Anda di halaman 1dari 34

REDUKSI OKSIDASI

Rimadani Pratiwi

RENCANA KULIAH
Materi

Waktu

Dosen

1.

Pendahuluan, Bahan baku non instrumen: teknik sampling


sampel bahan baku

29 Ags 2 Sep

RP

2.

Reduksi Oksidasi

5 9 Sept

RP

3.

Reduksi Oksidasi

12 16 Sep

RP

4.

Reduksi Oksidasi

19 23 Sept

RP

5.

Ujian materi sampling dan redoks

26 30 Sept

RP

6.

Pengujian bahan baku non instrumen

3 7 Okt

DN

7.

Kompleksometri

10 14 Okt

DN

8.

Kompleksometri

17 21 Okt

DN

9.

Ujian materi pengujian bahan baku non instrument dan


kompleksometri

24 28 Okt

DN

10. Penentuan Kemurnian zat dalam sediaan liquid semisolid


(UV)

31 Okt 4 Nov

RM

11. Penentuan Kemurnian zat dalam sediaan liquid semisolid


(UV)

7 11 Nov

RM

12. Ujian Penentuan Kemurnian zat dalam sediaan liquid


semisolid (UV)

14 18 Nov

RM

13. Pemeriksaan kualitatif bahan baku (IR)

21 25 Nov

ANH

14. Pemeriksaan kualitatif bahan baku (IR)

28 Nov 2 Des

ANH

5 9 Des

ANH

12 16 Des

ANH

No

15. Studi Kasus


16. Ujian pemeriksaan kualitatif bahan baku

REDUKSI OKSIDASI
REDOKS

Penentuan bilangan oksidasi

Reaksi Reduksi Oksidasi

Titrasi Reduksi Oksidasi

REAKSI REDUKSI OKSIDASI


REDOKS

Reaksi yang terjadi secara simultan


- jika suatu reaktan teroksidasi, maka reaktan
yang lainnya akan tereduksi
Melibatkan transfer elektron dari satu spesies ke
spesies lainnya.

ISTILAH DALAM REAKSI REDOKS

Reduksi
- reaksi penangkapan elektron
- penurunan bilangan oksidasi
Oksidasi
- reaksi pelepasan elektron
- peningkatan bilangan oksidasi
Bilangan oksidasi
jumlah elektron dalam suatu atom yang dilepaskan
atau diterima atom dalam senyawa
Reduktor
spesies yang mereduksi zat lain tetapi zat
tersebut mengalami oksidasi
Oksidator
spesies yang mengoksidasi zat lain tetapi zat
tersebut mengalami reduksi

MENENTUKAN BILANGAN OKSIDASI

Bilangan oksidasi unsur bebas adalah 0


H2, O2, Cl2, Na, Fe
Bilangan oksidasi ion monoatom atau poliatom sama
dengan muatan ionnya.

Na+ +1
Ca2+ +2
Cl-1

NH4+ +1
SO42- -2
PO43- -3

Jumlah bilangan oksidasi untuk semua atom unsur


dalam molekul atau senyawa adalah 0
CaCO3
NaCl
NaHSO4

MENENTUKAN BILANGAN OKSIDASI

Bilangan oksidasi unsur unsur logam gol IA, IIA, IIIA sesuai
dengan nomor golongannya
K dalam KNO3, KCl
+1
Ca dalam CaSO4
+2
Bilangan oksidasi unsur logam bilangan transisi lebih dari satu

Cu
Fe

+1 dan +2
+2 dan +3

Bilangan oksidasi hidrogen dalam senyawa adalah +1, kecuali


dalam senyawa hidrida
HCl +1
NaH -1
Bilangan oksidasi oksigen dalam senyawa adalah -2, kecuali
dalam peroksida
H2O -2
H2O2 -1

LATIHAN PENENTUAN BILANGAN


OKSIDASI
a)

CaCO3

d) CaO

b)

NaCl

e) N2

c)

NaHSO4

f) H2O

a)

CaCO3

d) CaO

NaCl

e) N2

+2 +4 -2
b)

+1 -1
c)

+2 -2

NaHSO4

f) H2O

+1 +1 +6-2

+1 -2

CONTOH REAKSI REDOKS

2H2 + O2 2H2O
0

+1 -2

H2 (peningkatan biloks, oksidasi) reduktor


O2 (Penurunan biloks, reduksi) oksidator

Cu + 4HNO3 + Cu(NO3)2 + 2NO2 + 2H2O


0

+1 +5 -2

+2 +5 -2

+4 -2

+1 -2

Cu (peningkatan biloks, oksidasi) reduktor


HNO3 (Penurunan biloks, reduksi) oksidator

PENYETARAAN REAKSI REDOKS

Pastikan jumlah elektron yang hilang pada reduktor


sama dengan jumlah elektron yang diterima oleh
oksidator
Dua metode yang dapat digunakan:
1. Metode bilangan oksidasi
2. Metode setengah reaksi (half-reaction)

1. METODE BILANGAN OKSIDASI


1.
2.
3.

4.

5.

Tentukan bilangan oksidasi setiap elemen dalam


reaksi
Identifikasi spesi mana yang mengalami reduksi
dan oksidasi
Hitung jumlah elektron yang hilang pada spesi
yang mengalami oksidasi dan elektron yang
diterima pada spesi yang mengalami reduksi dari
perubahan biloks
Kalikan atau sesuaikan jumlah elektron yang
hilang dan yang diterima dan gunakan sebagai
koefisien penyeimbang
Lengkapi dan cek persamaan yang diperoleh

1. METODE BILANGAN OKSIDASI


Al(s) + H2SO4 (aq) Al2(SO4)3 (aq) + H2 (g)
1.

Tentukan biloks semua unsur


Al(s) + H2SO4 (aq) Al2(SO4)3 (aq) + H2 (g)
0

+1+6 -2

+3

+6 -2

2. Identifikasi spesi yang mengalami reduksi dan


oksidasi
Al
teroksidasi
H2SO4
tereduksi

1. METODE BILANGAN OKSIDASI


Al(s) + H2SO4 (aq) Al2(SO4)3 (aq) + H2 (g)
0

+1+6 -2

+3

+6 -2

3. Hitung elektron yang hilang dan yang diterima


Al (oksidasi) kehilangan 3 elektron
H (reduksi) memperoleh 1 elektron
4. Sesuaikan jumlah elektron, dan gunakan sebagai
koefisien
Al kehilangan 3 e-, 1 e- yang diperoleh H dikalikan 3.
2Al(s) + 3H2SO4 (aq) Al2(SO4)3 (aq) + 3H2 (g)
5. Cek kembali

2. METODE SETENGAH REAKSI


1.

2.

Bagi reaksi menjadi 2 bagian (setengah reaksi)


bentuk yang tereduksi dan teroksidasi
Seimbangkan jumlah atom dan muatan pada setiap
reaksi.
- atom selain O dan H
- atom O dan H

3.

4.
5.

Kalikan atau sesuaikan jumlah elektron yang


diterima dan di lepaskan
Gabungkan masing-masing reaksi dan sesuaikan
Cek dan seimbangkan jumlah atom dan muatan

2. METODE SETENGAH REAKSI


ClO3- (aq) + I-(aq) l2 (S) + Cl- (aq) (asam)
Bagi reakssi menjadi 2 bagian
ClO3- (aq)
Cl- (aq)
I-(aq)
l2 (S)
2. Seimbangkan jumlah atom dan muatan pada setiap
reaksi
- Atom selain O dan H
ClO3- (aq)
Cl- (aq)
2I-(aq)
l2 (S)
1.

2. METODE SETENGAH REAKSI


ClO3- (aq) + I-(aq) l2 (S) + Cl- (aq) (asam)
- Seimbangkan atom O dengan menambahkan H2O
ClO3- (aq)
Cl- (aq) + 3H2O
2I-(aq)
l2 (S)
- Seimbangkan atom H dengan menambahkan ion H+
ClO3- (aq) + 6 H+
Cl- (aq) + 3H2O
2I-(aq)
l2 (S)
- Seimbangkan muatan dengan menambahkan elektron
ClO3- (aq) + 6 H+ + 6 e Cl- (aq) + 3H2O
2I-(aq)
l2 (S) + 2 e-

2. METODE SETENGAH REAKSI


ClO3- (aq) + I-(aq) l2 (S) + Cl- (aq) (asam)
3. Kalikan atau sesuaikan jumlah elektron
ClO3- (aq) + 6 H+ + 6 e Cl- (aq) + 3H2O x1
2I-(aq)
l2 (S) + 2 ex3
4. Gabungkan reaksi
ClO3- (aq) + 6 H+ + 6 e Cl- (aq) + 3H2O
6I-(aq)
3l2 (S) + 6 eClO3- (aq) + 6 H+ + 6 I Cl- (aq) + 3H2O + 3l2 (S)
5. Cek jumlah atom dan muatan

Latihan
Manakah yang bukan reaksi redoks pada reaksi
berikut?
1.2Ag + Cl2

2AgCl

2.SnCl2 + I2 +2HCl
3.CuO + 2HCl
4. H2 + Cl2

SnCl4 + 2HI

CuCl2 +H2O
2HCl

+1 -1

1. 2Ag + Cl2

2AgCl

(redoks)

Oksidasi
Reduksi

+2(-1)2

+1 -1

2. SnCl2 + I2 +2HCl

+4(-1)4

+1-1

SnCl4 + 2HI (redoks)

Oksidasi

Reduksi

+2-2

+1-1

+2(-1)2 (+1)2-2

3. CuO + 2HCl
0

4. H2 + Cl2

CuCl2 +H2O (bukan redoks)

+1-1

2HCl

Oksidasi
Reduksi

(redoks)

TITRASI REDOKS
Titrasi berdasarkan reaksi reduksi dan oksidasi
antara titran dan analit
Titik akhir titrasi : indikator atau secara
elektrokimia (potensiometri)
Jenis titrasi Redoks
1. Titrasi yang melibatkan Iodium (Iodimetri,
Iodometri)
2. Permanganometri
3. Serimetri
4. Titrasi yang melibatkan Brom
5. Titrasi yang melibatkan Kalium Iodat
6. Titrasi dengan kalium bromat

INDIKATOR TITRASI REDOKS

Titik akhir titrasi dapat dilakukan dengan atau


tanpa indikator
Tanpa indikator: jika semua zat pereduksi
teroksidasi dan memberikan perubahan warna yang
bisa teramati dengan jelas

MnO4- (asam) ungu lembayung


MnO4- Mn2+ kelebihan permanganat merah
muda
I2 + 2e- 2ICoklat tak berwarna
Karena warna iod kurang tajam, indikator amilum
biru

TITRASI REDOKS

POTENSIAL REDUKSI
Harga potensial sel standard dari reaksi setengah sel
yang diukur dengan pembanding potensial standard
reduksi dari hydrogen.
Keadaan standar diukur pada temperatur 250C,
tekanan 1 atm dan konsentrasi 1M

TITRASI REDOKS

KURVA TITRASI

1. TITRASI YANG MELIBATKAN IODIUM


(IODIMETRI)
Titrasi langsung
Titran : larutan iodium I2
Menggunakan iodium sebagai oksidator
I2 + 2e- 2I Indikator yang digunakan : amilum
Analit : asam askorbat, metampiron, natrium
tiosulfat

1. TITRASI YANG MELIBATKAN IODIUM


(IODOMETRI)
Titrasi tidak langsung
Titran : larutan natrium tiosulfat
Sampel yang bersifat oksidator direduksi dengan KI
berlebih dan akan menghasilkan iodium yang akan
di titrasi oleh natrium tiosulfat.
2I- I2 + 2e
2S2O32- + I2 S4O62- + 2I Indikator yang digunakan : amilum
Analit : CuSO4.5H2O

2. PERMANGANOMETRI
Titran : larutan kalium permanganat (larutan baku
sekunder)
Standarisasi : Arsen (III) oksida, natrium oksalat
Menggunakan kalium permanganat sebagai oksidator

MnO4- + 8H+ + 5e > Mn2+ + 4H2O (asam)


4MnO4- + 2H2O > 4MnO2 + 3O2 + 4OH- (netral)
MnO4- + e > MnO42- (basa)
MnO42- + 2H2O + 2e > MnO2 + 4OH- (basa)
Indikator yang digunakan : ferroin
jika larutan tidak berwarna tidak perlu indikator
Analit : penentuan kadar besi

3. SERIMETRI
Titran : larutan serium (IV) sulfat Ce(SO4)2
Menggunakan serium (IV) sulfat sebagai oksidator
Ce4+ + e- Ce3+
Indikator yang digunakan : ferroin
Analit : vitamin K, vitamin E, besi (II) sulfat
Kelebihan serium (IV) sulfat vs KMnO4
- lebih stabil, tidak perlu terlindung dalam cahaya
- reaksinya memberikan perubahan valensi yang
sederhana
- oksidator yang baik
- larutannya kurang berwarna, penggunaan indicator
membanu pengamatan titik akhir titrasi

4. TITRASI YANG MELIBATKAN BROM


Titrasi tidak langsung
Titran : natrium tiosulfat
Menggunakan brom (Br2) sebagai oksidator

KBrO3 + 5KBr + 6HCl 3Br2 + 6KCl + 3H2O

Br2 + 2KI I2 + 2KBr


I2 + 2S2O32- S4O62- + 2I-

Indikator yang digunakan : amilum biru


Analit : fenol, resorsinol

5. TITRASI YANG MELIBATKAN KALIUM BROMAT


Titrasi langsung
Titran : kalium bromat KBrO3
Menggunakan KBrO3 sebagai oksidator

BrO3- + 6H+ + 6e- Br- + 3H2O


KBrO3 + 5KBr + 6HCl 3Br2 + 6KCl + 3H2O

Indikator yang digunakan : jingga metil, merah


fuchsin
Analit : As2O3

6. TITRASI YANG MELIBATKAN KALIUM IODAT


Titrasi langsung
Titran : kalium iodat KIO3
Menggunakan KIO3 sebagai oksidator

IO3- + 5I- + 6H+ 3I2 + 3H2O


(HCl 1N)
I2 I+ + I- (HCl lebih dari 4N)
KIO3 + 2I2 + 6HCl KCl + 5ICl + 3H2O
KIO3 + 2KI + 6HCl 3KCl + 3ICl + 3H2O

Indikator yang digunakan : kloroform, CCl4


Analit : penentuan iodide dalam sampel

LATIHAN

Dalam suasana asam, sampel yang mengandung


Fe2+ di titrasi dengan KMnO4 0,02 M. Larutan
KMnO4 yang diperlukan adalah 30 ml. Hitung
mg besi dalam sampel tersebut? Ar Fe = 56
200 mg sampel mengandung Cu2+ dianalisis
secara iodometri. Cu2+ di reduksi menjadi Cu+
oleh iodide. Berapa % kandungan Cu dalam
sampel jika diperlukan 20 ml Na2S2O3 0,1 M
untuk titrasi. Ar Cu = 63.54

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai