Anda di halaman 1dari 9

Ultrasonic Flowmeter

1. Introduction
Flow meter merupakan instrumen guna mengukur aliran dari suatu fluida baik liquid
(liquid flowmeter), sludge (sludge flow meter) maupun gas (flow meter gas), baik
bertemperatur rendah hingga temperatur tinggi. Dalam memilih flow meter harus
disesuaikan dengan kondisi fluid dan fungsi flowmeter itu sendiri[1].
Ada beberapa tipe flowmeter, di antaranya adalah ultrasonic flowmeter. Prinsip kerja
ultrasonic flowmeter adalah menggunakan gelombang suara. Ada 2 tipe yang
digunakan untuk ultrasonic flowmeter yaitu transit time dan efek doppler. Apabila
gelombang suara tersebut bergantung pada kecepatan aliran dalam fluida maka
menggunakan prinsip kerja transit time dan apabila gelombang suara bergantung
pada obyek bergerak seperti bubble (gelembung) atau partikel di dalam fluida
tersebut maka menggunakan efek doppler (Doppler effect)[2].

Gambar 1. Ultrasonic flowmeter[2]


Semua metoda yang digunakan bisa dipakai untuk ultrasonic flowmeter. Tergantung
dari penerapan masing masing yang punya product tersebut. Kelemahan dari efek
doppler adalah pada saat gelombang yang dipantulkan oleh reflector dan diterima
balik oleh transmitter tergantung kepada obyek yang memantulkan. Terkadang untuk
fluida yang mengalir tersebut obyek partikelnyanya tidak dapat memantulkan
kembali karena sifat dasar dari fluida tersebut untuk beberapa fluida dalam proses
hidrokarbon[2].
Untuk metode transit time mempunyai keunggulan karena berdasarkan dari velocity
(kecepatan aliran) jadi tidak bergantung dari obyek yang ada di dalam fluida
tersebut, sehingga ultrasonic tipe transit time banyak digunakan di dalam custody
transfer (product yang diukur mempunyai nilai jual). Selain itu juga tidak ada moving
parts (benda bergerak) atau pressure drops (penurunan tekanan). Akurasi yang
dihasilkan juga bagus yaitu 0.2 %[2].
2. Prinsip Pengukuran Flow pada Ultrasonic Flowmeter

2.1 Transit time


Transit - time ultrasoic flowmeter menggunakan waktu propagasi dari sinyal
ultrasonik dalam cairan. Sepasang transduser dipasang pada permukaan luar pipa
seperti yang ditunjukkan dalam diagram. Setiap transduser bekerja alternatif baik
sebagai pemancar dan penerima sinyal ultrasonik[3].

Gambar 2. Prinsip pengukuran flow pada ultrasonic flowmeter dengan metode


transit time[3]
Ketika sinyal ultrasonik ditransmisikan ke sisi hulu melawan arah aliran, waktu
propagasi lebih diperlukan (T1). Di sisi lain, ketika ditransmisikan ke sisi hilir dengan
arah aliran, waktu propagasi kurang (T2). Artinya, sinyal tertunda atau dipercepat
oleh cairan bergerak. Perbedaan waktu antara "T1" dan "T2" sebanding dengan
kecepatan aliran, dan volume aliran dapat dihitung dengan mengalikan dengan luas
penampang, yang diperoleh dengan menggunakan diameter pipa dan ketebalan
dinding[3].
2.2 Efek Doppler
Efek Doppler ultrasonic flowmeter menggunakan refleksi suara ultrasonik untuk mengukur kecepatan
fluida. Dengan mengukur pergeseran frekuensi antara sumber ultrasonik frekuensi, penerima, dan
pembawa cairan, gerak relatif diukur. Pergeseran frekuensi yang dihasilkan bernama Efek Doppler.

Gambar 3. Prinsip pengukuran flow pada ultrasonic flowmeter dengan metode efek
Doppler[4]

Kecepatan flow dapat ditunjukkan pada persamaan berikut :


v = c (fr - ft) / 2 ft cos
di mana :
fr = frekuensi yang diterima
ft = frekuensi yang ditransmisikan
v = kecepatan aliran fluida
= sudut relatif antara berkas ultrasonik yang ditransmisikan dan aliran fluida
c = kecepatan suara di dalam fluida

(1)

Metode ini membutuhkan beberapa pencerminan partikel di dalam cairan. Metode ini tidak cocok
untuk cairan bening.

3. Bagian dan Tampilan Ultrasonic Flowmeter


Berikut merupakan contoh ultrasonic flowmeter produk Yokogawa yang memiliki
deskripsi sebagai berikut. Plat depan harus dihapus ( 4M4 memasang ) untuk
mengakses command panel. Sedangkan tingkat perlindungan IP65 flowmeter
diberikan hanya jika plat depan dipasang pada housing.

Gambar 4. Command Panel pada Ultrasonic Flowmeter[5]


Ada ukiran yang berbeda pada bagian atas setiap tranducer. Tranduser tersebut dipasang dengan
benar jika ukiran pada dua tranduser membentuk panah bersama-sama. Lalu kabel tranducer harus

menunjukkan arah yang berlawanan. Kemudian, panah tersebut, bersama dengan nilai yang terukur
yang ditunjukkan, akan membantu untuk menentukan arah aliran.

Sumber :

Gambar 5. Tranduser pada Ultrasonic Flowmeter[5]

Jumat, 07/10/2016, Jam 09:07 WIB


http://lasryza.blogspot.co.id/2014/11/ultrasonic-flowmeter.html

Referensi
[1] Menentukan Jenis Flow Meter disadur dari http://www.kpmi.or.id/tulisan/1800/
Menentukan+Jenis+Flow+Meter yang diakses pada tanggal 26 November 2014
pukul 10.41 WIB.
[2] Ultrasonic Flowmeter disdur dari http://www.duniainstrumentasi.com/flowmeter2/ultrasonic-flowmeter/ yang diakses pada tanggal 26 November 2014 pukul 10.51
WIB.
[3] Ultrasonic Flowmeters - Measuring principle of transit-time ultrasonic flowmeters
disadur darihttp://www.yokogawa.com/fld/FLOW/Ultrasonic/fld-us-principle-01en.htm
yang diakses pada tanggal 26 November 2014 pukul 10.16 WIB.
[4] An basic introduction to the ultrasonic Doppler and Time Flight Flow Meters
disadur
dari
http://www.engineeringtoolbox.com/ultrasonic-doppler-flow-meterd_495.html yang diakses pada tanggal 26 November 2014 pukul 11.25 WIB.
[5] User's Manual - US300FM Ultrasonic Flowmeter disadur dari
www.yokogawa.com yang diakses pada tanggal 26 November 2014 pukul 10.18
WIB.

Ultrasonic flow meter


Ultrasonic flow meter (UFM) merupakan meter jenis inferensial (mengukur secara tidak langsung)
yang menentukan kecepatan alir cairan (liquid flow rate) dengan mengukur waktu transit pulsa
suara frekuensi tinggi (high-frequency sound pulses) yang melintasi pipa aliran. Waktu transit
adalah waktu yang diperlukan pulsa suara yang melintasi pipa dalam dua arah, yaitu searah dan
berlawanan arah dengan arah aliran.

Perbedaan waktu antara keduanya tersebut sebanding

dengan rata-rata kecepatan alir cairan. Karena pengukuran aliran berdasarkan waktu transit,
maka metode ini disebut juga dengan ultrasonic transit time flow meter.
Prinsip Kerja. Ultrasonic transit time flow meter menggunakan transduser akustik (acustic
transducer) yang dapat mengirim dan menerima pulsa akustik frekwensi tinggi. Transduser
akustik ditempatkan pada kedua sisi pipa sedemikian hingga pulsa akustik bergerak melintasi
pipa dalam arah diagonal, seperti gambar berikut.

Metode transit time didasarkan pada pengukuran jangka waktu transmisi pulsa akustik yang
melintasi pipa pada kedua arah yang berlawanan. Sistem pengukurannya didasarkan pada
kenyataan bahwa pulsa akustik yang melintasi pipa secara diagonal searah aliran cairan
membutuhkan waktu lebih cepat dari pulsa akustik yang bergerak pada arah yang berlawanan

dengan aliran. Perbedaan waktu antara kedua pulsa akustik tersebut sebanding dengan kecepatan
alir rata-rata sepanjang lintasan pulsa akustik. Perhatikan gambar di atas, pulsa akustik yang
melintasi pipa searah aliran membutuhkan waktu:
tA>B = L/(c + V Cos q)
Sedangkan pulsa akustik yang melintasi pipa pada arah berlawanan dengan arah aliran
membutuhkan waktu:
TB>A = L/(c V Cos q)
Dengan, L adalah panjang lintasan pulsa akustik, c adalah kecepatan suara dalam cairan, q
adalah sudut antara lintasan pulsa dan sumbu pipa dan V adalah kecepatan alir rata-rata cairan
dalam pipa.
Dari kedua persamaan di atas, diperoleh kecepatan alir rata-rata cairan menjadi:
V = (L/2cosq) x (TB>A TA>B )/( TB>A x TA>B)
UFM dengan jumlah transduser banyak (multi transducer) dapat digunakan untuk mendapatkan
jumlah lintasan yang banyak sehingga diperoleh lebih banyak informasi mengenai distribusi
kecepatan alir cairan pada pipa (flow profile) yang pada akhirnya dapat meningkatkan akurasi alat
ukur ini.
Gambar berikut menunjukan komponen utama UFM.

Tipikal urutan operasi UFM adalah sbb:

Emission : Signal Processing Unit (SPU) mengirim sinyal elektronik ke transduser, sehingga
transduser menghasilkan pula akustik yang merambat dalam cairan.

Reception: Pulsa akustik menyeberangi pipa dan menyentuh transduser lainnya yang ada
di seberang, sehingga transduser tersebut bergetar dan menghasilkan sinyal elektronik.

Conversion: Rangkaian penerima dalam SPU menerima sinyal elektronik dari transduser
penerima untuk diproses lebih lanjut.

Signal treatment: Berdasarkan algoritma pabrik, SPU melakukan perhitungan untuk


mendapatkan TB>A dan TA>B .

Transit time methode: SPU menggunakan perbedaan antara TB>A dan TA>B untuk
menghitung kecepatan alir cairan rata-rata sepanjang lintasan pulsa.

Volumetric flow rate calculation : Bergantung pada jumlah path, bentuk geometrisnya
serta algoritma pabrik, SPU menggunakan nilai kecepatan alir rata-rata yang diperoleh
pada tahap sebelumnya untuk menghitung volumetric flow rate.

Output refresh: SPU mengulangi langkah-langkah pengukuran tersebut diatas sesuai


waktu refresh-nya.

Partike padat, gelembung udara dan kandungan air bisa mengganggu perambatan pulsa akustik
dalam cairan. Gangguan tersebut umumnya berupa refraction, reflection, attenuation dan
distortion. Sistem dilengkapi dengan algoritma dari pabrik untuk memonitor gangguan ini dan
akan membatalkan hasil pengukuran jika terjadi gangguan.

Standard UFM untuk Castody. Penggunaan UFM untuk costudy transfer diatur dalam API
Standard MPMS Chapter 5. Sec 8. Standard ini menjelaskan kriteria dan persyaratan yang
diperlukan pada UFM agar bisa digunakan sebagai alat ukur hidrokarbon cair untuk custody
transfer, yang meliputi aspek perancangan, instalasi, operasi dan pemeliharaan. Gambar berikut
adalah konfigurasi tipikal UFM untuk custody transfer sesuai standard tersebut.

Contoh UFM untuk Custody. Salah satu contoh UFM untuk custody transfer adalah MPulse dari Thermo Scientific, dengan spesifikasi sbb:

Accuracy +/-0.10% for 10:1 measurement range or +/-0.02% for 20:1 measurement
range.

Repeatability +/- 0.02% of measurement.

Range : 0.7 40 ft/sec bi-directional.

Fluid viscosity : 0.2 220 cSt.

Operating temperature : -40 to +85 C.

Fluid temperature : -40 to +120 C.

Number of Path : 4.

Meter size : 4 to 24 inch.

Material SS316L or CS A532 LCC.

Flange Sizes : 150, 300, 600, 900 or higher.

Safety spec: NEMA 4x/IP65, Class I Div 1 or Zone 0 for transducer & Class I Div 2 or Zone
2 for Electronic in Enclosure.

Sumber :
Jumat, 07/10/2016. Jam 09:05 WIB
https://asro.wordpress.com/2009/08/28/ultrasonic-flow-meter-ufm/

Anda mungkin juga menyukai