Anda di halaman 1dari 7

BAHAN PYROPHORIC

Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah K3 Kimia


Dosen Pembimbing : Agung Nugroho, S.T., M.T.

Disusun Oleh :
1. Asri Dwi Widiastuti ( 0514040007 )
2. Emy Suciati
( 0514040018 )
3. Imam Waskito Jati ( 0514040029 )

PROGRAM STUDI D4 - TEKNIK KESELAMATAN DAN


KESEHATAN KERJA
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
2016
BAHAN PYROPHORIC
Definisi Bahan Pyrophoric
Zat pyrophoric adalah zat yang dapat menyala secara langsung apabila terpapar
oksigen, dalam kebanyakan kasus juga water-reactive dimana panas dan hidrogen
( flammable gas ) diproduksi.
Klasifikasi Bahan Pyrophoric

Berdasarkan Globally Harmonized System of Classification and Labelling of


Chemicals ( GHS ), Bahan Pyrophoric menurut wujudnya dikelompokkan
menjadi 3 yaitu :
a. Gas pyrophoric
Gas pyrophoric merupakan gas yang mudah terbakar yang besar
kemungkinannya untuk menyala secara spontan di udara pada suhu 54 C
atau di bawahnya. Kriteria gas pyrophoric adalah dapat menyala pada suhu
54 C atau kurang. Nyala api gas ini tidak selalu secara spontan, melainkan
juga dapat tertunda penyalaannya. Jika gas campuran yang mudah terbakar
tidak ada dalam data gas pyrophoric, maka gas tersebut dapat digolongkan
sebagai gas pyrophoric apabila megandung unsur pyrophoric lebih dari 1%
volumenya
b. Cairan phyrophoric
Cairan pyrophoric adalah cairan yang mana walaupun dalam jumlah kecil,
mungkin dapat menyala dalam waktu 5 menit apabila kontak dengan udara.
Kriteria cairan pyrophoric adalah cairan ini menyala dalam waktu 5 menit
ketika dicampur dengan bahan inert carrier dan kontak dengan udara, atau
cairan ini dapat menyala atau dapat membakaar hangus kertas filter dalam
waktu 5 menit
c. Padatan phyrophoric
Padatan pyrophoric adalah padatan yang mana walaupun dalam jumlah
kecil memungkinkan untuk menyala dengan jangka waktu 5 menit setelah
kontak dengan udara. Kriteria padatan pyrophoric adalah padatan menyala
dalam jangka waktu 5 menit setelah kontak dengan udara
Cara Mengkomunikasikan Bahaya Bahan Phyrophoric
Berdasarkan Globally Harmonized System of Classification and Labelling of
Chemicals ( GHS ), cara mengkomunikasikan bahaya bahan pyrophoric atau
Hazard Communication yaitu melalui :
a. Simbol, bahan pyrophoric termasuk dalam kategori 1 yang digambarkan
dengan symbol flame atau gambar lidah api yang artinya mudah terbakar,
seperti yang terlihat pada Gambar 1.

b. Signal Word, bahan pyrophoric termasuk dalam kategori 1 yang dituliskan


dengan kata danger yang artinya berbahaya, seperti yang terlihat pada
Gambar 1.
c. Hazard Statement, peringatan bahaya pada bahan pyrophoric bahwa bahan ini
dapat menyala secara spontan jika terkena udara.

Gambar 1. Hazard Communication Bahan Pyrophoric


( Sumber : GHS, 2015 )
Cara Penanganan Bahaya Pyrophoric
Teknik Pengemasan
Berdasarkan Internasional Safety Guide for Oil Tankers and Terminals
( ISGOTT ) ( 1996 ) pengemasan untuk bahan pyrophoric adalah tidak boleh
ada kontak dengan udara luar dan harus memiliki sistem pendingin untuk
semua jalur transportasi yang digunakan pada saat pengiriman.
Teknik Pemindahan / Pengiriman
Pengiriman bahan pyrophoric kebanyakan dilakukan melalui jalur laut.
Menurut Internasional Safety Guide for Oil Tankers and Terminals
( ISGOTT ) ( 1996 ) , terdapat 3 perlakuan saat pengiriman melalui laut,
yaitu : perlakuan di peti kemas, perlakuan di laut, dan perlakuan dalam tank
inert cargo.
Teknik Penyimpanan
Menurut Alnajjar dan Haynie ( 2009 ) dalam bukunya Handling Pyrophoric
Reagents, bahan phyrophoric dapat disimpan di dalam lemari atau laci
penyimpanan dan kontainer. Bahan phyroporic yang disimpan di dalam lemari
atau laci penyimpanan harus di pisahkan dari bahan flammable ( yang mudah
terbakar ) lainnya. Sedangkan bahan phyroporic yang disimpan di dalam
kontainer harus diberi label yang jelas seperti yang tertera di SDS ( Safety

Data Sheet ). Pada saat penyimpanan bahan phyrophoric, harus dipastikan


ruang penyimpanan harus dibersihkan terlebih dahulu dari gas inert.
Teknik Penanganan Kondisi Darurat
Menurut Alnajjar dan Haynie ( 2009 ) dalam bukunya Handling Pyrophoric
Reagents, penanganan kondisi darurat terhadap bahan pyrophoric dapat
dilakukan dengan :
Jika terpapar
- Apabila terkena mata, menyiram mata selama 30 menit. Lalu segera
-

mencari pertolongan medis.


Apabila terkena kulit, melepaskan semua pakaian yang terkontaminasi,
dalam kasus ledakan. Lalu membilas kulit dengan air dengan jumlah
yang banyak selama minimal 15 menit. Segera mencari pertolongan
medis jika terjadi iritasi atau terbakar.

Jika tertelan
Jangan di muntahkan. Segera mencari pertolongan medis.
Jika terhirup
Segera memindahkan korban ke daerah udara segar. Jika tidak bernapas,
memberikan pernapasan buatan. Segera mencari pertolongan medis atau
menghubungi 118/119 jika tidak bernapas.
Jika ada tumpahan
Dalam kasus tumpahan kecil ( terkontrol ) menutup tumpahan dengan
bahan yang kompatibel atau pasir kering, gunakan APAR di dekatnya, dan
tandai area dengan tanda-tanda peringatan, dan segera melakukan
panggilan darurat. Dalam kasus tumpahan besar ( tak terkendali )
memperingatkan orang lain untuk pergi, dan membunyikan alarm
kebakaran, dan segera melakukan panggilan darurat.
Teknik Penanganan sebagai Limbah
Menurut Alnajjar dan Haynie ( 2009 ) dalam bukunya Handling Pyrophoric
Reagents, penanganan limbah bahan pyrophoic dibedakan menjadi 2 cara,

yaitu :
Penanganan untuk pembuangan bahan pyrophoric

a. Setiap wadah dengan sisa bahan pyrophoric tidak boleh dibiarkan


terbuka ke udara.
b. Bahan pyrophoric yang tidak terpakai atau tidak digunakan harus
dihancurkan dengan mentransfer bahan pyrophoric melalui tabung
reaksi untuk hidrolisis dan / atau netralisasi dengan pendinginan yang
memadai.
c. Wadah kosong harus dibilas tiga kali dengan solvent yang telah di
netralisir atau dihidrolisis. Pembilasan ini harus dilakukan di bawah
atmosfer inert.
d. Wadah kosong dan bilasan pelarut harus dibuang sebagai limbah
berbahaya dan tidak boleh dicampur dengan limbah yang lain.
Penanganan untuk pembuangan bahan atau peralatan yang terkontaminasi
bahan pyrophoric
a. Semua alat seperti sarung tangan, kain lap, dll. yang terkontaminasi
dengan bahan pyrophoric harus dibuang sebagai Limbah B3 dan
diberikan pelabelan limbah B3 yang tepat.
b. Limbah yang terkontaminasi dengan bahan pyrophoric tidak boleh
dibiarkan semalaman di Laboratorium terbuka tetapi harus disimpan
untuk mencegah kebakaran.
Standar terkait Bahan Phyrophoric
Ada beberapa standar yang berkaitan dengan beberapa bahan phyrophoric, yaitu :
1. Globally Harmonized System of Classification and Labelling of Chemicals
( GHS ) edisi 6 tahun 2015 tentang klasifikasi bahan phyrophoric dan hazard
communication
2. International Safety Guide for Oil Tankers and Terminals ( ISGOTT ) ( 1996 )
tentang cara pengiriman bahan phyrophoric melalui laut.
3. International Air Transport Asociation ( IATA ) tentang cara pengiriman
bahan bahan phyrophoric melalui udara.
4. KEPMENAKER RI 187 / 1999 tentang Pengendalian Bahan Kimia
Berbahaya
Contoh Bahan Phyrophoric
Berikut merupakan beberapa contoh bahan phyrophoric, diantaranya yaitu :
1. Butylithium
2. Tributylaluminum

3. White phosphorus
4. Magnesium amide

Contoh Safety Data Sheet ( SDS ) dari Bahan Phyrophoric


Berikut adalah salah satu contoh Safety Data Sheet ( SDS ) dari Butylithium yang
merupakan golongan dari bahan Phyrophoric :
a. Identifikasi Bahaya
- Mata
: Menyebabkan terbakar
- Kulit`
: Menyebabkan terbakar dan berbahaya jika kontak dengan
-

kulit
Pernapasan : Menyebabkan terbakar, dapat mengakibatkan kantuk dan

pusing, dan sangat berbahaya jika terhirup


Pencernaan : Menyebabkan terbakar, dan sangat berbahaya jika tertelan
Efek kronis : jika terpapar secara terus menerus dapat meimbulka bahaya
yang serius

b. Tindakan Pertolongan Pertama


- Kontak mata
Segera basuh dengan air yang sangat banyak, juga dibawah kelopak mata,
-

minimal 15 menit.
Kontak kulit
Segera cuci dengan air yang sangat banyak, minimal 15 menit. Segera

hubungi petugas medis.


Terhirup
Pindah ke udara segar. Jika kesulitan bernapas, berikan oksigen. Jangan
gunakan resusitasi mulut ke mulut, jika korban tertelan atau terhirup.
Berikan napas buatan dengan alat bantu napas. Segera hubungi petugas

medis.
Tertelan
Jika tertelan jangan dimuntahkan. Segera hubungi petugas medis.

c. Informasi Bahaya Kebakaran


- Flashpoint
: - 21oC / -5,8oF
- AIT
: 240oC / 464oF

Media Pemadam yang sesuai meliputi APAR jenis Dry Chemical.


Dinginkan container tertutup yang terpapar dengan api menggunakan

semprotan air.
Media Pemadam yang tidak sesuai meliputi APAR jenis CO 2. Jangan
gunakan air

DAFTAR PUSTAKA
United Nations. 2012. Globally Harmonized System of Classification and Labelling
of Chemicals ( GHS ). New York
Alnajjar, MS, TO Hayne. 2009. Handling Pyrophoric Reagents. Washington
International Champber of Shipping. 1996. International Safety Guide for Oil
Tankers and Terminals. London

Anda mungkin juga menyukai