Anda di halaman 1dari 8

10/5/2014

TKS 4008
Analisis Struktur I

TM. VI :

DEFLEKSI PADA
STRUKTUR RANGKA BATANG
Dr.Eng. Achfas Zacoeb, ST., MT.
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

Pendahuluan
Defleksi pada struktur rangka batang atau peralihan titik buhul
dapat ke arah vertikal dan horisontal (pada arah vertikal biasanya
disebut juga dengan lendutan/penurunan). Untuk menghitung
defleksi pada rangka batang dapat digunakan metoda :
1. Analitis (Unit Load Method)
2. Grafis (Williot-Mohr Method)

10/5/2014

Metode Unit Load


Metode ini menggunakan beban 1 satuan yang akan menghasilkan
satu komponen lendutan/ peralihan titik buhul baik pada arah
vertikal atau arah horisontal saja untuk satu kali perhitungan dengan
persamaan :
dengan :

= peralihan vertikal atau horisontal titik kumpul.


ui
= gaya batang akibat beban 1 satuan yang dipasang pada
titik kumpul yang akan dicari peralihannya (arah beban
sama dengan arah peralihan yang diminta)
(l)i = perpanjangan atau perpendekan batang akibat beban yang
diketahui

Metode Unit Load

(lanjutan)

Perpanjangan atau perpendekan batang akibat beban dihitung


dengan persamaan :
dengan :
S = Gaya batang akibat beban yang bekerja.
L = Panjang Batang
A = Luas Penampang Batang
E = Modulus Elastisitas Batang

10/5/2014

Metode Unit Load

(lanjutan)

Tahapan Penyelesaian :
1. Menghitung gaya batang (S) akibat beban luar.
2. Menghitung l tiap batang.
3. Letakan P = 1 satuan di titik buhul yang akan dicari
perpindahannya dengan arah gaya yang sesuai dengan harapan
atau arah yang dicari (vertikal atau horisontal).
4. Menghitung gaya batang u akibat beban 1 satuan tersebut.
5. Hitung V atau H pada titik buhul yang ditinjau.

Metode Unit Load

(lanjutan)

Contoh :

Diketahui struktur rangka batang dengan semua nilai A = 6,16 cm2


dan E = 2,1.106 kg/cm2. Hitung peralihan titik buhul di :
a) KV (arah vertikal)
b) DH (arah horisontal)

10/5/2014

Metode Unit Load

(lanjutan)

Penyelesaian :
1. Hitung gaya-gaya batang akibat beban luar (lihat tabel
perhitungan, kolom 2), misal untuk gaya batang 1 :
S1 = - 4,5 t.
2. Hitung perpendekan masing-masing batang (l), misal untuk
perpendekan batang 1 :

Metode Unit Load

(lanjutan)

3. Pasang beban 1 satuan di titik K arah vertikal (bawah) dan di D


arah horisontal (kiri)
4. Hitung gaya batang akibat 1 satuan di titik K, sehingga didapat
ui untuk V di K. Untuk di titik D juga dilakukan hal yang sama,
hingga didapat ui untuk H di D.
5. Menghitung untuk masing-masing batang, dengan mengalikan
antar kolom sesuai dengan arah tinjauan (lihat tabel).
6. Dari tabel, didapatkan :
V di K = 0,4093 cm (arah ke bawah, sesuai pemisalan),
H di D = 0,1330 cm (arah kanan, kebalikan dari pemisalan).

10/5/2014

Metode Unit Load

(lanjutan)

Tabel Perhitungan :

Metode Williot-Mohr
Perhitungan secara grafis untuk peralihan titik buhul, baik pada arah
vertikal ataupun horisontal pada waktu yang bersamaan. Untuk
mencari besarnya defleksi yang terjadi di setiap titik buhul, ada
beberapa langkah perhitungan yang dapat digunakan, diantaranya :
1. Perhitungan reaksi pada tumpuan
2. Perhitungan gaya batang menurut cremona
3. Perpanjangan dan perpendekan batang
4. Diagram Williot-Mohr

10/5/2014

Metode Williot-Mohr
(lanjutan)

Gambar (a) adalah struktur rangka batang yang ditinjau, sedangkan


(b) adalah perhitungan besarnya gaya-gaya batang yang
diselesaiakan dengan metode Cremona.

Metode Williot-Mohr
(lanjutan)

Besar dan arah peralihan titik join pada struktur rangka batang (a),
dicari dengan menetapkan titik join tetap (sendi) dan salah satu
batang, kemudian menarik garis rotasi sampai menutup tiap titik
join dan melanjutkan ke titik join berikutnya. Semua batang yang
sudah tergambar dikalikan dengan besarnya skala yang menunjukan
besarnya perpindahan titik join. Untuk jelasnya lihat gambar
berikut, dimana diberikan sebuah diagram Williot-Mohr (b), dengan
A Sebagai titik join tetap dan batang 8 adalah perpanjangan
(perpindahan titik H).

10/5/2014

Metode Williot-Mohr
(lanjutan)

Metode Williot-Mohr
(lanjutan)

Perhitungan besarnya peralihan (pergeseran) titik join arah vertikal


(V) dan arah horisontal (H) yang disebabkan oleh rotasi,
perpanjangan dan perpendekatkan batang, dan pergerakan batang
terhadap titik asalnya.

10/5/2014

Terima kasih
atas Perhatiannya!

Anda mungkin juga menyukai