DYNAMIC FORMULA
Pemukul getar
(vibratory hammer)
Pemukul getar
merupakan unit alat
pancang yang bergetar
pada frekuensi tinggil.
Estimasi kapasitas
dukung tiang didasarkan
pada jumlah pukulan
yang dibutuhkan untuk
memancang tiang pada
penetrasi yang
ditentukan.
Wr .Vi
M r (awal) =
g
Wr .Vi
M r (awal) =
I
g
G
Vce =
I
Wp
A
= luas penampang tiang
pancang
E
= modulus elastisitas
eh = efisiensi hammer
Eh = tenaga palu yang
dipakai per satuan waktu
g
= percepatan gravitasi
h
= tinggi jatuh
I
= jumlah impuls
K1 = kompresi blok topi
elastik dan topi tiang pancang
K2 = kompresi tiang pancang
elastik
K3 = kompresi tanha elastik
L
= panjang tiang pancang
m = masa
Wr + n 2 .Wp
e h .Wr .h
Pu =
s + 12 (K1 + K 2 + K 3 ) Wr + Wp
Drop Hammer
0,75 1,00
0,75 0,85
0,85
Diesel Hammer
0,85 1,00
Wr + n 2 (0,5Wp )
e h .E h .C1
Pu =
S + C 2 .C 3
C1 =
Pu
C2 =
2A
L
C 3 = + 0,0001
E
Wr + Wp
e h .E h
Pu =
s + C1
C1 =
e h .E h .L
2.A.E
(satuan dari s)
e h .E h
Pu =
Wp
s + 0,1
Ws
(satuan dari s)
Pu = a e h .E h (b log s )
Pu = kips atau kN E h = kip.kaki atai kNm
S = inci atau mm a = 27 Fps; 104,5 SI b = 1,0 Fps; 2,4 SI
eh = 0,75 untuk blok pancang dan 0,85 untuk semua palu yang lain
Janbu [lihat Olsen dan Flaate (1976), Mansur dan Hunter (1970),
gunakan F=3 sampai 6
e h .E h
Pu =
k u .s
C d = 0,75 + 0,15
Wp
Wr
e h .E h .L
k u = C d 1 + 1 +
=
2
C
A.E s
d
e h .h (Wr + Ar p )
Pu =
s + 0,1
Untuk palu uap kerja rangkap ambil Ar = luas penampang blok besi
panjang dan p = tekanan uap (atau udara); untuk yang rangkap
tunggal dan gravitasi Arp = 0. Gunakan satuan yang sesuai ambil eh
1,0. Rumus di atas dan rumus lain dapat digunakanuntuk baja dan
tiang pancang beton.
e h .h (Wr + A r p )
Pu =
s(1 + 0,3C1 )
C1 =
Wp
Wr
C1 =
Wr + kWp
Wr + Wp
C2 =
Pu .L
AE
(satuan dari s)
7,0 (1,0)
10,5 (1,5)
14 (2,0)
1,0 (0,005)
2,0 (0,1)
3,0 (0,15)
5,0 (0,2)
3,0
6,0 (0,25)
9,0 (0,37)
12,5 (0,5)
1,0
2,0
3,0
4,0 (0,16)
0,5 (0,002)
1,0
1,5 (0,06)
2,0
Lingkaran serat 5 mm di
antara dua plat baja 10 mm
n
0
0,25
0,32
0,4
0,5
0,4
Contoh soal 1
Tiang dari beton berbentuk persegi panjang mempunyai
lebar sisi 0,4 m dan panjang 20 m. Tiang dipancang
dalam tanah pasir dengan dasar tiang terletak pada
lapisan kerikil padat. Penetrasi akhir s = 3 mm/pukulan,
dengan menggunakan pemukul aksi-tunggal berat 30 kN
dengan tinggi jatuh 1,5 m. Tiang diberi penutup serta
dibungkus setinggi 75 mm pada kepala tiang. Berat tiang
Wp = 75 kN, modulus elastis tiang E = 14000 MN/m2.
Berapa kapasitas ultimit tiang, bila dihitung dengan cara
Hilley dan Janbu ?
Penyelesaian
Berat pemukul Wr = 30 kN, tinggi jatuh h = 1,5 m
a. Dengan rumus Hilley :
Mula-mula dimisalkan lebih dahulu kapasitas ultimit Qu = 1230 kN
1230
Tegangan pancang =
= 7687 kN/m 2 = 7,7 MN/m 2
0,4x0,4
Qu =
e h .E h
Wr + n 2 Wp
s + 1 (k 1 + k 2 + k 3 ) Wr + Wp
2
E h = Wr h
e h .E h .L
0,75x45x20
=
= 33,5
AE.s 2
0,16x14x10 6 x0,003 2
C d = 0,75 + 0,15 p
= 0,75 + 0,15 75 30 = 1,13
W
r
1
1
2
33,5
2
= 7,19
K u = C d 1 + 1 +
= 1,131 + 1 +
C d
1,13
dari hasil-hasil hitungan (a) dan (b), terlihat bahwa rumus Janbu
memberikan kapasitas ultimit yang lebih tinggi daripada Rumus
Hilley
Contoh soal 2
Pada pengujian tiang dipakai pemukul aksi tunggal yang beratnya
(Wr) 7000 kg dengan tinggi jatuh h = 75 cm. Jika penetrasi akhir
rata-rata untuk penetrasi tiang 15 cm, adalah s = 1,9 cm/pukulan,
berapa kapasitas ijin tiang tersebut bila digunakan Engineering
News Formula ?
Penyelesaian :
Kapasitas ijin tiang menurut ENR
Wr h
7000x75
Qu =
=
= 40698 kg = 40,7 ton
F(s + 0,25) 6(1,9 + 0,25)