Riil)
yang
saling
bergantian
antar
masa
depresi
dan
setelahnya akhir abad XIX awal abad XX muncul pemikiran Tugan-Baranowski (ekonom
dari Rusia) yang menyajikan kerangka analisis dan dasar teori sebagai landasan pemikiran
modern ilmu siklus ekonomi. Juglar dan Tugan-Baranowski adalah dua pakar ekonomi yang
pemikirannya mengawali perkembangan teori siklus ekonomi, yang selama bagian pertama
abad XX dikembangkan, dipaparkan sejumlah tokoh pemikir lain diantaranya: Arthur
Spiethof (Jerman), Albert Aftalion (Perancis), Joseph Schumpeter (Austria), Wesley Mitchell
(Amerika), Gottfried von Haberler (Jerman), Friederich von Hayek (Austria).
A. Anatomi Siklus Ekonomi
Siklus ekonomi dapat digambarkan sebagai gelombang naik turun aktivitas
ekonomi, yang terdiri atas empat elemen :
1) Ekspansi
Setelah mencapai titik terendah dari siklus terdapat tahap pemulihan, yang dicirikan
oleh pertumbuhan lapangan kerja dan produksi. Banyak ekonom percaya bahwa tahap ini
memiliki inflasi yang rendah sampai perekonomian mulai beroperasi pada kapasitas penuh
atau, dengan kata lain, sampai mencapai puncaknya.
2)
Puncak
Sebuah puncak, atau puncak siklus bisnis, adalah titik tertinggi pemulihan ekonomi.
Pada titik ini, pengangguran mencapai tingkat terendah atau menghilang seluruhnya dan
ekonomi yang beroperasi dengan beban maksimal (atau dekat dengan itu), yaitu seluruh
ibukota negara dan sumber daya tenaga kerja yang terlibat dalam produksi. Biasanya,
meskipun tidak selalu, selama peningkatan tekanan puncak inflasi.
3) Resesi
Resesi adalah periode dari mengurangi output dan kegiatan usaha. Sebagai hasil dari
kontraktor pasar, penurunan biasanya ditandai dengan menumbuhkan pengangguran.
Sebagian besar ekonom percaya bahwa penurunan ekonomi atau resesi hanya penurunan
dalam kegiatan usaha, yang berlangsung setidaknya enam bulan.
4) Bawah
Bawah siklus ekonomi adalah titik terendah dari produksi dan kerja. Hal ini diyakini
bahwa pencapaian bawah adalah akhir dari resesi karena fase siklus tidak panjang. Setelah
mencapai titik nadir atau titik bawah ini, perekonomian akan pulih kembali dilihat dari
adanya gerakan menaik.
dan aplikasinya didunia industri yang melahirkan revolusi industri.Sedangkan siklus 18431897 disebabkan ditemukannya teknologi transportasi masal yaitu kereta api (rail road).
C. Siklus Ekonomi,Kesempatan kerja dan Inflasi.
a.
akan
meningkatkan
pengangguran.sementara
gerak
kesempatan
menurun
kerja,yang
akan
berarti
mengurangi
menurunkan
kesempatan
tingkat
kerja
dan
tersebut
maka
dapat
dipahami
mengapa
pemerintah
umumnya
amat
Target utama jangka pendek adalah mengatasi perbedaan output riil dengan output
natural (output gap).Perubahan kondisi perekonomian dapat dilakukan denhgan kebijakan
fiskal dan moneter yang mempengaruhi permintaan dan penawaran agregat jangka pendek.
b. Kebijakan jangka panjang
Target yang ingin dicapai dalam jangka panjang,selain memperkecil simpangan
tingkat pertumbuhan ekonomi,juga pencapaian pertumbuhan yang tinggi.Sebab simpangan
yang mengecil tidak banyak artinya jika perekonomian bertumbuh lamban.Pertumbuhan
ekonomi relatif rendah,dilihat dari sudut kemiringan trend.Bahkan dapat dikatakan kondisi
ekonomi adalah stagnan(mandek).Jika dalam jangka pendek kebijakan fiskal dan moneter
adalah stimulasi permintaan,maka jangka panjangnya adalah melakukan stimulasi penawaran.
E. Siklus Ekonomi Indonesia
a.
Periode 1969-1995
1). indikator PDB riil
Menunjukkan bila menggunakan PDB riil bertahun dasar 1990,perekonomian
Indonesia selama 1969-1994 terus mengalami pertumbuhan,dan dapat diartikan tak sekalipun
perekonomian indonesia mengalami kontraksi (pertumbuhan negatif).Kondisi yang paling
buruk terjadi pada tahun 1982 (2,3% per tahun) atau 1985 (2,4% per tahun).Data-data ini
menunjukkan bahwa pemerintah dapat mempertahankan pertumbuhan jangka panjang.Hal
inilah yang menyebabkan PDB riil menjadi sekitar 6 kali lipat,dari tahun 1969 PDB riil baru
mencapai Rp.49 triliun menjadi Rp.276 triliun ditahun 1995.
2).Indikator pertumbuhan Ekonomi
Menunjukkan pertumbuhan ekonomi adalah 6,8% pertahun.Yang menjadi persoalan
adalah fluktuasi tingkat pertumbuhan ekonomi yang relatif lebih rendah dari 6,8% yaitu tahun
1975,1979,1982,1985,1987,1993,1994.Besarnya fluktuasi pertumbuhan ekonomi dapat
dilihat pula dari jarak antara pertumbuhan ekonomi tertinggi dengan terendah.Pertumbuhan
ekonomi tertinggi dicapai pada tahun 1973 (11,4% per tahun) sedangkan terendah pada tahun
1982 (2,3% per tahun).Tingkat pertumbuhan ekonomi yang fluktuatif disebabkan
perekonomian indonesia sangat tergantung pada kondisi Eksternal.
b. Periode 1971-1973
Disebabkan membumbungnya harga minyak bumi,yang meningkatkan penerimaan
ekspor migas (oil boom).Hal ini dimanfaatkan pemerintah untuk menaikkan APBN,yang
merupakan salah satu mesin utama pertumbuhan ekonomi.sedangkan pertumbuhan ekonomi
Periode 1990-an
menghasilkan devisa,terutama sektor properti,hal ini memicu krisis nilai tukar rupiah sebagai
akibat dari mekanisme pasar.
F. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia & Outlook Perekonomian Indonesia 2012,
Pertumbuhan Di Tengah Badai Krisis
Laju pertumbuhan ekonomi dapat diketahui dengan cara membandingkan nilai PDB
(Produk Domestik Bruto) tahun sekarang dengan tahun-tahun sebelumnya. PDB adalah
merupakan nilai akumulasi seluruh kegiatan ekonomi selama satu tahun. Untuk mendapatkan
gambaran pertumbuhan ekonomi akan dikemukakan perkembangan nilai PDB atas dasar
harga konstan selama beberapa tahun belakangan.
Pertumbuhan perekonomian Indonesia dalam lima tahun belakangan ini, meskipun
berfluktuasi namun memperlihatkan adanya peningkatan, pada tahun 2004 tercatat PDB
sebesar Rp. 1.656.516,8 milyar, kemudian meningkat menjadi Rp. 1.750.815,2 milyar di
tahun 2005 dengan peningkatan sebesar 5,7%. Pada tahun 2006 nilai PDB menjadi Rp.
1.847.126,7 miliar pertumbuhannya menurun 0,20% dari tahun sebelumnya atau
pertumbuhan sebesar 5,5%. Kemudian dua tahun berikutnya terjadi peningkatan menjadi
6,28% (Rp. 1.963.091,8 miliar) pada tahun 2007 serta 6,7% (Rp. 2.082.103,7 miliar) di tahun
2008. Memasuki awal tahun 2009 terjadi krisis keuangan global, dampaknya laju
pertumbuhan ekonomi turun signifikan hingga menjadi 4,00% (Rp. 1.998.819,6 miliar) dan
sempat membuat stagnasi berbagai kegiatan perekonomian nasional khususnya bagi sektor
properti, banyak pengembang menunda pembangunan propertinya. Untuk jelasnya mengenai
perkembangan ekonomi nasional dapat dilihat pada tabel berikut.
Secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi Indonesia dari tahun 2004 sampai tahun 2009
masih positif rata-rata sebesar 5,51% per tahun dan diprediksi Pemerintah akan mencapai di
atas 7,00% di tahun 2014 mendatang, memberikan petunjuk bahwa prospek dan peluang
bisnis bidang perhotelan pun akan lebih baik.
Tabel. Laju Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Periode Tahun 2004-2009
Pertumbuhan
(Rp. Milyar)
(%)
Tahun
2004
1.656.516,8
2005
1.750.815,2
5,70
2006
1.847.126,7
5.50
2007
1.963.091,8
6,28
2008
2.082.103,7
6,07
2009
1.998.819,6
4,00
Rata rata
5,51
2010
Prediksi Pemerintah RI
5,50
2011
Prediksi Pemerintah RI
7,00
Sejak tahun 1997 kurs Rupiah mengalami depresiasi terhadap Dollar Amerika Serikat (AS)
yang dipicu oleh turunnya nilai Bath Thailand terhadap Dollar. Dan seperti efek domino, hal
ini mempengaruhi kurs negara di kawasan Asia Tenggara lainnya seperti Malaysia dan
Indonesia. Bagi Indonesia sendiri, krisis ini meluas akibatnya ke segala bidang, seperti
struktur investasi, perbankan dan keuangan, bahkan ketenagakerjaan. Hal ini terlihat dari
didirikannya BPPN untuk mengatasi krisis perbankan, menurunnya kinerja ekonomi sektor
riil, khususnya sektor industri, dan meningkatnya jumlah pengangguran terbuka.
Banyak ekonom yang telah mencoba menjelaskan fenomena krisis tersebut dengan berbagai
teori, tetapi tampaknya sedikit yang mencoba menjelaskannya sebagai bagian dari siklus
bisnis. Teori ekonomi mengenai siklus bisnis ini sebenarnya telah lama berkembang, dan
telah diuraikan oleh beberapa ahli ekonomi terkenal, contohnya Schumpeter. Bila
diklasifikasi, ada empat siklus bisnis dilihat dari jangka waktu terjadinya, yaitu Siklus
Kitchen, Siklus Juglar, Siklus Kuznets, dan Gelombang Kondratieff. Siklus Kitchen adalah
siklus yang mengalami satu gelombang kegiatan ekonomi, dari titik terendah yang satu ke
titik terendah lainnya selama 3-4 tahun. Siklus Juglar meliputi masa waktu 9-11 tahun, dan
Siklus Kuznets dalam masa waktu 15-22 tahun. Gelombang Kondratieff sendiri mengalami
siklus selama 40-60 tahun. Untuk ketiga jenis siklus bisnis yang pertama, penyebab utama
pergerakan gelombang kegiatan ekonomi adalah investasi. Bedanya, Siklus Kitchen
menekankan peran investasi dalam stok barang-barang atau inventory investment, yang terdiri
dari bahan baku atau penolong, suku cadang, barang setengah jadi maupun final goods.
Siklus Juglar sendiri menekankan pada faktor investasi pada barang modal tetap, dan Siklus
Kuznets-lah yang menekankan peranan penting dari sektor konstruksi.
Gelombang
Kondratieff sendiri menekankan peran empat faktor dinamika, yaitu inovasi dan teknologi,
peperangan dan revolusi, produksi emas, dan sumber daya alam.
References
Bank. Indonesia. Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia. Desember 1990.
Bank. Indonesia. Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia. Desember 1994.
Bank. Indonesia. Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia. Agustus 1998.
Biro Pusat Statistik. Statistik Indonesia. 1989.
Biro Pusat Statistik. Statistik Indonesia. 1991.
Biro Pusat Statistik. Statistik Indonesia. 1992.
Biro Pusat Statistik. Statistik Indonesia. 1994.