Anda di halaman 1dari 5

1

Kasus
Topik: Abortus incomplete
Tanggal (kasus): 17 april 2016
Tanggal (presentasi): 30 april

Pendamping: dr. Erwin sumardi

Presenter : dr. Loise mayasari

2016
Tempat Presentasi : Ruang Pertemuan Komite Medik
Obyektif Presentasi:

Keilmuan

Diagnostik
Neonatus

Keterampilan

Penyegaran

Manajemen
Bayi

Masalah
Anak

Tinjauan Pustaka

Istimewa
Remaja

Dewasa

Bumil

Zzzzzzz L

Lansia

Deskripsi : Perempuan hamil, umur 26 tahun dengan keluhan keluar bercak darah dari kemaluan
Tujuan:
- Mampu mendiagnosis Abortus incomplete
- Mampu melakukan penatalaksanaan pada pasien Abortus incomplete
- Mampu melakukan edukasi kepada pasien Abortus incomplete
Bahan
bahasan:

Tinjauan Pustaka

Cara
membahas:

Diskusi

Data pasien:
Nama klinik: RSUD Datu

Riset
Presentasi dan

diskusi
Nama: Ny. Salindri
Telp: -

Kasus

Email

Audit

Pos

Nomor Registrasi: 060804


Terdaftar sejak: 17 April 2016

beru
Data utama untuk bahan diskusi:
1. Diagnosis / gambaran klinis : Pasien mengeluh keluar darah pada tanggal 16 April 2016 pada sore hari.
Darah hanya berupa bercak, dan ada gumpalan darah yang keluar. Pasien tidak merasakan nyeri sebelum
keluar darah. Pasien menyangkal adanya meminum obat-obatan, memijat-mijat perut dan terjatuh. Pasien
mengatakan sehari sebelum keluar darah, pasien memang sedang bekerja keras untuk sebuah acara.
Pasien memiliki siklus haid lancar dan teratur.
Pasien sebelum hamil tidak menggunakan kontrasepsi jenis apapun.
2.
3.
4.
5.

Riwayat pengobatan : Riwayat kesehatan/penyakit : Mengeluh sakit yang sama saat hamil sebelumnya (-), HT (-), DM (-)
Riwayat obstetri : 1. Perempuan, BBL 2800gr, 5 tahun, bidan, 2. Hamil ini.
Riwayat keluarga : 6. Pemeriksaan laboratorium :
Hb : 12,9 gr/dl, leukosit 13.300/ul, trombosit 319.000/ul, hematokrit 39,4%, LED 15, diff count : segmen 70

%, limfosit 25 %, monosit 5 %, Golongan darah O.


Obat yang didapat : O2 2 lpm, IVFD RL 20 tpm, po. Ultragestan 1 x 250 mg
8. Lain-lain : Rencana USG abdomen tanggal 18 Februari 2015
Daftar pustaka
1. Sucipto N.I. Abortus inkomplit : Upaya pencegahan, pemeriksaan dan penatalaksanaan. Balai Pengobatan
Islam Asiyah Sangkapura. Indonesia. CDK, vol 40 ; 2013 : 492-497
2. Cunningham FG, Mc Donald PC, Grant NF. Williams Obstetrics 21th Ed. Connecticut, Appleton and Lange,
Prentice Hall International Inc, 2001.
3. Danforths Obstetrics and Gynecology. 9th Ed. Lippincott Williams&Wilkins Publishers. 2003.
4. Krisnadi SR, Mose JC, Effendi JS. Pedoman Diagnosis dan Terapi Obstetri dan Ginekologi RSUP DR. Hasan
Sadikin. Edisi pertama. Bandung. 2005
Hasil pembelajaran:
1. Definisi Abortus Incomplete

2. Mendiagnosis Abortus Incomplete


3. Penatalaksanaan terapi dan edukasi pada pasien Abortus Incomplete

1. Subjektif : Pasien hamil datang dengan keluhan keluar darah dari jalan lahir tanpa rasa nyeri
2. Objektif : Keadaan umum : tampak sakit ringan; kesadaran Compos Mentis; Vital sign : TD : 120/80 mmHg; Nadi
: 84x/m. Pemeriksaan fisik : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pernafasan simetris (+), Rh (-/-), Wh (-/-),
S1 > S2 reguler, bising usus (+), DJJ : (-), edem (-), sianosis (-)
3. Assesment :
Abortus incomplete adalah ancaman kehilangan bayi secara spontan pada sebelum 20 minggu masa
kehamilan. Abortus inkomplit juga diidefinisikan sebagai dimana sebagian jaringan hasil konsepsi masih
tertinggal di dalam uterus ,dimana pada pemeriksaan vagina kanalis servikalis masih terbuka dan teraba
jaringan dalam kavum uteri atau menonjol pada ostium uteri ekternum, perdarahan masih terjadi dan
jumlahnya bias bias banyak atau sedikit bergantung pada jaringan yang tersisa,yang menyebabkan sebagian
placental site masih terbuka sehingga perdarahan berjalan terus. Abortus yang sering terjadi biasanya berkisar
antara 15%-20% dari kehamilan, hal ini dapat menyebabkan masalah emosional pada wanita yaitu berupa
depresi, gangguan tidur, kemarahan, dan lainnya. Secara umum penyebab dari abortus itu sendiri yaitu
genetik, usia, sindrom antifosfolipid, anomali uterus, penyakit hormonal atau metabolik, infeksi, autoimun,
kualitas sperma, persoalan pola hidup. Pada kehamilan itu sendiri sangat berhubungan dengan berbagai
macam hormon seperti progesteron yang di sekresi selama awal kehamilan oleh corpus luteum dari ovarium.
Progesteron memodulasi respon imun dari ibu untuk mencegah penolakan daripada embrio dan progesteron
menambah kematangan dari uterus dan menekan kontraksi uterus.
Abortus inkomplit memiliki tanda dan gejala berupa Adanya perdarahan pada awal kehamilan melalui
ostium uteri eksternum, disertai nyeri perut hebat. Adanya gejala nyeri perut dan punggung belakang yang

semakin hari bertambah buruk dengan atau tanpa kelemahan dan uterus membesar sesuai usia kehamilan.
Pemeriksaan dalam: serviks terbuka, perdarahan dapat terlihat dari ostium, tidak ada kelainan pada serviks,
tidak terdapat nyeri goyang serviks atau adneksa , tes kehamilan positif, dan pemeriksaan USG tampak janin
masih hidup. Diagnosis banding dari abortus inkomplit sebagian besar berupa perdarahan pervaginam
misalnya perdarahan idiopatik atau perdarahan yang penyebabnya tidak diketahui , kehamilan ektopik yang
biasanya disertai nyeri, kehamilan mola, cervical atau vaginal abnormalitas.
Prinsip penatalaksanaan Abortus secara umum yaitu evakuasi bedah secara langsung khususnya pada
abortus spontan karena pertimbangan koagulasi dan infeksi. Manajemen dari Abortus memiliki 2 (dua) macam
yaitu penatalaksanaan bedah berupa aspirasi atau dilatasi kuretase dan penatalaksanaan medik berupa
prostaglandin oral ataupun vaginal seperti misoprostol. Penatalaksanaan aktif dapat dilakukan walaupun
efektifitasnya masih dipertanyakan seperti tirah baring dan abstinensia.
4. Planning
Pasien datang dalam keadaan sadar yang menandakan airway dapat dipastikan aman. Pasien juga
mendapatkan dukungan respiratori dan vardiovaskular berupa pemberian oksigen dan cairan infus berupa
Ringer Laktat 20 tetes per menit. Pasien mendapatkan terapi berupa ultragestan 250 mg yang mengandung
progesteron dengan dosis 250mg per hari. Pasien juga dilakukan USG untuk memastikan keadaan janin untuk
pertimbangan kehamilan dapat dipertahankan atau tidak. Dari hasil USG perut pasien, kehamilan tidak dapat
dipertahankan karena keadaan janin sebagian sudah keluar.
Pasien diberikan pengetahuan mengenai Abortus atau keguguran serta faktor resiko dan menjelaskan
manajemen untuk abortus inkomplit agar kehamilan dapat dipertahankan. Manajemen yang dapat dilakukan
pasien yaitu dengan bed rest, tidak melakukan hal-hal yang berat.

Mentok , 30 april 2016

Peserta

dr. Loise mayasari

Pembimbing

dr. Erwin sumardi

Anda mungkin juga menyukai