Anda di halaman 1dari 14

Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Bio Oil

Dengan Bahan Baku Tandan Kosong Kelapa Sawit


Melalui Proses Pirolisis Cepat

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1

Biomassa
Biomassa merupakan sumber energi terbesar keempat di dunia dan khususnya

menjadi sumber energi yang menarik bagi banyak Negara karena ketersediaan dan
keberlanjutan

nya.Biomassa

terutama

berasal

dari

sektor

pertanian

dan

kehutanan.Sekarang ini, berbagai bentuk biomassa telah diolah di seluruh dunia


untuk digunakan sebagai pembangkit energi.Biomassa menghasilkan sumber energi
bersih terbarukan yang dapat meningkatkan lingkungan, ekonomi dan keamanan
energi.Salah satu sumber biomassa yang banyak di dapatkan di Asia Tenggara adalah
berasal dari kelapa sawit.Tandan kosong kelapa sawit, serat dan cangkang umumnya
dianggap limbah (Seith, 2009).
Biomassa merupakan bahan organik yang berasal dari tumbuhan dan
hewan.Biomassa mengandung energi dari matahari. Tanaman menyerap energi
matahari dalam proses fotosintesis. Energi kimia dalam tanaman akan diteruskan ke
hewan dan manusia memakannya. Biomassa merupakan sumber energi terbarukan
karena kita akan selalu bisa menanam lebih banyak pohon dan tanaman, dan limbah
sampah akan selalu ada. Beberapa contoh dari bahan bakar biomassa adalah kayu,
tanaman, pupuk dan beberapa sampah.Biomassa adalah bagian dari siklus karbon
dimana karbon di udara di konversikan menjadi biological dengan fotosintesis.
Biomassa merupakan sumber energi terbarukan.Biomassa dipandang lebih
ramah lingkungan dan lebih tahan lama daripada bahan bakar fosil. Biomassa
memiliki keuntungan lain yang signifikan dibandingkan dengan bahan bakar fosil
yaitu tanaman yang cocok untuk memproduksi biomassa dan biofuel dapat tumbuh
hampir dimana saja di seluruh dunia. Bahan bakar fosil seperti bensin atau gas dan
jenis-jenis bahan bakar fosil hanya diproduksi di daerah tertentu di dunia, tetapi
biomassa dapat dibuat dimana saja (Tahir,2009).
Komponen umum dalam suatu biomassa terbagi atas 3 yaitu:
1. Selulosa dengan komposisi rata-rata C6H10O5 dengan n = 500 4000
2. Hemiselulosa dengan komposisi rata-rata C5H8O4 dengan n = 50 200
TONI RIZKI ARUAN
080405010
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara

Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Bio Oil


Dengan Bahan Baku Tandan Kosong Kelapa Sawit
Melalui Proses Pirolisis Cepat

3. Lignin mempunyai cabang yang panjang, polimer mononuclear aromatik,


sering berikatan untuk menggabungkan serat selulosa dan hemiselulosa untuk
membentuk gugus lignoselulosa (Brown, 2011).
Ada 3 metode yang dapat digunakan untuk mengubah biomassa dengan cara
termokimia yaitu pembakaran, gasifikasi dan pirolisis. Pirolisis dianggap sebagai
teknologi yang baik untuk menghasilkan produk cairan diantara ketiga proses
termokimia diatas. Pirolisis adalah degradasi termal biomassa tanpa menggunakan
oksigen. Produk pirolisis terdiri dari bio oil (gas terkondensasi), gas sintetik (gas
tidak terkondensasi) dan arang ( Seith, 2009).
Padatan dalam produk pirolisis disebut arang yang pada umumnya
mengandung karbon, hidrogen dan oksigen dengan sedikit persentase unsur
logam.Komponen cair adalah campuran air dan senyawa organik teroksigenasi (bio
oil) seperti asam karboksilat, alkohol, keton, aldehid, hidrokarbon, dll.Gas dalam
pirolisis mengandung hidrogen, karbon monoksida, karbon dioksida, metana
dll.Jumlah dari produk pirolisis ini tergantung dari suhu operasi, panas reaksi, dan
waktu tinggal di dalam reaktor (Benanti et al, 2011).

2.2

Bio Oil
Bio oil merupakan salah satu jenis bioenergi yang dapat dimanfaatkan

sebagai pensubstitusi bahan bakar solar. Bio oil adalah bahan bakar cair berwarna
gelap, beraroma seperti asap dan diproduksi dari biomassa seperti kayu, kulit kayu,
kertas atau biomassa lainnya melalui teknologi pirolisis cepat.
Pemanfaatan bio oil sebagai pensubstitusi bahan bakar sebenarnya sudah
dikenal sejak lama.Bio oil terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen dengan sedikit
kandungan sulfur yang dapat dihilangkan. Komponen organik terbesar dalam bio oil
yaitu lignin, alkohol, asam organik, dan karbonil (Winanti dan Masfuchah,2011).
Bio oil dibentuk dari suatu proses yang disebut pirolisis dimana bahan baku
biomassa seperti serbuk gergaji kayu atau ampas tebu dipanaskan pada suhu 400500oC tanpa adanya oksigen. Bio oil mengandung hingga 25% air.Komponen air di
dalam bio oil bukan pada fasa yang terpisah dan merupakan hal yang penting karena
ini menurunkan viskositas dari bahan bakar (Dynamotive, 2012).
TONI RIZKI ARUAN
080405010
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara

Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Bio Oil


Dengan Bahan Baku Tandan Kosong Kelapa Sawit
Melalui Proses Pirolisis Cepat

Bio oil dari biomassa mengandung aldehid, keton, dan senyawa lain yang
dapat bereaksi melalui kondensasi aldol selama penyimpanan atau penanganan yang
akan menyebabkan perubahan yang tidak diinginkan dalam sifat fisik. Viskositas dan
kadar air dapat meningkat dan volatilitas berkurang. Variabel yang paling penting
dalam hal ini adalah suhu.Bio oil mempunyai kandungan air hingga 25% dan tidak
dapat langsung dipisahkan.Berbeda dengan bahan bakar minyak bumi, bio oil berisi
kandungan oksigen yang besar biasanya sebanyak 45-50%.Kehadiran oksigen adalah
perbedaan utama untuk perbedaan sifat antara bahan bakar hidrokarbon dan bio oil
ini.
Bio oil dapat dibuat dari berbagai limbah biomassa dari hutan dan pertanian.
Potensi limbah bahan baku biomassa yang baik termasuk ampas tebu, sekam padi,
jerami padi, gandum dan kayu. Biomassa yang digunakan untuk pembuatan bio oil
harus mempunyai kandungan air sekitar 50-60% (basis basah). Pengeringan pasif
yang dilakukan pada musim yang panas dapat mengurangi kadar air hingga 30%.
Pengeringan aktif di dalam silo dapat mengurangi kadar air sampai 12% (Steele,
2005).
Rumus molekul dari biomassa diasumsikan adalah C100H120O40 (Benanti et al,
2011).Reaksi umum dari pembentukan bio oil adalah:
(C100H120O40)

o
500 C

6,203C3H8O +66,976 C + 6,404 CO2 + 3,852 CO + 9,734 H2


+ 17,136 H2O + 4,159 CH4

2.3

Pirolisis
Pirolisis adalah dekomposisi termal dari komponen organik tanpa adanya

oksigen untuk mengkonversi biomassa menjadi cairan, gas dan arang.Cairan yang
dihasilkan ini kemudian dikenal sebagai bio oil (Dhaniswara dan Pratiwi, 2010).
Proses pirolisis terbagi atau konvensional dan pirolisis cepat tergantung dari kondisi
operasi yang digunakan. Pirolisis konvensional juga dikenal sebagai pirolisis lambat.
1.

Pirolisis Lambat
Pirolisis lambat sudah diaplikasikan sejak beribu tahun yang lalu dan digunakan
untuk produksi arang.Pada pirolisis lambat, biomassa dipanaskan hingga 500 oC

TONI RIZKI ARUAN


080405010
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara

Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Bio Oil


Dengan Bahan Baku Tandan Kosong Kelapa Sawit
Melalui Proses Pirolisis Cepat

dengan waktu tinggal antara 5 30 menit.Panas reaksi dari pirolisis lambat ini
lebih rendah dari yang digunakan di pirolisis cepat.
2.

Pirolisis Cepat
Pirolisis cepat adalah proses dengan temperatur tinggi dimana biomassa
dipanaskan tanpa kehadiran oksigen. Pirolisis cepat menghasilkan 60 75% bio
oil, 15 25% berat dari arang padat dan 10 20% gas yang tidak terkondensasi
tergantung dari bahan baku yang digunakan. Tidak ada limbah yang dihasilkan,
karena bio oil dan arang dapat digunakan sebagai bahan bakar dan gas dapat
digunakan kembali di dalam proses. Pirolisis cepat menggunakan panas reaksi
yang lebih tinggi dari pirolisis lambat.Temperatur reaksi dari pirolisis cepat
adalah sekitar 425 500oC dengan waktu tinggal < 2 detik (Steele, 2005).

Tabel 2. Jenis Proses Produksi


Produk
Proses
Pirolisis Cepat
Temperatur 400 600oC
Waktu tinggal uap panas pendek (<2 detik)
Pirolisis Menengah
Temperatur 500oC
Waktu tinggal uap panas sedang
Pirolisis Lambat
Temperatur 350 400oC
Waktu tinggal yang lebih lama
Gasifikasi
Temperatur tinggi 800oC
Waktu tinggal yang lebih lama
(Winanti dan Masfuchah,2011)

Cair

Arang

Gas

75 %

12 %

13 %

50 %

25 %

25 %

30 %

35 %

35 %

5%

10 %

85 %

Yield dari bio oil dipengaruhi oleh temperatur, panas reaksi dan waktu tinggal
dari bahan baku (Lindfors, 2009). Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pirolisis
adalah:
a. Suhu pirolisis, yang berpengaruh terhadap hasil pirolisis, karena dengan
bertambahnya suhu maka proses peruraian semakin sempurna.

TONI RIZKI ARUAN


080405010
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara

Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Bio Oil


Dengan Bahan Baku Tandan Kosong Kelapa Sawit
Melalui Proses Pirolisis Cepat

b. Waktu pirolisis, yang berpengaruh terhadap kesempatan untuk bereaksi. Waktu


reaksi yang panjang akan meningkatkan hasil cair dan gas sedangkan hasil padat
nya akan menurun. Waktu yang dibutuhkan tergantung pada jumlah dan jenis
bahan yang diproses.
c. Kadar air bahan, dimana nilainya yang tinggi akan menyebabkan timbulnya uap
air dalam proses pirolisis yang mengakibatkan tar tidak bisa mengembun di dalam
pendingin sehingga waktu yang digunakan untuk pemanasan semakin banyak.
d. Ukuran bahan, tergantung dari tujuan pemakaian, hasil arang dan ukuran alat yang
digunakan (Winanti dan Masfuchah,2011).

2.4

Seleksi Proses
Dari jenis-jenis proses pembuatan bio oil diatas yaitu dapat dilihat bahwa

proses pirolisis cepat akan menghasilkan yield bio oil yang tinggi dan produk
samping arang dan gas dalam jumlah sedikit. Oleh karena itu pada tugas akhir pra
rancangan pabrik ini digunakan proses pirolisis cepat dan menggunakan reaktor
fluidized bed yang mempunyai perpindahan panas dan massa yang baik dan
menggunakan gas nitrogen sebagai gas untuk memfluidisasi biomassa yang ada di
dalam reaktor tersebut. Reaktor fluidized bed membutuhkan ukuran biomassa yang
kecil yaitu 2 3 mm. Berikut adalah skema reaktor fluidized bed.

Gambar 2.2 Skema Reaktor Fluidized Bed


( Brown dan Holmgren, 2010)

TONI RIZKI ARUAN


080405010
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara

Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Bio Oil


Dengan Bahan Baku Tandan Kosong Kelapa Sawit
Melalui Proses Pirolisis Cepat

2.5

Deskripsi Proses
Proses pembuatan bio oil dengan pirolisis cepat terdiri dari tiga proses utama

yaitu:
1. Tahap persiapan bahan baku
2. Proses pirolisis cepat
3. Tahap pemurnian

2.5.1 Tahap Persiapan Bahan Baku


Proses pembuatan bio oil dimulai dari mempersiapkan bahan baku yang
digunakan yaitu tandan kosong kelapa sawit (TKKS) kering. Selanjutnya TKKS ini
akan dimasukkan ke dalam rotary cutter untuk memperkecil ukuran dengan tujuan
untuk mempercepat reaksi pirolisis, kemudian menuju belt conveyor dan dimasukkan
ke dalam screen untuk menyaring TKKS dari kotoran yang masih tersisa.
Selanjutnya akan diumpankan ke dalam reaktor fluidized bed dari bagian samping
reaktor. Selanjutnya, nitrogen akan diumpankan ke dalam reaktor yang berfungsi
sebagai fluidisasi dan pengikat oksigen. Temperatur yang digunakan dalam reaktor
adalah 500oC.

2.5.2 Proses Pirolisis Cepat


Proses utama dari pembuatan bio oil dari tandan kosong kelapa sawit adalah
proses pirolisis cepat. Dalam pirolisis cepat ini menggunakan suhu 500 oC dan gas
nitrogen sebagai gas fluidisasi di dalam reaktor. Kompresor gas digunakan untuk
menaikkan tekanan gas nitrogen tersebut. Selanjutnya bahan baku TKKS yang ada di
dalam reaktor fluidized bed dipanaskan melalui jaket reaktor. Gas yang dihasilkan
dari proses ini dialirkan ke dalam siklon untuk memisahkan antara gas dan padatan
(char). Char tersebut kemudian ditampung di penampung char dan gas dialirkan ke
kondensor.

2.5.3 Tahap Pemurnian


Tahap terakhir dari pembuatan bio oil adalah tahap pemurnian. Gas yang
telah dikondensasikan dalam kondensor selanjutnya akan dialirkan ke knock out
TONI RIZKI ARUAN
080405010
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara

Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Bio Oil


Dengan Bahan Baku Tandan Kosong Kelapa Sawit
Melalui Proses Pirolisis Cepat

drum untuk memisahkan antara gas dan cairan yang terbentuk. Cairan yang
terkondensasi itulah yang disebut sebagai bio oil. Gas yang tidak terkondensasi akan
dialirkan ke dalam kolom absorber dan kolom stripper untuk memisahkan gas CO2
yang terkandung didalamnya. Kemudian gas yang tidak terkondensasi yang telah
dipisahkan CO2 nya dialirkan ke dalam combuster sebagai bahan bakar. Bio oil yang
telah didapatkan kemudian ditampung di dalam tangki penyimpanan.

2.6

Tandan Kosong Kelapa Sawit


Tandan kosong kelapa sawit merupakan limbah utama berlignin selulosa

yang belum termanfaatkan secara optimal dari industri pengolahan kelapa sawit.
Basis satu ton tandan buah segar akan dihasilkan minyak sawit kasar sebanyak 0,21
ton (21%), minyak inti sawit sebanyak 0,05 ton (5%) dan sisanya merupakan limbah
dalam bentuk tandan kosong, serat dan cangkang biji yang masing-masing sebanyak
0,23 ton (23%), 0,135 ton (13,5%) dan 0,055 ton (5,5%).
Tandan kosong kelapa sawit berpotensi untuk dikembangkan menjadi bahan
baku pembuatan bio oil karena mengandung selulosa yang cukup tinggi yaitu sekitar
45%. Selama ini pengolahan tandan kosong kelapa sawit masih sangat terbatas yaitu
dibakar di dalam incinerator untuk dijadikan abu dan untuk pembuatan kompos
(Afriani, 2011).

2.7

Spesifikasi Bahan Baku


Bahan baku untuk proses pembuatan bio oil ini adalah tandan kosong kelapa

sawit yang diperoleh dari pabrik pengolahan kelapa sawit. Bahan baku pendukung
yang digunakan adalah nitrogen.

2.7.1 Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS)


Tandan kosong kelapa sawit yang digunakan merupakan limbah dari pabrik
pengolahan kelapa sawit.Komposisi tandan kosong kelapa sawit dapat dilihat pada
tabel berikut ini.

TONI RIZKI ARUAN


080405010
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara

Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Bio Oil


Dengan Bahan Baku Tandan Kosong Kelapa Sawit
Melalui Proses Pirolisis Cepat

Tabel 3. Komposisi Tandan Kosong Kelapa Sawit


Komposisi Tandan Kosong Kelapa Sawit
Selulosa
Hemiselulosa
Lignin
Abu
N
Minyak
(Afriani, 2011)

Basis Kering (%)


45,95
22,84
16,49
1,23
0,53
2,41

2.7.2 Nitrogen
Nitrogen digunakan sebagai gas pendorong atau fluidizing gas partikelpartikel yang ada di dalam reaktor fluidized bed. Nitrogen merupakan gas inert yang
tidak ikut bereaksi dengan reaktan di dalam reaktor.Nitrogen mengisi 78,1% di
udara. Spesifikasi nitrogen dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4. Spesifikasi Nitrogen


Karakteristik

Nilai

Fasa
Berat Molekul
Densitas Cair
Titik Didih
Titik Lebur

Gas
14,00674
0,808 gr/cm3
-195,79oC
-210oC

Kapasitas Panas
Entalpi Penguapan
Konduktivitas Termal
(Anonim, 2012)

1,042 J/gK
2,7928 kJ/mol
25,83 mW/(m.K)

2.7.3 Kalium Karbonat (K 2CO3)


Fungsi : sebagai campuran larutan absorben
1. Berat molekul : 138,205 gr/mol
2. Titik lebur : 891 0C
3. Densitas : 2,29 gr/cm3
4. Kelarutan dalam air : 112 g / 100 ml pada 200 C
5. Tidak larut didalam alkohol
5. Berwarna putih
TONI RIZKI ARUAN
080405010
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara

Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Bio Oil


Dengan Bahan Baku Tandan Kosong Kelapa Sawit
Melalui Proses Pirolisis Cepat

6. Berupa padatan berbentuk serbuk


(Wikipedia,2010)

2.7.4 Air (H2O)


Fungsi: sebagai absorben gas karbondioksida (CO2 ) di dalam kolom Absorber
1. Berat molekul

: 18,016 gr/gmol

2. Titik lebur

: 0C (1 atm)

3. Titik didih

: 100C (1 atm)

4. Densitas

: 1 gr/ml (4C)

5. Spesifik graviti

: 1,00 (4C)

6. Viskositas

: 0,8949 cP

7. Kapasitas panas

: 1 kal/gr

8. Panas pembentukan

: 80 kal/gr

9. Panas penguapan

: 540 kal/gr

10. Temperatur kritis

: 374C

11. Tekanan kritis

: 217 atm

(Wikipedia,2010)

2.8

Spesifikasi Produk

2.8.1 Produk Utama


2.8.1.1 Bio Oil (C3H8O)
Bio oil mempunyai sifat fisik meliputi:
1.

Warna : Hitam

2.

Bentuk fisik : Cair

3.

Bau : Seperti asap

Adapun karakterisasi dari bio oil dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

TONI RIZKI ARUAN


080405010
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara

Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Bio Oil


Dengan Bahan Baku Tandan Kosong Kelapa Sawit
Melalui Proses Pirolisis Cepat

Tabel 5. Karakterisasi Bio Oil


Karakteristik
Kandungan air (% berat)
pH
Densitas pada 15oC (Kg/L)
High Heating Value (MJ/Kg)
Kandungan padatan (% berat)
Kandungan abu (% berat)
Titik nyala (oC)
Viskositas kinematik pada 40oC (cSt)
Karbon (% berat)
Hidrogen (% berat)
Nitrogen (% berat)
Sulfur (% berat)
Klorin ( % berat)
(Dynamotive, 2012)

Hasil
20-25
2,2
1,207
16 19
0,01 0,02
0,02
48 55
19
42,64
5,83
0,1
0,01
0,012

2.8.2 Produk Samping


2.8.2.1 Arang
Arang merupakan produk samping dari proses pirolisis cepat. Berikut ini
merupakan sifat fisik dari arang:
1. Warna : Hitam
2. Bentuk : Serbuk Padatan
3. Spesific Gravity : 1,7 1,9
4. pH : 7,5

2.8.2.2 Gas Yang Tidak Terkondensasi


Pada proses pirolisis cepat terdapat gas yang terkondensasi yaitu yang disebut
bio oil dan gas yang tidak terkondensasi yang selanjutnya akan digunakan lagi di
dalam combuster. Adapun komposisi gas yang tidak terkondensasi dapat dilihat di
tabel berikut.

TONI RIZKI ARUAN


080405010
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara

Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Bio Oil


Dengan Bahan Baku Tandan Kosong Kelapa Sawit
Melalui Proses Pirolisis Cepat

Tabel 6. Komposisi Gas Yang Tidak Terkondensasi


Komponen
CO2
CO
CH4
H2
(Benanti dkk, 2011)

% Berat
6,404
3,852
4,159
9,734

2.8.2.2.1 Metana (CH4)


Fungsi : hasil gas yang tidak terkondensasi.
1. Berat Molekul

: 16,043 g/mol

2. Temperatur kritis : -82,7oC


3. Tekanan kritis

: 45,96 bar

4. Fasa padat
Titik cair

: -182,5oC

Panas laten

: 58,68 kJ/kg

5. Fasa cair
Densitas cair

: 500 kg/m3

Titik didih

: -161,6oC

Panas laten uap

: 510 kJ/kg

6. Fasa gas
Densitas gas

: 0,717 kg/m3

Faktor kompresi : 0,998


Spesifik graviti : 0,55
Spesifik volume : 1,48 m3/kg
CP

: 0,035 kJ/mol.K

CV

: 0,027 kJ/mol.K

Viskositas

: 0,0001027 poise

Kelarutan

: 0,054 vol/vol

(Wikipedia,2010)

TONI RIZKI ARUAN


080405010
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara

Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Bio Oil


Dengan Bahan Baku Tandan Kosong Kelapa Sawit
Melalui Proses Pirolisis Cepat

2.8.2.2.2 Karbon Dioksida (CO2)


Fungsi : hasil gas yang tidak terkondensasi.
1. Berat Molekul : 44,01 g/mol
2. Temperatur kritis : 31oC
3. Tekanan kritis : 73,825 bar
4. Densitas kritis : 464 kg/m3
5. Fasa padat
Densitas padat : 1562 kg/m3
Panas laten : 196,104 kJ/kg
6. Fasa cair
Densitas cair : 1032 kg/m3
Titik didih : -78,5oC
Panas laten uap : 571,08 kJ/kg
Tekanan uap : 58,5 bar
7. Fasa gas
Densitas gas : 2,814 kg/m3
Spesifik graviti : 1,521
Spesifik volume : 0,547 m3/kg
CP : 0,037 kJ/mol.K
CV : 0,028 kJ/mol.K
Viskositas : 0,0001372 poise
Kelarutan : 1,7163 vol/vol
(Wikipedia,2010)

2.8.2.2.3Gas Hidrogen (H2)


Fungsi: hasil gas yang tidak terkondensasi
1. Berat molekul

: 2 gr/gmol

2. Titik lebur

: -259,14 oC (1 atm)

3. Titik didih

: -252,87 oC (1 atm)

4. Densitas

: 0,08988 g/L (0C, 1 atm)

5. Densitas kritis

: 0,08988 g/L (0C, 1 atm)

TONI RIZKI ARUAN


080405010
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara

Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Bio Oil


Dengan Bahan Baku Tandan Kosong Kelapa Sawit
Melalui Proses Pirolisis Cepat

6. Kalor peleburan

: 0,117 kJ/mol

7. Kalor penguapan

: 0,904 kJ/mol

8. Kapasitas panas

: 28,836 J/mol K

9. Temperatur kritis

: 32,19 K

10.Tekanan kritis

: 1,315 MPa

(Wikipedia,2010)

TONI RIZKI ARUAN


080405010
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara

Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Bio Oil


Dengan Bahan Baku Tandan Kosong Kelapa Sawit
Melalui Proses Pirolisis Cepat
Kode Alat
B-101
C-101
C-102
C-103
C-104
C-105
D-201
DM-101
E-202
E-201
E-203
F-201
F-202
G-101
TT-101
J-201
JB-101
JB-301
TT-201
TT-202
R-201
RC-101
S-101
T-101
T-201
T-102
AD-301
S-301
E-301
E-302
E-303
J-301
J-302
T-301

Steam
Air Pendingin

14
TC

12

PC

TC

10

FC

E-201

15
Flue Gas

F-202

PC

E-202

13

F-201

D-201

11

17

TT-202
1

RC-101

LC

30

C-104

16

TT-201
TT-101

LI

C-101

C-102

FC

TC

FC

DM-101

R-201

J-201
T-201

E-203

C-105

G-101

S-101
FC

4
TC

TC

C-103

PC

23

B-101

TC

PC

JB-301

FC
FC

LI

27

E-303

25
19

24

E-301

FC

29

26

18

T-301

21
TC

AD-301

LC

E-302
20

LC

T-101

Keterangan
Combuster
Belt Conveyor
Belt Conveyor
Srew Conveyor
Srew Conveyor
Bucket Elevator
Knock Out Drum
Disk Mill
Condenser
Cooler
Cooler
Cyclone Separator I
Cyclone Separator II
Gudang Bahan Baku
Bin TKKS
Pompa Bio-Oil
Blower Udara
Compressor Gas CO2
Bin Penampung Char
Bin Penampung Char
Fluidized Bed Reactor
Rotary Cutter
Vibrating Screen
Tangki N2
Tangki Bio-Oil
Tangki Gas Alam
Kolom Absorpsi Gas
Stripper
Cooler
Heater
Cooler
Pompa KHCO3
Pompa K2CO3
Tangki Gas CO2

S-301

FC

FC

LC
LC

TC

T-102
Udara

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN

22

FC

J-301

J-302

28

JB-101

Air Pendingin
Bekas

TATA LETAK PABRIK PEMBUATAN BIO OIL DARI TANDAN KOSONG


KELAPA SAWIT

Kondensat

PRA-RANCANGAN PABRIK PEMBUATAN BIO OIL DARI TANDAN


KOSONG KELAPA SAWIT MELALUI PROSES PYROLISIS CEPAT
DENGAN KAPASITAS 12.000 TON/TAHUN
Skala : Tanpa Skala
Digambar

Nama : Toni Rizki Aruan


NIM : 080405010

Diperiksa
/ Disetujui

1. Nama : Dr. Ir. Taslim, M.Si


NIP : 196501 15 199003 1 002
2. Nama : Prof. Dr. Ir. Rosdanelli H., MT
NIP : 196808 08 199403 2 003

TONI RIZKI ARUAN


080405010
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara

Tanggal

Tanda Tangan

Anda mungkin juga menyukai