d) Diagnosis
Radiologi: USG
Px. Lab: proteinuria,
creatinin clearance
e) Penatalaksanaan
Mengontrol komplikasi:
Tekanan darah tinggi
diuretik, ACE-I,
ARB,
pembatasan
intake garam
Proteinuria
pembatasan intake
protein
Riwayat
oligohidramnion
Prenatasonogram:
renal agenesia
Adanya
unilateral
renal agenesia di
keluarga
Px. Lab: perubahan
kadar elektrolit dan
mineral
Neonatus: USG, foto
thoraks,
pemeriksaan fungsi
ginjal.
Perawatan intensif
Evaluasi fungsi renal
dan respirasi
Gangguan respirasi:
ventilasi (suplai O2)
Nutrisi cukup dan
cairan lewat NGT
Vitamin dan mineral
(vit.
D,
calcium
carbonate)
keseimbangan
elektrolit
Suplementasi
hormone
pertumbuhan
f) Prognosis
Baik
Hemodialisis
Transplantasi ginjal
Buruk
Baik,
dengan
transplantasi
1) Megaloureter primer
Megaloureter atau megaureter merupakan pembesaran dari ureter.
Megaureter dapat diklasifikasikan berdasarkan penyebabnya, yaitu
obstruksi, refluks, obstruksi-refluks, dan nonobstruksi/ nonrefluks.
Penyebabnya adalah konstriksi dari bagian terminal ureter sehingga
menyebabkan dilatasi ureter. Konstriksi tersebut dapat terjadi karena
kelainan anatomi atau fungsional. Ureter yang berkontriksi akan menebal.
Megaureter primer harus dibedakan dengan megaureter sekunder yang
disebabkan oleh refluks vesiko-ureteral atau katup.