Anda di halaman 1dari 6

P ro sid ing Sem ina r Na siona l & Wo rkshop Pe rkemba ngan Te rki ni Sa in s Fa rma si & K l in i k 5 | Padang , 6 -7 No vembe r 2015

Review article

Review: Aktivitas Farmakologis, Senyawa Aktif, dan Mekanisme


Kerja Daun Salam (Syzygium polyanthum)
(Pharmacological Activity, Active Compounds, and Mechanism of Action Bay leaf
(Syzygium polyanthum): Review)
Muhammad Ikhwan Rizki & Ester Magdalena Hariandja
Prodi Farmasi FMIPA, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru
Corresponding email: widyakardela@gmail.com
ABSTRAK
Daun salam umumnya digunakan sebagai bahan tambahan (rempah) pada masakan. Padahal, daun
salam memiliki banyak khasiat sebagai obat yang sudah diteliti secara praklinis. Daun salam
mengandung banyak metabolit sekunder yang saling bersinergis dalam memberikan efek. Penggunaan
bahan alam sebagai obat sebaiknya berdasarkan bukti ilmiah. Review ini bertujuan untuk memberikan
informasi terkait senyawa aktif, aktivitas farmakologis, dan mekanisme kerja daun salam dalam
mengatasi berbagai penyakit. Pada review artikel ini digunakan literatur online dan offline. Literatur
online didapat dari jurnal publikasi lokal maupun internasional yang diperoleh dari penyedia jurnal di
internet. Literatur offline yang digunakan yaitu buku dan e-book. Diketahui bahwa daun salam memiliki
berbagai macam aktivitas farmakologis dalam mengatasi antihipertensi, antidiabetes, antioksidan,
antidiare, antiinflamasi, imunomodulator, antibakteri, antikanker. Senyawa aktif yang umumnya
bertanggungjawab terhadap aktivitas farmakologi yaitu kuersetin, asam galat, asam kafeik, dan asam
fenol. Aktivitas farmakologis terjadi dengan berbagai mekanisme kerja dalam mengatasi berbagai
penyakit.
Kata Kunci: Daun salam, Syzygium polyanthum, farmakologis
PENDAHULUAN

kecoklatan, bau aromatik lemah, dan rasa kelat.

Salam memiliki nama latin Syzygium

Daun tunggal bertangkai pendek, panjang

polyanthum, suku Myrtaceae (FHI, 2009). Daun

tangkai daun 5-10 mm. Helai daun berbentuk

salam sudah sejak zaman dahulu dikenal sebagai

lonjong memanjang, panjang 7-15 cm, lebar 5-10

bumbu

dalam

cm, ujung dan pangkal daun meruncing (FHI,

juga

2009). Daun salam merupakan salah satu spesies

dimanfaatkan sebagai bahan ramuan obat

yang diuji sampai tahap uji klinik dalam usaha

tradisional. Di pulau Jawa, salam tumbuh subur

mendapatkan

diatas tanah dataran rendah sampai ketinggian

(Dewoto, 2007).

masakan.

perkembangannya,

Namun,
daun

salam

obat

golongan

fitofarmaka

1400 meter di atas permukaan laut. Salam

Masyarakat di Indonesia turun temurun

mempunyai pohon yang besar dan tingginya

secara tradisional menggunakan bahan alam

dapat mencapai 20-25 meter (Winarto &

dalam mengatasi berbagai penyakit (Elfahmi et

Karyasari, 2003). Simplisia daun salam berwarna

al, 2014). Daun salam mengandung metabolit

239

P ro sid ing Sem ina r Na siona l & Wo rkshop Pe rkemba ngan Te rki ni Sa in s Fa rma si & K l in i k 5 | Padang , 6 -7 No vembe r 2015

sekunder

yang

memiliki

banyak

aktivitas

informasi

terkait

senyawa

aktif,

aktivitas

farmakologi dalam mengatasi berbagai penyakit

farmakologis, dan mekanisme kerja daun salam

(Heinrich et al, 2012). Adanya efek sinergisme

dalam mengatasi berbagai penyakit.

antar

senyawa

menyebabkan

metabolit

timbulnya

efek

sekunder
farmakologi.

Selain itu, senyawa metabolit sekunder memiliki


polivalent activity, sehingga memungkinkan
mengatasi berbagai penyakit (Bone & Mills,
2013). Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik
melakukan review penelitian terhadap daun
salam. Review ini bertujuan untuk memberikan

(a)

METODE PENELITIAN
Pada review artikel ini digunakan
literatur online dan offline. Literatur online
didapat dari jurnal publikasi lokal maupun
internasional yang diperoleh dari penyedia
jurnal

di

internet.

Literatur

offline

yang

digunakan yaitu buku dan e-book.

(b)
Gambar 1. (a) Daun salam segar, (b) Simplisia daun salam

HASIL DAN DISKUSI

galat

(Har

&

Ismail,

2012).

Menurut

1. Kandungan Senyawa

Farmakope Herbal Indonesia (2009), daun

Berdasarkan penelitian Liliwirianis et al.,

salam mengandung flavonoid total tidak

(2011) daun salam mengandung alkaloid,

kurang

saponin,

kuersetin.

steroid,

fenolik,

flavonoid.

Berdasarkan penelitian Pinatih et al., (2011)


daun salam menunjukkan adanya kehadiran

2.

dari

0,40%

dihitung

sebagai

Aktivitas Farmakologi
a.

Antihipertensi

senyawa flavonoid, terpenoid dan fenolik.

Ekstrak daun salam yang dilarutkan

Ekstrak

banyak

pada pelarut air yang diujikan pada

mengandung golongan flavonoid dan fenol.

mencit jantan secara in vivo mampu

Diketahui kandungan flavonoid sebesar 14,87

mereduksi rata-rata tekanan darah

mg setara kuercetin/100 g ekstrak. Hasil

(Azlini et al., 2011). Penelitian lain

analisis dengan Kromatografi Cair Kinerja

menyatakan kemampuan ekstrak air

Tinggi (KCKT) senyawa golongan fenol yang

dan ekstrak metanol pada dosis 20-100

teridentifikasi yaitu asam kafeik dan asam

mg/KgBB dalam menurunkan tekanan

metanol

daun

salam

240

P ro sid ing Sem ina r Na siona l & Wo rkshop Pe rkemba ngan Te rki ni Sa in s Fa rma si & K l in i k 5 | Padang , 6 -7 No vembe r 2015

darah. Kemampuan dalam menurunkan

alpa glukosidase yang berperan dalam

tekanan darah dipengaruhi dosis (dose-

konversi karbohidrat menjadi glukosa

dependent).

Ekstrak

(Saraswaty,

kemampuan

yang

air

memiliki

lebih

poten

Penghambatan

enzim tersebut menyebabkan glukosa

dibandingkan ekstrak metanol dengan

dalam

onset yang lebih cepat (Ismail et al.,

antidiabetes dari ekstrak daun salam

2013).

ditunjukkan oleh kehadiran golongan

Senyawa golongan terpenoid, fenolik

flavonoid,

(misalnya eugenol), tanin dan flavonoid

Mekanisme lain dari daun salam yaitu

bertanggungjawab

efek

menghambat penyerapan glukosa oleh

Eugenol

memiliki

usus dan meningkatkan pengambilan

sehingga

memiliki

glukosa oleh otot (Widyawati et al,

antihipertensi.
vasorelaksan
kemampuan

terhadap

untuk

menurunkan

tekanan darah (Ameer et al., 2010;

darah

berkurang.

glikosida

dan

Efek

squalene.

2015).
c.

Antioksidan

Lahlou et al., 2004). Kemampuan daun

Berdasarkan penelitian Har & Ismaiol

salam

(2012), dengan uji kualitatif pada plat

dalam

darah

b.

2010).

menurunkan

melibatkan

tekanan

penghambatan

KLT

diketahui

terdapat

senyawa

reseptor beta-adrenergik dan kolinergik

antioksidan aktif yang

melalui produksi nitrit oksid (Ismail et

sebagai warna kuning saat disemprot

al., 2013).

dengan larutan DPPH. Ekstrak daun

Antidiabetes

salam memiliki kemampuan dalam

Ekstrak daun salam memiliki khasiat

menghambat

menurunkan

kadar

dalam

konsentrasi 50 ppm ekstrak daun salam

darah.

tersebut

berdasarkan

mampu menghambat 82% radikal bebas

penelitian yang dilakukan pada mencit

(Kusuma et al, 2011). Menurut Othman

yang diinduksi aloksan (Studiawan dan

(2014), ekstrak daun salam yang diuji

Santosa, 2005). Penelitian lain juga

menggunakan

menyatakan ekstrak daun salam yang

menunjukkan

diujikan

antioksidan yang baik. Hasil penelitian

Hal

pada

menurukan

glukosa

mencit

kadar

glukosa

mampu
darah.

lain

radikal

ditunjukkan

bebas.

metode

DPPH

adanya

menunjukkan

Pada

aktivitas

ekstrakflavonoid

Kemampuan tersebut setara dengan

daun salam menunjukkan nilai IC50

glibenklamid yang digunakan sebagai

pada konsentrasi 14,84 ppm (Sulistiyani

kontrol

et al., 2014).

Diduga

positif

(Widharna,

kemampuan

2010).
tersebut

Pada uji dengan pereduksi Ferri (Fe)

disebabkan flavonoid yang terkandung

menunjukkan

dalam daun salam. Flavonoid mampu

memiliki aktivitas antioksidan. Senyawa

menangkap radikal bebas yang merusak

aktif dalam daun salam berperan

sel beta pankreas. Beberapa spesies

sebagai

Syzigium

memiliki

bereaksi dengan radikal bebas, sehingga

kemampuan dalam menghambat enzim

mengkonversikannya ke produk yang

diketahui

donor

bahwa

daun

elektron

dan

salam

bisa

241

P ro sid ing Sem ina r Na siona l & Wo rkshop Pe rkemba ngan Te rki ni Sa in s Fa rma si & K l in i k 5 | Padang , 6 -7 No vembe r 2015

lebih stabil dan menghentikan reaksi

peningkatan

berantai radikal. Dalam reduksi Ferri

(hipermotilitas). Digunakan loperamid

(Fe), reduktor (antioksidan) dalam

yang umun digunakan untuk mengatasi

sampel akan mengurangi ion Fe3

diare sebagai kontrol positif. Senyawa

(Safriani et al., 2011; Safriani et al.,

golongan

2015).

bertanggungjawab

Senyawa antioksidan yang larut dalam

antidiare daun salam. Senyawa tanin

air

akan

yang

bertanggungjawab

yaitu

tanin

peristaltik

dan

flavonoid

terhadap

meningkatkan.

usus

Tanin

efek
dapat

flavonoid dan fenolik (Othman, 2014).

bekerja dengan menurunkan motilitas

Asam galat, asam kafeik, dan asam

usus, mengikat protein agar terbentuk

fenolik berkontribusi utama terhadap

masa, dan merusak dinding sel bakteri

kemampuan antioksidan dari ekstrak

penyebab diare (Nurhalimah, 2015).

metanol daun salam (Har & Ismaiol,

d.

gerak

e.

Antiinflamasi

2012).

Infusa daun salam diketahui memiliki

Penelitian lain yang menguji aktivitas

efek

antioksidan daun salam menggunakan

berdasarkan penelitian yang dilakukan

metode penghambatan malondialdehid

pada tikus putih jantan. Pengujian

(MDA).

tersebut

dilakukan pada 6 kelompok tikus

menunjukkan kemampuan ekstrak daun

dengan perlakuan berbeda. Diberikan

salam pada konsentrasi 10 ppm dalam

perlakukan dengan memberikan 2 mL

menghambat peningkatan MDA hingga

infusa daun salam dengann konsentrasi

menjadi 23,54%. Kemampuan tersebut

100%; 200% dan 400%. Hasil penelitian

lebih baik dibandingkan vitamin E yang

menunjukkan bahwa pada konsentrasi

hanya mencapai 71,57%. Ekstrak daun

200% mampu menurunkan keadaan

salam memiliki kemampuan dalam

inflamasi.

mencegah rusaknya sel, sehingga tidak

infusa daun salam dipengaruhi senyawa

terjadi peroksidasi lipid dan produksi

golongan flavonoid yang terkandung di

MDA menurun (Sulistiyani et al., 2014).

dalamnya (Wientarsih et al., 2007).

Pada pengujian oksidasi asam linoleik

Mekanisme penghambatan inflamasi,

terbukti ekstrak daun salam mampu

disebabkan

mencegah

dalam menghambat pelepasan histamin

Hasil

penelitian

oksidasi

sampai

dengan

antiinflamasi.

Hal

Kemampuan

tersebut

antiinflamasi

kemampuan

flavonoid

91,43% (Perumal et al., 2012).

yang merupakan salah satu mediator

Antidiare

inflamasi.

Penghambatan

Penelitian yang dilakukan Malik dan

histamin

menyebabkan

Ahmad

inflamasi.

(2013)

menunjukkan

kemampuan ekstrak etanol 70% dari

f.

Daun

Penelitian

dalam

dengan

induksi

pada

mencit

minyak

jarak

menggunakan pendekatan diare akibat

penurunan

Imunomodulator

daun salam dalam mengatasi diare.


dilakukan

pelepasan

salam

memiliki

meningkatkan

Pemberian

ekstrak

kemampuan
sistem

imun.

daun

salam

menghasilkan produksi nitrit oksid


242

P ro sid ing Sem ina r Na siona l & Wo rkshop Pe rkemba ngan Te rki ni Sa in s Fa rma si & K l in i k 5 | Padang , 6 -7 No vembe r 2015

makrofak yang tinggi. Makrofag sebagai

aureus (MRSA). Kemampuannya setara

sel fagosit mampu membunuh kuman

dengan penggunaan ampisilin (Firendy,

dengan menggunakan senyawa oxygen

2014). Berdasarkan penelitian Kusuma

dependent

oxygen

et al., (2011), menggunakan metode disk

senyawa

difusi menunjukkan bahwa ekstrak

oxygen dependent yang digunakan oleh

daun salam memiliki aktivitas yang baik

makrofag

yang

sebagai antibakteri terutama untuk

dikatalisis oleh NOS (Nitric Oxyde

Salmonella thypi dan Bacillus cereus.

Syntase) (Zahara, 2006).

Kemampuan

daun

antibakteri

melalui

dan

independent.

senyawa

Salah

adalah

Penelitian

satu

nitit

lain

oksid

menunjukkan

sebagai

mekanisme

kemampuan ekstrak flavonoid daun

penghambatan sintesis dinding sel dan

salam dalam menekan peningkatan IgG.

fungsi membran sel.

Peningkatan dosis dari 5, 10, 25, 50, dan

g.

salam

h.

Antikanker

100 ppm menunjukkan penghambatan

Ekstrak flavonoid daun salam memiliki

yang linear. Terbesar penghambatan IgG

kemampuan dalam mengatasi kanker.

pada 100 ppm mencapai 1,01 g/mL

Hasil pengujian ekstrak flavonoid daun

dibandingkan kontrol normal sebesar

salam menunjukkan kemampuan dalam

57,19 g/mL (Sulistiyani et al., 2014).

menghambat

Antibakteri

Mekanisme penghambatan melalui efek

Ekstrak

daun

kanker

kolon.

memiliki

antiproliferasi sel kanker terutama pada

kemampuan dalam menghambat bakteri

caspase 3-gene (Sulistiyani et al., 2014).

Methicillin

salam

sel

Resistant

Staphylococcus

KESIMPULAN

umumnya bertanggungjawab terhadap aktivitas

Daun salam memiliki berbagai macam


aktivitas

farmakologis

antihipertensi,
antidiare,

dalam

antidiabetes,

antiinflamasi,

antibakteri, antikanker.

farmakologi yaitu kuersetin, asam galat, asam

mengatasi

kafeik, dan asam fenol. Aktivitas farmakologis

antioksidan,

terjadi dengan berbagai mekanisme kerja dalam

imunomodulator,

mengatasi berbagai penyakit.

Senyawa aktif yang


DAFTAR PUSTAKA

Ameer,O.Z., I.M. Salman, M.J.A. Siddiqui, M.F. Yam, R.N.


Sriramaneni, A. Sadikun, Z. Ismail, A.M. Shah, dan
M.Z. Asmawi. 2010. Cardiovascular activity of the nbutanol fraction of the methanolextract of Loranthus
ferrugineus Roxb. Braz J Med Biol Res., 43(2): 186194.
Azlini, I., Amrah S.S., Mohamed M., dan Mohsin S.S.J.
2011. Hypotensive Effects Of Aqueous Extract Of
Eugenia polyantha Leaves Are Partly Mediated Via
CholinergicReceptor. 16th National Conference on
Medical and Health Sciences 2011.

Bone, K., and Mills, S., 2013, Principles and Practice of


Phytotherapy, Second Edition, Churchill Livingstone
Elsevier, New York
Dewoto, H. R. 2007. Pengembangan Obat Tradisional
Indonesia Menjadi Fitofarmaka. Majalah Kedokteran
Indonesia, 57 (7).
Elfahmi., Woerdenbag, H., Kayser, O., 2014, Jamu:
Indonesian traditional herbal medicine towards
rational phytopharmacological use, Journal of Herbal
Medicine, 4 (2014), 5173.

243

P ro sid ing Sem ina r Na siona l & Wo rkshop Pe rkemba ngan Te rki ni Sa in s Fa rma si & K l in i k 5 | Padang , 6 -7 No vembe r 2015

Farmakope Herbal Indonesia (FHI), 2009, Farmakope


Herbal Indonesia, Edisi I, Depkes RI, Jakarta.
Fifendy, M. 2014. Inhibitory Power Test Of Medicinal
Plants Extract Against Bacterial Growth Methicillin
Resistant Strains Of Staphylococcus aureus
(MRSA). Proceeding Of International Conference On
Research, Implementation And EducationOf
Mathematics And Science.
Har, L. W., dan I. S. Safinar. 2012. Antioxidant Activity,
Total Phenolic and Total Flavonoids of Syzygium
polyanthum (Wight) Walp Leaves. Int. J. Med. Arom.
Plant., 2 (2) : 219-228.
Heinrich, M., Barnes, J., Gibbons, S., Williamson, E, 2012,
Fundamentals of Pharmacognosy and Phytotherapy,
Churchill Livingstone Elsevier, New York.
Ismail, A., M. Mohamed, S. A. Sulaiman, dan W. A. N. W.
Ahmad. 2013. Autonomic Nervous System
Mediatesthe Hypotensive Effects of Aqueous and
Residual
MethanolicExtracts
of
Syzygium
polyanthum (Wight) Walp. var.polyanthum Leaves in
Anaesthetized
Rats.
Evidence-Based
Complementary and Alternative Medicine., Vol.
2013.
Kusuma, I. W., H. Kuspradini, E. T. Arung,F. Aryani, Y.
Min, J. Kim, Y. Kim. 2011. Biological Activity and
Phytochemical Analysisof Three Indonesian
Medicinal Plants, Murraya koenigii, Syzygium
polyanthum and Zingiberpurpurea. J Acupunct
Meridian Stud., 4(1):7579.
Lenolo, A. A. A. 2012. Potential Antioxidative And
Antifungal Activities From Eugenia PolyanthaWight.
Widyariset.(15) 2.
Liliwirianis, N., N. L. W. Musa, W. Z. W. M. Zain, J.
Kassim, dan S. A . Karim. 2011. Preliminary Studies
on Phytochemical Screening of Ulam and Fruit from
Malaysia. E- Journal of Chemistry 8 (S1).
Malik, A. & A. R. Ahmad. 2013. Antidiarrheal Activity of
Etanolic Extract of Bay Leaves (Syzygium
polyanthum (Wight.) Walp.). Int. Res. J. Pharm, 4(4).
Nurhalimah, H., N. Wijayanti, T. D. Widyaningsih. 2015.
Efek Antidiare Ekstrak Daun Beluntas (Pluchea
indica L.) terhadap Mencit Jantan yang Diinduksi
Bakteri Salmonella thypimurium. Jurnal Pangan dan
Agroindustri. Vol 3 (3).
Othman, A., N. J. Mukhtar, N. S. Ismail, dan S. K. Chang.
2014. Phenolics, flavonoids content and antioxidant
activities of 4 Malaysian herbal plants.International
Food Research Journal., 21(2): 759-766.
Perumal, S. Mahmud, R. Piaru, S. Cai, L. Ramanathan, S.
Potential antiradical Activity and Cytotoxicity

Assessment of Ziziphus mauritiana and Syzygium


polynthum. Int. J. Pharmacol, 8(6): 535-541.
Pinatih, G. N. I., N.T. Suryadhi, A. Santosa, dan I. K. G.
Muliartha. 2011. Phytochemical Content and
Antioxidant Activity In Tradisional Balinese BabiGuling Spices.
Safriani, N., N. Arpi, N. M. Erfiza, dan R. A. Basyamfar.
2011. Antioxidant activities of curry leaves (Murayya
koeniigi) and salam leaves (Eugenia polyantha).
Proceeding of Annual International Conference.
Safriani, N., N. Arpi, dan N. M. Erfiza. 2015. Potency of
Curry (Murayya koeniigi) and Salam (Eugenia
polyantha) Leaves as Natural Anti-oxidant Sources.
Pakistan Journal of Nutrition., 14 (3): 131-135.
Saraswaty, V. 2010. Alpha Glucosidase InhibitoryActivity
From Syzigium Sp. Jurnal Teknologi Indonesia., 33
(1): 3337.
Studiawan, H., dan M. H. Santosa. 2005. Uji Aktivitas
Penurun Kadar Glukosa Darah Ekstrak Daun
Eugenia polyanthapada Mencit yang Diinduksi
Aloksan. Media Kedokteran Hewan., 21 (2).
Sulistiyani. Falah, S. Wahyuni, W. Sugahara, T.
Tachibana, S. Syaefudin. 2014. Cellular Mechanism
of the Cytotoxic Effect of Extracts from Syzygium
polyanthum Leaves, American Journal of Drug
Discovery and Development, 4: 90-101.
Widharna, R. M., Ferawati, L. Hendriati, A. Surjadhana, A.
Jonosewo, dan E.C Widjajakusuma. 2010.
Antidiabetic properties of Andrographis paniculata
and Eugenia polyantha Wight Leaves in Wistar Rats
by Oral Glucose Tolerance Test. The Journal of
Indonesian Medicinal Plants 3(2).
Widyawati, T., W. W. Purnawan, I. J. Atangwho., N. A.
Yusoff, M. Ahmad, & M. Z. Asmawi. 2015. AntiDiabetic Activity of Syzygium Polyanthum (Wight)
Leaf Extract, The Most Commonly Used Herb
Among Diabetic Patients In Medan, North Sumatera,
Indonesia. IJPSR, 6(4): 1698-1704.
Wientarsih, I., M. Iskandar, dan G. H. Saputra. 2007. The
Effect of Bay Leaves Infusum (Syzygium polyanthum
(Wight)) on Anti Inflammation in White Rat SpragueDawley. Journal of Agriculture and Rural
Development in the Tropics and Subtropis.
Winarto, W. P. dan T. Karyasari. 2003. Memanfaatkan
Bumbu Dapur untuk Mengatasi Aneka Penyakit.
Jakarta: AgroMedia Pustaka.
Zahara, N. 2006.
Pengaruh Ekstrak Syzygium
polyanthum Terhadap Produksi Nitrit Oksida (NO)
Makrofag Pada Mencit Balb/c Yang Diinokulasi
Salmonella typhimurium. Undergraduate thesis,
Faculty of Medicine.

244

Anda mungkin juga menyukai