Anda di halaman 1dari 24

SIKLUS

AKTIVITAS
EKONOMI
MAKRO
KELOMPOK 1

E2B021068 E2B021081 E2B021125 E2B021131 E2B021091

ROSITA DIMAS ANIS WAHYU OKTAVIA


RINDA HATI PRAMBODO MUZAKKA SETYOWATI AFRILIANI

2
TOPIK
PEMBAHASAN
Pengertian Ekonomi Makro
Kondisi Perekonomian
Anatomi Siklus Ekonomi
Durasi Siklus & Faktor yang Mempengaruhi
Hubungan Antarvariabel Ekonomi Makro
EKONOMI MAKRO
Ekonomi makro adalah cabang ilmu
ekonomi yang membahas fenomena
ekonomi secara luas, termasuk inflasi,
pengangguran, dan pertumbuhan
ekonomi.

4
KONDISI PEREKONOMIAN
Kondisi Ideal Perekonomian Kondisi Nyata Perekonomian
• Adalah perekonomian yang terus menerus • Perekonomian umumnya mengalami
bertumbuh, tanpa ada jeda waktu gelombang pasang-surut, setidak-tidaknya
penurunan (satu tahun atau bahkan satu dilihat dari perkembangan tingkat output
triwulan). dan harga.
• Pertumbuhan tersebut disertai stabilitas • Gelombang naik-turun tersebut relatif
harga dan kesempatan kerja yang terbuka teratur dan terjadi berulang-ulang dengan
luas. Neraca perdagangan dan neraca rentang waktu (durasi) yang bervariasi.
pembayaran pun mengalami surplus yang • Durasinya pendek (bulanan atau tahunan),
baik. panjang (belasan tahun), dan sangat
• Perekonomian seperti ini dipercaya akan panjang (puluhan tahun).
mampu memberikan kemakmuran dan • Ilmu ekonomi, menyebut gerak naik-
keadilan bagi rakyatnya dari generasi ke turun tersebut sebagai siklus ekonomi
generasi. (business cycle). 5
ANATOMI
SIKLUS EKONOMI

6
1. Gerakan Menaik (Upturn)
Pemulihan ekonomi (recovery) ditandai
dengan gerakan perekonomian yang menaik
(upturn). Kadang-kadang gerakan menaik ini
disebut juga ekspansi (expansion) bila gerakan
menaik ini terjadi selama minimal dua
triwulan berturut-turut.

7
2. Titik Kulminasi (Peak)
Ekspansi ekonomi tidak akan terjadi
selamanya; Suatu ketika gerakan menaik
ini mencapai titik tertinggi. Titik ini disebut
titik puncak atau kulminasi (peak).
Setelah mencapai titik kulminasi,
perekonomian akan mengalami penurunan
kembali.
8
3. Gerak Menurun (Down turn)
Yang dimaksud dengan gerak menurun
adalah menurunnya output yang dilihat dari
menurunnya tingkat pertumbuhan ekonomi.
Kadang-kadang gerakan penurunan ini
disebut resesi (recession), bila terjadi selama
minimal dua triwulan berturut-turut.

9
4. Titik Nadir (Trough)
Gerakan menurun akan berlanjut hingga
mencapai titik yang paling rendah, yang
disebut titik nadir (trough).
Setelah mencapai titik nadir, perekonomian
akan pulih kembali dilihat dari adanya
gerakan menaik.

10
Yuk tebak!
A (Titik Nadir)
B (Gerakan Menaik)
C (Titik Kulminasi)
D (Gerakan Menurun)

11
DURASI SIKLUS
DAN FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI

12
Siklus Jangka Pendek
(Kitchin Cycle)
Durasi siklus jangka pendek sekitar 40 bulan.
Pola siklus ini ditemukan oleh Joseph Kitchin
(1923).
Faktor-faktor yang diduga memengaruhi siklus
jangka pendek adalah pengaruh alamiah (nature)
dan adat-istiadat atau kebiasaan (custom).
Siklus Jangka Menengah
(Juglar Cycle)
Durasi siklus jangka menengah adalah berkisar 7-11 tahun. Pola
siklus ini pertama kali ditemukan oleh Clement Juglar (1860).
Menurut William Stanley Jevon, siklus ekonomi di bumi (dalam
hal ini perekonomian Inggris) dipengaruhi oleh faktor eksternal,
yaitu siklus bintik matahari (sunspot) yang berdaur ulang 11
tahun sekali. Aktivitas bintik matahari tersebut, akan
memengaruhi siklus iklim/cuaca. Selanjutnya siklus iklim/cuaca
akan memengaruhi output perekonomian, yang muaranya
memengaruhi output perekonomian nasional.
14
Siklus Jangka Panjang
(Kondratief Cycle)
Pola siklus jangka panjang pertama kali ditemukan oleh
Nikolai D. Kondratief (1925). Durasi siklusnya berkisar
antara 48-60 tahun.
Faktor yang diduga berada di belakang siklus jangka panjang
adalah ditemukan dan diterapkannya teknologi baru
(invention and innovation).

15
HUBUNGAN
ANTARVARIABEL
EKONOMI MAKRO

16
1. Produk Nasional Bruto dan
Produk Domestik Bruto
Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross Nation
Product (GNP) adalah total nilai pendapatan dari semua
barang dan jasa yang hasilkan oleh warga suatu negara,
termasuk yang bekerja diluar negeri pada suatu kurun
waktu tertentu (biasanya tahunan) PNB merupkan
ukuran pokok dari kegiatan ekonomi.
Contohnya nilai PNB Indonesia mencerminkan harga
pasar.

17
2. Inflasi dan PNB Nominal
Pada Gambar 1.1 memperlihatkan
pertumbuh meningkat lebih cepat
daripada PDB riil. Perbedaan PDB riil
ini antara lain disebabkan karena harga
produk meningkat, inilah yang
selanjutnya dikenal sebagai inflasi.
Inflasi adalah persentase kenaikan
tingkat harga selama periode tertentu.
Apabila laju inflasi tinggi, maka harga-
harga barang meningkat. Itulah
sebabnya, inflasi menjadi tidak populer
kare kurang dikehendaki oleh setiap
orang, walaupun pendapatan meningkat
seiring dengan kenaikan harga.

18
3. Laju Pertumbuhan dan PDB Riil
Tinjauan kita selanjutnya melihat sebab-sebab terjadinya
laju pertumbuhan PNB riil atau PDB riil.
Laju pertumbuha perekonomian menunjukkan tingkat
kenaikan PDB riil.
Apabila kita membicarakan pertumbuhan atau laju
pertumbuhan tanpa kualifikasi lain, kita mengartikannya
sebagai laju pertumbuhan PDB riil atau PD riil.

19
4. Kesempatan Kerja dan Pengangguran
Tidak semua barang modal dan tenaga kerja itu benar-benar
digunakan sepanjang waktu, sehingga ada sebagian dari
faktor produksi itu yang tidak mempunyai kesempatan
untuk digunakan.
Tingkat pengangguran adalah bagian dari angkatan kerja
yang tidak memperoleh pekerjaan.
Tingkat pengangguran yang tinggi merupakan masalah
sosial yang mendasar. Lapangan pekerjaan tidak terbuka
luas dan banyak orang sulit mencari pekerjaan.

20
5. Siklus Ekonomi dan Kesenjangan Output
Siklus ekonomi adalah pola ekspansi dan kontraksi yang kurang lebih
teratur dalam kegiatan ekonomi di sekitar alur tren laju pertumbuhan.
Pada titik pucak, kagiatan ekonomi relatif tinggi terhadap tren, dan pada
titik rendah aktivitas ekonomi pun telah dicapai.
Sering kali terjadi faktor produksi tidak digunakan secara penuh
sepanjang waktu, karena itu output tidak selalu berada di garis trennya,
tetapi berfluktuasi di sekitar tren selama berlangsungnya sik-lus
ekonomi. selama masa resesi, pengang-guran bertambah dan output
menjadi lebih kecil dari yang sebenarnya dapat diproduksi dengan
sumber daya dan teknologi yang ada.
Kesenjangan output mengukur selisih antara output aktual dan output
yang dapat diproduksi pereko-nomian pada tingkat penggunaan tenaga
kerja penuh yang disebut output potensial. 21
6. Pertumbuhan dan pengangguran
Kemampuan suatu negara untuk menghasilkan barang dan jasa
dari satu kurun waktu ke kurun waktu yang lain mengalami
peningkatan.
Peningkatan ini salah satunya disebabkan perubahan
penggunaan faktor-faktor produksi yang senantiasa meningkat
baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya.
Hal ini dapat diperkirakan bahwa pertumbuhan GNP yang
tinggi akan diikuti oleh penurunan jumlah pengangguran.

22
7. Inflasi dan Pengangguran
Semakin tinggi tingkat pengangguran, akan semakin
rendah laju inflasi. Dengan kata lain adanya trade-
off antara inflasi dan tingkat pengangguran.
Implikasinya yaitu untuk mempertahankan tingkat
pengangguran yang rendah, inflasi yang tinggi perlu
dijaga, demikian sebaliknya.

23
TERIMAKASIH

24

Anda mungkin juga menyukai