. Konsentrasi ion hidrogen [H
+
]2. Konsentrasi ion bikarbonat [HCO
3]3. pCO
2
Berikut perbandingan peranan masing-masing faktor dalam diagnosis gangguan asam basa :
Asidosis
bila konsentrasi H
+
meningkat, maka pH turun
Alkalosis
bila konsentrasi H
+
turun, maka pH naik- Bila HCO
3
- berubah secara signifikan dalam kondisi tersebut, disebut suatu keadaan metabolik- Bila pCO
2
berubah secara signifikan dalam kondisi tersebut, disebut suatu keadaan respiratorik