TRANSPOR MATERI
MELINTASI MEMBRAN
A. PENDAHULUAN
Transpor molekul-molekul sederhana melintasi lapisan
lipida dapat berlangsung melalui protein transmem-bran. Dalam
hal ini, setiap protein transmembran bertanggung jawab untuk
mentransfer molekul-molekul yang spesifik. Sifat selektif
permiabel dari membran biologis terhadap ion-ion sederhana
menciptakan perbedaan yang besar dalam hal komposisi ion
pada bagian dalam sel dibandingkan dengan cairan di bagian
luar sel. engan demikian, membran sel menyimpan energi
poten-sial dalam bentuk gradien ion.
Kecepatan molekul berdifusi melintasi membran bervariasi,
tergantung pada ukuran molekul kelarutan relatifnya dalam
minyak Umumnya molekul yang lebih sederhana dan lebih
terlarut dalam minyak (lebih hidrifobik atau non polar) berdifusi
lebih cepat melintasi membran. Molekul polar tidak bermuatan
dapat berdifusi dengan cepat melintasi membran jika
molekulnya cukup sederhana misalnya CO2, etanol, dan urea.
Sedangkan untuk gliserol dan gula melintasi membran lipida
kurang cepat. Air berdifusi dengan cepat melintasi bilayer lipida.
Bilayer lipida sangat impermiabel terhadap semua molekul atau
ion-ion yang bermuatan. Bilayer lipida yang bebas protein
bersifat impermiabel terhadap ion, tetapi permiabel terhadap
air.
Molekul-molekul besar tidak dapat meintasi membran.
Molekul-molekul tersebut ditranspor melalui mekanisme carrier
(protein pembawa). Molekul-molekul sederhana dan larut pada
air dan ion-ion berdifusi melalui protein-protein saluran yang
TRANSPOR MATERI MELINTASI MEMBRAN
137
Gambar-6.1
B. PROTEIN TRANSPOR
Protein transpor terikat pada membtran sel. Bekerja
mengangkut molekul-molekul sederhana spesifik melintasi
membran sel. Membran sel melewatkan air dan molekulmolekul non polar dengan cara difusi sederhana. Namun
demikian, membran sel juga permiabel terhadap berbagai jenis
molekul-molekul polar seperti ion, gula, asam-asam amino,
nukleotida, dan metabolit-metabolit sel lainnya. Protein
membran spesifik bertanggung jawab untuk mentransfer
larutan-larutan melintasi membran. Protein ini disebut protein
transpor membran. Terdapat dalam banyak bentuk pada semua
tipe membran biologi. Protein transpor dapat berfungsi sebagai:
138
139
Sumber : http://www.glenbrook.k12.il.us/gbssci/bio/apbio/HTML%20Presentation
%20folder3/chap%208/Lecture%203,%20Ch.%208.ppt
Gambar-6.3
140
C. TRANSPOR MIKROMOLEKUL
Transpor mikromolekul melintasi membrane dapat berlangsung melalui dua cara, yaitu trasnpor pasif dan transport
aktif. Transpor pasif berlangsung tanpa melibatkan hidrolisis
ATP sebagai sumber energi, tetapi lebih tergantung pada
gradien elektrokimia. Artinya materi atau subtansi yang
ditranspor berpindah dari konsentrasi yang tinggi ke konsentrasi
yang lebih rendah. Pada transport aktif, materi yang ditanspor
membutuhkan sumber energi dalam bentuk ATP. Oleh sebab
itu pada peristiwa transport aktif melibatkan hidrolisis ATP.
Materi yang ditranspor bergerak melawan gradien konsentrasi,
yaitu dari konsentrasi yang rendah ke konsentrasi yang lebih
tinggi.
141
Sumber : http://www.glenbrook.k12.il.us/gbssci/bio/apbio/HTML%20Presentation
%20folder3/chap%208/Lecture%203,%20Ch.%208.ppt
Sumber : http://www.glenbrook.k12.il.us/gbssci/bio/apbio/HTML%20Presentation
%20folder3/chap%208/Lecture%203,%20Ch.%208.ppt
143
Gambar-6.7
Sumber : http://www.glenbrook.k12.il.us/gbssci/bio/apbio/HTML%20Presentation
%20folder3/chap%208/Lecture%203,%20Ch.%208.ppt
145
Gambar-6.9
Sumber : http://homepage.smc.edu/zuk_patricia/Anatomy%201/lecture%204
%20nerve.ppt
147
C.3. Osmosis
Difusi molekul air melintasi membran semipermi-abel dari
potensial air yang tinggi ke potensial air yang lebih rendah
merupakan kasus khusus dari transpor pasif yang dikenal
dengan nama osmosis. Suatu larutan dengan konsentrasi yang
lebih tinggi dari larutan lain dinamakan hipertonik. Suatu larutan
dengan konsentrasi yang lebih rendah dari larutan lain
dinamakan hipotonik, dan Suatu larutan dengan konsentrasi
yang sama dengan larutan lain dinamakan isotonik. Selama
osmosis, air bergerak dari larutan yang konsentrasinya lebih
rendah menuju larutan yang konsentrasinya lebih tinggi
(Anonim, 2007b)
148
Sumber : http://www.glenbrook.k12.il.us/gbssci/bio/apbio/HTML%20Presentation
%20folder3/chap%208/Lecture%203,%20Ch.%208.ppt
Gambar-6.12 Osmosis
Jika seekor hewan air ditempatkan di dalam larutan
hipotonik dimana konsentrasi larutan tersebut lebih rendah dari
konsentrasi larutan di dalam sel-selnya, maka air dari larutan
tersebut akan bergerak memasuki sel. Akibatnya sel-sel
menjadi bengkak dan pada akhirnya sel-sel tersebut pecah atau
lisis. Sebaliknya bila ditempatkan di dalam larutan hipertonik,
dimana konsentrasi larutan lebih tinggi dibandingkan konsentrasi larutan di dalam sel, maka air yang terdapat di dalam selsel akan mengalir keluar, dan menyebabkan sel-sel mengkerut
(Anonim, 2007a).
Sumber : http://www.coe.unt.edu/mcnair/ClassNotes/Spring2006/Ch%2026%20
The%20Urinary%20System_Edited.ppt
149
Sumber : http://www.glenbrook.k12.il.us/gbssci/bio/apbio/HTML%20Presentation
%20folder3/chap%208/Lecture%203,%20Ch.%208.ppt
150
Sumber : http://www.glenbrook.k12.il.us/gbssci/bio/apbio/HTML%20Presentation
%20folder3/chap%208/Lecture%203,%20Ch.%208.ppt
151
152
Sumber : http://www.glenbrook.k12.il.us/gbssci/bio/apbio/HTML%20Presentation
%20folder3/chap%208/Lecture%203,%20Ch.%208.ppt
153
155
Extracellular fluid
+
ATP
H+
+
+
+ H+
H+
+
cytoplasm
H+
Sumber : http://www.glenbrook.k12.il.us/gbssci/bio/apbio/HTML%20Presentation
%20folder3/chap%208/Lecture%203,%20Ch.%208.ppt
156
Lower [H+]
Symport of
H+ and
Sucrose
Sumber : http://www.glenbrook.k12.il.us/gbssci/bio/apbio/HTML%20Presentation
%20folder3/chap%208/Lecture%203,%20Ch.%208.ppt
157
D. TRANSPOR MAKROMOLEKUL
Transpor makromolekul dapat berlangsung dengan tiga
cara yaitu: (i) eksositosis, (ii) endositosis, meliputi fagositosis,
pinositosis, dan endositosis yang diperantarai reseptor, dan (iii)
pertunasan. Makromolekul seperti protein, polinukleotida, dan
polisakarida tidak dapat melintasi membran plasma melalui
protein transmembran yang berperan sebagai pembawa.
Namun sel tetap dapat memasukkan dan mengeluarkan
makromolekul-makromo-lekul tersebut. Pada pengangkutan
makromolekul terlibat pembentukan dan penyatuan antara
membran vesikula dengan membran sel.
158
D.1. Eksositosis
Eksositosis, yaitu pengangkutan makromolekul keluar sel.
Tunas-tunas vesikula (vesikula sekresi) yang diangkut dibentuk
dari badan golgi, diangkut melalui sitoskeleton menuju
membrane plasma. Jika dua membrane dating dan
bersentuhan, bilayer lipida berfusi dan kandungannya
dilepaskan ke luar sel.
Sumber : http://www.glenbrook.k12.il.us/gbssci/bio/apbio/HTML%20Presentation
%20folder3/chap%208/Lecture%203,%20Ch.%208.ppt
Gambar-6.20 Eksositosis
Sumber : http://homepages.ius.edu/dpartin/Lecture3cells.ppt#257,1,Lecture 3
159
D.2. Endositosis
Endositosis, yaitu pengangkutan makromolekul ke dalam
sel. Endositosis tediri atas tiga tipe, yaitu fagositosis,
pinositosis, dan endositosis yang diperantarai reseptor. Istilah
fagositosis digunakan bila makromolekul atau subtansi yang
dimasukkan ke dalam sel berupa partikel. Oleh sebab itu
fagositosis biasa disebut cellular eating. Bila makromlekul atau
subtansi yang diasukkan ke dalam sel berupa cairan, maka
istilah yang biasa digunakan adalah pinositosis atau cellular
drinking.
Sel-sel menelan partikel melalui penjuluran pseudopodia
atau kaki semu di sekitar partikel dan selanjutnya dibungkus
oleh membran plasma. Bagian membran plasma yang
membungkus partikel pada akhirnya dilepaskan dalam bentuk
vesikula dan dinamakan vesikua endosom atau vesikula
fagosom. Vesikula fagosom atau endosom pada akhirnya
berfusi dengan lisosom primer yang berasal dari badan golgi
dan selanjutnya berlangsung pencernaan intraseluler.
Sumber : http://homepages.ius.edu/dpartin/Lecture3cells.ppt#257,1,Lecture 3
160
Sumber : http://www.glenbrook.k12.il.us/gbssci/bio/apbio/HTML%20Presentation
%20folder3/chap%208/Lecture%203,%20Ch.%208.ppt
161
Sumber : http://homepages.ius.edu/dpartin/Lecture3cells.ppt#257,1,Lecture 3