Anda di halaman 1dari 6

1.

PENGKAJIAN EMERGENCY dan KRITIS


a. Primary Survey
1) Airway
a) Sesak napas, hipoksia, retraksi interkosta, napas cuping hidung,
kelemahan.
b) Sumbatan atau penumpukan secret.
c) Gurgling, snoring, crowing, wheezing, krekels, stridor.
d) Diaporesis
2) Brething
a) Sesak dengan aktivitas ringan atau istirahat.
b) RR lebih dari 24 kali/menit, irama ireguler dangkal.
c) Ronki, krekels.
d) Ekspansi dada tidak maksimal/penuh.
e) Penggunaan obat bantu nafas.
f) Tampak sianosis / pucat
g) Tidak mampu melakukan aktivitas mandiri
3) Circulation
Hipotensi (termasuk postural), takikardia, disritmia (hipovolemia,
hipoksemia), kelemahan/nadi perifer lemah, pengisian kapiler lambat/perlahan
(vasokontriksi), warna kulit: Pucat, sianosis, (tergantung pada jumlah
kehilangan

darah,

kelembaban

kulit/membrane

mukosa:

berkeringat

(menunjukkan status syok, nyeri akut, respon psikologik).


a) Nadi lemah/tidak teratur.
b) Takikardi dan bradikardi bisa terjadi
c) TD meningkat/menurun.
d) Edema.
e) Gelisah.
f) Akral dingin.
g) Gangguan sistem termoregulasi (hipertermia dan Hipotermia)
h) Kulit pucat atau sianosis.
i) Output urine menurun / meningkat
4) Disability
a) Penurunan kesadaran.
b) Penurunan refleks.
c) Tonus otot menurun
d) kekuatan otot menurun karena kelemahan.
e) Kelemahan
f) Iritabilitas,
g) Turgor kulit tidak elastis
5) Exposure
Nyeri kronis pada abdomen, perdarahan peses, nyeri saat mau BAB dan BAK,
distensi abdomen, perkusi hipertimpani, hiperperistalitik usus, mual muntah,
hasil foto rontegen abdomen infeksi saluran cerna.

b. Secondary Survey
1 TTV
a) Tekanan darah bisa normal/naik/turun (perubahan postural di catat dari
tidur sampai duduk/berdiri.
b) Nadi dapat normal/penuh atau tidak kuat atau lemah/kuat kualitasnya

dengan pengisian kapiler lambat, tidak teratur (disritmia).


c) RR lebih dari 20 x/menit.
d) Suhu hipotermi/hipertermia.
Pemeriksaan fisik
a) Pemakaian otot pernafasan tambahan.
b) Nyeri abdomen, hiperperistalitik usus, produksi, Anoreksia, mual, muntah
(muntah yang memanjang diduga obstruksi pilorik bagian luar
sehubungan dengan luka duodenal), masalah menelan; cegukan, nyeri ulu
hati, sendawa bau asam, mual/muntah, tidak toleran terhadap makanan,
contoh makanan pedas, coklat; diet khusus untuk penyakit ulkus
sebelumnya, penurunan berat badan.
Tanda : Muntah: Warna kopi gelap atau merah cerah, dengan atau tanpa
bekuan darah, membran mukosa kering, penurunan produksi mukosa,
turgor kulit buruk (perdarahan kronis), berat jenis urin meningkat. urin
menurun, pekat,
c) Peningkatan frekuensi pernafasan, nafas sesak, bunyi nafas (bersih,

krekels, mengi, whwzing, ), sputum.


d) Odem ekstremitas, kelemahan, diaporesis
Pemeriksaan selanjutnya
a) Keluhan nyeri abdomen.
b) Obat-obat anti biotic, analgeti.
c) Makan-makanan tinggi natrium.
d) Penyakit penyerta DM, Hipertensi, hepatitis, gastroenteritis.
e) Riwayat alergi.

c. Tirtiery Survey
1) Pemeriksaan Laboratorium
a) Patologi Klinis : Darah lengkap, hemostasis (waktu
pembekuan,
b)
c)
d)
e)

protrombin),

elektrolit

(Na,K

Cl),

perdarahan,
Fungsi

(SGPT/SGOT, albumin, globulin)


Patologi Anatomi : Pertimbangkan dilakukan biopsi lambung
CPKMB, LDH, AST
Elektrolit, ketidakseimbangan (hipokalemi).
Sel darah putih (10.000-20.000).

hati

f) GDA (hipoksia).
g) Radiologi : Endoskopi SCBA, USG hati

1. Patofisiologi
Secara bagan, patofisiologi pada perdarahan saluran cerna bagian bawah adalah sebagai
berikut :
Etiologi

Diverticulosis
Angiodisplasia
Kolitis
Karsinoma Colon
Penyakit Anorectal
Infeksi Bakteri

2. Manifestasi klinis
Secara umum, manifestasi klinik perdarahan saluran cerna bagian bawah sama dengan
manifestasi klinis perdarahan saluran cerna bagian atas. Tetapi, ada beberapa perbedaan,
diantaranya hematoschizia (darah segar keluar per anus) biasanya berasal dari perdarahan
saluran cerna bagian bawah (kolon). Maroon stools (feses berwarna merah hati) dapat berasal
dari perdarahan kolon bagian proksimal (ileo-caecal).

Anda mungkin juga menyukai