UNHAS
UNHAS
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
NOVEMBER 2014
REFERAT NEUROLOGI
Oleh:
Nama
NIM
: C11111002
Pembimbing
LEMBAR PENGESAHAN
Yang bertanda tangan dibawah ini, menyatakan bahwa:
Nama : Ahmad Fathoni Halim
NIM
: C11111002
Supervisor
Tamasse, Sp.S.
harus
ditangani
segera
dikarenakan
statusnya
yang
merupakan
masalah
fungsi
normalnya. (VIHA,
kategori
dikarenakan
Medical
perlunya
Emergency
penanganan
dan
Trauma medula spinalis terutama mengenai orang muda, paling sering usia 20-24 tahun dan
sekitar 65% kasus terjadi dibawah usia 35 tahun, sering terjadi pada pria daripada wanita (34:1). Sekitar 50% akibat kecelakaan kendaraan bermotor, terutama sepeda motor (40%),
jatuh (20%), olahraga (13%), kecelakaan kerja (12%), kekerasan luka tembak atau tusuk
(15%). Lokasi paling sering adalah C5, diikuti C4, C6, T12, C7 dan L1. Kepustakaan lain
menyebutkan insiden sesuai lokasi lesi, yaitu, servikal 40%, torakal 10%, lumbal 3%,
dorsolumbal 35%, lain-lain 14%. (Abrahm, 2004)
Kompresi medulla akut juga dapat disebabkan oleh adanya tumor. Metastase pada tulang
paling sering ditemukan pada kolumna vertebra. 70% pasien yang telah meninggal
diakibatkan oleh kanker memiliki tumor metastase spinal pada saat diotopsi. Penekanan
pada medulla spinalis terjadi pada 5-10% pasien yang menderita keganasan. (Abrahm,
2004;Bayley et al., 2001)
D. Patomekanisme
Kerusakan medulla spinalis berkisar dari
komosis
sementara
sembuh
sempurna)
(dimana
sampai
pasien
kontusio,
robekan akibat cedera, serabut-serabut saraf mulai membengkak dan hancur. Sirkulasi darah
ke substansi grisea medulla spinalis menjadi terganggu. Tidak hanya hal ini saja yang terjadi
pada cedera pembuluh darah medulla spinalis, tetapi proses patogenik dianggap
menyebabkan kerusakan yang terjadi pada cedera medulla spinalis akut. Suatu rantai
sekunder kejadian-kejadian yang menimbulkan iskemia, hipoksia, edema, dan lesi-lesi
2
hemoragi, yang pada gilirannya mengakibatkan kerusakan mielin dan akson. Reaksi
sekunder ini, diyakini menjadi penyebab prinsip degenerasi medulla spinalis pada tingkat
cedera, sekarang dianggap reversibel 4 sampai 6 jam setelah cedera. Untuk itu jika
kerusakan medulla tidak dapat diperbaiki, maka beberapa metode mengawali pengobatan
dengan menggunakan kortikosteroid dan obat-obat anti-inflamasi lainnya yang dibutuhkan
untuk mencegah kerusakan sebagian dari perkembangannya, masuk kedalam kerusakan total
dan menetap. (Schiff, 2003;Arce et al., 2001)
E. Gambaran Klinik
-
Nyeri dapat ditemukan pada 90-95% pasien. Terdapat dua tipe nyeri:
Nyeri punggung local merupakan nyeri yang hampir selalu muncul sifatnya konstan
dan lokasi dekat dengan lesi. Nyeri berkurang pada saat duduk atau berdiri, tidak
seperti kelainan pada diskus yang reda jika berada pada posisi berbaring.
Eksaserbasi dengan peningkatan tekanan intratoraks (bersin, batuk, maneuver
Valsalva, serta mengedan).
Nyeri radicular merupakan kompresi yang terjadi pada spinal root, ditemukan pada
66% pasien, sering ditemukan pada kejadian metastasis lumbosacral (90%) dan
servikal (79%) dibandingkan dengan metastasis pada toraks (55%). Pasien merasa
nyeri yang menjalar dari belakang ke depan. Pada ekstremitas, nyeri radicular
biasanya unilateral. Eksaserbasi dengan posisi berbaring, bergerak, batuk, bersin,
dan Valsalva maneuver. Nyeri ini memburuk pada malam hari dan menjalar sesuai
dengan dermatom.
Kelemahan pada kaki akan muncul jika tidak ditangani dengan seksama, diawali dengan
adanya kekakuan dan perasaan ingin jatuh (ketidakseimbangan).
Kelainan sensoris dapat muncul, yang diawali dengan hilangnya rasa yang dimulai dari
kaki, lalu meningkat hingga ke level kompresi medulla. Daerah yang mengalami mati
rasa jika diraba akan terasa dingin.
Disfungsi anatomis, dengan tanda-tanda awal ialah hilangnya kontrol berkemih, urgensi.
Tanda-tanda akhir berupa retensi urin, serta overflow incontinence. Ditemukan gejala
konstipasi dan hilangnya perspirasi keringat didaerah bawah lesi.
Lokasi dari kerusakan pada medula spinalis menentukan otot dan sensasi yang
terkena. Kelemahan atau kelumpuhan serta berkurangnya atau hilangnya rasa cenderung
terjadi di bawah daerah yang mengalami cedera. Tumor atau infeksi di dalam atau di
sekitar medula spinalis bisa secara perlahan menekan medula, sehingga timbul nyeri
pada sisi yang tertekan disertai kelemahan dan perubahan rasa. Jika keadaan semakin
memburuk, nyeri dan kelemahan akan berkembang menjadi kelumpuhan dan hilangnya
dan PSA)
Pemeriksaan foto polos vertebra harus dikerjakan dan dapat menunjukkan adanya:
Subluksasio atau kolaps vertebra
Erosi tulang sekunder terhadap tumor atau
Kalsifikasi (meningioma)
Konsultasi sedini mungkin dengan dokter spesialis saraf dan/atau spesialis bedah saraf
potongan aksial melalui daerah yang dicurigai. Bila tidak mungkin dilakukan
pemeriksaan MRI, kerjakan pemeriksaan CT-Mielografi.
4
Gambar 3. Pemeriksaan MRI dapat melihat
kelainan yang menyebabkan kompresi pada
Medula Spinalis
Tidak
dianjurkan
melakukan
Pungsi
Mielografi
MRI dapat salah interpretasi pada abses
epidural kecil. Bila secara klinis sangat
dicurigai,
lakukan
Mielografi/CT-Scan
pemeriksaan
(Johnston,
2. Terapi non-Farmakologik:
Radioterapi dapat segera dilakukan setelah diagnosis telah ditegakkan. Radioterapi
dapat diberikan pada tumor-tumor yang radiosensitive dan tidak ditemukan adanya
kelainan pada spinal. (VIHA, 2008;Sprigings and Chambers, 2010) Selain itu
radioterapi dapat digunakan sebagai terapi paliatif pada penderita paraplegia.
(Greenberg et al., 1980)
Terapi bedah dapat diberikan pada pasien dengan keadaan umum yang stabil. Terapi
Bedah merupakan terapi lini pertama jika lokasi tumor primer tidak diketahui, dengan
relaps setelah radioterapi atau adanya instabilitas pada spinal serta pergeseran tulang
belakang. Selain itu harus dipertimbangkan mengenai tumor yang tidak sensitive pada
radioterapi. (Abrahm, 2004)
10
K. Daftar Pustaka
Abrahm, J. L. 2004. Assessment and treatment of patients with malignant spinal cord compression. J
Support Oncol, 2, 377-88.
Arce, D., Sass, P. & Abul-Khoudoud, H. 2001. Recognizing spinal cord emergencies. Am Fam Physician,
64, 631-8.
Batchelor, P. E., Wills, T. E., Skeers, P., Battistuzzo, C. R., Macleod, M. R., Howells, D. W. & Sena, E. S.
2013. Meta-analysis of pre-clinical studies of early decompression in acute spinal cord injury: A
battle of time and pressure. PloS one, 8, e72659.
Bayley, A., Milosevic, M., Blend, R., Logue, J., Gospodarowicz, M., Boxen, I., Warde, P., McLean, M.,
Catton, C. & Catton, P. 2001. A prospective study of factors predicting clinically occult spinal
cord compression in patients with metastatic prostate carcinoma. Cancer, 92, 303-310.
Fehlings, M. G., Vaccaro, A., Wilson, J. R., Singh, A., Cadotte, D. W., Harrop, J. S., Aarabi, B., Shaffrey,
C., Dvorak, M. & Fisher, C. 2012. Early versus delayed decompression for traumatic cervical
spinal cord injury: results of the Surgical Timing in Acute Spinal Cord Injury Study (STASCIS).
PloS one, 7, e32037.
Furlan, J. C., Noonan, V., Cadotte, D. W. & Fehlings, M. G. 2011. Timing of decompressive surgery of
spinal cord after traumatic spinal cord injury: an evidence-based examination of pre-clinical and
clinical studies. Journal of neurotrauma, 28, 1371-1399.
Greenberg, H. S., Kim, J. H. & Posner, J. B. 1980. Epidural spinal cord compression from metastatic
tumor: results with a new treatment protocol. Annals of neurology, 8, 361-366.
Hall, E. 2011. Antioxidants Therapies for Acute Spinal Cord Injury. Neurotherapeutics, 8, 152-67.
Indonesia, K. K. 2012. Standar kompetensi dokter Indonesia. Jakarta: Konsil Kedokteran Indonesia.
Johnston, R. A. 1993. The management of acute spinal cord compression. Journal of neurology,
neurosurgery, and psychiatry, 56, 1046.
11
Medicine, H. Available:
http://www.hopkinsmedicine.org/healthlibrary/conditions/nervous_system_disorders/spinal_cord
_compression_134,13/ [Accessed November 6, 2014].
Schiff, D. 2003. Spinal Cord Compression. Neurol Clin N Am, 21, 67-86.
Setiawan, I. 2005. Cedera Medula Spinalis. Cedera Saraf Pusat dan Asuhan Keperawatannya, 18-32.
Sorenson, P., Helweg-Larsen, S., Mouridsen, H. & Hansen, H. 1994. Effect of high-dose dexamethasone
in carcinomatous metastatic spinal cord compression treated with radiotherapy: a randomized
trial. Eur J Cancer A, 30, 22-27.
Sprigings, D. C. & Chambers, J. B. 2010. Acute medicine: a practical guide to the management of
medical emergencies, John Wiley and Sons.
VIHA 2008. Spinal Cord Compression. VIHA EOL Symptom Guidelines, 1, 179-185.
12