Anda di halaman 1dari 31

11/18/2008

Gastroenterologi Anak
Dibahas dari segi gejala:
Muntah, Konstipasi, Sakit Perut

Gejala Muntah / Emesis


Gejala umum untuk penyakit Saluran Cerna
Bagian Atas
Tetapi juga dapat dikarenakan
Tekanan intrakranial
Infeksi di bagian dan saluran lain

11/18/2008

Gejala Muntah: Diagnosa Banding


Infeksi
Sepsis,
Meningitis,
ISPA / URI,
Otitis media,
Parasit (giardiasis
& ascariasis)
Gastritis dari
Heliocobacter pylori

GEA (virus, bakteri)


Hepatitis
Pertussis
Pneumonia
Faringitis
Streptokokus

Gejala Muntah:
Diagnosa Banding (2)
Toxin
Aspirin
Theophylin
Digoxin
Anti-convulsants
Barbiturate

11/18/2008

Gejala Muntah:
Diagnosa Banding (3)
Neoplasm:
Tumor intrakranial
Hamil
Trauma
Hematoma duodenum
Trauma pada pankreas
Hematoma intrakranial

Gejala Muntah: Diagnosa Banding (4)


Kongenital/ Anatomik
Stenonis Pylorus Hipertrofik
Duodenal atresia
Malrotasi
Kelainan Hirschprung
Anus Imperforata

11/18/2008

Gejala Muntah:
Diagnosa Banding (4)
Metabolic / Genetic
Galactosemia,
Intoleransi Lactose
http://www.emedicine.com/ped/topic1270.htm

Intoleransi Fructose
Diabetes

Gejala Muntah:
Diagnosa Banding (5)
Inflamasi
Cholecystitis atau cholelithiasis
Appendicitis
Necrotizing enterocolitis
Peritonitis
Penyakit Ciliac
Peptic ulcer
Pancreatitis

11/18/2008

Gejala Muntah:
Diagnosa Banding (6)
Gastrointestinal
Refluks Gastro-esofageal (GRD)
Akalasia
Intussusepsi
Volvulus
Hernia inkarserata
Benda asing

Anamnesa Masalah Muntah


Demam? Infeksi
Mengeluh heartburn (Nyeri dibelakang
jantung), rasa asam di mulut, nyeri
epigastrum? GRD atau esophagitis
Bayi yang bau badan aneh? Kelainan
metabolic
Muntah biasaya pada pagi? Hamil, kelainan
neurologis (sering diserta nyeri kepala pagi)
Muntah ada darah atau bil? Anatomik

11/18/2008

Anamnesa Masalah Muntah (2)


Umur?:
Bayi: Obstruksi Anatomik, kelainan metabolic, infeksi,
GRD, overfeeding
Toddler (1 2 tahun): Infeksi, obat-obatan, GRD,
intussusepsi, benda asing, Malrotasi usus
Anak: GRD, Cyclic vomiting, Malrotasi usus,
penyakit Celiak
Remaja: hamil, bulimia, infeksi, ulser, malrotasi,
penyakit Celiak, obat-obatan, pancreatitis, GRD
GRD: penyakit refluks gastero-esofageal

Pemeriksaan Fisik Masalah Muntah


Kepala & Leher: Reflux, Fontenelle, Hydrokefalus
Abdomen:
Masa RUQ* (hati, empedu)
Masa atau nyeri RLQ : appendicitis, ovarian dz
Nyeri epigastrum (pankreatitis, gastritis, esofagitis)
Borborygmi (suara gas di usus mencoba lewati
obstruksi usus)
Rektum: darah (gross atau tes) penyakit pada
mukosa
*RUQ= Right Upper Quadrant (Kwadran kanan atas)

11/18/2008

Gastritis karena Infeksi Heliobakter pylori


Pada anak sekolah sampai dewasa H. pylori adalah
penyebab besar ulser. 5% anak yang dibiopsi gaster via
endoscope positif H pylori.
Dibawa pada kaki lalat.
Mekanisme: Produksi urease & ammonia, menempel
pada mukosa gaster, proteolysis mucus gaster. Semua
ini merusak epithelium gaster.
Gejala: Nyeri epigastrum, Muntah, Heartburn (nyeri
panas dibelakang jantung), Regurgitasi, Berat / tinggi
badan kecil

Gastritis karena Infeksi Heliobakter pylori


Evaluasi: Kontras UGIS 70%,
Endoskopi serta biopsi gaster,
Urea Breath Test
Natalaksana: Kombinasi antibiotic (amoxicillin &
metronidazole) dengan bismuth subsalicilate
selama 2 minggu
Site: http://www.emedicine.com/ped/topic938.htm
Peptic Ulcer Disease
http://www.emedicine.com/ped/topic2341.htm

11/18/2008

Gastritis karena Infeksi Heliobakter pylori

Refluks Gastro-esofageal (GRD)


Isi lambung berjalan
kedalam esophagus
lewat sfinktur esofagus
bawa karena pengosongan
lambung tertunda atau karena
sfinktur esofagus bawa
terbuka (cardiochalasia)
(LES: Lower Esophageal Sphincter)

11/18/2008

Gejala dan tanda GRD


Hampir semua bayi kadang-kadang regurjitasi
biasa sesudah minum susu. Hal ini biasanya
hilang sebelum umur 3 6 bulan. Bukan
emesis aktif, lebih seperti sendawa basah.
Dapat dicegah dengan menepuk punggung bayi
setelah dia mimum agar berserdawa.
Pada kasus yang lebih berat, muntahnya lebih
keras sampai proyektil atau sedikit-sedikit
sampai 3 kali pada waktu bayi minum/makan.

Komplikasi GRD
Komplikasi biasa:
Sesak nafas & batuk
Pneumonia (aspirasi)
Apnea: tahan nafas lama
Nyeri pada esofagus (Sering menjerit / menangis)
Konplikasi lebih berati:
Hemetemesis,
Aspirasi berat,
Kegagalan bertumbuh (berat badan tidak naik sesuai
grafiknya, failure to thrive)

11/18/2008

Refluks Gastro-esofageal: Evaluasi


Probe pH 24 Jam di esofagus (standard emas untuk
diagnosis GRD)
Radiographi nuclear scintiscans (milk scans) evaluasi
gastric emptying
Upper Gastrointestinal Imaging Series, minum
gastrografin untuk menerangkan anatomi gaster &
mencari herniasi (hiatal hernia) dengan sebagian
lambung masuk kedalam rongga thorax, osofagitis
Endoskopi bagian atas

Refluks Gastro-esofageal:Natalaksana
Posisi: Siang & Malam anak harus ditegakkan & dirawat
di kursi bayi
Diet: bubur yang lebih padat
Obat:
Agen Prokinetik: Metoclopromide (Reglan) menguatkan
tonus LES & pengosongan gaster (ke bawah)
Ant-acid: Aluminum Hydroxide (Amphogel) menambah
pH > 4
H-2 Receptors: Cemitidine (Tagamet) mengurangi
sekresi
asam di gaster
Bedah bagi kasus berat melipat fundus gaster
Situs GRD : http://www.emedicine.com/ped/topic1177.htm

10

11/18/2008

Stenosis Pilorus Hipertrofik


Kelainan kongenital yang
paling sering terjadi pada anak.
Penyebab muntah patologis
tersering pada bayi sering.
Laki-laki : Perumpuan 4 : 1.
Ada faktor genetik, tetapi ?
Patologi: Pylorus terangkat & menebal, menjadi benjolan 1,5
cm panjang (Olive/ Zaitun). Otot halus hipertropi &
hiperplasi. Hipertropi ini menyempit saluran exit dari
lambung. Akibat sekunder: dilatasi lambung.

Stenosis Pilorus Hipertrofik: Gambaran


Klinis
Muntah Proyektil, biasanya setelah diberi minum,
makin sering sampai 2 3 kali pemberian minum.
Bisa mulai dari minggu ke 1 2, Kebanyakan mulai
bergejala umur 2 8 minggu.
Tidak berwarna bil (dari empedu) tetapi terkadang ada
flek sedikit darah.
Tidak ada mual, dan bayi segera mau minum lagi.
Kalau lama: berat badan turun, dihidrasi, alkalosis
matabolik dengan hypokloremia & jaundis.

11

11/18/2008

Evaluasi Stenosis Hipertrofik Pilorik


Pada pemeriksaan fisik carilah benjolan sebesar buah
zaitun (olive) di kwadrant kanan atas (RUQ). Lebih
mudah diraba kalau bayi bersandar dan sedang minum.
< 50% dapat diraba.
Radiolgis: Seri Kontras Saluran
Cerna Atas (UGIS): Dilatasi
lambung serta string sign (benang)
pada waktu kontras melewati
pylorus yang menyempit &
double tract karena edema mukosa.
Ultrasonografi adalah cara deteksi yang paling berhasil
kini.

Stenosis Hipertrofik Pilorik: Natalaksana


Koreksi dihidrasi & alkalosis
metabolik dulu
Operasi piloromyotomi

12

11/18/2008

Kolesistis
Inflamasi empedu, jarang
terjadi pada bayi dan anak.
Biasanya berhubungan
dengan kolelithiasis
(batu empedu) pada remaja
& dewasa
Faktor Resiko:
Anak: penyakit hemolisis (Thallesemia), bekas
bedah abdomen,
Remaja: penyakit hemolisis, hamil, obesitas, bekas
bedah abdomen, puasa lama, dihidrasi.

Gejala Kolesistis
Kolik empedu: RUQ intermitan & bervariasi
intensitas (bisa kronis) terkadang radiasi
ke skapula kanan
Anak: gejala kurang jelas, mungkin
epigastrum, iritibel, jaundis,
tinja acholic (warna krem)
Remaja (sperti dewasa): kolik empedu & bertambah
sesudah makan (postprandial) serta mual & muntah.
Triad Charcot (tanda obstruksi duktus (common bile) &
kolangitis akut) adalah indikasi operasi segera.
1. Nyeri RUQ (Tanda Murphy: tahan nafas & guarding
kalau RUQ dipalpasi dalam)
2. Demam
3. Jaundis

13

11/18/2008

Evaluasi & Natalaksna Kolesistis


Laborat:
LD: Lukositosis dengan SDP bentuk nutrofil & ban
Gamma-glutamyltransferase (GGT), Amylase, Alkalin
fosfitase & Bilirubin (1:1) semua
Imaging: KUB: mungkin ada kalsifikasi batu-batu empedu
Ultrasonografi paling berhasil & terpercaya
Natalaksana:
Kalau ada kolesistis akut: NPO (nothing by mouth, puasa), Infus,
antibiotika IV,
Operasi segera. Kini melalui Laproskopik kalau spesialis bedah
terlatih banyak dengan anak.
Situs Kolesisits http://www.emedicine.com/PED/topic380.htm

Gejala Konstipasi
Kebanyakan kasus konstipasi pada anak: fisiologis.
Konstipasai filiologis mulai ketika anak merasa sakit bila BAB.
Kemudian dia menahan agar tidak rasa sakit dan dororang
membuang feses menghilang. Ketika tinja yang besar dan
keras dibuang, memang sakit dan mengkomfirmasi ketakutan
anak. (silklus setan)
Diagnosa Banding konstipasi:
Kelainan Hirschprung (Megakolon Aganglionik)
Kelainan otot/syaraf
Hipothroidisme*
Stenosis anus
Alergi susu sapi
Secara praktis pada anak yang sehat, hanya kelainan
Hirschprung perlu dipertimbangkan.

14

11/18/2008

Evaluasi Konstipasi: Anamnesa


Kapan sebagai bayi baru lahir pasien membuang feses
(mekonium) untuk pertama kalinya?
> 50% anak Hirschprungs BAB pertama > umur 36 jam.
Kebanyakan mulai kesulitan BAB sebelum umur 6 bulan.
Apakah anak menangis karena sakit bila harus BAB?
Adakah darah segar dari rektum atau pada feses?
Adakah enkopresis (overflow yang dirangsang dari obat
yang melewati feces yang keras)? cocok dgn Fisioligis
Bagaimana bayi ini minum?
Bayi di daerah tropis terkadang konstipasi karena kurang
minum ASI atau dari botol. Terkadang ibunya tidak
memberi banyak minum karena takut bayi akan pilek.

Evaluasi Konstipasi: Anamnesa (2)


Kapan konstipasis mulai?
Konstipasi Fisiologis mulai pada 3 waktu/masa :
Bayi yang bertransisi diet (dari ASI ke susu
botol)
atau dari susu saja ke makanan yang
padat atau
semi padat.
Anak kecil dilatih tidak pakai popok / pakai WC.
Anak baru mulai sekolah karena dia takut BAB
WC sekolah.

di

15

11/18/2008

Konstipasi: Pemeriksaan (1)


Tanda hipothiroidisme?
Wajah, kulit, rambut kasar
Kulit dingin, kering & pucat
Lidah terlalu besar, tonjol
Liur sulit dikontrol
Suara parau / kasar
Bradikardia
Sluggish / lembam
Fontenel & hernia umbilicus
lambat tutup / masih lebar

Konstipasi: Pemeriksaan (1a)


Wajah bayi hipotiroidisme
bawaan.
Wajah, kulit, rambut kasar
Kulit dingin, kering & pucat
Lidah terlalu besar, tampak
menonjol
Liur sulit dikontrol
Lembam / sluggish

16

11/18/2008

Konstipasi: Pemeriksaan (2)


Anak redardasi mental sering kena konstipasi, tetapi biasanya
status itu jelas pada pemeriksaan.
Cawak sakrum mungkin ada kelainan pada syaraf spinalis bagian
distal.
Anus: robek, fisur, fistula, hemoroid, refleks kerutan anus positif
(kalau negative mungkin ada kelainan syaraf)
Rektum paling penting: (jari ke5 untuk bayi)
Konstipasi fisiologik: banyak feces keras & besar
(impaction) memenuhi rektum yang besar
Kelainan Hirschprung: rektum agak kecil & kosong. Ketika
jarum keluar ada semprotan feses encer.

Konstipasi: Evaluasi
KUB: penuh feses
Enema Barium: single kontras
(bukan kontras udara) & jangan
buat manipulasi rektum selama
48 jam sebelumnya karena
kaliber kolon & rektum akan
dilitasi sementara.
Biopsi rektum mencari bagian
aganglionik adalah standar emas
untuk menentukan Kelainan
Hirschprung.

17

11/18/2008

Konstipasi Fisiologis: Natalaksana


1. Evakuasi rektum: a. Enema (suntikan urus2) b. Katartik

oral (Magnesium sitrat / polyethyen glikol) atau kombinasi


2. Eliminasi rasa sakit BAB:

a. Kalau rektum sudah kosong mulai laksitif & pelunak


feses dgn tujuan 1 - 2 BAB/hari selama beberapa bulan
b. Kalau ada luka, fisur mungkin perlu salep Xilokain atau
supositori Hidorkortison
3. Biasakan BAB secara terjadwal & teratur. Sesudah makan

pagi & makan malam (refleks gastro-kolik)


4. Diet: Tambah minum: air, karbohidrat kompleks (jus apel)

Tambah serat: sayuran & buahan (papaya baik sekali),


gandum utuh (beras soklat/merah)
5. Ada yang mengusul eliminasi susu sapi diganti dengan susu
kedelai selama beberapa bulan.

Konstipasi Fisiologis: Pengobatan


Laksitif osmotic:
PO: Lakulos, Sortibol, Magnesium hydroxide,
Magnesium citrate, Polyethylene Glycol
Enema: Sodium phosphate
Laksitif stimulant: (tidak sesuai anak < 2 tahun)
Senna, Bisacodyl (Dulcolax, PO atau Suppos)
Pelunak feses: Ducosate sodium
Lubrikant / Pelancar: Mineral oil

18

11/18/2008

Konstipasi Kelainana Hirshprung:


Natalaksana
Kalau Kelainan Hirschprung
diduga, perlu dirujuk kepada
bedah untuk operasi
Situs Hirshprungs Disease /
Aganglionic megacolon
http://www.emedicine.com/ped/topic1010.htm
Situs Chronic constipation Megacolon idiopathic
http://www.emedicine.com/ped/topic471.htm

Nyeri Sakit Abdomen


yang Butuh Bedah
Apendisitis
Intususepsi
Volvulus

19

11/18/2008

Apendisitis
Keradangan vermiform appendix,
hampir selalu akut pada anak.
Penyebab utama operasi abdomen
mendadak pada anak.
Terjadi pada semua umur, tetapi
jarang pada anak < 2 tahun.
Rata-rata insidens pada kaum anak: 6 10 tahun.
Ratio: Laki-laki : Perumpuan 2 : 1

Apendisitis: Mekanisme
Impaksi fekolit atau hyperplasia folikel-folikel
kelenjar limf submukosal.
Ada tumbuhan bakteri yang menyebab tekanan
intraluminal meningkat. Rasa nyeri pertama ini
di periumbilikus
Apendix membesar dan merangsang dinding
peritoneum. Rasa nyeri geser ke quadran kanan
bawah (RLQ).
Kalau perforasi terjadi, gejala peritonitis umum
mulai dengan rasa nyeri di seluruh abdomen.

20

11/18/2008

Apendisitis: Gambaran Klinis


Klasik (Dewasa): <60% pada anak.
Anoreksia & nyeri periumbilikal
Muntah (pada dewasa: sesudah nyeri mulai)
Lalu febris
Nyeri menggeser ke Kwadran Kanan Bawah
(RLQ)
Konstipasi & muntah.

Apendisitis: Gambaran Klinis


Anak balita (sulit dikenali)
Lemah, malas, anoreksia
Muntah 1 2 kali sebelum mulai nyeri abdomen
yang kurang terfokus & kurang tajam
Kebanyakan anak tidak febris atau febris rendah.
Febris tinggi sampai 40C menunjukkan perforasi
BAB encer/semi cair pada 1/3 (appendix di pelvis)
atau konstipasi
Gejala ISPA tidak jarang.

21

11/18/2008

Apendisitis: Gambaran Klinis


Anak sekolah (mirip dengan kasus dewasa)
Pada mulanya nyeri perut kurang berfokus &
intermitan. Nyeri abdomen kurang tajam.
Pada waktu tidak sakit, anak bisa main & lari.
Biasanya nyeri dulu lalu muntah, kecuali pada
appendix dibelakang cecum.
Biasanya tidak bisa BAB, tetapi bisa BAB encer/semi
cair bila appendix di pelvis.
Febris bisa tinggi.

Apendisitis: Periksaan Fisik


Umum:
Anak merasa sakit: sulit diperiksa, iritibel, menangis &
melawan.
Kalau perforasi & peritonititis: pucat, renjatan, lemah.
Abdomen:
Nyeri tekan (tender): Lokal bila awal; luas bila perforasi
Guarding (otot abdomen kontraksi diatas bagian
yang sakit agar dilindungi)
Melawan tangan pemeriksa, meringis, menangis,
menjerit bila dipegang
Tanda batuk. Disuruh batuk, merasa nyeri di RLQ
Rektum: sisi kanan lebih sensitif daripada sisi kiri

22

11/18/2008

Apendisitis: Evaluasi
Laborat: LD: secara klasik SDP mengingkat
dengan 15000 20000 PMN,
(10% kasus apendisitis SDP normal!)
Lebih tajam sensitiviti: adanya SDP band
Urinalysis: SDP < 20/hpf & SDM <20/hpf
Imaging:
KUB: Jarang membantu diagnosa
appendicitis, tetapi penyebab nyeri
abdomen lain dapat dievaluasi
Ultrasonografi: paling sering terpakai
Computerized Tomografi (CT) lebih sensitif

Apendisitis Mekanisme-Fekolit
pre-op
post-op

23

11/18/2008

Apendisitis: Diagnosa Banding:


Keracunan makanan
Infeksi GEA Campylobakter
Konstipasi: Rektum lebar & penuh feses yang
keras.
Intususepsi (invaginasi) : 2/3 < 1 tahun,
Serangan sakit perut mendadak 5 30 menit

Lalu tenang/pulih kembali sampai tidur / main


Lalu kambuh lagi mendadak
Jarang febris, KUB +

Apendisitis: Diagnosa Banding:


Penyakit Non-Gastrointestinal!
Pielonefritis: > , Nyeri kolik cenderung menetap.
Nyeri tekan di otot diatas ginjal, Hasil urinanalysis +
Batu ureter: Nyeri kolik, tidak demam, anak tidak toksik,
Urinanalysis + SDM, KUB mungkin +
Faringitis streptokokus: hasil periksaan farinks
Pneumonia: paru kanan, rektum normal, febris,
takipnea, CXR +,
Purpura Henoch Schonlein: sakit perut beberapa hari
sebelum timbul ruam & bengkak sendi, darah feses +

24

11/18/2008

Apendisitis: Natalaksana
Puasa & Hidrasi dengan Infus
Kalau perforasi diduga, mulai antibiotika IV: Amp
atau Amox plus Clavulate, Gentamycin dan ?
Clindamycin
Operasi segera untuk menghindari perforasi

Situs Appendicitis http://www.emedicine.com/PED/topic127.htm

Intususepsi
Segmen dari usus invaginasi masuk kedalam lumen (lubang)
bagian usus yg bersambungan & menyebabkan obstruksi

25

11/18/2008

Intususepsi: Etiologi
Surgical Lead Points: Kelaianan yang menarik usus
masuk invaginasi. Lebih sering pada anak > 3 tahun.
Diverticulum Meckel
Kelenjar limp besar (dari ISPA / infeksi virus lain)
Tumor jinak atau ganas: limfoma, polip, harmatoma
(Sindroma Peutz-Jeghers.)
Kista mesenteri atau duplikasi
Hematoma submukosa (purpura Henock-Schonlien atau
kelainan koagulasi/pembekuan darah)
Pankreas ektopik dan epithelium gaster ektopik
Sisa operasi apendektomi

Intususepsi: Gambaran Klinis


Triad Klasik:
Muntah mulai non-bil tetapi menjadi muntah bil
(indikasi langsung konsultasi bedah)
Serangan nyeri perut (spasme) intermitan dan
sangat sakit sampai anak/bayi menarik kaki ke
abdomen.
(Habis diserang nyeri sakit abdomen yang keras, anak
menjadi capai dan ngantuk.)

Berak darah campur lindir yang merupai selai

anggur merah (darah, mukus dan sel-sel epitelium


dari usus)

26

11/18/2008

Berak darah campur lindir yang merupai


selai anggur merah

Intususepsi: Periksaan Fisik


Cendurung terjadi pada anak gemuk
(chubby) lebih sering daripada anak langsing.
Awal: masa panjang di abdomen bagian atas
(hypokontrium) serta abdomen RLQ kosong.
(Tanda Dance)
Lambat: Distensi, pucat, tanda peritonitis umum,
febris

27

11/18/2008

Intususepsi: Faktor-faktor Umur


2/3 anak intususepsi berumur kurang dari 1 tahun, paling
banyak diantara umur 5 10 bulan.
Intususepsi adalah penyebab pertama obstruksi usus pada
anak yang berumur diantara 5 bulan dan 3 tahun
25% bedah abdomen mendadak pada anak dibawa 5 tahun
karena intusesepsi.
Intususepsi idiopatik (tidak ada surgical lead point)
biasanya terjadi pada anak berumur di anatara 5 bulan
dan 3 tahun, dan lebih mudah direduksi secara nonbedah (e.g. Enema).
Intususepsi pada pasien yang berumur lebih dari 3 tahun
sampai dewasa biasanya disebabkan surgical lead
point dan membutuh tindakan bedah untuk reduksi.

Intususepsi: Radiograf

28

11/18/2008

Air-Fluid Levels Posisi tidur samping

Left lateral decubitus

Natalaksana Reduksi Intususepsi


Kalau ada tanda Perforasi atau Peritonitis perlu
operasi segera. JANGAN COBA ENEMA DULU!
Reduksi Non-bedah: Enema
Hidrostatic (dengan ketinggian air 100 cm diatas
daratan rektum) atau
Pneumatik (udara dengan tekanan 120 cm
H2O):
Lebih berhasil bila umur < 3 tahun
Kalau berhasil reduksi, langsung anak menjadi tenang
& tidur nyenyak.
Kalau kambu (10% biasanya dalam 72 jam),
coba enema lagi asalkan tidak ada tanda surgical
lead point.

29

11/18/2008

Intususepsi: Imaging

Natalaksana Intususepsi: Bedah


Kalau tidak ada tanda perforasi, ujung segmen
intususepsi ditekan pelan-pelan dan lembut sampai
keluar dari invaginasi. Jangan ditarik karena bisa
menyebab perforasi.
Kalau tidak dapat direduksi secara non-operatif,
harus kerjakan operasi reseksi segmental serta
anastomosis. Kalau anak berumur 3 tahun, cari
surgical lead point.
Situs Intususepsi: http://www.emedicine.com/ped/topic1208.htm

30

11/18/2008

Operasi: Intususepsi Ditarik

Volvulus
Keadaan dimana usus terputar sehingga menyebabkan
obstruksi lumen. Kadang-kadang aliran darah juga tersumbat,
sehingga terjadi infark.
Sering kali berhudungan dengan malrotasi usus karena
kelainan aturan usus pada kehidupan janin.
Insidens: 75 90% pada bayi 1 tahun, dengan
50 64% pada bayi neonatus 1 bulan
Gejala: tiada yang ciri khas:
Muntah bil (kuning kehijauan)
Nyeri abdomen yang kembung
Berak darah
Tanda Syok
Situs Volvulus: http://www.emedicine.com/PED/topic2415.htm

31

Anda mungkin juga menyukai