00000686
00000686
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dalam suatu pabrik mesin pemindah bahan merupakan peralatan yang
digunakan untuk memindahkan muatan yang berat dan satu tempat ke tempat
yang lain dalam jarak yang tidak jauh, setiap kelompok mesin pemindah bahan
dibedakan oleh sejumlah ciri khas dan bidang penggunaan yang khusus. Untuk
memindahkan muatan sepanjang jalur yang telah ditentukan secara kontinu maka
digunakan fruit Elevator,salah satu dan jenis fruit elevator yang berfungsi untuk
menaikan muatan secara vertikal atau dengan keminingan lebih dan 70
dan
Demikian
juga
dengan
minyak
pelumas
gear
speed
reducer.
Untuk jangka waktu tertentu, ketegangan rantai perlu disetel ulang, baik rantai
sebelah kiri maupun sebelah kanan agar pergerakan bucket simetris untuk
mencegah rantai selip. Untuk memudahkan perawatan dan penyetelan rantai,
sebaiknya bagian dasar body fruit elevator berada diatas lantai kerja pabrik,
1.2
Rumusan masalah
Perhitungan dan analisa suatu fruit elevator sebagai sarana mengangkut
biji buah kelapa sawit masuk kedalam distributing konveyer path stasiun
ekstraksi, dimana fruit elevator yang akan dirancang disini adalah timba-timba
yang terikat pada rantai dan digunakan untuk mengangkut buah masak dan
brondolan masak Selain itu perhitungan perencanaan hanya meliputi ukuran
ukuran utama fruit elevator dan sistem yang di rancang saja.
1.3
1.4
Manfaat Penulisan
1. Terhadap Mahasiswa
-
melatih
keterampilan
dan
2. Terhadap Fakultas
-
3. Terhadap perusahan
-
1.6
sawit ini, penulis bisa benar benar memahami atau mengetahui secara detail
peralatan peralatan komponen apa saja yang digunakan agar dapat di pelajari
dan mengambil kesimpulan dari materi tersebut. Sehingga dapat diterapkan jika
suatu saat penulis telah mendapat gelar kesarjanaan dan bisa di praktekkan di
lapangan.
1.7
Sistematika Penulisan
Dimana dalam sistematika penulisan akan dijelaskan mengenai analisa
fruit elevator secara garis besar yang di jabarkan dalam bentuk bab per bab untuk
mempermudah proses perhitungan dan perencanaannya.
Pada bab I
Pada bab II
Pada bab IV
Pada bab V
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Afrika dan cocok ditanam di daerah tropis, seperti halnya dinegara kita. Pertama
kali masuk ke Indonesia pada tahun 1848, ditanam di kebun raya bogor.
Perkembangan tanaman kelapa sawit telah dikembangkan di beberapa daerah di
Indonesia dan menjadi tanaman unggulan perkebunan. Hal ini dikarenakan kelapa
sawit merupakan tanaman perkebunan dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi
dan merupakan salah satu tanaman penghasil minyak nabati yang memiliki
kegunaan. Saat ini Indonesia merupakan negara nomor satu penghasil CPO
(Crude Palm Oil) terbesar di dunia. Kelapa sawit dapat tumbuh dengan baik pada
daerah iklim tropis dengan curah hujan 2000mm/tahun dengan suhu sekitar 2232oC. Tanaman kelapa sawit sudah mulai menghasilkan pada umur 24-30 bulan.
Buah yang pertama yang keluar masih dinyatakan sebagai buah pasir. Artinya,
belum dapat diolah oleh pabrik kelapa sawit (PKS) karena kandungan minyaknya
masih cukup rendah.
Didalam Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang disebut bahan mentah adalah
kelapa sawit dan lazim disebut Tandan Buah Segar (TBS). Tanaman kelapa sawit
(Elais Quinensis Jacq) adalah jenis tanaman palma yang berasal dari benua Afrika
dan cocok ditanam di daerah tropis yang termasuk tanaman tahunan. Tanaman ini
sudah dikembangkan di Asia Tenggara dan Amerika Selatan. Pertama kali masuk
ke Indonesia pada tahun 1848, ditanam di Kebun Raya Bogor. Perkembangan
tanaman kelapa sawit telah dikembangkan di beberapa daerah di Indonesia dan
menjadi tanaman unggulan perkebunan.
Hal ini dikarenakan kelapa sawit merupakan tanaman perkebunan dengan
nilai ekonomis yang cukup tinggi dan merupakan salah satu tanaman penghasil
minyak nabati. Selain itu perkembangan perkebunan kelapa sawit juga didukung
oleh produk-produk turunan kelapa sawit yang beraneka ragam dan mempunyai
banyak kegunaannya. Saat ini Indonesia merupakan negara nomor satu penghasil
CPO (Crude Palm Oil) terbesar di dunia dan di atas Malaysia.
Berat tandan kelapa sawit berkisar 3 4 kg setiap tandan dan di tumbuhin
oleh buah, dengan berat 10 20 gram/butir yang duduk pada bulir. Setiap bulir
terdiri dari 10 - 18 butir, tergantung pada kesempurnaan penyerbukan. Beberapa
bulir membentuk tandan yang mana buah sawit di panen dalam bentuk tandan dan
disebut Tandan Buah Sawit ( Lihat gambar 2.1 ).
Buah terdiri dari unsur-unsur, yaitu :
- Daging buah (Maesocarp)
- Sabut / serat (Fiber)
- Biji
- Cangkang (Endokarp)
Kelapa sawit dapat tumbuh dengan baik pada daerah iklm tropis dengan
curah hujan 2000 mm/tahun dengan suhu sekitar 22 o 32oC. Tanaman kelapa
sawit sudah mulai menghasilkan pada umur 24 30 bulan. Buah yang pertama
yang keluar masih dinyatakan sebagai buah pasir. Artinya, belum dapat diolah
oleh pabrik kelapa sawit (PKS) karena kandungan minyaknya masih rendah.
Didalam Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang disebut bahan mentah adalah
kelapa sawit atau biasa disebut Tandan Buah Segar (TBS). Setelah diolah TBS
akan menghasilkan minyak, yang mana minyak kelapa sawit tersebut terdiri dari
dua macam, yang pertama minyak yang berasal dari daging buah yang dihasilkan
dari perebusan dan pemerasan. Minyak sawit ini dikenal sebagai minyak sawit
kasar atau Crude Palm Oil (CPO). Dan yang kedua minyak yang berasal dari inti
sawit, dikenal sebagai minyak inti sawit atau Palm kernel Oil (PKO).
CPO dan PKO dapat diolah menjadi berbagai jenis produk, Yaitu
- Bahan baku makanan seperti mentega, bahan tambahan cokelat, bahan baku
es cream, dan bahan makanan ternak.
- Bahan baku kosmetik dan obat-obatan seperti krim, shampoo, lotion, dan
vitaminA.
- Bahan baku industri berat dan ringan.
- Biodiesel.
2.2
Biji
Setiap jenis kelapa sawit memiliki ukuran dan berat biji yang berbeda-
beda. Biji dura afrika panjangnya 2 - 3 cm dan berat rata - ratanya mencapai 4
gram, sehingga dalam 1 kg terdapat 250 biji. Biji dura memiliki berat 13
gram/biji, dan biji tenera afrika rata-rata memiliki berat 2 gram/biji.
Inti sawit merupakan hasil yang lain dari pengolahan pabrik kelapa sawit.
Untuk mutu inti kelapa sawit yang baik mempunyai kadar air kurang dari 7%,
kadar FFA kurang dari 2% dan kadar kotoran kurang dari 4%.
2.3
Gambar 2.2 Diagram Proses Pengolahan (TBS) Menjadi Inti Sawit (Kernel)
dan CPO (Crude Palm Oil)
Pengolahan biji kelapa sawit bertujuan untuk mendapatkan inti sawit yang
sesuai persyaratan mutu.Jumlah dan mutu inti biji kelapa sawit yang dihasilkan
dipengaruhi oleh tahapan prosesnya, seperti perebusan, penebahan, pengadukan
dan pengepresan. Untuk mengelola bahan baku Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa
Sawit sehingga mernperoleh inti sawit, memiliki beberapa tahapan proses atau
stasiun sebagai berikut :
10
mutu sawit yang nantinya akan mempengaruhi mutu dari minya sawit
yang di hasilkan yang dinyatakan sebagai fraksi.
Fraksi buah adalah derajat kematangan TBS yang diterimadi pabrik,
berikut adalah pengklasifikasiannya :
1. Fraksi 00 (sangat mentah) yaitu TBS normal (bukan buah katekopen
dan bauh sakit) yang belum mempunyai buah lepas membrondol 0 %
2. Fraksi 0 (mentah) yaitu TBS yang memiliki buah lepas membrondol
12,5 %dari permukaan luar
3. Fraksi I (kurang matang) yaiutu TBS yang memiliki buah lepas
membrondol10% - 17 % dari permukaan luar
4. Fraksi II (Matang I) yaitu TBS yang memiliki bauah lapas
membrondol 17 % -35 % dari permukaan luar
5. Fraksi III (Matang II) yaitu TBS yang memiliki buah lepas
membrondol 17 % -50 % dari permukaan luar
6. Fraksi IV (lewat Matang) yaitu TBS yang memilikiu buah lepas
membrondol >50 %
7. Fraksi V (sangat Matang) yaitu TBS yang buah dalam ikut
membrondol
8. Buah Abortus yaitu buah yang tidak seragam ukuran buahnya
9. Buah busuk yaitu TBS yang sudah terlambat panen
Didalam stasiun ini tiap tiap loading ramp diatur dengan
menggunakan panel yang berfungsi untuk mengatur pintu loading ramp
agar membuka atau menutup.
2.3.1.3 Lorry (keranjang buah)
Lorry adalah alat transportasi dari satu rel ke rel yang lain. Setelah
lorry diisi TBS, terlebih dahulu dipindahkan ke rel perebusan, pemindahan
ini dilakukan dengan bantuan lorry ditarik dengan capstand ketransfer
carriage. Dengan transfer carriage lorry diarahkan ke rel sterilizer yang
diinginkan. Kemudian diserikan sebanyak 12 lorry untuk dimasukan
kedalam sterilizer (stasiun rebusan). Pemasukan lorry ke dalam sterilizer
menggunakan loader.
11
Lorry adalah sebagai tempat TBS yang telah di sortir yang akan di
rebus. Spesifikasi alat :
-
Panjang
Lebar
: 250 cm
: 150 cm
Kapasitas lori ini adalah 2,5 Ton TBS. Lori ini di buat berlubang
dengan diameter 0,5 inchi yang berfungsi untuk mempertinggi penetrasi
uap pada buah dan penetesan air condensate yang terdapat antara buah
Proses perebusan ini sangat penting karena akan mempengaruhi mutu minyak
sawit nantinya. Dalam proses ini buah kelapa sawit dimasukkan ke dalam
sterilizing dengan waktu tertentu. Di PKS pagar marbau ini 4 bejana sterilizer
namum yang beroperasi hanya 3 buah. kapasitas tabung yaitu 10 lori dengan suhu
130-140C, tekanan normal 2,6 kg/cm, tekanan maksimum 3 kg/cm. perebusan
tekanan lebih dari 3 kg/cm maka masa perebusan di kurangi waktunya menjadi
80-85 menit Perebusan yang umum digunakan yaitu Double Peak (dua puncak)
atau triple Peak (tiga puncak) dengan waktu 100 menit. sistem perebusan yang
digunakan yauitu sistem dua puncak (Double Peak Sterilization). Berikut adalah
grafik perebusan pada sterilizer.
12
13
4. mengkoagulasi zat zat albumin agar tidak terikut dengan cairan kempa,
karena dapat menyebabkan campuran minyak dan air menjadi emulsi yang
menyulitkan pemisahan minyak pada stasiun klarifikasi
5. Mengurangin kadar air dalam buah
14
Pada stasiun ini tandan buah segar yang telah direbus siap untuk
dipisahkan antara berondolan dan tandannya. Sebelum masuk kedalam thresser
TBS yang telah direbus diatur pemasukannya dengan menggunakan auto feeder.
Dengan menggunakan putaran TBS dibanting sehingga berondolan lepas
dari tandannya dan jatuh ke conveyor dan elevator untuk didistribusikan ke
rethresser untuk pembantingan kedua kalinya. Thresser mempunyai kecepatan
putaran 22 25 rpm. Pada bagian dalam thresser, dipasang batang-batang besi
perantara sehingga membentuk kisi-kisi yang memungkinkan berondolan keluar
dari thresser. Untuk tandan kosong sendiri didistribusikan dengan empty bunch
conveyor untuk didistribusikan ke penampungan empty bunch. Dalam stasiun
bantingan terdiri dari :
2.3.3.1 Hoisting Crane.
Hoisting Crane adalah alat untuk mengangkat lorry yang berisi
buah masak yang dituangkan kedalam hopper dan menurunkan lorry
kosong ke nail track. Kapasitas angkut beban pada hoisting crane adalah 5
Ton.
Alat ini berfungsi untuk mengangkut lori yang berisi buah yang
suah di rebus dan menuangkannya ke dalam hopper dan menurunkan lori
yang kosong ketempat semula. Alat ini memiliki kapasitas angkut sebesar
50 Ton, karena kapasitas olah pabrik sebesar 30 ton / jam, maka lama
penuangan pada tippler adalah :
T hopper=
T
n
Dimana :
T hopper = waktu penuangan lori pada triper
T
15
dalam hal ini di ambil kapasitas oleh buah sebesar 30 ton / jam, dan kasitas
lori adalah 2,5 ton
maka,
ton
jam
lori
n=
=12
2,5 ton
jam
30
60 menit
=5 menit /lori
12 lori/ jam
16
17
18
Kapasitas mesin press adalah 15 ton per jam. Tekanan mesin press harus
diatur, karena bila tekanan terlalu tinggi dapat menyebabkan inti pecah dan screw
press mudah aus. Sebaliknya, jika tekanan mesin press terlalu rendah maka oil
losses di ampas tinggi. Minyak hasil mesin press kemudian menuju ke sand trap
tank untuk pengendapan. Hasil lain adalah ampas (Terdiri dari Biji dan Fiber),
yang akan dipisahkan dengan menggunakan cake breaker conveyor (CBC).
2.3.4.1 Distributing Conveyor
Distribution fruit conveyor berfungsi untuk mendistribusikan
brondolan
(fruit)
dari
elevator
fruit
ke
penampungan
digester.
19
2.3.5
2.3.5.2 Depericarper
20
21
Nut Silo sebagai tempat penampungan inti biji kelapa sawit (Nut),
hal ini dilakukan untuk mengurangi kadar air sehingga lebih mudah
dipecah dan inti lekang dari cangkangnya. Juga sebagai tempat
penyimpanan sementara biji sebelum diolah pada proses berikutnya. Bila
proses pemecahan biji dengan menggunakan ripple mill maka nut silo
harus dilengkapi dengan sistem pemanasan (Heater). Alat ini berfungsi
untuk memeram biji agar lebih mudah di pecah dan diproses selanjutnya di
dalam ripple mill
2.3.5.6 Nut Grading (Tabung Pemisah Biji)
Nut grading ini untuk memisahkan biji menurut besarnya diameter
biji agar biji-biji yang masuk ke ripple mill (Cracker) diusahakan merata.
Biji-biji terpisah menurut fraksi-fraksi kecil, sedang dan besar. Alat ini
berupa drum yang berlubang-lubang menurut besar yang telah disesuaikan
dan berputar. Biji-biji yang telah disesuaikan ukurannya sesuai lubanglubang pada drum tersebut masuk kedalam ripple mill atau cracker.
2.3.5.7 Riplle Mill
Biji dari nut silo masuk ke ripple mill untuk dipecah sehingga inti
terpisah dari cangkang. Biji yang masuk melalui rotor akan mengalami
gaya sentrifugal sehingga biji keluar dari rotor dan terbanting dengan kuat
yang menyebabkan cangkang pecah. Setelah dipecahkan inti yang masih
bercampur dengan kotoran-kotoran di bawa ke kernel grading drum.
Berfungsi untuk memecahkan sehingga inti terlepas dari cangkangnya.
Alat ini terdiri dari dua bagian, yaitu :
a. rotating rotor terdiri dari rod (ripple tad) dari high karbon steel
berjumlah 30 batang dimana 15 batang pada bagian luar dan 15 batang
lagi pada bagian dalam.
b. stationary plate (ripple pad) plate bergerigi tajam dari high karbon
steel. Alat ini dapat memecah biji tanpa melalui pemeraman dalam nut
silo asalkan proses perebusan berlangsung dengan baik. Efesiensi
pemecahan berkisar antara 95-98%.
22
23
Kernel bulk silo pada umumnya dilengkapi dengan fan agar uap
yang masih terkandung dalam inti dapat keluar dan tidak menyebabkan
24
25
dan
memindahkan
kernel dari
kernel
mixture
26
Minyak yang berasal dari stasiun pengepresan masih banyak mengandung banyak
kotoran sperti lumpur, air dan sebagaiaannya. Keadaan ini menyebabkan mutu
CPO berkurang sehingga sulit di pasarkan. Stasiun clarifikasi adalah stasiun
pemurnian minyak yang merupakan stasiun terakhir dalam pengolahan minyak
sawit. Minytak kasar (CPO) dari stasiun pressan di krimke stasiun ini untuk di
proses lebih lanjut sehingga di peroleh minyak produksi yang sesuai dengan
kualitas dan kuantitas yang di harapkan. Stasiun klarifikasi memiliki alat sebagai
berikut :
27
28
a. Saringan uap dan uap yang mengalir harus berfungsi dengan baik
b. dengan penambahan uap di harapkan kadar air dalam minyak ditangki
masakan antara 0,5 % - 0,7 % dan kadar kotoran antara 0,1-0,3 %
c. pipa uap spiral sebaiknya terbenam dalm cairan minyak untuk
mendapatkan transfer panas yang efektif
Transfer Tangki
Merupakan tangki yang di gunakan untuk menampung minyak dari oil
purifier dan mengatur jumlah minyak yang masuk ke dalam tangki pompa udara
(vacuum dryer) agar merata dan tetap
.
Tangki timbun
Tangki ini berfungsi untuk menyimpan minyak kelapa sawit yang siap
untuk di jual. Minyak dalam tangki ini harus selalu di panaskan dengan cara
29
Tangki Lumpur
Tangki ini di gunakan untuk menampung sludge dari hasil pemisahaan
ditangki pemisah. Sludge yang masih mengandung minyak 79 %. Dalam tangki
ini di pasang pipa steam injection untuk memanaskan dan mengecerkan Sludge.
Di usahakn suhu sludge tank berkisar 90100 oC
Sand Cyclone
Sludge dari brush stainer di perkirakan masih mengandung pasir dan masih perlu
di proses lagi pada alat sand cyclone agar proses selanjutnya dapat berjalan lacar
lalu ke sanding tank kemudian di alirkan ke sludge separator lalu menuju ke
sludge fit.
Recovery Tank
Cairan sludge dari sludge fit di pompakan ke dalam tangki ini untuk
pengutipan minyak lebih lanjut.
30
Fat Pit
Suatu bak penampung sludge buangan minyak minyak yang keluar dari
bocoranbocoran alat di stasiun klarifikasi yang dialirkan ke parit dan
dipompakan ke bak ini dikumpulkan, kemudian di kutip kembali sludge dan
minyak tersebut dengan pompa untuk masuk ke crude oil selanjutnya diproses
lagi di stasiun klarifikasi.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Diagram Alir Penelitian
31
pabrik kelapa sawit di PTPN V TANDUN. Waktu dalam penelitian yaitu pada
bulan Februari 2015.
3.3
32
33
34
35
36
37
Kontruksi dan bucket elevator dilengkapi dengan kotak dan plat (casing)
mencegah debu maupun muatan bertaburan masuk maupun keluar sehingga dapat
menganggu peralatan komponan pendukung bucket elevator yang lain
diantaranya:
3.3.1
Governor
Bila karena sesuatu sebab gerakan fruit elevator melebihi
3.3.2
Maintenance
Setiap peralatan pada fruit elevator memerlukan pemeliharaan yang
seksama agar dapat beroperasi dengan lancar, kegiatan pemeliharaan ini meliputi
pengecekan, pelumasan dan perbaikan. Tujuan dari pemeliharaan adalah :
1. Untuk memperpanjang umur dari peralatan fruit elevator.
2. Mencegah timbulnya gangguan-gangguan pada saat beroperasi.
3. Untuk menjaga agar factor keamanan
38
Preventive maintenance
Perawatan dilakukan pengecekan terhadap kerja dari komponen-
b. Pemeliharaan bucket
Sensor beban adalah suatu peralatan yang dipasang pada fruit
elevator alat ini berfungsi sebagai penyeleksi sensor dari kapasitas yang
diberikan pada fruit elevator, jika fruit elevator tersebut mempunyai
kapasitas angkat (Q) 910 ton dan diberi beban lebih besar dari kapasitas
tersebut maka sensor beban akan memberi tahu penumpang bahwa
kapasitas angkatnya telah terlampaui dan beban harus dikurangi. Selain
memberitahukan kelebihan beban, sensor tersebut akan memutuskan
switch motor, sehingga motor penggerak tidak akan menggerakkan fruit
elevator penumpang kelapa sawit. Sensor tersebut erat kaitannya dengan
perawatan dari tali baja, jika kapasitas angkat terlampaui maka umur tali
baja akan semakin pendek, oleh karena itu fungsi dari sensor beban harus
diperhatikan dan dirawat agar tidak terjadi kerusakan pada sensor tersebut
39
3.4.2
Corrective Maintanence
Merupakan
memperbaiki
peralatan
atau
komponen
yang
40
BAB IV
PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Spesifikasi Data Lapangan
Berdasarkan data hasil survey dan pabrik kelapa sawit, jenis yang dipakai
pada fruit elevator adalah jenis deep bucket yang mentransportasikan kernel. Data
analisa:
Kapasitas pabrik
: 60 Ton/Jam
: Ore (biji)
Ukuran bongkahan
: 30 mm
Sudut kemiringan
: 70
Jumlah bucket
: 40 buah
: 6.78 ton/jam
41
Dimana:
Q = Kapasitas produksi kernel
II = Ketinggian angkat (m)
K2 = Faktor keamanan untuk perlawanan rantai
K3 = Faktor keamanan untuk perlawanan sproket
V = Kecepatan penggerak bucket.
Ada beberapa standar yang biasanya digunakan untuk faktor keamanan
dalam perhitungan daya motor seperti pada Tabel 2.1 ini
Tabel 4.1 Faktor K , 1,2 dan K3
Elevator Type
Single chain
Belt
Conveying
capacity Q
tons Pt hour
Twin Chain
Type of Bucket
Deep
V-type
Deep and
V-type
Deep and
V-type
and
Bucket
shallow
bucket
shallow
bucket
shallow
Factor k2
1,1
UptolO
0,6
10to25
0,5
0,8
1,1
1,2
25 to 50
0,45
0,6
0,6
0,85
SOto 100
0,4
0,55
0,5
0,7
0,8
1,1
Over 100
0,35
0,5
0,6
0,9
K1
2,5
1,5
1,25
1,5
1,25
K3
1,6
1,1
1,3
1,3
1,3
0,8
Faktor
42
No =
QH
367
+(1,15+K2.K3u)
678 tonIJamx 8 rn
367
+(1,15ll x 1,3x0,5m/s)
No = 0,14+1,865kW
No = 2,01kW
Jadi daya motor penggerak yang di pilih sebesar 2,01 kW.
Sedangkan (n ) putaran poros sebesar 1200 rpm dan data yang diambil.
4.3 Perhitungan Poros Penghubung Motor
Untuk menghitung momen puntir/torsi (T) dapat menggunakan persamami
sebagal berikut:
T
N
n
= 9.74. 10
= 9.74. 10
2,01 kw
12 oo rpm
=1631,45kg.mm
43
Maka:
ta=
ta
/ Sf1x Sf2
48 kg
(6.0 x 2,0)
= 4kg/mm2
ds = 3
5,1 k x Cb x t
w
Ds
kg/mm 2
4
5,1 x 2,0 x 1,5 x 1631,45 kg/mm
= 18,41 mm
Maka diperoleh diameter poros penghubung untuk bucket elevator sebesar 18,41
mm dan diambil diameter poros penghubung adalah 18 mm.
44
=
3,6. v . . ltr/m
io=
Q.
3,6. v . .
Deep buckets
Shallow
Width
B.mm
V- type buckets
Bucket
Bucket
o/a
buckets
Bucket
ola
Bucket
Bucket
o/a
spacin
Capaci
i/rn
capacity
spacin
capacit
I/rn
g a.mm
ty j0ltr
a.min
i0ltr
Jim
135
300
0,75
2,5
160
300
1,1
3,67
0,65
2,17
160
1,5
9,4
200
300
6,67
1,1
3,67
45
250
400
3,2
2,6
6,5
200
3,6
18
350
500
7,8
15,6
14
250
7,8
31,2
450
600
14,5
24,2
15
25
320
16
50
600
400
34
85
750
500
67
134
900
630
130
206
Dan analisa elevator dan bucket yang digunakan maka diperoleh: Deep
bucket yang menggunakan sistem double chain yang memiliki data-data sebagai
berikut:
a
=400mm
=O,5m/s
= 0,65 ton/m3
=O,8
Maka:
io=
Q.
3,6. v . .
Elevator dibawah:
ton
.0,4 m
jam
io=
3,6.0,5 m
ton
.0,65
/ jam
s
m3
6,78
io =2,89m3/jam
46
Typical
Elevator
Type
Average
Speed
characteristis
load
type
Of
Loading
u, rn/s
bucket
Efficien
For belt
For chain
p
0,85
0,6 to 0,8
0,5
,25 tol,S
cy
Of
Bucket .
Powdered
Coal dust
(ground)
Slowspeed
gravity
Cement,
discharge
High-
chalk,
speed
phosphat
centrifuga
fertilizer
discharge
47
Granular and
Sawdust,
High-
small lumped
dry clay
speed
(a<60 mm)
in lump,
centrifuga
mildly abrasive
ore, coal,
peat
discharge
Ditto, highly
Gravel,
Slow-
abrasive
ore, slags
speed
0,7 to
1,25 to
0,8
2,0
0,7to
1,25 to
0,85
2,0
0,7 to
0,8 to
0,8
1,0
0,6 to
1,6 to
0,8
1,8
0,5 to 1,6
0,8 to 1,0
directed
gravity
discaharge
Sand,
ashes,
earth,
Medium and
rock
Coal
Slow-
largelumped
speed
(a>60 mm
directed
0,6 to 0,8
gravity
Peat in
discaharge
high-
lump
speed
0.5 to
1,25 to 1,4
0,7
centrifuga
l
discaharge
Ditto, highly
Crushed
Slow-
abrasive
stone,
speed
ore, slags
directed
0,6 to
0,5 to 0,8
0,6 to
0.6 to 0,8
0,8
gravity
Charcoal,
coke
discaharge
Ditto
0,8
48
Singgish
Earth,
powdered and
wet sand,
High-
granular, moist
wet
speed
powdered
centrifuga
chalk
Moist
discharge
Stow-
chemicals
speed
.fluffed
gravity
peat
discaharge
Sh
Sh
0,4 to
1.25 to
0,6
1,8
0,4 to
1.25 to 1.6
0.6 to 0,8
0,6
49
h=
a
3
h=
a
3
h=
400
3
Maka:
h = 133 mm.
Untuk ukuran proyeksi (A) dapat ditentukan menurut persamaan berikut:
amax
.m
Dimana:
am = Ukuran dimensi maksimum kernel yang diangkut (mm)
m = Faktor material dimana
amax
amax
Maka:
A
amax
.m
A 30 mm . 2,5
A 75 mm
Jadi dimensi tipe deep bucket hasil perhitungan adalah:
Ukuran lebar bucket ( B)
: 250 mm
50
Ukurantinggibucket(h)
: 133mm
q=
Q
3,6 . v
= 3,76 kg/m
= k2 x q
51
= Si+(-q0.H)
52
= Si - (4,l4kg/m x 8)
= Si - 33,l2kg
Maka:
S4
= 1,07(Si34,16)+63,2kg
=1,07 Si + 29,04 kg
faktor gesek f maka tegangan rantai agar tidak terjadi selip adalah:
s sl
e f .a
dengan:
s sl
st
=2,718
faktor gesek sprocket penggerak yang sangat kecil sehingga diabaikan,
Maka:
53
s sl
= S4 = Smax . 2,718
=S4
= Smax . 2,718kg
1,07 S1 + 29,04 kg
= 91,72kg. 2,718 kg
S1
= 249,3 29,04 kg
=
220,3 kg
1,07
= 205,8 kg
S2
= Si - 33,12kg
= 205,8 kg - 33,l2kg
= 172,7 kg
S3
S4
= 1,07. S1 + 29,04 kg
= 1,07. 205,8 + 29,04 kg
= 251,3 kg
54
Wdr
Wo
s theor
= Sst + Sdyn
s theor
= Sst + 3. jmax.
( q+c . q ) . L
g
Dinama:
Sst = Smax
Jmax
55
digunakan (Z ) adalah 8 buah, sedangkan pulling chain pitch (t ) adalah 100 mm,
sehingga harga momem geser dinamis dapat diperoleh:
Sedangkan harga momen geser dinamis (Jmax) dapat dihitung dengan persamaan
berikut:
Momen geser dinamis (jMax)
J Max
2
2 v
=2.
z . t2
J Max
2
2 v ( 0,5 m/ s)
=2.
(8)2 x 0.10 m
J Max
2
= 0.77 m/s
H elv
sin
8
sin70 0
=8,51 m
Maka:
= Sst + 3. Jmax .
( q+C . q 0 ) . L
g
56
2
=91,72 kg + 3 x O,77 m/s
s theor
s theor
= 9 1,72 kg + 24,12 kg
s theor
=115,8kg
s theor
=116kg
(3 , 76+2 , 0 x 4 , 14). 8 , 51
9 , 81
=lOOmm(daritabel)
=l6mm(dari tabel)
Tebal rantai (a) 4,57 mm
57
58
59
60
61
62
63
64
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Dari analisa hasil perhitungan dengan data yang ada dilapangan elevator
untuk memindahkan kernel dapat diambil kesimpulan, ada faktor yang sangat
pnting didalam pemakaian fruit elevator mi sehingga dijadikan pertimbangan:
Jenis kontruksi
Perusahaan pengguna
Kapasitas pabrik
: 60 Ton /jam
Kapasitas Bucket
65
Dimensi bucket
: 400 mm
Tinggi bucket
: 133 mm
Lebar bucket
: 250 mm
: 75 mm
Rantai ( Chain) :
Jenis Rantai
: 100 mm
: 16 mm
Tinggi rantal
:45,71 mm
Tebal rantai
: 4,57 mm
Lebar Rantai
: 34,28 mm
Radius rantai
:27,42 mm
: 22,4 mm
Sproket
: Jumlah gigi 8
:SproketPitch
:100
Motor Penggerek
:Type
:G9OS/4
Daya
:2,01kW
Putaran
: 1200 rpm
Poros
Poros Penghubung
Diameter
: 18 mm
: 48 kg/mm2
Poros Pully
Diameter
: 42 mm
: 48 kg/mm2
:57010,48 kg.mm
66
Kekuatan tank (o t)
: 72 kg/mm2
: 65 mm
: 45 mm
: 130 mm
Hal-hal yang paling penting dalam perencanaan sebuah fruit elevator adalah:
1. Dalam analisa fruit elevator, parameter utama yang harus diperhatikan
adalah jenis material dan ketinggian angkat karena hal terse but
berhubungan dengan tipe bucket yang akan digunakan, jenis pulling
member (belt dan chain), kecepatan gerakan bucket dan lainya yang
mendukung fruit elevator.
2. Bucket elevator memiliki batasan-batasan minimum dan maksimum yang
telah disetandarkan seperti kapasitas bucket, dimensi bucket, putaran pully
(sprocket), ketinggian angkat sudut kemiringan elevator sehingga tidak
semua material dapat diangkut dengan bucket elevator.
3. fruit elevator merupakan alat pemindah material yang sangat penting
karena dapat digunakan untuk material yang mempunyai suhu tinggi,
67
ruangan yang sempit dan sulit dilakukan oleh tenaga manusia atau alat
berat.
5.2
Saran
Didalam analisa fruit elevator ini ada beberapa saran yang dapat diberikan
supaya analisa atau perencanaan berikutnya dapat lebih baik dan dapat digunakan
oleh dunia industri diantaranya sebagai berikut:
1. Penggunaan bucket elevator harus sesuai dengan spesifikasi dan
perencanaan yang telah diterapkan sebelumnya dalam penggunaan harus
diperhatikan batas kerja maksimum dan minimum bucket elevator.
2. Jangan menggunakan bucket elevetor untuk mengangkut bahan (muatan)
yang tidak sesuai dengan kapasitas karena dapat berpengaruh terhadap
kekuatan material dan terjadinya kerusakan.
68