Makalah Kapal Curah (Bulk Carrier)
Makalah Kapal Curah (Bulk Carrier)
KEKHUSUSAN PADA
KAPAL CURAH (BULK CARRIER)
Disusun Oleh:
(1310313005)
(1310317001)
(1310313017)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
yang berjudul Kapal Curah (Bulk Carrier) dapat tersusun hingga selesai . Tidak
lupa kami juga mengucapkan terimakasih atas bimbingan dari Bapak Wisnu
Broto, ST, MM selaku dosen pada mata kuliah Kapal-Kapal Khusus dan bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan dukungan baik moral
maupun materil.
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Tak ada gading yang tak retak, kami yakin masih banyak kekurangan dan
jauh dari kata sempurna dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
Halaman
.....................................................................................i
.....................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kapal merupakan alat transportasi untuk mengangkut penumpang, barang,
bahkan hewan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat melalui jalur laut
menuju ke tempat lain. Kebutuhan masyarakat memiliki ragam jenis dan
bentuk. Ada yang berbentuk padat seperti beras, gandum, biji kopi, sayurmayur, buah-buahan. Ada juga kebutuhan lain yang berbentuk cair seperti
minyak, bahkan ada yang berbentuk gas.
Kapal sendiri memiliki banyak jenis sesuai dengan jenis muatan yang
diangkut, salah satu contohnya adalah kapal curah. Kapal curah atau bulk
carrier merupakan kapal yang berfungsi untuk mengangkut muatan tanpa
bungkusan tertentu berupa biji-bijian yang dicurahkan langsung kedalam
palka kapal. Kapal curah dapat dikatakan salah satu kapal khusus karena
memiliki konstruksi yang sedikit berbeda dari kapal umumnya karena
muatannya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari kapal curah atau bulk carrier ?
2. Apa saja peralatan khusus dari kapal curah ?
3. Bagaimana perancangan kapal curah ?
4. Bagaimana kekhususan konstruksi kapal curah ?
5. Bagaimana tahanan atau resistance dari kapal curah ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi dari kapal curah.
2. Mengetahui apa saja peralatan khusus dari kapal curah.
3. Mengetahui perancangan dari kapal curah.
4. Mengetahui kekhususan konstruksi dari kapal curah.
5. Mengetahui tahanan atau resistance dari kapal curah.
1.4 Manfaat
Untuk menambah ilmu pengetahuan pembaca khususnya mahasiswa di bidang
teknik perkapalan mengenai kapal curah atau bulk carrier.
1.5 Metode Penelitian
Metode penelitian yang kami gunakan untuk menulis karya ini adalah dengan
metode pustaka atau pengambilan data melalui teori dalam buku-buku yang
ada, dalam jurnal,dan lain-lain. kami juga mendapatkan referensi data yang
kami dapatkan dari internet.
1.6 Sistematika Penulisan
Penulisan makalah ini dimulai dengan kata pengantar dimana memaparkan secara
garis besar apa itu kapal curah atau bulk carrier lalu dilanjutkan dengan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kapal Curah
Kapal curah atau bulk carrier adalah kapal yang diperuntukkan untuk
mengangkut muatan curah yaitu muatan yang dimuat ke dalam kapal dimana
muatan hanya dipisahkan oleh batasan ruang muat dan muatannya tidak
dibungkus terlebih dahulu.
Muatan bulk carrier dapat bervariasi dari bentuknya dan berat jenisnya,
mulai dari iron ore 3,9 (10 ft3/ton) sampai grain 0,36 (100 ft3/ton). Selain itu
muatan kapal curah dapat mempengaruhi proporsi kapal, internal
arrangement, struktur, dll.
2.1.1 Jenis Kapal Curah Berdasarkan Jenis Muatan
Grain carrier (biji tumbuh-tumbuhan), contohnya :
Gandum
Jagung
Kedelai
Ore carrier (bijih tambang), contohnya ;
Besi
Chrom
Mangan
Bauksit
Coal carrier (disingkat : collier) atau muatan batu bara
Oil-ore carrier, muatan yang diangkut batu bara dan minyak secara
bergantian
Coal-ore carrier, memuat batu bara dan bijih besi secara bergantian.
2.1.2
Umumnya tidak dilengkapi dengan cargo gear sendiri. Jenis muatan yang
diangkut: ore dan grain
Tanpa cargo gear sendiri dan muatan yang diangkut: ore, coal.
Kapal curah biasanya muatannya dibongkar (discharge/unloading)
menggunakan grabs, suction pipe, atau menggunakan sistem selfunloading di kapal tersebut. Sedangkan untuk muatnya (loading)
menggunakan shooter atau conveyer belt.
2.2 Peralatan Khusus Kapal Curah
Alat yang Diperlukan untuk Bongkar Muat Muatan Curah berupa
Biji-Bijian.
3
Belt Conveyor.
Belt Conveyor adalah peralatan yang cukup sederhana yang digunakan untuk
mengangkut unti atau curah dengan kapasitas besar. Alat tersebut terdiri
dari sabuk yang tahan terhadap pengangkutan benda padat. Sabuk yang
digunakan pada belt conveyor ini dapat dibuat dari berbagai jenis bahan.
Misalnya dari karet, plastik, kulit ataupun logam yang tergantung dari jenis
dan sifat bahan yang akan diangkut. Untuk mengangkut bahan -bahan
yang panas, sabuk yang digunakan terbuat dari logam yang tahan terhadap
panas.
Bucket Elevator.
Bucket Elevator merupakan salah satu jenis alat pemindah bahan yang
berfungsi untuk menaikan muatan curah (bulk loads) secaravertikal atau
dengan kemiringan (incline) lebih dari 700 dari bidang datar. Contoh
semen, pasir, batubara, tepung, dll. Bucket elevator dapat digunakan untuk
menaikan material dengan ketinggian hingga 50 meter. Kapasitasnya bisa
mencapai 50 m3 /jam. Konstruksinya dapat mencapai posisi vertikal.
Grabs.
Grabs adalah alat muat / bongkar yang sering digunakan untuk memuat/
membongkar barang jenis curah kering.
Kebanyakan muatan curah dimuat ataupun dibongkar ke atau dari
kapal di pelabuhan atau dermaga khusus yang melakukan bongkar muat
untuk muatan curah. Dermaga curah adalah dermaga yang khusus
digunakan untuk bongkar muat barang curah yang biasanya menggunakan
ban berjalan (conveyor belt). Barang curah terdiri dari barang lepas dan
tidak dibungkus/kemas, yang dapat dituangkan atau dipompa ke dalam
kapal. Bahan ini dapat berupa bahan pokok makanan (beras, jagung,
gandum, dsb) dan batu bara. Karena angkutan barang curah dapat
dilakukan lebih cepat dan biaya lebih murah dari pada dalam bentuk
kemasan, maka beberapa barang yang dulunya dalam bentuk kemasan
sekarang diangkut dalam bentuk lepas. Sebagai contoh adalah
pengangkutan semen, gula, beras, dan sebagainya.
2.3 Perancangan Kapal Curah
Ada tahapan-tahapan tertentu yang dilakukan owner, surveyor, dan
arsitek kapal sebelum kapal tersebut dibuat.
Langkah yang dipakai pada pembahasan ini adalah menggunakan
langkah optimasi dengan merancang kapal sebanyak 2 kapal dengan
mengkombinasikan beberapa variasi ukuran utama kapal. Langkah
pengerjaan yang diberikan di bawah ini bukanlah satu-satunya langkah
yang dapat dipakai untuk merancang kapal.
Perhitungan kebutuhan bahan bakar (termasuk untuk lainlain 25%), minyak lumas, air tawar dan makanan
Manoeuvrability
Roll-damping
o Propeller clearance
o
masing. perlu anda ketahui bahwa ada beberapa hal penting dalam
pendesainan rencana umum. Hal tersebut adalah:
o
Dapur
Menyusun akomodasi
Ruang permesinan
Tangki-tangki
Tahanan
Propulsi
Manouvering
Stabilitas
Kavitasi
Penentuan biaya
9. Kontrak desain
10. Penentuan lokasi pembangunan
11. Tahap pembangunan
1.
2.
3.
Tumbuh-tumbuaan
=
58
ft3/ton
Hasil tambang
=
14 20 ft3/ton
Batu bara
=
48
ft3/ton
Karena muatannya yang sangat berat (membutuhkan
volume displasmen yang besar), maka kapasitas ruang
muat kapal curah biasanya hanya terisi 30 40% dari
volume ruang muat keseluruhan.
Spesifik volume berbeda dengan stowage faktor,
stowage faktor digunakan pada kapal yang memerlukan
penataan tata letak muatan, misalnya kapal general cargo.
Stowage faktor general cargo berkisar antara 1.2 1.7
m3/ton
Kapal BC memiliki persyaratan ballast tersendiri,
menurut rumus D. Anderson, seorang designer harus
mampu mengatur volume ballast sedemikian sehingga
dapat memenuhi kondisi berikut :
Tf
=
0.027 0.03 Lwl
Ta
=
0.04 0.045 Lwl
10
11
12
Fn=
V
g xl
baling.
SHP, Shaft Horse Power merupakan daya pada poros balingbaling.
BHP, Brake Horse Power adalah daya yang keluar dari motor induk. Untuk
pemilihan motor induk diperlukan Brake Horse Power saat keadaan
maximum continous rating.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kapal curah atau bulk
carrier adalah kapal yang diperuntukkan untuk mengangkut muatan curah
yaitu muatan yang dimuat ke dalam kapal dimana muatan hanya dipisahkan
oleh batasan ruang muat dan muatannya tidak dibungkus terlebih dahulu.
Peralatan khusus yang ada pada kapal curah terlatak pada bagian bongkar
muatnya yaitu belt conveyor, bucket elevator, grabs. Perancangan kapal curah
dilakukan dengan metode pengumpulan kapal pembanding kemudian
membuat kurva regresi lalu membuat perhitungan-perhitungan untuk desain
dan muatan kapal sesuai syarat dan ketentuan yang diajukan owner yang
mencakup perencanaan dana. Setelah sepakat, barulah kapal dibuat di lokasi
yang telah ditentukan dan dilakukan pengujian agar kapal benar-benar siap
untuk berlayar.
Kekhususan konstruksi kapal curah berada di letak kamar mesin yang
berada dibelakang dan umumnya dibuat single bottom untuk grain carrier
dan double bottom untuk ore carrier. Tahanan (resistance) kapal pada suatu
kecepatan adalah gaya fluida yang bekerja kapal sedemikian rupa sehingga
melawan gerakan kapal tersebut. Tahanan tersebut sama dengan gaya fluida
yang bekerja sejajar dengan sumbu gerakan kapal. Sedangkan suatu tahanan
kapal ini adalah sama dengan suatu gaya dan karena dihasilkan oleh air, maka
ini disebut gaya hydrodinamika. Gaya hidrodinamika ini semata-mata
disebabkan oleh gerakan relatif kapal terhadap air.
3.2 Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
http://www.rider-system.net/2012/12/tahanan-kapal.html
http://www.academia.edu/12216853/SHIP_RESISTANCE_HAMBATAN_KAPA
L_
http://navale-engineering.blogspot.co.id/2013/02/tahanan-kapal.html
http://www.slideshare.net/AG1550FI/penanganan-muatan-bulk-grain-cargo
http://kapalmania.blogspot.co.id/2011/01/culk-cirrier.html
15