APLIKASI

MIKROALGA
LT M 2 B I O N E R G E T I K A
C L A U DY O A . L E R RY M A N D E ( 1 6 0 6 9 0 6 3 2 6 )
BIOFUELS
M I K ROA L G A S E B AG A I C A DA N G A N
ENERGI
POTENSI PERANAN BIOFUEL DARI
MIKROALGA
• Produksi sepanjang tahun dapat dilakukan melalui penggunaan mikroalaga. (Schenk et al,2017)
• Kebutuhan air untuk media tumbuh lebih sedikit dibandingkan dengan hasil panen tanah (terrestrial
crops). Sehingga menghindari penggunaan air yang berlebihan. (Dismukes et al, 2008))
• Mikroalga dapat dikultivasi di air payau pada lahan non-orable, sehingga tidak banyak mengubah
kondisi lahan dan mengurangi pengaruh perubahan lingkungan.(Searchinger et al, 2008)
• Mikroalga punya potensi tumbuh yang cepat, banyak spesies memiliki kandungan minyak 20-50%
berat kering biomassa, serta pertumbuhan eksponensialnya dapat meningkat dua kali lipat dalam
periode sesingkat 3,5 jam. (Chisty, 2007 dan Spolaore et al, 2006)
• Produksi biomassa mikroalga menghasilkan proses biofiksasi CO2 (Chisti Y, 2007))
• Nutrien mikroalga dapat bersumber dari air limbah (yakni N dan P)
• Kultivasi mikroalga tidak memerlukan herbisida/pestisida (Rodolfi et al, 2008)
TEKNOLOGI KONVERSI BIOFUEL ALGA

Gambar 1. Potensi proses konversi biomassa alga (diadaptasi dari Tuskahara dan Sawayama)
TEKNOLOGI KONVERSI BIOFUEL ALGA (2)

Konversi Termokimia
Mencakup dekomposisi termal dari
komponen-komponen organik dalam
biomassa untuk menghasilkan produk-produk
fuel.
TEKNOLOGI KONVERSI BIOFUEL ALGA (3)
1. Gasifikasi
Melibatkan oksidasi parsial biomassa ke
dalam campuran gas mudah terbakar
(combustible gas mixture) pada temperatur
tinggi (800-1000oC)
Hasil : Syngas,
Gas rendah kalori yang dapat dibakar langsung atau
dipakai sebagai energi untuk mesin atau turbin gas.
TEKNOLOGI KONVERSI BIOFUEL ALGA (4)
2. Likuifaksi Termokimia
Proses mengkonversi materi biomassa basah alga
menjadi cairan fuel, pada temperatur 300-350oC,
tekanan tinggi (5-20 Mpa) dan dibantu oleh
sebuah katalis dengan kehadiran hidrogen.

Hasil : Bio-oil.
TEKNOLOGI KONVERSI BIOFUEL ALGA (5)
3. Pirolisis
Proses konversi biomassa menjadi bio-oil,
syngas dan charcoal pada temperatur
sedang ke tinggi (350-700oC).

Hasil : Bio-oil, syngas dan charcoal –dimana persentasi tiap

komponen bergantung pada jenis metode pirolisis yang
dipakai.
TEKNOLOGI KONVERSI BIOFUEL ALGA (6)
3. Pirolisis
Proses konversi biomassa menjadi bio-oil,
syngas dan charcoal pada temperatur
sedang ke tinggi (350-700oC).

Hasil : Bio-oil, syngas dan charcoal –dimana persentasi tiap

komponen bergantung pada jenis metode pirolisis yang
dipakai.
TEKNOLOGI KONVERSI BIOFUEL ALGA (7)
4. Pembakaran Langsung (Direct Combustion)
Biomassa dibakar dalam keberadaan udara tuk
mengkonversi energi kimia yang tersimpan menjadi
gas-gas panas, dalam sebuah ruang pembakar/furnace,
boiler atau steam turbine pada temperatur diatas
8000C.

Hasil : Energi panas dengan varian 100-300 MW pada

skala industri raksasa.
TEKNOLOGI KONVERSI BIOFUEL ALGA (8)

Konversi Biokimia
Konversi energi merupakan proses
biologis dari biomassa menjadi biofuels.
TEKNOLOGI KONVERSI BIOFUEL ALGA (9)
1. Anaerobic Digestion
Konversi limbah organik menjadi biogas, yang terdiri atas 3 tahapan
yaitu

Hidrolisis Fermentasi Metanogenesis

Hasil : Biogas yang utamanya terdiri atas gas CH4, CO2

dan sedikit gas H2S.
TEKNOLOGI KONVERSI BIOFUEL ALGA (10)
2. Fermentasi Alkoholik
Proses konversi biomassa yang mengandung gula, terigu,
atau selulosa menjadi ethanol.

Separasi/Purifikasi
Preparasi Fermentasi
(Distilasi)

Hasil : Etanol.
TEKNOLOGI KONVERSI BIOFUEL ALGA (10)
3. Photobiological hydrogen production
Pemanfaatan karakteristik genetik, metabolik, dan enzimatik
mikroalga untuk memfotoproduksi gas H2.

Fotosintesis, Konversi ion H+

Produksi H2 dalam konversi molekul menjadi H2 oleh
kondisi anaerob H2O menjadi ion enzim hidrogenase
H+

Hasil : Gas Photosynthetic H2 dan O2.

BIOLIPID
M I KROAL G A SEB AG AI SUM B ER L I P I D
PRODUKSI BIOLIPID
ENERGI LISTRIK
M I K ROA L G A S E B AG A I C A DA N G A N
ENERGI
MICROBIAL FUEL CELL (MFC)

Gambar 3.1. Microbial fuel cell dengan fotoreaktor pemanen biomassa. (Iwona et al, 2015)
MICROBIAL FUEL CELL (MFC)
MFC menggunakan respirasi anaerobik
mikroorganism (alga) untuk
mengkonversikan limbah organik secara
langsung menjadi energi listrik.
Performa MFC masih terbatas, dan salah satu cara meningkatkannya
adalah dengan memfasilitasi Oxygen Reduction Reaction (ORR)
untuk sel-setengah katodik, tanpa menggunakan katalis yang mahal.
WATER
TREATMENT
M I K R O A L G A S E B A G A I B I O R E M E D I AT O R
WATER TREATMENT OLEH MIKROALGA
• Pembersihan air buangan produksi biomassa kaya hidrokarbon dari Nitrat
dan Fosfat oleh B. Braunii.
1
• Pembersihan air limbah rumah tangga dari Nitrogen dan Fosfat oleh
mikroalgal S. Obliquus (98% eliminasi P dan 100% NH3) pada kultur aduk
2 25oC selama 94-183 jam waktu retensi

• Reduksi pada BoD sebesar 67,4 % oleh kultur S. obliquus dalam air limbah
industri dari ekstraksi olive-oil.
3
DAFTAR PUSTAKA

• Brennan, L., Owende, P. 2009. Biofuels from microalgae-A review of technologies for production,
processing, and extractions of biofuels and co-products. Elsevier Journal for Renewable and
Sustainable Energy Reviews [Online] (Diakses pada 15 Oktober 2018)
• Gajda, I., Greenman, J., Melbuish, C., Ierpoulos, I. 2015. Self-sustainable electricity production from
algae grown in a microbial fuel cell system. Elsevier Biomass and Bioenergy 82(2015):87-93
[Online] (Diakses pada 16 Oktober 2018)