Anda di halaman 1dari 6

Fakultas Bahasa

Universitas Islam Sultan Agung

KONSEP PENDIDIKAN RAHMAH EL YUNISIYAH


PEJUANG PENDIDIKAN WANITA INDONESIA
Oleh:
Bagus Bela Negara / 31801200440
Devi Aryani / 31801200433
Isnaini Roro Pertiwi / 31801200446
Atika Ari Santi / 31801200449

A. Biografy Rahmah El Yunusiyah


Rahmah El Yunusiyah lahir di Padang Panjang, Sumatera Barat pada 29
Desember 1900. Beliau adalah putri pasangan Syekh Muhammad Yunus
dan Rafiah. Beliau merupakan anak terakhir dari lima bersaudara.
Keluarga Rahmah merupakan keluarga yang disegani oleh masyarakat.
Ayah Rahmah adalah seorang ulama besar dan pemimpin Tarikat
Naqsyabandiyah. Ibu Rahmah adalah wanita terhormat dan taat agama.
Kakak pertama Rahmah, Zainuddin Labay El Yunusi adalah pendiri
Diniyah School dan tokoh agama di Padang Panjang.
Rahmah El Yunusiyah

Fakultas Bahasa
Universitas Islam Sultan Agung

Dalam perjalanan mencari ilmu Rahmah lebih berguru kepada keluarga


sendiri, para tokoh ulama, para ahli bidang suatu ilmu, dll. Walaupun
Rahmah juga bersekolah di Diniyah School, sekolah milik kakak
pertamanya.
Selain belajar di Diniyah School, Rahmah juga belajar di beberapa tempat.
Rahmah pernah berguru kepada seorang ulama di Surau Jembatan Besi
bersama tiga sahabatnya. Ia juga belajar ilmu kebidanan kepada bibinya
sendiri dan dua orang dokter yang bekerja di Rumah Sakit Kayu Taman.
Ilmu keperawatan juga berhasil ia kuasai berkat bimbingan tiga orang
dokter. Ilmu senam juga tak ketinggalan. Ilmu senam ia dapat dari seorang
guru wanita Belanda. Ilmu menenun dan menjahit tak kalah menarik bagi
Rahmah. Ia sengaja mendatangi sentra-sentra penenunan untuk belajar
menenun dan menjahit. Rahmah adalah muslimah yang haus ilmu.
Statusnya sebagai wanita muslim tak menghalanginya untuk terus belajar.
Dengan kecerdasan dan rasa empati yang kuat dalam hal pendidikan
khususnya wanita, Rahmah sukses mendirikan beberapa perguruan. Salah
satunya yang terus berkembang dan maju sampai sekarang adalah
Perguruan Diniyah Puteri. Karena prestasinya dalam dunia pendidikan,
beliau menerima gelar Syaikhah dari Universitas Al-Azhar Mesir. Beliau
adalah wanita pertama yang menerima gelar tersebut. Selama masa
penjajah beliau aktif dalam menentang penjajah dengan cara memotivasi
para pemuda dan memimpin beberapa organisasi anti penjajah.
Beliau menutup mata pada usia 69 tahun. Beliau meninggal pada tanggal
26 Februari 1969. Makam beliau terletak di samping asrama Perguruan
Diniyah Puteri.
B. Pemikiran Rahmah El Yunusiyah
Pada dasarnya semua wanita tidak terkecuali merupakan seorang pendidik.
Bahkan terdapat pepatah Ibu adalah sekolah pertama bagi anak. Di
dalam rumah ibu lebih memiliki banyak waktu untuk anak-anak daripada
ayah karena pekerjaan utama ayah adalah mencari nafkah untuk keluarga.

Fakultas Bahasa
Universitas Islam Sultan Agung

Oleh sebab hal itu, ibu adalah orang yang paling dekat dan berpengaruh
bagi anak.
Ibu adalah seorang pendidik bagi anak yang di masa depan akan menjadi
generasi penerus bangsa. Seorang ibu dapat menjadikan anak-anaknya
menjadi orang yang baik sebagaimana seorang ibu bisa menjadikan
anaknya menjadi orang yang jahat. Baik buruknya seorang anak, dapat
dipengaruhi oleh baik atau tidaknya seorang ibu yang menjadi panutan
anak-anaknya.
Jepang adalah negara yang masyarakatnya sangat giat bekerja baik lakilaki maupun perempuan. Kebanyakan orang mengira bahwa para orang tua
di sana menyerahkan anaknya kepada pengasuh professional untuk
merawat anaknya. Namun, hal itu salah.
Di Jepang saat seorang wanita telah menikah dan memiliki anak maka ia
harus berhenti bekerja. Mereka tidak mau pekerjaan mereka sebagai ibu di
ambil alih oleh pengasuh. Mereka mengasuh dan mendidik anak mereka
sendiri. Mereka berpendapat bahwa lebih baik mengasuh anak sendiri dari
pada menyewa pengasuh karena mendidik anak adalah pekerjaan yang
tidak dapat digantikan oleh orang lain. Wanita Jepang yang memiliki anak
akan aktif kembali bekerja jika anak mereka sudah cukup dewasa.
Para ibu di Jepang sadar bahwa pendidikan anak harus diberikan oleh sang
ibu sendiri sehingga anak tersebut mendapat bimbingan maksimal.
Pekerjaan mengasuh anak secara logika pastinya lebih baik dikerjakan
oleh ibu sendiri daripada diserahkan oleh pembantu rumah. Hal itu terjadi
karena secara batin seorang ibu pastinya memiliki cinta kasih yang lebih
tinggi daripada pembantu yang mengasuh. Wanita Jepang merasa bangga
mendidik putra-putrinya sendiri. Ukuran sukses keluarga Jepang tidak saja
dilihat dari banyaknya uang yang berhasil dikumpulkan, tetapi juga
dalam mendidik anak-anaknya.

Fakultas Bahasa
Universitas Islam Sultan Agung

Wanita yang terdidik akan melahirkan generasi yang terdidik juga. Oleh
karena itu, menurut Rahmah para wanita memerlukan pendidikan khusus
wanita yang diajarkan sendiri oleh kaum wanita. Hal ini bertujuan untuk
meningkatkan kualitas dan kedudukan wanita. Peningkatan yang dimaksud
adalah peningkatan dalam bidang intelektual, kepribadian, ketrampilan,
dll.
Rahmah El Yunusiyah berpendapat bahwa kaum perempuan membutuhkan
model pendidikan tersendiri yang terpisah dari lakilaki karena ajaran
Islam memberikan perhatian khusus kepada watak dan peran kaum
perempuan. Kaum perempuan membutuhkan lingkungan pendidikan
tersendiri di mana topiktopik ini bisa dibicarakan secara bebas sehingga
pendidikan yang dimaksud dapat tercapai. Hal ini didasari oleh
pengalaman Rahmah sendiri selama belajar di Diniyah School dan Surau
Jembatan Besi.
Rahmah merasa bahwa pendidikan dengan sistem campur antara laki-laki
dan perempuan dapat membatas kaum perempuan untuk menerima
pendidikan yang cocok dengan kebutuhan mereka. Rahmah ingin
menawarkan kepada anakanak perempuan pendidikan sekuler dan agama
yang setara dengan pendidikan yang tersedia bagi kaum lakilaki, lengkap
dengan program pelatihan dalam hal keterampilan yang berguna sehingga
kaum perempuan dapat menjadi anggota masyarakat yang produktif.
Rahmah percaya bahwa perbaikan posisi kaum perempuan dalam
masyarakat tidak dapat diserahkan kepada pihak lain, hal ini harus
dilakukan oleh kaum perempuan sendiri. Melalui lembaga seperti itu, ia
berharap bahwa perempuan bisa maju, sehingga pandangan lama yang
mensubordinasikan peran perempuan lambat laun akan hilang dan
akhirnya kaum perempuan pun akan menemukan kepribadiannya secara
utuh dan mandiri dalam mengemban tugasnya sejalan dengan petunjuk
agama.

Fakultas Bahasa
Universitas Islam Sultan Agung

Cita-cita Rahmah ini kemudian dirumuskan menjadi tujuan Perguruan


Diniyah Puteri yang didirikannya. Tujuan tersebut adalah Melaksanakan
pendidikan dan pengajaran berdasarkan ajaran Islam dengan tujuan
membentuk putri yang berjiwa Islam dan Ibu Pendidik yang cakap, aktif
serta bertanggung jawab tentang kesejahteraan masyarakat dan tanah air
dalam pengabdian kepada Allah subhanahu wa taala.
Rahmah membuat argumen seperti yang di atas berdasarkan hadist nabi
yang menyatakan setiap muslim wajib menuntut ilmu baik laiki-laki
maupun perempuan. Hadist tersebut adalah:

((
Artinya :
Mencari ilmu itu hukumnya wajib bagi muslimin dan muslimat(HR. Ibnu
Abdil Bari)
Menurut Rahmah bahwa masyarakat yang baik dapat dilihat dari
kehidupan rumah tangganya.Rumah tangga adalah tiang masyarakat dan
masyarakat tiang negara. Wanita adalah tiang rumah tangga. Selain Adam,
tiap manusia dilahirkan oleh wanita. Sebab itu beliau menginginkan
melalui pendidikan, setiap wanita menjadi ibu yang baik dalam rumah
tangga, masyarakat dan di sekolah.

Sumber:
Ajisma.Noveri.Lia Nuralia.2002.Rahmah El Yunusiyah Tokoh Pembaharu
Pendidikan Dan Aktivis Perempuan di Sumatera Barat.Padang:Balai
Pengembangan Kebudayaan Dan Pariwisata.
Beberapa artikel pendukung yang terdapat di website.

Fakultas Bahasa
Universitas Islam Sultan Agung

Anda mungkin juga menyukai