d. Jaringan komunikasi
(communication
network)
2. Fungsi Pengendalian
3.
Sistem pengendalian selain berfungsi sebagai
media pengendalian, juga berfungsi sebagai pembuat strategi
baru masa depan atau disebut pengendalian interaktif. Hal-hal
yang mengakibatkan kegagalan pencapaian tujuan :
a. Kekurangjelasan dalam memberikan arahan. Sehingga
fungsi sistem pengendalian adalah untuk menginformasikan
segalah hal sehingga bisa memaksimalkan kontribusinya.
b. Motivasi untuk mencapai tujuan. Hal ini disebabkan oleh
ketidaksamaan antara tujuan pribadi dan tujuan organisasi,
sehingga sistem pengendalian berfungsi untuk
menyelaraskan tujuan.
c. Keterbatasan individu. Keterbatasan mencakup hal
kepandaian, pengalaman, pengetahuan, fisik, dll. Sistem
pengendalian akan mengetahui keterbatasan tersebut dan
dibuatkan solusi alternatif untuk memecahkan
permasalahan.
3. Sudut Pandang Faktor yang Dikendalikan
4.
Menurut Anthony dan Govindarajan (2007),
dilihat dari sudut pandang faktor yang dikendalikannya:
a. Pengendalian faktor internal
b. Pengendalian faktor eksternal
5.
6. Kegiatan Belajar 2
7. Jenis Tipe Pengendalian
A. Pengendalian Tindakan
8.
Pengendalian tindakan dititikberatkan pada
pengendalian atas suatu yang dilakukan dengan pencapaian
tujuan organisasi. Beberapa tipe pengendalian tindakan :
Pembatasan tindakan. : pengendalian bersifat pencegahan
pada seseorang untuk tidak melakukan hal-hal yang dapat
merugiakan organisasi. Ex, pembatasan hak dalam
mengambil keputusan.
Pengecekan sebelum bekerja : pengecekan terhadap
keberlangsungnya dari rencana kegiatan yang akan
secara matang.
Akuntabilitas tindakan : berkaitan dengan kemampuan
individu/organisasi untuk melaporkan kegiatan secara
13.
ta rg e t
tu ju a n
14.
15.
16.
17.
Ke m a m p u a
Ke m a m p
n m e n g u ku r
uan
tu ju a n
m e m o tiv
asi
hal yang perlu dilakukan agar personil ini dapat berjalan dengan
baik :
a. Seleksi dan penempatan kerja yang baik, menemukan orang
yang tepat untuk ditempatkan pada posisi yang tepat.
b. Pelatihan kerja, membuat pekerja memiliki ketrampilan dan
memberikan nilai tambah.
c. Pemenuhan kebutuhan personil, memberikan keperluankeperluan yang dapat digunakan untuk membantu personil
dalam menjalankan aktivitas.
2. Pengendalian Lingkungan
19.
Bertujuan untuk mendorong terciptanya
lingkungan dan budaya kerja yang baik, seperti kedisiplinan,
kesopanan, sistem kerja, dll.
20.
Pengendalian lingkungan efektif = Komunikasi baik + Budaya
21.
22.
23.
24.
Kegiatan Belajar 3
Mendesain dan Mengevaluasi Sistem Pengendalian
Proses mendesain dan memperbaharui sebuah
pengendalian
Apakah ada efek samping bila mengaplikasikan
pengendalian dengan tigkat keketata tertentu.
41.
42.
43.
44.
aMnjerbwhPuc
45. MODUL 2
47.
kewenangannya.
3) Peran pengambilan keputusan. Manajer dituntut untuk dapat
membuat keputusan yang tepat.
53.
55. Taktis
Pelaksana
56.
perencanaan :
1) Keterbatasan sumber daya
2) Kekakuan dalam penyusunan rencana
3) Perencanaan terlalu terpaku kepada prosedur dan kebiasaan
tertentu
4) Kesalahan dalam penggunaan asumsi
61.
B. Pengorganisasian
62.
Pengorganisasian berhubungan dengan
pembagian peran dan tugas masing-masing anggota organisasi
dalam upaya pencapaian tujuan. Untuk memaksimalkan peran
organisasi, maka proses pengorganisasian harus mencakup,
71.
72.
73. Kegiatan Belajar 3
74. Lingkungan dan Budaya Manajemen
A. Lingkungan Eksternal
1. Pengaruh Lingkungan Eksternal Terhadap Proses
Manajemen
75.
Pengaruh lingkungan eksternal dapat secara
langsung mengubah proses manajemen dilingkungan
organisasi. Lingkungan eksternal dipengaruhi oleh pihak-pihak
tertentu sehingga menjadi norma dan kebiasaan. Pihak-pihak
eksternal dalam organisasi bisnis antar lain, Pemerintah,
konsumen, pemasok, pesaing, kelompok organisasi,
masyarakat umum.
2. Kegiatan CSR Sebagai Upaya Komunikasi Eksternal.
76.
Konsep CSR berkembang di organisasi bisnis,
namun dalam perkembangannya sekarang berbagai organisasi
non bisnis juga telah mengimplementasikannya. Tujuan
dikembangkannya CSR yaitu agar suatu organisasi tidak hanya
mengeksploitasi manfaat yang didapatkan secara langsung,
namun juga harus memberikan manfaat kepada lingkungan.
CSR juga merupakan strategi pemasaran untuk menarik
konsumen.
77.
B. Lingkungan Internal
78.
Lingkungan internal menyangkuat segala hal
dalam lingkungan organisasi yang dipengaruhi oleh menejemen,
pegawai dan budaya organisasi. Lingkungan organisasi erat
kaitannya dengan aturan dan nilai yang dimiliki oleh organisasi.
Lingkungan dan budaya organisasi dapat mempengaruhi dalam
kesuksesan pencapaian tujuan dengan memperhatikan beberapa
faktor yaitu :
1) Kemampuan menyesuaikan lingkungan
2) Konsistensi lingkungan organisasi
3) Visi yang jelas dari organisasi
:
Menganalisis kebutuhan organisasi
Menganalisis keadaan yang terjadi
Memilih strategi alternatif yang paling tepat
81.
87.
88.
89.
90.
91.
92.
93. MODUL 3
PROSES PENGENDALIAN STRATEGIS DAN PENYIAPAN
ANGGARAN
94.
95. Kegiatan belajar 1
96. Karakteristik pengendalian manajemen yang baik
dan menghindari masalah sebagian dari upaya
manajemen.
A. Pengendalian Manajemen Yang Baik
97.
Untuk membuat sebuah organisasi dapat mencapai
tujuannya, salah satu faktor yang paling menentukan adalah
dimilikinya sistem pengendalian manajemen yang baik.
98.
Pengendalian yang baik memperhatikan beberapa aspek :
1. Pengendalian bersifat jangka panjang.
2. Pengendalian dapat membatu organisasi dalam mencapai
tujuan.
3. Pengendalian memperhatiakan berbagai aspek ekonomis dan
non ekonomis
99.
prioritas kerja.
5. Memonitor dan melakukan pembaharuan jika diperlukan.
109.
110. Kegiatan belajar 3
111. Karakteristik Anggaran
A. Karakteristik Anggaran
112. Organisasi yang baik tentu saja harus terlebih
dahulu membuat perencanaan dan proyeksi kegiatan kedepannya,
sehingga arahan tujuan yang akan dicapai dapat lebih awal
terdefinisikan sehingga memudahkan pihak pihak terkait untuk
bekerja sama mencapai tujuan tersebut. Salah satu bentuk
perencanaan yang sangat penting untuk dibuat adalah
perencanaan keuangan. Anggaran disusun untuk memberikan
jaminan bahwa yang sudah dibuat dapat dilaksanakan dengan
bersaran biaya yang sudah diperhitungkan.
113.
B. Peran Dan Fungsi Anggaran
114. Anggaran berperan sebagai alat untuk membantu
manajemen dalam melaksanakan fungsi manajemen terutama
ditinjau dari sisi keuangan. Selain itu anggaran dapat digunakan
oleh pimpinan untuk mengambil langkah stratejik. Kegunaan lain
dari anggaran:
1. Memperjelas rencana strategi yang sudah dibuat.
2. Sebagai alat koordinasi dan komunikasi antar lini
Pengorganisasian.
Pembuatan pedoman
Pengajuan proposal anggaran
Negoisasi
Review dan persetujuan
Revisi anggaran
118.
119.
120.
121.
122.
123.
124.
125.
126.
127.
128.
129.
130.
131.
132. MODUL 4
133. PROSES PENGENDALIAN MANAJEMEN: PENGUKUR
DAN PENILAIAN KINERJA, SERTA MANAJEMEN
KOMPENSASI
134.
135. Kegiatan Belajar 1
136. Pengukuran Dan Penilaian Kinerja
137.
138. Persamaa
n
143. Mempunyai
makna yang
hampir sama,
yaitu suatu
proses
evaluasi dari
139. Perbedaan
141. Pengukuran
142. Penilaian
Kinerja
Bersifat kuantitatif
Dasar-dasar
informasi yang
digunakan terbilang
dalam satuan ukur
144.
pekerjaan
Kinerja
145.
Bersifat
Kualitatif
146.
Informasi yang
digunakan dalam
proses evaluasi sulit
dijabarkan dalam
satuan ukur tertentu
yang
dilakukan
147.
A. Pengukuran Kinerja
148. Pengukuran kinerja sangat penting dilakukan guna
evaluasi dan perencanaan masa depan. Beberapa jenis informasi
yang digunakan dalam pengedalian disiapkan dalam rangka
menjamin bahwa pekerjaan yang dikerjakan telah dilakukan sesuai
dengan yang diinginkan. Pengukuran kinerja merupakan salah
satu bagian dari proses manjemen kinerja. Menurut Spitzer
terdapat 3 aspek formal untuk dapat melakukan suatu proses
pengukuran kinerja secara baik yaitu dengan:
1. Ukur ukuran (variabel yang di ukur )
2. Proses pengukuran.
Ciri-ciri :
utama :
1. Selisih pemasukan
2. Selisih pengeluaran operasional
3. Selisih pengeluaran non operasional
156.
D. Penilaian Kinerja
157. Proses penilaian dapat memanfaatkan informasi
yang berorientasi pada ukuran finansial dan non finansial.
Orientasi finansial biasanya mengarah pada seberapa besar biaya
yang telah dikeluarkan dan seberapa besar keuntungan yang
didapatkan. Orientasi non finansial melengkapi proses finansial
dengan melihat pengaruh yang lebih luas daripada sekedar
masalah yang berhubungan dengan keuangan. Tahapan
pelaksanaan penilaian kinerja:
1. Mengidentifikasi strategi
2. Mengidentifikasi pengukuran
3. Mengintegrasikan penilaian kedalam sistem manajemen
4. Meninjau ukuran yang ditetapkan dan hasilnya secara
berkelanjutan
158.
1. Peningkatan kinerja
2. Penyesuaian kompensasi
3. Penempatan kerja
4. Program pelatihan dan pengembangan
5. Perencanaan dan pengembangan karier
6. Prosedur perekrutan personil
7. Gambaran kekurangan dalam mengelola SDM
8. Kesempatan yang sama untuk seluruh personil
9. Melihat keterkaitan faktor eksternal
10. Saling memberikan umpan balik
Written essays
Critical incidents
Graphic rating scales
Behaviourally Anchored
5. Multiperson comparison
6. Management by
objective
bentuk :
1. Gaji yang diterima secar
periodik
2. Tunjangan maupun fasilitas
3. Bonus
4. Jenjang karir yang baik
5. Jaminan kesehatan dan
keselamatan kerja
6. Kenyamanan kerj
tertentu
7.
8. MODUL 5
9. SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN SUMBER DAYA
MANUSIA
10.
Kegiatan Belajar 1
11.
Daya Manusia
12.
Perencanaan
Rekrutmen dan seleksi
Pelatihan dan pengembangan kerja
Pelatihan dan kompensasi kerja
Promosi, pemindahan, dan pemisahan
13.
Kegiatan Belajar 2
21.
Manusia
22.
23.
24.
MODUL 6
25.
26.
Kegitan Belajar 1
27.
A. Pusat Pertanggungjawaban
28.
2. Akuntansi manajemen
3. Akuntansi perpajakan
40.
Laporan keuangan merupakan suatu bentuk
pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan organisasi secara
berkala, yang diukur berdasarkan satuan alat ukur keuangan
berdasarkan standar akuntansi yang berlaku.
1. Dimulai dari pencatatan transaksi keuangan yang terjadi
2. Pengikhtisaran transaksi berdasarkan kriteria tertentu
3. Pelaporan keuangan merupakan output akhir dari sebuah
siklus akuntansi
41.
Kegiatan Belajar 2
42.
43.
A. Latar Belakang Organisasi
44.
Produsen pembuatan mobil dari Jepang melayani
tiga segmen pasar. Divisi X untuk segmen atas, divisi Y untuk
kalangan menengah. Divisi Z untuk segmen bawah. Perusahaan
memberikan kebebasan kepada masing-masing divisi untuk dapat
memilih pilihan bisnis yang dianggap paling memberikan manfaat
terbesar untuk divisinya.
45.
B. Aktivitas Kerja Organisasi
46.
Proses komunikasi dan koordinasi antardivisi
berjalan sangat baik yaitu dapat saling memberikan masukan dan
menawarkan solusi untuk pengembangan produk. Dalam hal
komponen, setiap divisi diberi keleluasaan untuk memutuskan
apakah membuat sendiri, atau membeli dari luar, atau membeli
dari divisi lain namun untuk tujuan efesiansi, biasanya divisi
membeli komponen pada divisi lain yang dapat memproduksinya
(transfer pricing).
47.
C. Upaya Pengendalian
48.
Untuk pelaksanaan fungsi pengendalian dan
koordinasi dilakukan oleh manajemen di kantor pusat. Sehingga
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.
67.
MODUL 7
69.
Kegiatan Belajar 1
70.
71.
Produk
Harga
Tempat
Promosi
Consumen
Cost
Convenience
Communication
C. Elektronisasi Komunikasi
Salah satu konsep yang dapat dilakukan guna memelihara
proses komunikasi dengan konsumen yaitu dengan
dikembangkannya konsep Costumer Relationship Management
(CRM). CRM adalah sebuah system terintegrasi, yang
mengintegrasikan kegiatan komunikasi pemasaran yang
mencakup aktivitas-aktivitas sebelum penjualan dan sesudah
penjualan. E-Business dan E-Commerce dilakukan berkaitan
dengan pelaksanaan kegiatan organisasi dalam bidang
komunikasi bisnis, yaitu sebagai berikut.
1. Komunikasi bisnis ke konsumen (business to consumer- B2C)
2. Komunikasi bisnis ke bisnis (business to business-B2B)
3. Komunikasi konsumen ke konsumen (consumer to
consumer- C2C)
4. Komunikasi konsumen ke bisnis (consumer to business-C2B)
Kegiatan Belajar 2
A. Program Pemasaran
Program pemasaran dilakukan dengan mengombinasikan
penggunaan media internet untuk mempermudah proses
komunikasi dengan para pelanggan. Untuk penjualan secara
langsung, manajemen melakukan berbagai upaya pengendalian,
yaitu:
1. Upaya pengendalian terhadap efektivitas program
pemasaran
masyarakat.
Mengedepankan proses penelitian dan survey terlebih
dahulu atas berbagai rencana pemasaran serta penjualan
produk yang akan dilakukan
MODUL 8
Kegiatan Belajar 1
A. Aktivitas Produksi
Kegiatan produksi diartikan sebagai upaya yang dilakukan
untuk menambah nilai guna atau menciptakan produk baru.
Kegiatan produksi dimulai dengan perancangan terhadap produk
yang akan dibuat juga secara simultan mengakumulasi biaya
produksi yang perlu dikeluarkan. Biaya yang dikapitalisasi
langsung ke dalam komponen biaya produksi dibagi menjadi
empat komponen biaya,yaitu:
1. Biaya bahan baku
2. Biaya tenaga kerja langsung
3. Biaya mesin dan peralatan
4. Biaya overhead pabrik
B. Faktor Produksi
Faktor produksi merupakan sumber daya yang digunakan
dalam proses produksi secara langsung, baik tampak secara fisik
maupun tidak. Faktor produksi dapat dikelompokkan menjadi lima
bagian (Griffin dan Elbert, 2009), yaitu:
1. Sumber fisik
2. Tenaga kerja
3. Modal
4. Kewirausahaan
5. Sumber daya informasi
D. Pengelolaan Persediaan
Persediaan dapat dikelompokkan menjadi persediaan
bahan baku, persediaan bahan setengah jadi, persediaan barang
jadi.
1.
2.
3.
4.
Kegiatan Belajar 2
MODUL 9
Kegiatan Belajar 1
B. Pengelolaan keuangan
Organisasi non-profit perlu melakukan pencatatan
akuntansi serta penyusunan laporan keuangan sebagai bagian
dari upaya pertanggungjawaban penggunaan keuangan dan
sebagai bentuk pelaporan aktivitas kerja dalam satu periode.
Pada organisasi non-profit sumber dana aktivitas kerja
didapat dari penggalian dana atau donasi dari pihak tertentu
seperti donatur, relawan, dll. Beberapa konsep penggalian dana
(Indra Bastian, 2007):
1. Memastikan para pengurus terlibat dalam rencana dan
pelaksanaan penggalian dana,
2. Mengembangkan tujuan penggalian dana menjadi tujuan
strategis
3. Mengidentifikasi berbagai sumber dana untuk masingmasing tujuan dan strategi penggalian dana khusus
4. Memastikan rencana dan menentukan siapa yang akan
melakukan penggalian dana.
Konsep pencatatan akuntansi dan pelaporan organisasi
non-profit di Indonesia berpedoman pada PSAK No. 45 yang
meliputi komponen laporan keuangan:
a.
b.
c.
d.
Terikat permanen
Kegiatan Belajar 2
organisasi non-profit :
1. Prinsip pengelolaan organisasi
2. Menerapkan prinsip kehati-hatian dalam upaya mencari
sumber pendanaan
3. Pembagian hak dan kewajiban antara organisasi dan pihak
eksternal yang membantu pembiayaan berusaha dikelola
dengan baik.
4. Seleksi ketat para peserta program bantuan pendidikan dari
kalangan masyarakat.
5. Mengelola organisasi secara profesional.