Anda di halaman 1dari 8

SAP Benigna Prostat Hyperplasi

Christy Arum 19:55

SATUAN ACARA PENYULUHAN

A.

Topik

Benigna Prostat Hyperplasi

Sasaran

Keluarga dan pasien pria

Tempat

Lantai I C RSU Haji Surabaya

Hari / Tanggal

31 Januari 2008

Waktu

15.00 WIB

Tujuan Intruksional Umum

Pada akhir proses penyuluhan pasien dan keluarga dapat mengenal dan memahami
penyakit BPH.

B.

Tujuan Intruksional Khusus

Setelah diberikan penyuluhan keluarga dapat

C.

1.

Menjelaskan pengertiam BPH

2.

Menyebutkan penyebab BPH

3.

Menyebutkan tanda-tanda dan gejala BPH

Sasaran
Keluarga dan pasien pria

D.

Materi Terlampir

E.

1.

Pengertian Benigna Prostat Hyperplasi ( BPH )

2.

Penyebab

3.

Gejala + Tanda

4.

Penatalaksanaan / Pengobatan

Metode

F.

1.

Ceramah

2.

Tanya Jawab

Media

G.

1.

Flip Chart

2.

Leaflet

Kegiatan Penyuluhan

No.

Waktu

Kegiatan Penyuluhan

Kegiatan Audience

5 Menit

Pembukaan :
1. Salam pembuka
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan penyuluhan
4. Menyebutkan materi yang akan
diberikan

1.
2.
3.
4.

Menjawab salam
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan

15 Menit

Pelaksanaan :
1. Menjelaskan pengertian BPH
2. Menyebutkan penyebab BPH
3. Menyebutkan tanda + gejala
BPH
4. Menjelaskan penatalaksanaan
Atau pengobatan BPH

1.
2.
3.
4.

Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan

10 Menit

Evaluasi :
1. Memberikan kesempatan
audience untuk bertanya

1. Bertanya dan mende


ngarkan jawaban
2. Menjelaskan tentang

2. Meminta audience menjelaskan


tentang materi BPH
4

H.

I.

5 Menit

Materi

Terminasi :
1. Memperhatikan
1. Mengucapkan terima kasih atas 2. Membalas salam
perhatian yang diberikan
2. Mengucapkan salam penutup

Pengorganisasian Kelompok
Moderator

Vera Dwi Ariyani, SKep

Penyaji

Rahmad Kurniawan, SKep

Observer

Sugiyah, SKep

Fasilitator

Sugiyah, SKep

Deskripsi tugas :
Moderator
-

memimpin jalannya acara

membuka pertemuan

mengatur setting tempat

menutup kegiatan penyuluhan

Penyaji
-

menjelaskan materi

menggantikan posisi lmoderator bila diperlukan

Observer
-

mengobservasi jalannya acara

memberi penilaian

memberi saran dan kritik setelah acara selesai

mengevaluasi dan umpan balik kepada penyaji dan moderator

Fasilitator
-

sebagai pemandu jalannya acara

sebagai tempat bertanya penyaji dan moderaror tentang kegiatan yang akan
dilakukan.

Memberi petunjuk dalam acara supaya berlangsung baik.

J.

Setting Tempat

Penyaji

x
x

x
x

x
x

x
x
x

EVALUASI
1.

2.

Evaluasi Struktur
1.

Kesiapan Materi

2.

Kesiapan SAP

3.

Kesiapan media

: chart dan leaflet

Evaluasi Proses
1.

Tiap fase dilalui sesuai waktu yang direncanakan

2.

Mendapat respon dari audien berupa beberapa pertanyaan diajukan tentang

hal-hal yang belum diketahui


3.

3.

Suasana penyuluh berjalan tertib

Evaluasi Hasil
1.

Menjelaskan pengertian BPH

2.

Menjelaskan penyebab dan gejala BPH

3.

Menjelaskan penanganan BPH

1.

PENGERTIAN
BPH (Benigna Prostat Hyperplasi) adalah pembesaran progresif dari kelenjar prostat
yang dapat menyebabkan obstruksi dan ristriksi pada jalan urine (urethra).

2.

PENYEBAB
Mulai ditemukan pada umur kira-kira 45 tahun dan frekuensi makin bertambah
sesuai dengan bertambahnya umur, sehingga diatas umur 80 tahun kira-kira 80 %
menderita kelainan ini.
Sebagai etiologi sekarang dianggap ketidakseimbangan endokrin.

Testosteron

dianggap mempengaruhi bagian tepi prostat, sedangkan estrogen (dibuat oleh


kelenjar adrenal) mempengaruhi bagian tengah prostat.

3.

GEJALA DAN TANDA


Walaupun hyperplasi prostat selalu terjadi pada orangtua, tetapi tidak selalu disertai
gejala-gejala klinik.
Gejala klinik terjadi terjadi oleh karena 2 hal, yaitu :

1.

Penyempitan uretra yang menyebabkan kesulitan berkemih.

2.

Retensi air kemih dalam kandung kemih yang menyebabkan dilatasi kandung

kemih, hipertrofi kandung kemih dan cystitis.

Gejala klinik dapat berupa :

Frekuensi berkemih bertambah

Berkemih pada malam hari.

Kesulitan dalam hal memulai dan menghentikan berkemih.

Air kemih masih tetap menetes setelah selesai berkemih.

Rasa nyeri pada waktu berkemih.

Kadang-kadang tanpa sebab yang diketahui, penderita sama sekali tidak dapat
berkemih sehingga harus dikeluarkan dengan kateter.
Selain gejala-gejala di atas oleh karena air kemih selalu terasa dalam kandung
kemih, maka mudah sekali terjadi cystitis dan selanjutnya kerusakan ginjal yaitu
hydroneprosis, pyelonefritis.

4.

PENATALAKSANAAN / PENGOBATAN
Konservatif
Obat-obatan : Antibiotika, jika perlu.
Self Care

Kencing dan minum teratur.

Rendam hangat, seksual intercourse

Pembedahan

Retropubic Prostatectomy

Perineal Prostatectomy

Suprapubic / Open Prostatectomy

Trans Uretrhal Resectio (TUR), yaitu : Suatu tindakan untuk menghilangkan

obstruksi prostat dengan menggunakan cystoscope melalui urethra. Tindakan ini


dlakukan pada BPH grade I.
Kontraindikasi tindakan pembedahan :
Orang tua dengan :

Decompensasi kordis

Infark jantung baru

Diabetes militus

Malnutrisi berat

Dalam keadaan koma

Tekanan darah sistol 200 - 260 mmHg.

Kepustakaan
1.

Buku Ajar
Keperawatan Medikal Bedah
Brunner & Suddarth edisi 8 vol. 2 2002

2.

Kapita Selekta Kedokteran edisi 3, Jakarta 1999.

Anda mungkin juga menyukai