Anda di halaman 1dari 69

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Dalam suatu pabrik mesin pemindah bahan merupakan peralatan yang

digunakan untuk memindahkan muatan yang berat dan satu tempat ke tempat
yang lain dalam jarak yang tidak jauh, setiap kelompok mesin pemindah bahan
dibedakan oleh sejumlah ciri khas dan bidang penggunaan yang khusus. Untuk
memindahkan muatan sepanjang jalur yang telah ditentukan secara kontinu maka
digunakan fruit Elevator,salah satu dan jenis fruit elevator yang berfungsi untuk
menaikan muatan secara vertikal atau dengan keminingan lebih dan 70

dan

bidang datar yaitu bucket elevator.


Bucket elevator banyak digunakan di perusahan, dimana salah satu fungsi
alat tersebut digunakan untuk menaikan kernel yaitu biji buab kelapa sawit dan
pada bucket elevator mi mengalami permasalah (penumpukan kernel) sehingga
sering terjadi kerusakan yang menggangu proses produksi.Dalam menganalisa
sistem bucket elevator di butuhkan desain dan bucket elevator dan faktor-faktor
teknis yang harus diperhatikan diantaranya: jenis dan sifat bahan yang diangkat,
kapasitas pemindah dan kecepatan, ukuran geornetnis peralatan (bentangan,
panjang dan lebar).Sehingga bucket elevator yang mengalami penumpukan kernel
tersebut dapat diketahui permasalahanya, agar bucket elevator dapat berfungsi
sesuai dengan kapasitas yang ada.
Fruit elevator adalah alat angkut yang memindahkan berondolan rebus dari
elevasi rendah ke elevasi tinggi. Bagian utama dari fruit elevator yaitu: body,
bucket dan rantai. Fruit elevator merupakan jalur kritis yang mendapat perhatian
ekstra, oleh sebab itu pabrik kelapa sawit membangun 2 unit fruit elevator
walaupun selama pabrik mengolah hanya menggunakan satu unit saja (Untuk
pabrik dengan kapasitas 60 ton TBS/jam dan Kapasitas fruit elevator 6,78 ton
/jam).
1

Gerak utama penggerak berputar dengan kecepatan yang konstan


sementara rantai akan berjalan diatas plat rantai sepanjang tinggi efektif fruit
elevator. Keberhasilan fruit elevator dicapai jika semua berondolan rebus dapat
diangkut semua dan menuangnya ke upper cross conveyor dengan baik.
Body fruit elevator umumnya terbuat dari rangkaian plat mild steel
minimal 5 mm dan bordes atas tempat meletakkan elektromotor serta gear speed
reducer harus dapat dijangkau dengan mudah sehingga memudahkan pengawasan
dan perbaikan kerusakan pada body dan bordes sangat minim, umumnya karena
efek korosif body dan bordes diganti baru. Kondisi timba-timba dan rantai harus
diperiksa setiap minggu terutama ikatan baut timba-timba/bucket dan ikatan rol
rantai.

Demikian

juga

dengan

minyak

pelumas

gear

speed

reducer.

Untuk jangka waktu tertentu, ketegangan rantai perlu disetel ulang, baik rantai
sebelah kiri maupun sebelah kanan agar pergerakan bucket simetris untuk
mencegah rantai selip. Untuk memudahkan perawatan dan penyetelan rantai,
sebaiknya bagian dasar body fruit elevator berada diatas lantai kerja pabrik,

1.2

Rumusan masalah
Perhitungan dan analisa suatu fruit elevator sebagai sarana mengangkut

biji buah kelapa sawit masuk kedalam distributing konveyer path stasiun
ekstraksi, dimana fruit elevator yang akan dirancang disini adalah timba-timba
yang terikat pada rantai dan digunakan untuk mengangkut buah masak dan
brondolan masak Selain itu perhitungan perencanaan hanya meliputi ukuran
ukuran utama fruit elevator dan sistem yang di rancang saja.
1.3

Lokasi dan Waktu Penelitian


Disini penulis mengambil lokasi penelitian di PTPN V TANDUN yang

bertempat di Kota Pekanbaru PTPN V TANDUN

Kabupaten Rokan Hulu

Propinsi Riau. Dimana waktu penelitian dilakukan selama 1 bulan.

1.4

Metode Pengumpulan Data


Dalam metode pengumpulan data, data yang diperlukan dalam

pelaksanaan tugas minor ini adalah sebagai berikut :


1. Pengambilan data yang diperlukan pada objek yang di teliti.
2. Melakukan wawancara lansung dengan sumber di lapangan.
3. Studi literature menggunakan beberapa teori dan formula yang
berhubungan dengan tugas minor.
1.5

Manfaat Penulisan
1. Terhadap Mahasiswa
-

Dapat memahami dan mengetahui tentang fruit elevator


Dapat membandingkan teori teori yang di peroleh dari bangku

kuliah dengan fakta dilapangan


Memperoleh kesempatan untuk

melatih

keterampilan

dan

melakukan pekerjaan lapangan.

2. Terhadap Fakultas
-

Memperoleh kerjasama antara pihak perusahaan dengan Fakultas


Teknik Jurusan Mesin Universitas Islam Riau.

3. Terhadap perusahan
-

Dapat melihat keadaan perusahaan dari sudut pandang mahasiswa.


Sebagai andil perusahaan dalam mengembangkan bidang
pendidikan dan sumber daya manusia.

1.6

Hasil yang di harapkan


Sesuai dengan judul tugas minor analisa fruit elevator di pabrik kelapa

sawit ini, penulis bisa benar benar memahami atau mengetahui secara detail
peralatan peralatan komponen apa saja yang digunakan agar dapat di pelajari
dan mengambil kesimpulan dari materi tersebut. Sehingga dapat diterapkan jika
suatu saat penulis telah mendapat gelar kesarjanaan dan bisa di praktekkan di
lapangan.

1.7

Sistematika Penulisan
Dimana dalam sistematika penulisan akan dijelaskan mengenai analisa

fruit elevator secara garis besar yang di jabarkan dalam bentuk bab per bab untuk
mempermudah proses perhitungan dan perencanaannya.

Pada bab I

:Merupakan bab pendahuluan dimana akan di jelaskan tentang


latar belakang analisa fruit elevator, identifikasi masalah,
tujuan dari analisa, rumusan masalah dalam analisa fruit
elevator, manfaat dari penulisan, hasil yang di harapkan dan
sistematika penulisannya. Sedangkan.

Pada bab II

:Merupakan bab tinjauan pustaka yang mana menjelaskan


tentang alat alat pendukung dari fruit elevator, serta proses
kerja dari fruit elevtor sebagai sarana mengangkut biji buah
kelapa sawit masuk kedalam distributing konveyer path
stasiun ekstraksi.

Pada bab III

:Yang merupakan bab perencanaan yang menjelaskan proses


perhitungan dan penggunaan rumus yang cocok dalam
analisa fruit elevator tersebut.

Pada bab IV

:Berisikan tentang perhitungan dan pembahasan

Pada bab V

:Berisikan kesimpulan dan saran.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1

Tinjauan Umum Tentang Kelapa Sawit.


Tanaman kelapa sawit adalah jenis tanaman palma yang berasal dari benua

Afrika dan cocok ditanam di daerah tropis, seperti halnya dinegara kita. Pertama
kali masuk ke Indonesia pada tahun 1848, ditanam di kebun raya bogor.
Perkembangan tanaman kelapa sawit telah dikembangkan di beberapa daerah di
Indonesia dan menjadi tanaman unggulan perkebunan. Hal ini dikarenakan kelapa
sawit merupakan tanaman perkebunan dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi
dan merupakan salah satu tanaman penghasil minyak nabati yang memiliki
kegunaan. Saat ini Indonesia merupakan negara nomor satu penghasil CPO
(Crude Palm Oil) terbesar di dunia. Kelapa sawit dapat tumbuh dengan baik pada
daerah iklim tropis dengan curah hujan 2000mm/tahun dengan suhu sekitar 2232oC. Tanaman kelapa sawit sudah mulai menghasilkan pada umur 24-30 bulan.
Buah yang pertama yang keluar masih dinyatakan sebagai buah pasir. Artinya,
belum dapat diolah oleh pabrik kelapa sawit (PKS) karena kandungan minyaknya
masih cukup rendah.
Didalam Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang disebut bahan mentah adalah
kelapa sawit dan lazim disebut Tandan Buah Segar (TBS). Tanaman kelapa sawit
(Elais Quinensis Jacq) adalah jenis tanaman palma yang berasal dari benua Afrika
dan cocok ditanam di daerah tropis yang termasuk tanaman tahunan. Tanaman ini
sudah dikembangkan di Asia Tenggara dan Amerika Selatan. Pertama kali masuk
ke Indonesia pada tahun 1848, ditanam di Kebun Raya Bogor. Perkembangan
tanaman kelapa sawit telah dikembangkan di beberapa daerah di Indonesia dan
menjadi tanaman unggulan perkebunan.
Hal ini dikarenakan kelapa sawit merupakan tanaman perkebunan dengan
nilai ekonomis yang cukup tinggi dan merupakan salah satu tanaman penghasil
minyak nabati. Selain itu perkembangan perkebunan kelapa sawit juga didukung
oleh produk-produk turunan kelapa sawit yang beraneka ragam dan mempunyai

banyak kegunaannya. Saat ini Indonesia merupakan negara nomor satu penghasil
CPO (Crude Palm Oil) terbesar di dunia dan di atas Malaysia.
Berat tandan kelapa sawit berkisar 3 4 kg setiap tandan dan di tumbuhin
oleh buah, dengan berat 10 20 gram/butir yang duduk pada bulir. Setiap bulir
terdiri dari 10 - 18 butir, tergantung pada kesempurnaan penyerbukan. Beberapa
bulir membentuk tandan yang mana buah sawit di panen dalam bentuk tandan dan
disebut Tandan Buah Sawit ( Lihat gambar 2.1 ).
Buah terdiri dari unsur-unsur, yaitu :
- Daging buah (Maesocarp)
- Sabut / serat (Fiber)
- Biji
- Cangkang (Endokarp)

Gambar 2.1 Kelapa Sawit

Kelapa sawit dapat tumbuh dengan baik pada daerah iklm tropis dengan
curah hujan 2000 mm/tahun dengan suhu sekitar 22 o 32oC. Tanaman kelapa
sawit sudah mulai menghasilkan pada umur 24 30 bulan. Buah yang pertama

yang keluar masih dinyatakan sebagai buah pasir. Artinya, belum dapat diolah
oleh pabrik kelapa sawit (PKS) karena kandungan minyaknya masih rendah.
Didalam Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang disebut bahan mentah adalah
kelapa sawit atau biasa disebut Tandan Buah Segar (TBS). Setelah diolah TBS
akan menghasilkan minyak, yang mana minyak kelapa sawit tersebut terdiri dari
dua macam, yang pertama minyak yang berasal dari daging buah yang dihasilkan
dari perebusan dan pemerasan. Minyak sawit ini dikenal sebagai minyak sawit
kasar atau Crude Palm Oil (CPO). Dan yang kedua minyak yang berasal dari inti
sawit, dikenal sebagai minyak inti sawit atau Palm kernel Oil (PKO).
CPO dan PKO dapat diolah menjadi berbagai jenis produk, Yaitu
- Bahan baku makanan seperti mentega, bahan tambahan cokelat, bahan baku
es cream, dan bahan makanan ternak.
- Bahan baku kosmetik dan obat-obatan seperti krim, shampoo, lotion, dan
vitaminA.
- Bahan baku industri berat dan ringan.
- Biodiesel.
2.2

Biji
Setiap jenis kelapa sawit memiliki ukuran dan berat biji yang berbeda-

beda. Biji dura afrika panjangnya 2 - 3 cm dan berat rata - ratanya mencapai 4
gram, sehingga dalam 1 kg terdapat 250 biji. Biji dura memiliki berat 13
gram/biji, dan biji tenera afrika rata-rata memiliki berat 2 gram/biji.
Inti sawit merupakan hasil yang lain dari pengolahan pabrik kelapa sawit.
Untuk mutu inti kelapa sawit yang baik mempunyai kadar air kurang dari 7%,
kadar FFA kurang dari 2% dan kadar kotoran kurang dari 4%.

2.3

Proses Pengolahan Tandan Buah Segar (TBS) Menjadi Inti Sawit

(Kernel) dan CPO (Crude Palm Oil)

Gambar 2.2 Diagram Proses Pengolahan (TBS) Menjadi Inti Sawit (Kernel)
dan CPO (Crude Palm Oil)
Pengolahan biji kelapa sawit bertujuan untuk mendapatkan inti sawit yang
sesuai persyaratan mutu.Jumlah dan mutu inti biji kelapa sawit yang dihasilkan
dipengaruhi oleh tahapan prosesnya, seperti perebusan, penebahan, pengadukan
dan pengepresan. Untuk mengelola bahan baku Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa
Sawit sehingga mernperoleh inti sawit, memiliki beberapa tahapan proses atau
stasiun sebagai berikut :

1. Stasiun Penerimaan Buah (Fruit Station)


2. Stasiun Rebusan (Sterilizing Station)
3. Stasiun Perontokan (Thereshing Station)
4. Stasiun Press (Press Station)
5. Stasiun Pengolahan Biji (Kernel Station)
6. Stasiun Permurnian Minyak (Clarfilcation Station)
2.3.1

Stasiun Penerimaan Buah ( Fruit Station )


Berfungsi untuk transfer buah hasil pemipilan thresher ke fruit

distributing conveyor hingga menuju ke digester. Biasanya mempunyai kecepatan


18 m/menit, dan ketinggian elevator 12- 14 m (Disesuiakan dengan kontruksi
pabrik).

Gambar 2.3 Fruit Elevator


Komponen utama Fruit Elevator :
1. Chain
2. Bucket
3. Take up Bearing
4. Body / Casing
5. Elektro Motor
9

6. Sprocket & Roller Chain


2.3.1.1 Timbangan.
Pada Pabrik Kelapa Sawit jembatan timbang yang dipakai
menggunakan sistem komputer untuk meliputi berat. Prinsip kerja dari
jembatan timbang yaitu truk yang melewati jembatan timbang berhenti
selama 5 menit, kemudian dicatat berat truk awal sebelum TBS dibongkar
dan sortir, kemudian setelah dibongkar truk kembali ditimbang, selisih
berat awal dan akhir adalah berat TBS yang diterima di pabrik
2.3.1.2 Penerimaan Buah (Loading Ramp)
Setelah melewati timbangan, buah di bawa ke loading ramp
terdapat 22 pintu loading ramp yang diatur dengan sistem hidrolit.
Kapasitas tiap pintu 10 Ton TBS yang di masukan kedalam keranjang
buah atau basket yang sisebut dengan Rori. Kapasitas rori 2,5 Ton TBS,
Roli kemudian ditarik dengan capstandart dan digester dengan transfer
carriage dan selanjutnya akan dimasukkan ke dalam sterilizing.

Gambar 2.4 Loading Ramp


Dalam menentukan buah yang akan di olah ada beberapa kriteria
yang harus diperhatikan. Kriteria ini berhubungan dengan penggolongan

10

mutu sawit yang nantinya akan mempengaruhi mutu dari minya sawit
yang di hasilkan yang dinyatakan sebagai fraksi.
Fraksi buah adalah derajat kematangan TBS yang diterimadi pabrik,
berikut adalah pengklasifikasiannya :
1. Fraksi 00 (sangat mentah) yaitu TBS normal (bukan buah katekopen
dan bauh sakit) yang belum mempunyai buah lepas membrondol 0 %
2. Fraksi 0 (mentah) yaitu TBS yang memiliki buah lepas membrondol
12,5 %dari permukaan luar
3. Fraksi I (kurang matang) yaiutu TBS yang memiliki buah lepas
membrondol10% - 17 % dari permukaan luar
4. Fraksi II (Matang I) yaitu TBS yang memiliki bauah lapas
membrondol 17 % -35 % dari permukaan luar
5. Fraksi III (Matang II) yaitu TBS yang memiliki buah lepas
membrondol 17 % -50 % dari permukaan luar
6. Fraksi IV (lewat Matang) yaitu TBS yang memilikiu buah lepas
membrondol >50 %
7. Fraksi V (sangat Matang) yaitu TBS yang buah dalam ikut
membrondol
8. Buah Abortus yaitu buah yang tidak seragam ukuran buahnya
9. Buah busuk yaitu TBS yang sudah terlambat panen
Didalam stasiun ini tiap tiap loading ramp diatur dengan
menggunakan panel yang berfungsi untuk mengatur pintu loading ramp
agar membuka atau menutup.
2.3.1.3 Lorry (keranjang buah)
Lorry adalah alat transportasi dari satu rel ke rel yang lain. Setelah
lorry diisi TBS, terlebih dahulu dipindahkan ke rel perebusan, pemindahan
ini dilakukan dengan bantuan lorry ditarik dengan capstand ketransfer
carriage. Dengan transfer carriage lorry diarahkan ke rel sterilizer yang
diinginkan. Kemudian diserikan sebanyak 12 lorry untuk dimasukan
kedalam sterilizer (stasiun rebusan). Pemasukan lorry ke dalam sterilizer
menggunakan loader.

11

Lorry adalah sebagai tempat TBS yang telah di sortir yang akan di
rebus. Spesifikasi alat :
-

Panjang
Lebar

: 250 cm
: 150 cm

Kapasitas lori ini adalah 2,5 Ton TBS. Lori ini di buat berlubang
dengan diameter 0,5 inchi yang berfungsi untuk mempertinggi penetrasi
uap pada buah dan penetesan air condensate yang terdapat antara buah

Gambar 2.5 Lorry


2.3.2

Stasiun Rebusan (Sterilizing Station)


Sterilizing adalah bejana uap tekan yang digunakan untuk merebus buah.

Proses perebusan ini sangat penting karena akan mempengaruhi mutu minyak
sawit nantinya. Dalam proses ini buah kelapa sawit dimasukkan ke dalam
sterilizing dengan waktu tertentu. Di PKS pagar marbau ini 4 bejana sterilizer
namum yang beroperasi hanya 3 buah. kapasitas tabung yaitu 10 lori dengan suhu
130-140C, tekanan normal 2,6 kg/cm, tekanan maksimum 3 kg/cm. perebusan
tekanan lebih dari 3 kg/cm maka masa perebusan di kurangi waktunya menjadi
80-85 menit Perebusan yang umum digunakan yaitu Double Peak (dua puncak)
atau triple Peak (tiga puncak) dengan waktu 100 menit. sistem perebusan yang
digunakan yauitu sistem dua puncak (Double Peak Sterilization). Berikut adalah
grafik perebusan pada sterilizer.

12

Gambar 2.6 sistem perebusan dua puncak (Double Peak)


Keterangan gambar :
1. masukkan steam untuk buang udara dingin : 5 menit
2. masukkan steam hingga P = 0 kg/cm : 1.5 kg/cm
menuju puncak pertama : 13 menit
3. buang sistem puncak pertama hingga P=0 : 7 menit
4. masukkan kembali sistem hingga kepuncak II : 20 menit
( P2,8 3,0 )
5. tahan tekanan sistem pada tekanan : 20 menit
( P2,8 3,0 )
6. buang air kondensat rebusan : 2,5 menit
7. stop kondensat dan naikan sistem : 2,5 menit
8. naikan kembalikan tekanan sistem : 20 menit
( P2,8 3,0 )
9. buang sistem hingga tekanan P = 0 kg/cm : 10 menit
Tujauan dari perebusan atau seterilisasi dari tandan buah segar adalah :
1. Melunakan buah agar daging buah mudah lepas dari biji dan untuk
memudahkan pelepasan minyak dari sel selnya pada waktu pemersan
didalam di gester
2. menghentikan aktifitas enzim lipase yang menguraikan minyak menjadi
asam lemak bebas dan menghentikan kegiatan hidrolisa yang sudah
terjadi.
3. memudahkan pelepasan buah dari tandan pada waktu proses penebahan

13

4. mengkoagulasi zat zat albumin agar tidak terikut dengan cairan kempa,
karena dapat menyebabkan campuran minyak dan air menjadi emulsi yang
menyulitkan pemisahan minyak pada stasiun klarifikasi
5. Mengurangin kadar air dalam buah

Gambar 2.7 Sterilizing


Adapun hal hal yang perlu di perhatikan dalm perebusan adalah :
1. tekanan uap dan lamanya perebusan
2. standar proses minyak
- Air rebusan : 0,3 0,6 %
- Tankos : 1,5 2,1 %
3. pembuangan udara dan air kondensat. Udara yang ada dalam rebusan
harus dikeluarkan kerena menurunkan tekanan (panas tidak sempurna).
Cara pengeluaran ini disebut dearasi, dengan cara membuka penuh kran
kondensat selama 5 10 menit
4. membersihan seluruh brondolan dan sampah sampah yang jatuh dalam
rebusan yang dapat menyumbat aliran air pada pipa pipa kondensat atau
pipa udara.
2.3.3 Stasiun Perontokan (Trhereshing Station)

14

Pada stasiun ini tandan buah segar yang telah direbus siap untuk
dipisahkan antara berondolan dan tandannya. Sebelum masuk kedalam thresser
TBS yang telah direbus diatur pemasukannya dengan menggunakan auto feeder.
Dengan menggunakan putaran TBS dibanting sehingga berondolan lepas
dari tandannya dan jatuh ke conveyor dan elevator untuk didistribusikan ke
rethresser untuk pembantingan kedua kalinya. Thresser mempunyai kecepatan
putaran 22 25 rpm. Pada bagian dalam thresser, dipasang batang-batang besi
perantara sehingga membentuk kisi-kisi yang memungkinkan berondolan keluar
dari thresser. Untuk tandan kosong sendiri didistribusikan dengan empty bunch
conveyor untuk didistribusikan ke penampungan empty bunch. Dalam stasiun
bantingan terdiri dari :
2.3.3.1 Hoisting Crane.
Hoisting Crane adalah alat untuk mengangkat lorry yang berisi
buah masak yang dituangkan kedalam hopper dan menurunkan lorry
kosong ke nail track. Kapasitas angkut beban pada hoisting crane adalah 5
Ton.
Alat ini berfungsi untuk mengangkut lori yang berisi buah yang
suah di rebus dan menuangkannya ke dalam hopper dan menurunkan lori
yang kosong ketempat semula. Alat ini memiliki kapasitas angkut sebesar
50 Ton, karena kapasitas olah pabrik sebesar 30 ton / jam, maka lama
penuangan pada tippler adalah :
T hopper=

T
n

Dimana :
T hopper = waktu penuangan lori pada triper
T

= waktu olah buah dalam 1 jam yaitu 60 menit

= jumlah lori yang dituang selama 1 jam

15

dalam hal ini di ambil kapasitas oleh buah sebesar 30 ton / jam, dan kasitas
lori adalah 2,5 ton
maka,
ton
jam
lori
n=
=12
2,5 ton
jam
30

Selanjutnya dapat di ketahui bahwa lama pengangkatan sebesar


T hopper=

60 menit
=5 menit /lori
12 lori/ jam

Gambar 2.8 hosting crane


2.3.3.2 Hopper
Hopper merupakan tempat untuk menampung buah sebelum
dijalankan dengan automatik feeder. Kapasitas hopper kira - kira 7,5 Ton
TBR (Tandan Buah Rebus) buah masak. Pengisian hopper jangan terlalu
penuh agar buah tidak terlalu padat dan penurunan ke automatic feeder
tidak tersendat.

16

Gambar 2.9 Hopper


2.3.3.3 Pengisian Otomatis (Automatic Feeder)
Kemudian setelah di hopper buah akan dijalankan ke alat
Automatic feeder menuju kebantingan (Thresser). Berfungsi sebagai
penggerak buah yang masak ke hopper menuju penebah (threshern).
Kecepatan penanganan dapat diatur dengan menyetel ratio gear box.
2.3.3.4 Perontokan (stripper)
Stripper merupakan alat untuk melepaskan buah dan tandannya
umumnya digunakan berbentuk drum dengan cara memutar dengan
kecepatan kira-kira 23-25 rpm. Sehingga tandan terbanting dan buah lepas
daritandan. Melalui kisi-kisi drum buah brondolan jatuh dan masuk
kedalam konveyor under thresser sedangkan tandan kosong keluar dibawa
empty bunch konveyor. Pengisian yang teratur, merata dan jangan
terlampau penuh agar brondolan terlepas sempurna dari tandannya.
Pengisian yang terlampau penuh mengakibatkan tidak lepas sempurna dan
losses minyak pada tandan kosong meningkat.
2.3.3.5 Fruit Conveyor Under Thresser
Alat ini mengangkat biji buah kelapa sawit ke fruit elevator.
Kedudukan alat ini terletak di bawah thresser.

17

2.3.3.6 Fruit Elevator


Alat yang mengangkut biji buah kelapa sawit masuk kedalam
distributing konveyor path stasiun ekstraksi. Alat ini menggunakan timbatimba yang terikat pada rantai dan digunakan untuk mengangkut buah
masak dan brondolan masak, sedangkan janjangan kosong akan jatuh ke
empty bunch konveyor untuk di bawa ke incinerator.
2.3.3.7 Empty Bunch Conveyor
Alat untuk mengangkat tandan kosong dan hasil bantingan berupa
rantai yang di tambahkan screpper untuk membawa tandan kosong.
2.3.4 Stasiun Press (pressing Station)
Biji buah kelapa sawit yang keluar dari thresser jatuh ke konveyor,
kemudian diangkut dengan fruit elevator ke top cross konveyor yang
mendistribusikan berondolan ke distributing konveyor untuk dimasukkan dalam
tiap-tiap digester. Digester adalah tangki silinder tegak yang dilengkapi pisaupisau pengaduk dengan kecepatan putaran 25-26 rpm, sehingga brondolan dapat
dicacah di dalam tangki ini. Bila tiap-tiap digester telah terisi penuh maka
brondolan menuju ke konveyor recycling, diteruskan ke elevator untuk
dikembalikan ke digester. Tujuan pelumatan adalah agar daging buah terlepas dari
biji sehingga mudah dipress.
Untuk memudahkan pelumatan buah, pada digester diinject steam bersuhu
sekitar 90 95 C. Berondolan yang telah lumat masuk ke dalam screw press
untuk diperas sehingga dihasilkan minyak (Crude Oil). Pada proses ini dilakukan
penyemprotan air panas agar minyak yang keluar tidak terlalu kental (Penurunan
Viscositas) supaya pori-pori silinder tidak tersumbat, sehingga kerja screw press
tidak terlalu berat. Penyemprotan air dilakukan melalui nozzle-nozzle pada pipa
berlubang yang dipasang pada screw press.

18

Kapasitas mesin press adalah 15 ton per jam. Tekanan mesin press harus
diatur, karena bila tekanan terlalu tinggi dapat menyebabkan inti pecah dan screw
press mudah aus. Sebaliknya, jika tekanan mesin press terlalu rendah maka oil
losses di ampas tinggi. Minyak hasil mesin press kemudian menuju ke sand trap
tank untuk pengendapan. Hasil lain adalah ampas (Terdiri dari Biji dan Fiber),
yang akan dipisahkan dengan menggunakan cake breaker conveyor (CBC).
2.3.4.1 Distributing Conveyor
Distribution fruit conveyor berfungsi untuk mendistribusikan
brondolan

(fruit)

dari

elevator

fruit

ke

penampungan

digester.

Menggunakan jenis scew conveyor.

Gambar 2.10 Distribution fruit conveyor


2.3.4.2 Recycle Fruit Conyeyor
Berfungsi untuk mengembalikan buah kembali ke bottom
disributing conveyor jika terjadi penumpukan buah yang berlebihan di
upper distributing conveyor digester.

19

Gambar 2.11 Recycle Fruit Conveyor


Spesifikasi Umum Conveyor di Stasiun Thresher dan Press
1. Kapasitas tergantung dari diameter daun dan kecepatan angular (rpm)
2.
3.
4.
5.
6.

dari conveyor itu sendiri


Biasanya conveyor yang digunakan berukuran 18 - 22 inch
Putaran 45 55 rpm menggunakan gear box dan electro motor 3 HP
Poros conveyor terbuat dari pipa steam 3 inch.
Body conveyor dilengkapi dengan liner plate setebal 1/4 inch
Terbuat dari hollow
pipe dan solid
shaft serta daun conveyor
yang berbentuk ulir.

2.3.5

Stasiun Pengolahan Biji (Kernel Station)


2.3.5.1 Cake Breaker Conveyor (CBC)
Ampas dari screw press yang terdiri dari fiber dan nut yang masih
menggumpal masuk ke Cake Braker Conveyor (CBC). CBC merupakan
suatu screw conveyor namun screwnya dipasang plat persegi sebagai
pelempar fiber dan nut. CBC berfungsi untuk mengurai gumpalan fiber
dengan nut dan membawanya ke depericarper.

2.3.5.2 Depericarper

20

Merupakan alat yang di gunakan untuk memisahkan ampas dan biji


dan membersihkan sisa sisa tersebut serabut yang masih melekat pada
biji. Terdiri dari kolom pemisah (separing coloum) dan ( polishing drum)
-

Separing coloum, merupakan ruah pemisah antara saat dan biji.


Pemisah di lakukan dengan cara oleh isapan blower dengan hampa
udara. Serat dan biji yang dibawa oleh cake brake conveyor jatuh pada
separating coloum dan isapan blower serat akan terisap masukke dalam
siklon ampas (fibre cyclone) dan melalui air lock masuk kedalam

conveyor bahan bakar untuk boiler.


Polishing drum, berfungsi untuk membersihkan serat serat yang
masih melekat pada biji. Spesifikasi alat ini adalah :
Diameter : 1 m
Panjang
: 7,5 m
Kapasitas : 6 ton biji / jam
Putaran
: 32 rpm

2.3.5.3 Nut Elevator


Alat ini berfungsi untuk mengangkut biji biji yang keluar dari
polishing drum dengan menggunakan timba timba
2.3.5.4 Ploshing Drum
Polishing drum berupa drum berlubang-lubang yang berputar.
Akibat dari perputaran ini terjadi gesekan yang mengakibatkan serabut
yang masih menempel pada nut terkikis dan terpisah dari nut. Nut jatuh,
selanjutnya nut diangkut oleh nut conveyor dan destoner (Second
Depericarper) untuk memisahkan batu dan benda - benda yang lebih berat
dari nut seperti besi. Nut yang terbawa ke atas jatuh kembali di dalam air
lock dan di tampung oleh nut elevator untuk dibawa ke dalam nut silo.

2.3.5.5 Nut Silo

21

Nut Silo sebagai tempat penampungan inti biji kelapa sawit (Nut),
hal ini dilakukan untuk mengurangi kadar air sehingga lebih mudah
dipecah dan inti lekang dari cangkangnya. Juga sebagai tempat
penyimpanan sementara biji sebelum diolah pada proses berikutnya. Bila
proses pemecahan biji dengan menggunakan ripple mill maka nut silo
harus dilengkapi dengan sistem pemanasan (Heater). Alat ini berfungsi
untuk memeram biji agar lebih mudah di pecah dan diproses selanjutnya di
dalam ripple mill
2.3.5.6 Nut Grading (Tabung Pemisah Biji)
Nut grading ini untuk memisahkan biji menurut besarnya diameter
biji agar biji-biji yang masuk ke ripple mill (Cracker) diusahakan merata.
Biji-biji terpisah menurut fraksi-fraksi kecil, sedang dan besar. Alat ini
berupa drum yang berlubang-lubang menurut besar yang telah disesuaikan
dan berputar. Biji-biji yang telah disesuaikan ukurannya sesuai lubanglubang pada drum tersebut masuk kedalam ripple mill atau cracker.
2.3.5.7 Riplle Mill
Biji dari nut silo masuk ke ripple mill untuk dipecah sehingga inti
terpisah dari cangkang. Biji yang masuk melalui rotor akan mengalami
gaya sentrifugal sehingga biji keluar dari rotor dan terbanting dengan kuat
yang menyebabkan cangkang pecah. Setelah dipecahkan inti yang masih
bercampur dengan kotoran-kotoran di bawa ke kernel grading drum.
Berfungsi untuk memecahkan sehingga inti terlepas dari cangkangnya.
Alat ini terdiri dari dua bagian, yaitu :
a. rotating rotor terdiri dari rod (ripple tad) dari high karbon steel
berjumlah 30 batang dimana 15 batang pada bagian luar dan 15 batang
lagi pada bagian dalam.
b. stationary plate (ripple pad) plate bergerigi tajam dari high karbon
steel. Alat ini dapat memecah biji tanpa melalui pemeraman dalam nut
silo asalkan proses perebusan berlangsung dengan baik. Efesiensi
pemecahan berkisar antara 95-98%.
22

Efesiensi pemecahan alat ini rendah karena :


1)
2)
3)
4)

Pengisian terlalu penuh/banya


Putaran rotor kurang
Ripple bar dan ripple pad aus
Biji kurang kering

Gambar 2.12 Rippple mill


2.3.5.8 Kernel Grading Drum
Pada kernel grading drum ini di saring antara nut, shell dan
kotoran dengan nut yang belum terpecahkan. Untuk nut shell dan kotoran
lolos dari saringan dibawa ke LTDS. Sementara untuk nut atau yang
tertahan dikembalikan ke nut conveyor.
2.3.5.9 Pemisahan Inti ( LTDS )
LTDS dilakukan pada suatu corong yang disebut separating colom.
Pemisahan inti berlangsung secara pneumatic berdasarkan gaya sentrifugal
menggunakan blower isap dan perbedaan berat. Cangkang dan kotoran
halus akan terhisap oleh blower akan ditampung dishell cyclone sebagai
bahan bakar. Semetara itu, inti dan biji yang tidak pecah atau pecah
sebagian masuk ke vibrating grade. Vibrating grade adalah alat
pemisahaan antara inti, biji utuh dan biji setengah pecah berdasarkan
beratnya. Biji utuh dan biji setengah pecah dikembalikan ke nut grading
screen untuk dipecah kembali. Jika ukuran cangkang dan biji sudah

23

sedemikian rupa sehingga sulit dipisahkan dengan metode pemisahan


udara, maka akan dipisahkan dengan metode perbedaan massa jenis di
dalam unit claybath.
2.3.5.10 Claybath
Alat ini yaitu mesin untuk memisahkan cangkang dan inti sawit,
besar dan beratnya hampir sama. Proses pemisahan dilakukan berdasarkan
kepada perbedaan berat jenis. Bila campuran cangkang dan inti dimasukan
kedalam suatu cairan yang berat jenisnya diantara berat jenis cangkang
dan inti maka untuk berat jenisnya yang lebih kecil dari pada berat jenis
larutan akan terapung diatas dan yang berat jenisnya lebih besar akan
tenggelam. Kernel memiliki berat jenis lebih ringan dari pada larutan
Calcium Carbonat sedangkan cangkang berat jenisnya lebih besar.
2.3.5.11 Kernel Dryer
Inti yang masih mengandung air, perlu dikeringkan sampai kadar
air 7%. Jika kandungan air tinggi pada inti akan mempengaruhi nilai
penjualan. Inti yang berasal dari pemisahan di clay bath melalui top wet
kernel conveyor didistribusikan ke dalam unit kernel dryer untuk
dilakukan proses pengeringan.
Kernel Dryer adalah alat untuk mengurangi kadar air yang
terkandung dalam inti produksi. Pada kernel dryer ini inti akan
dikeringkan dengan menggunakan udara panas dari steam heater yang
dihembuskan oleh Fan kernel silo ke dalam kernel silo. Kernel yang telah
dikeringkan ini dibawa ke kernel bulk silo melalui dry kernel transport
fan.

Kernel bulk silo pada umumnya dilengkapi dengan fan agar uap
yang masih terkandung dalam inti dapat keluar dan tidak menyebabkan

24

kondisi dalam Storage lembab yang pada akhirnya menimbulkan jamur


kelapa sawit
2.3.6

Stasiun Kernel Recovery


2.3.6.1 Wet Nut Elevator
Untuk menstransfer nut dari polishing drum menuju ke nut silo (I)
dan nut silo (II)

Gambar 2.13 wet nut elevator


2.3.6.2 Wet Nut Conveyor
Untuk menstransfer nut setelah keluar dari wet nut elevator
sekaligus mendistribusikan ke nut silo (I) dan nut silo (II)
2.3.6.3 Dry Nut Conveyor
Memindahkan nut yang keluar dari nut silo menuju dasar dry nut
elevator.
2.3.6.4 Dry Nut Elevator
Menstransfer nut dari bottom menuju ke hopper ripple mill untuk
diproses di ripple mill.
2.3.6.5 Cracked Mixture Conveyor
Memindahkan/mengantar campuran kernel dan cangkang masuk ke
air lock cracked mixture (I) untuk dipisahkan di dalam cracked mixture
separator.

25

Gambar 2.14 Cracked Mixture Conveyor


2.3.6.6 Wet Kernel Elevator I
Memindahkan kernel yang masih bercampur sedikit dari cracked
mixture separator (I) menuju cracked mixture separator (II)

Gambar 2.15 wet kernel elevator I


2.3.6.7 Wet Kernel Conveyor
Menampung

dan

memindahkan

kernel dari

kernel

mixture

separator (II) untuk ditransfer ke kernel silo (I) dan (II).


2.3.6.8 Wet Kernel Elevator

26

Memindahkan kernel dan wet kernel conveyor menuju wet kernel


sterilizer conveyor.
2.3.6.9 Wet Kernel Sterilizer Conveyor
Mendistribusikan kernel masuk ke kernel silo (I) dan (II) serta
mensterilkan kernel dari hama dan kuman penyakit.
2.3.6.10 Dried Kernel Conveyor
Memindahkan kernel dari kernel silo (I) dan (II) menuju\air lock
kernel sebelum masuk kernel winnowing.
2.3.6.11 Fibre dan Shell Conveyor
Mengangkut dan memindahkan fibre serta cangkang menuju fuel
distributing conveyor.
2.3.6.12 Fuel Distributing Conveyor
Mengangkut dan mendistribusikan fibre dan cangkang ke boiler
untuk bahan bakar boiler.
2.3.7

Stasiun pemurnian minyak (clarification Station)

Minyak yang berasal dari stasiun pengepresan masih banyak mengandung banyak
kotoran sperti lumpur, air dan sebagaiaannya. Keadaan ini menyebabkan mutu
CPO berkurang sehingga sulit di pasarkan. Stasiun clarifikasi adalah stasiun
pemurnian minyak yang merupakan stasiun terakhir dalam pengolahan minyak
sawit. Minytak kasar (CPO) dari stasiun pressan di krimke stasiun ini untuk di
proses lebih lanjut sehingga di peroleh minyak produksi yang sesuai dengan
kualitas dan kuantitas yang di harapkan. Stasiun klarifikasi memiliki alat sebagai
berikut :

Talang minyak ( oil gutter )

27

Merupakan talang minyak yang di pasang di bawah screw press untuk


menampung crude oil. Kemudian di alirkan menuju santrap tank lalu ke vitros
wecco. Air yang di gunakan untuk mengalirkan minyak ini harus benar benar
panas dan cukup agar pemisahan minyak dapat cepat terjadi.

Ayakan getar ( vibro separator )


Alat ini berfungsi untuk memisahkan / menyaring kotorkotoran berupa serat dari
minyak kasar. Kotorkotoran berupa ampas di kembailikan kembali melalui
corong ke timbatimba fruit elevator dan di olah kembali. Vibro separator ini
begetar dan memakai saringan kawat dengan saringan mesh 2040. Cairan
minyak dari vibro separator di tampung dalam tangki minyak kasar (crude oil
tank)
Hal hal yang perlu di perhatikan adalah :
a. pengenceran dengan air panas di atur agar perbandingan minyak dengan air
lumpur sesuai.
b. kawat saringan bila rusak harus segera di gantic. hindari kebocoran dari talang
pipa atau vibro separator itu sendiri

Tangki / pompa minyak kasar ( crude oil tank pump )


Minyak kasar yang sudah tersaring akan masuk ke tangki minyak kasar. Dalam
tangki ini akan di lakukan penambahan panas agar minyak cepat terpisah dan
dapat mengendapkan kotorankotoran. Panas yang ada dilakukan dengan injeksi
uap (steam injection). Temperatur tangki ini diharapkan 90 oC. Minyak dalam
tangki ini di pompakan ke balance tank lalu ke tangki pisah (verticak continous
tank) dengan pompa minyak kasar (crude oil pump)

Tangki pemisah ( vertical continous tank )


Merupakan tangki untuk pemisah pertama antara minyak dengan sludge secara
pengendapan. Untu mempermudah pemisahan, maka suhu dipertahankan 90 oC
95 oC dengan injeksi uap.

28

Tangki Masakan Minyak ( oil tank )


Minyak pada tangki pemisah pada ruang kedua dialirkan ke tangki ini melalui alat
skimmer. Kemudian di beri penambahan panas dengan pipa spiral pada bawah dan
atas tangki. Temperatur minyak dalam tangki ini di harapkan antara 90 oC 100 oC
Hal hal yang perlu di perhatikan adalah :

a. Saringan uap dan uap yang mengalir harus berfungsi dengan baik
b. dengan penambahan uap di harapkan kadar air dalam minyak ditangki
masakan antara 0,5 % - 0,7 % dan kadar kotoran antara 0,1-0,3 %
c. pipa uap spiral sebaiknya terbenam dalm cairan minyak untuk
mendapatkan transfer panas yang efektif

Sentrifusi minyak ( oil purifier )


Alat yang berfungsi untuk memurnikan minyak yang berasal dari tangki
masakan minyak yang masih mengandung air 0,5 0,17 % dan kotoran 0,10,3
%. Kadar air dalam minyak setelah proses oil purifier ini usahakan 0,30,4 dan
kadar kotoran 0,010,15 %. Suhu minyak di usahakan 90 oC 95 oC.

Transfer Tangki
Merupakan tangki yang di gunakan untuk menampung minyak dari oil
purifier dan mengatur jumlah minyak yang masuk ke dalam tangki pompa udara
(vacuum dryer) agar merata dan tetap
.

Pengeingan Minyak ( Vacum Dryer )


Berfungsi untuk memisahkan air dan minyak dengan cara penguapan
hampa udara. Hasil yang di harapkan dari proses ini adalah minyak yang bekadar
air 0,10,15 % dan kadar kotoran 0,0130,015 %
Alat ini terdiri dari tabung hampa udara dan 3 tingkat steam ejector. Tekanan
vacum dryer bekisar antara 0,81,0 kg /m. Minyak yang keluar dari vacum dryer
ini langsung di krim ke tangki timbun (stroge tank) dan siap untuk di jual.

Tangki timbun
Tangki ini berfungsi untuk menyimpan minyak kelapa sawit yang siap
untuk di jual. Minyak dalam tangki ini harus selalu di panaskan dengan cara

29

dipasang pipa pemanas dengan uap dan dicapai suhu 50 oC 55 oC untuk


menghindari kenaikan asam lemak bebas (free fatty acid) dan kadar air dalam
minyak di tangki.

Tangki Lumpur
Tangki ini di gunakan untuk menampung sludge dari hasil pemisahaan
ditangki pemisah. Sludge yang masih mengandung minyak 79 %. Dalam tangki
ini di pasang pipa steam injection untuk memanaskan dan mengecerkan Sludge.
Di usahakn suhu sludge tank berkisar 90100 oC

Saringan Berputar (Brush Stainer )


Saringan ini berfungsi sebagai alat pemisah serabutserabut, pasir dan
kotorankotoran yang terdapat dalam sludge separator. Alat ini terdiri dari tabung
slinder yang berlubanglubang halus dan di pasang pada sikat-sikat kawat baja
sebanyak 5 pasang dan di ikatkan pada poros yang berputar.

Sand Cyclone
Sludge dari brush stainer di perkirakan masih mengandung pasir dan masih perlu
di proses lagi pada alat sand cyclone agar proses selanjutnya dapat berjalan lacar
lalu ke sanding tank kemudian di alirkan ke sludge separator lalu menuju ke
sludge fit.

Sentrifusi Sludge ( Sludge Separator )


Alat ini berfungsi untuk memisahkan minyak dari air, sludge, dan kotoran.
Sludge yang masuk ke alat ini terdiri dari air 8085 %, bahan peralatan bukan
minyak 812 % dan minyak 510 %.
Air dan kotoran di buang keluar dari alat ini sedangkan minyak akan
dipompakan kembali ke continuous tank. Suhu sludge yang ada di alat ini berkisar
antara 95100 oC. Penambahan panas dengan suhu 7090 oC. Dalam proses ini
kadar minyak pada sludge separator di harapkan 0,3-0,5%.

Recovery Tank
Cairan sludge dari sludge fit di pompakan ke dalam tangki ini untuk
pengutipan minyak lebih lanjut.

30

Fat Pit
Suatu bak penampung sludge buangan minyak minyak yang keluar dari
bocoranbocoran alat di stasiun klarifikasi yang dialirkan ke parit dan
dipompakan ke bak ini dikumpulkan, kemudian di kutip kembali sludge dan
minyak tersebut dengan pompa untuk masuk ke crude oil selanjutnya diproses
lagi di stasiun klarifikasi.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Diagram Alir Penelitian

31

Diagram Alir Penelitian


3.2

Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian terhadap sistem dan kinerja fruit elevator di laksanakan di

pabrik kelapa sawit di PTPN V TANDUN. Waktu dalam penelitian yaitu pada
bulan Februari 2015.
3.3

Bahan dan Alat

32

Sebelum dilakukan penelitian ini segala bahan dan peralatan harus


disiapkan, agar penelitian dapat berjalan dengan baik dan hasilnya dapat sesuai
dengan yang diingankan.
Bagian-bagian Utama fruit Elevator:
a. Rantai
Di mana rantai mi berfungsi sebagai penarik dan pembawa bucket dalam
proses bongkar-rnuat beban yang di bawa.
b. Bucket
Berfungsi sebagai alat pengangkut muatan (beban)
c. Drive sprocket
Berfungsi sebagai penarik rantai dan bucket yang terletak pada bagian atas
dan bucket elevatror.
d. Take Up sprocket
Berfungsi sebagai sprocket yang digerakan yang terletak dibagian bawah
dan bucket elevator.
e. Poros
Berfungsi sebagai tampat kedudukan sprocket dan dimensi utama dan
bucket.
f. Kopling
Berfungsi sebagai alat untuk menghubungkan motor listrik ke gear box
dan keporos utama.
g. Upper casing
Berfungsi sebagai penutup pada bagian atas bucket elevator untuk
mencegah masuknya debu dan kotoran.
h. Intermedite casing section
Berfungsi sebagai penutup bagian tengah bucket elevator.
i. Lower casing section
Berfungsi sebagai penutup bagian bawah bucket elevator untuk mencegah
kotoran dan debu.
j. Take up unit

33

Berfungsi sebagai alat pemberat untuk menegangkan rantai akibat


pembebanan muatan dan bucket.
k. Bantalan
Berfungsi sebagai kedudukan poros, agar poros dapat berputar dengan
baik.
l. Drive unit
Berfungsi sebagai unit penggerak yang berupa elektro motor untuk
menggerakan sprocket atas,
m. Supporting roller
Berfungsi sebagiai pembantu pergerakan rantai sewaktu membawa bucket
dan muatan.
n. Guide ways
Sebagai alur pergerakan rantai sehingga rantai tidak menyimpang (slip).
o. Chain catchers
Berfungsi untuk membersihkan rantai dan kotoran-kotoran yarg menempel
path bucket elevator
p. Brake (retun sop back)
Berfungsi untuk mencegah putaran balik dan bucket elevator, yang
umumnya te!jadi jika elevator berhenti secara tiba-tiba.

34

35

36

37

Kontruksi dan bucket elevator dilengkapi dengan kotak dan plat (casing)
mencegah debu maupun muatan bertaburan masuk maupun keluar sehingga dapat
menganggu peralatan komponan pendukung bucket elevator yang lain
diantaranya:
3.3.1

Governor
Bila karena sesuatu sebab gerakan fruit elevator melebihi

kecepatan yang ditentukan, governor akan bekerja dengan pengereman


safety car fruit elevator akan berhenti yang dipakai yaitu : Vertical Shaft
Fly Baf Governor.

3.3.2

Pengaman Untuk Beban Over Load


Untuk mengatasi apabila beban fruit elevator melebihi batas

kemampuan atau Over load, maka digunakan peralatan agar supaya


penumpang mengetahui bahwa terjadi Over load maka pada interior dari
fruit elevator diberikan lampu alarm yang menyala. Konstruksi peralatan
pengaman untuk mematikan motor ialah dengan jalan memberikan pegas
atau karet yang terletak antara flat form car dan chasis car, konstanta pegas
ditentukan sedemikian rupa sehingga jarak yang tertentu akan menekan
switch off dari motor yang terletak diatas flat form
3.4

Maintenance
Setiap peralatan pada fruit elevator memerlukan pemeliharaan yang

seksama agar dapat beroperasi dengan lancar, kegiatan pemeliharaan ini meliputi
pengecekan, pelumasan dan perbaikan. Tujuan dari pemeliharaan adalah :
1. Untuk memperpanjang umur dari peralatan fruit elevator.
2. Mencegah timbulnya gangguan-gangguan pada saat beroperasi.
3. Untuk menjaga agar factor keamanan

38

Kegiatan perawatan terbagi dua yaitu :


3.4.1

Preventive maintenance
Perawatan dilakukan pengecekan terhadap kerja dari komponen-

komponen fruit elevator dan syarat-syarat pengoperasian missal :


Pelumasan tujuan dari perawatan / pengecekan tersebut ada beberapa hal
penting diperhatikan dan berkaitan dengan komponen-komponen yang
dikemukakan di depan yaitu :
a. Pemeriksaan pelumasan.
Pemerksaan ini berkaitan dengan peranan transmisi yaitu :
Worm,gear, bearing dan poros. Keempat komponen tersebut memerlukan
perluasan untuk kelancaran pengoperasian dan untuk mengurangi tingkat
keausannya dengan demikian jika pelumasan komponen-komponen
tersebut diperhatikan, maka umur (life time) dari komponen tersebut bisa
lebih panjang.

b. Pemeliharaan bucket
Sensor beban adalah suatu peralatan yang dipasang pada fruit
elevator alat ini berfungsi sebagai penyeleksi sensor dari kapasitas yang
diberikan pada fruit elevator, jika fruit elevator tersebut mempunyai
kapasitas angkat (Q) 910 ton dan diberi beban lebih besar dari kapasitas
tersebut maka sensor beban akan memberi tahu penumpang bahwa
kapasitas angkatnya telah terlampaui dan beban harus dikurangi. Selain
memberitahukan kelebihan beban, sensor tersebut akan memutuskan
switch motor, sehingga motor penggerak tidak akan menggerakkan fruit
elevator penumpang kelapa sawit. Sensor tersebut erat kaitannya dengan
perawatan dari tali baja, jika kapasitas angkat terlampaui maka umur tali
baja akan semakin pendek, oleh karena itu fungsi dari sensor beban harus
diperhatikan dan dirawat agar tidak terjadi kerusakan pada sensor tersebut

39

3.4.2

Corrective Maintanence
Merupakan

memperbaiki

peralatan

atau

komponen

yang

mengalami kerusakan, jadi perawatan yang dimaksud disini adalah


perawatan pasca kerusakan (trouble solution). Agar tidak sampai terjadi
corrective maintanence maka tindakan preventive maintenance harus
diperhatikan dan dilakukan dengan baik.

40

BAB IV
PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Spesifikasi Data Lapangan
Berdasarkan data hasil survey dan pabrik kelapa sawit, jenis yang dipakai
pada fruit elevator adalah jenis deep bucket yang mentransportasikan kernel. Data
analisa:
Kapasitas pabrik

: 60 Ton/Jam

Jenis muatan angkut

: Ore (biji)

Ukuran bongkahan

: 30 mm

Sudut kemiringan

: 70

Jumlah bucket

: 40 buah

Kapasitas fruit elevator

: 6.78 ton/jam

4.2 Perhitungan Daya


Dan data perhitungan daya motor penggerak yang dibutuhkan (No) untuk
menggerakan poros dan sprocket pada bucket elevator dapat menggunakan
persamaan sebagai berikut.
Daya motor penggerak adalah:
No = 1,15.QJI + Kqo.I-Lv :367 367
Dengan menggunakan rumus lain:
No +(1,15+K2.K3.1))

41

Dimana:
Q = Kapasitas produksi kernel
II = Ketinggian angkat (m)
K2 = Faktor keamanan untuk perlawanan rantai
K3 = Faktor keamanan untuk perlawanan sproket
V = Kecepatan penggerak bucket.
Ada beberapa standar yang biasanya digunakan untuk faktor keamanan
dalam perhitungan daya motor seperti pada Tabel 2.1 ini
Tabel 4.1 Faktor K , 1,2 dan K3
Elevator Type
Single chain

Belt
Conveying
capacity Q
tons Pt hour

Twin Chain

Type of Bucket
Deep

V-type

Deep and

V-type

Deep and

V-type

and

Bucket

shallow

bucket

shallow

bucket

shallow
Factor k2
1,1

UptolO

0,6

10to25

0,5

0,8

1,1

1,2

25 to 50

0,45

0,6

0,6

0,85

SOto 100

0,4

0,55

0,5

0,7

0,8

1,1

Over 100

0,35

0,5

0,6

0,9

K1

2,5

1,5

1,25

1,5

1,25

K3

1,6

1,1

1,3

1,3

1,3

0,8

Faktor

42

Untuk harga k2 dan k3 di peroleh dan tabel 3.2 yang ditentukar


berdasarkan tipe bucket yang digunakan, kapasitas bucket elevator, dan jenis
rantai yang digunakan.
Dalam analisa ini, diambil harga k2 = 1,1 dan k3 = 1,3 untuk bucket
elevator tipe single chain dan deep bucket dengan kapasitas 7 ton/jam, maka
diperoleh daya yang dibutuhkan untuk menggerakan sproket path bucket elevator

No =

QH
367

+(1,15+K2.K3u)

Maka daya motor penggerak adalah:


No =

678 tonIJamx 8 rn
367

+(1,15ll x 1,3x0,5m/s)

No = 0,14+1,865kW
No = 2,01kW
Jadi daya motor penggerak yang di pilih sebesar 2,01 kW.
Sedangkan (n ) putaran poros sebesar 1200 rpm dan data yang diambil.
4.3 Perhitungan Poros Penghubung Motor
Untuk menghitung momen puntir/torsi (T) dapat menggunakan persamami
sebagal berikut:
T

N
n

= 9.74. 10

Maka momen puntir/torsi adalah:

= 9.74. 10

2,01 kw
12 oo rpm

=1631,45kg.mm

43

Dalam analisa penggunaan poros penghubung, diambil bahan poros yang


digunakan pada bucket elevator mi adalah bahan baja S3OC dengan tegangan
geser 48 (kg/mm2), dengan mengambil factor koreksi fc= 1,2 dengan nilai
tumbukan kecil untuk Kt = 1,5 dan Cb =2,0.

Maka:
ta=

ta

/ Sf1x Sf2

48 kg
(6.0 x 2,0)
= 4kg/mm2

Karena tidak adanya tumbukan yang besar maka diameter poros


penghubung bucket elevator dapat diperoleh scbagai berikut:
Diameter pors penghubung adalah:

ds = 3

5,1 k x Cb x t
w

Maka diameter poros Penghubung adalah:

Ds

kg/mm 2

4
5,1 x 2,0 x 1,5 x 1631,45 kg/mm

= 18,41 mm
Maka diperoleh diameter poros penghubung untuk bucket elevator sebesar 18,41
mm dan diambil diameter poros penghubung adalah 18 mm.

4.4 Perhitungan Kapasitas Bucket Elevator

44

Tipe elevator dan berbentuk bucket yang digunakan tergantung pada


karakteristik material yang diangkut dan kapasitas bucket yang dibutuhkan.
penentuan kapasitas bucket (Q) pada bucket elevator ditentukan berdasarkan
persamaan berikut:
io

=
3,6. v . . ltr/m
io=

Q.
3,6. v . .

Dan analisa tentang main parameter of bucket elevator maka dapat


ditentukan karakteristik material yang diangkut yaitu: Kernel, dan tabel tersebut,
karekteristik material yang cocok dengan buah kernel adalah bentuknya bulat,
sedikit menggumpal, dimensinya kurang dan 30 mm, dan sedikit abrasf sehingga
ada beberapa standar yang biasanya digunakan untuk perhitungan bucket elevator
sepertipada Tabel 3.1 ini:
> Tipe bucket : Deep bucket
) Effesiensi pemuatan rata-rata: 0,7-0,8
> Kecepatan penggerak bucket: 0,5-1,6 ms
Tabel 3.1 Kapasitas Bucket elevator
Bucket

Deep buckets

Shallow

Width
B.mm

V- type buckets

Bucket

Bucket

o/a

buckets
Bucket
ola

Bucket

Bucket

o/a

spacin

Capaci

i/rn

capacity

spacin

capacit

I/rn

g a.mm

ty j0ltr

a.min

i0ltr

Jim

135

300

0,75

2,5

160

300

1,1

3,67

0,65

2,17

160

1,5

9,4

200

300

6,67

1,1

3,67

45

250

400

3,2

2,6

6,5

200

3,6

18

350

500

7,8

15,6

14

250

7,8

31,2

450

600

14,5

24,2

15

25

320

16

50

600

400

34

85

750

500

67

134

900

630

130

206

Dan analisa elevator dan bucket yang digunakan maka diperoleh: Deep
bucket yang menggunakan sistem double chain yang memiliki data-data sebagai
berikut:
a

=400mm

=O,5m/s

= 0,65 ton/m3

=O,8

Maka:

io=

Q.
3,6. v . .

Elevator dibawah:
ton
.0,4 m
jam
io=
3,6.0,5 m
ton
.0,65
/ jam
s
m3
6,78

io =2,89m3/jam

Jadi kapasitas tiap bucet elevator adalah: 2,89 m3/ jam

46

Efesiensi pemuatan rata-rata dan kecepatan diambil dan harga setandar


tentang bucket elevator, dapat dilihat pada

Tabel 3.2 Parameter Utama Bucket


Bulk load

Typical

Elevator

Type

Average

Speed

characteristis

load

type

Of

Loading

u, rn/s

bucket

Efficien
For belt

For chain

p
0,85

0,6 to 0,8

0,5

,25 tol,S

cy
Of
Bucket .
Powdered

Coal dust

(ground)

Slowspeed
gravity

Cement,

discharge
High-

chalk,

speed

phosphat

centrifuga

fertilizer

discharge

47

Granular and

Sawdust,

High-

small lumped

dry clay

speed

(a<60 mm)

in lump,

centrifuga

mildly abrasive

ore, coal,

peat

discharge

Ditto, highly

Gravel,

Slow-

abrasive

ore, slags

speed

0,7 to

1,25 to

0,8

2,0

0,7to

1,25 to

0,85

2,0

0,7 to

0,8 to

0,8

1,0

0,6 to

1,6 to

0,8

1,8

0,5 to 1,6

0,8 to 1,0

directed
gravity
discaharge
Sand,

ashes,
earth,
Medium and

rock
Coal

Slow-

largelumped

speed

(a>60 mm

directed

0,6 to 0,8

gravity
Peat in

discaharge
high-

lump

speed

0.5 to

1,25 to 1,4

0,7

centrifuga
l
discaharge
Ditto, highly

Crushed

Slow-

abrasive

stone,

speed

ore, slags

directed

0,6 to

0,5 to 0,8

0,6 to

0.6 to 0,8

0,8

gravity
Charcoal,
coke

discaharge
Ditto

0,8

48

Singgish

Earth,

powdered and

wet sand,

High-

granular, moist

wet

speed

powdered

centrifuga

chalk

Moist

discharge
Stow-

chemicals

speed

.fluffed

gravity

peat

discaharge

Sh

Sh

0,4 to

1.25 to

0,6

1,8

0,4 to

1.25 to 1.6

0.6 to 0,8

0,6

Sumber: Ach. Muhbib Zainuri

4.5 Perhitungan Dimensi Bucket Elevator


Struktur bucket path bucket elevator terbuat dan plat besi dengan
ketebalan 2-6 mm yang dibentuk dengan cara ditempa atau dilas, berbentuk
sendok, ember bucket. Sesuai dengan perhitungan bahwa tipe bucket yang
digunakan adalah deep bucket yang memiliki harga setandar dimensi bucket
sebagai berikut:
Lebar bucket : 135 mm sampai dengan 450 mm
Tinggi bucket : 100 mm sampai dengan 200 mm
Kapasitas bucket : 0,75 sampai dengan 14,5 liter
Dan tabel 3.1 tentang bucket capacity of elevator length ditentukan
pada tipe deep bucket dengan kapasitas bucket (10) sebesar 2,89 m3/jam dan
spacing (a) sebesar 400 mm maka dapat diperoleh bahwa ukuran lebar bucket
ideal (B) adalah : 250 mm.
Sedangkan ukuran tinggi bucket ( h) diperoleh persamaan berikut:

49

h=

a
3

h=

a
3

h=

400
3

Maka:

h = 133 mm.
Untuk ukuran proyeksi (A) dapat ditentukan menurut persamaan berikut:

amax

.m

Dimana:
am = Ukuran dimensi maksimum kernel yang diangkut (mm)
m = Faktor material dimana

m 2 - 2,5 jika material terdiri 10 - 25 % berat material sebesar


m 4,25 - 4,75 jika material terdiri 50 - 100 % berat material

amax
amax

Maka:
A

amax

.m

A 30 mm . 2,5
A 75 mm
Jadi dimensi tipe deep bucket hasil perhitungan adalah:
Ukuran lebar bucket ( B)

: 250 mm

50

Ukurantinggibucket(h)

: 133mm

Ukuran dimensi bucket (A) : 75 mm


4.6 Perhitungan Tegangan Rantai
Fungsi rantai pada fruit elevator adalah sebagai tempat menggantungkan
bucket dengan peralatan chain bow. Untuk fruit elevator tipe double chain rantai
yang digunakan adalah tipe link-plate chain yang dalam kekuatan dan umur
pakainya lama.
Pembebanan maksimum pada rantai terjadi pada saat bucket bergerak
naik, sebab pada saat tersebut bucket berisi material yang ditransfortasikan
melalui outlet di bagian atas, sedangkan rantai saat bergerak kebawah rantai tidak
mengalami pembebanan.
4.6.1 Berat Beban Conveyor Tiap Meter

q=

Q
3,6 . v

Maka beban berat elevator tiap meter adalah:

6,78 ton/ jam


3,6 . x 0,5m/ s

= 3,76 kg/m

4.6.2 Berat Rantai dan Bucket Tiap Meter


Qo

= k2 x q
51

Maka berat rantai dan peralatan lainya adalah:


Qo

=1,1 x 3,76 kg/m


=4,14 kg/m

4.6.3 Perhitungan Tegangan pada Rantai

Gambar 3.3 Diagram Perhitungan Tegangan Rantal

Tegangan pada titik 1 = Si


Tegangan pada titik 2
S2 S1+Wj.2

= Si+(-q0.H)

52

= Si - (4,l4kg/m x 8)
= Si - 33,l2kg

Tegangan pada titik 3


S3

= S2 + W.3 dengan W23 besarnya adalah 5% sampai 7%


= S2 S2 + 0,07. S2
= 1,07 . S2
= 1,07 (S33,12 kg)

1. Tegangan pada titik 4


S4

= S3+W3.4 dengan W34 = (q + q0) H


=(3,76kgIrn+4,l4kg/m).8m
=63,2kg

Maka:
S4

= 1,07(Si34,16)+63,2kg
=1,07 Si + 29,04 kg

Jika sudut kontak (

dalam radian) antara sprocket atas dengan rantai,

faktor gesek f maka tegangan rantai agar tidak terjadi selip adalah:
s sl

e f .a

dengan:
s sl

= Tegangan kendor / tarikan sisi pembalik S4

st

= Tegangan pengencang! tarikan sisi pengencang

= Sudut sentuh rantai pada sprocket, radian (1 rad 57,30)

=2,718
faktor gesek sprocket penggerak yang sangat kecil sehingga diabaikan,

Maka:

53

s sl

= S4 = Smax . 2,718

S max = Tarikan oleh sprocket penggerak


2. Tarikan oleh sprocket penggerak
Smax = 1,15 . H (q + k1 . qo)
= 1,15 x 8 m{3,76 kg/rn + (1,5 x 4,14 kglm)}
= 91,72 kg
Jadi:
s sl

=S4

= Smax . 2,718kg

1,07 S1 + 29,04 kg

= 91,72kg. 2,718 kg

S1

= 249,3 29,04 kg
=

220,3 kg
1,07

= 205,8 kg
S2

= Si - 33,12kg
= 205,8 kg - 33,l2kg
= 172,7 kg

S3

= 1,07 (S,33,12 kg)


= 1,07(205,8 kg33,12 kg)
=184,8kg

S4

= 1,07. S1 + 29,04 kg
= 1,07. 205,8 + 29,04 kg
= 251,3 kg

54


Wdr

Tarikan yang terjadi pada rantai:


= k (S1 + S4) dengan k (0,03 0,05)
= 0,05 ( 205,8kg + 251,3 kg)
= 22,85 kg

Wo

Tarikan tegangan efektif:


= S4S1+Wdr
= 251,3 kg -205,8 kg+22,85kg
= 68,35 kg

4.6.4 Perhitungan Tegangan Tank Teoritis


Standar suatu rantai dihitung dan diuji kekuatanya dengan menghitung
tegangan tarik total yang dialami, dimana tegangan tarik teoritis (

s theor

merupakan hasil penjumlahan tegangan statis dan tegangan dinamis, yang


dihitung menurut persamaan berikut:
s theor

= Sst + Sdyn

s theor

= Sst + 3. jmax.

( q+c . q ) . L
g

Dinama:
Sst = Smax

= Tegangan tank statis (kg)

Jmax

= Momen geser dinamis (mis2)

= Panang elevator (m)

= Percepatan gravitasi (m/s2)

55

= Harga kostanta, dimana:


C 2.0 untuk panjang elevator L <25 m
C = 1.5 untuk panjang elevator L > 26-60 m
C = 1.0 untuk panjang elevator L> 60 m
Dalam perhitungan pulling chain, diperoleh jumlah gigi sproket yang

digunakan (Z ) adalah 8 buah, sedangkan pulling chain pitch (t ) adalah 100 mm,
sehingga harga momem geser dinamis dapat diperoleh:
Sedangkan harga momen geser dinamis (Jmax) dapat dihitung dengan persamaan
berikut:
Momen geser dinamis (jMax)
J Max

2
2 v

=2.
z . t2

J Max

2
2 v ( 0,5 m/ s)

=2.
(8)2 x 0.10 m

J Max

2
= 0.77 m/s

Sedangkan panjang elevator (L) dapat dihitung dengan persamaan berikut:


L

H elv
sin

8
sin70 0

=8,51 m

Maka:

Maka tegangan tank teonitis (Stheor) dapat diperoleh sebagai berikut:


(q+Cq ).L
s theor

= Sst + 3. Jmax .

( q+C . q 0 ) . L
g

56

2
=91,72 kg + 3 x O,77 m/s

s theor
s theor

= 9 1,72 kg + 24,12 kg

s theor

=115,8kg

s theor

=116kg

(3 , 76+2 , 0 x 4 , 14). 8 , 51
9 , 81

Jadi besarnya tegangan tank teoritis adalah 116 kg

4.6.5 Perhitungan Dimensi Rantai


Diketahui:
qo

=4,14 kg/rn maka didapat t dan d dan tabel 3.2

=lOOmm(daritabel)

=l6mm(dari tabel)
Tebal rantai (a) 4,57 mm

57

58

59

4.6.6 Perhitungan Sprocket

4.6.7 Jarak bagi Lingkaran Sprocket Pitch (tspr)

60

4.6.8 Diameter Lingkaran Jarak bagi Sprocket

4.6.9 Kelonggaran antara Jan-jan Fillet

61

3.6.10 Jan-jan Fillet

Tabel 3.4 Tegangan Tank Rantai

62

4.6.11 Diameter Lingkar Kaki Sprocket

4.6.12 Jan-jan chamfer

4.6.13 Diameter Lingkaran Kepala Sprocket

63

4.6.14 Diameter Lingkar dasar Sprocket

4.6.15 Tebal Maksimum Tinggi Sprocket

64

4.6.16 Tebal Puncak Gigi Sprocket

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1

Kesimpulan
Dari analisa hasil perhitungan dengan data yang ada dilapangan elevator

untuk memindahkan kernel dapat diambil kesimpulan, ada faktor yang sangat
pnting didalam pemakaian fruit elevator mi sehingga dijadikan pertimbangan:
Jenis kontruksi

: fruit elevator jenis deep bucket

Perusahaan pengguna

: Pabrik kelapa sawit PTPN V TANDUN

Kapasitas pabrik

: 60 Ton /jam

Kapasitas Bucket

: 6,78 ton /jam

65

Dimensi bucket

: Bahan plat baja

Jarak Interval bucket

: 400 mm

Tinggi bucket

: 133 mm

Lebar bucket

: 250 mm

Ukuran dimensi bucket

: 75 mm

Rantai ( Chain) :
Jenis Rantai

: Link plate chain

Jarak pitch rantai

: 100 mm

Diameter pin Rantai

: 16 mm

Tinggi rantal

:45,71 mm

Tebal rantai

: 4,57 mm

Lebar Rantai

: 34,28 mm

Radius rantai

:27,42 mm

Diameter luar pin

: 22,4 mm

Sproket

: Jumlah gigi 8

:SproketPitch

:100

Motor Penggerek

: Merk FLENDER HIMMEL

:Type

:G9OS/4

Daya

:2,01kW

Putaran

: 1200 rpm

Poros
Poros Penghubung

: Bahan poros JIS G4501 S3OC

Diameter

: 18 mm

Kekuatan tank (cit)

: 48 kg/mm2

Poros Pully

: Bahan poros JIS G4501 S3OC

Diameter

: 42 mm

Kekuatan tank (ci t)

: 48 kg/mm2

Gear box Reduksi gear box 34,94


MOmen yang dihasilkan

:57010,48 kg.mm

Pasak Bahan pasak S55 C-D

66

Kekuatan tank (o t)

: 72 kg/mm2

Panjang perhitungan pasak

: 65 mm

Kedalaman aur pasak 5,5 mm


Bantalan Bantalan rol bulat bans ganda SKF 6309 ZZ
Diameter dalam lubang

: 45 mm

Diameter luar lubang

: 130 mm

Kapasitas nominal dinamis spesifik: 4150 kg


Dari hasil perhitungan ini di dapat beberapa perbedaan dengan hasil
rancangan yang ada sebelumnya, di antaranya adalah dimensi bucket, jumiah
bucket, dan daya rencana motor penggerak yang lebih besar sehigga bisa
rnengangkat beban yang Iebih besar. Sedangkan kekurangan dan analisa mi adalah
arus listrik lebih besar.

Hal-hal yang paling penting dalam perencanaan sebuah fruit elevator adalah:
1. Dalam analisa fruit elevator, parameter utama yang harus diperhatikan
adalah jenis material dan ketinggian angkat karena hal terse but
berhubungan dengan tipe bucket yang akan digunakan, jenis pulling
member (belt dan chain), kecepatan gerakan bucket dan lainya yang
mendukung fruit elevator.
2. Bucket elevator memiliki batasan-batasan minimum dan maksimum yang
telah disetandarkan seperti kapasitas bucket, dimensi bucket, putaran pully
(sprocket), ketinggian angkat sudut kemiringan elevator sehingga tidak
semua material dapat diangkut dengan bucket elevator.
3. fruit elevator merupakan alat pemindah material yang sangat penting
karena dapat digunakan untuk material yang mempunyai suhu tinggi,

67

ruangan yang sempit dan sulit dilakukan oleh tenaga manusia atau alat
berat.
5.2

Saran
Didalam analisa fruit elevator ini ada beberapa saran yang dapat diberikan

supaya analisa atau perencanaan berikutnya dapat lebih baik dan dapat digunakan
oleh dunia industri diantaranya sebagai berikut:
1. Penggunaan bucket elevator harus sesuai dengan spesifikasi dan
perencanaan yang telah diterapkan sebelumnya dalam penggunaan harus
diperhatikan batas kerja maksimum dan minimum bucket elevator.
2. Jangan menggunakan bucket elevetor untuk mengangkut bahan (muatan)
yang tidak sesuai dengan kapasitas karena dapat berpengaruh terhadap
kekuatan material dan terjadinya kerusakan.

68

Anda mungkin juga menyukai