LAPORAN
KULIAH KERJA PRAKTIK
Diajukan untuk memenuhi mata kuliah KKP pada Program Diploma Tiga (D.III)
RANI NURAINI
NIM : 21140118
Kuliah Krja Praktik ini telah disetujui untuk dinilai pada Tahun Akademik
2016/2017 di Semester Lima.
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas terselesaikannya
Laporan
Kuliah
Kerja
Praktik
(KKP)
dengan
judul
:Pengendalian
Sarana Informatika
Nama dosen Penasehat
Ibu Annarita R. Sianturi Selaku General Manager Divisi Perencanaan Teknis
Ibu Yekti Nugraheni Selaku Manager Divisi Perencanaan Kelayakan
Ibu Maulina Wulansari Selaku Manager Divisi Perencanaan Proyek
Seluruh Para Staff Divisi Perencanaan Teknis
Akhirnya penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak yang
membantu, meskipun dalam laporan ini masih banyak kekurangannya. Oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun tetap penulis harapkan.
Jakarta, 13 Agustus 2016
Penulis
Rani Nuraini
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL....................................................................................................i
PERSETUJUAN LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK..................................ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................2
1.3 Maksud dan Tujuan..........................................................................................2
1.4 Ruang Lingkup..................................................................................................3
1.5 Metode Pengumpulan Data..............................................................................3
1.6 Sistematika Penulisan......................................................................................4
BAB II LANDASAN TEORI..................................................................................6
2.1
Pengertian Rapat.............................................................................................6
Jenis-jenis Rapat.............................................................................................7
2.4
Syarat-syarat Rapat.........................................................................................8
2.5
Fasilitas Rapat...............................................................................................11
Kesimpulan...................................................................................................42
4.2
Saran..............................................................................................................42
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................43
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Di era sekarang ini para pimpinan menjadi tergantung pada dukungan
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan pada uraian latar belakang di atas, maka perumusan masalah
1.3
dalam rangka usaha menerapkan teori dan pengetahuan yang telah di terima di
dalam kelas serta memperluas wawasan pada kegiatan nyata di bidang studi
sekretaris
2. Dokumentasi (Documentation)
Metode dokumentasi ini bertujuan untuk mendapatkan informasi melalui
gambar mengenai ruang rapat yang berhubungan dengan pokok bahasan yang
dikemukakan
3. Studi Pustaka
Metode membaca buku ini bertujuan untuk mendapatkan informasi dan
memperoleh pemahaman yang dituangkan ke landasan teori.
1.6
Sistematika Penulisan
Didalam penulisan Laporan Kuliah Kera Praktik (KKP) ini penulis
PENDAHULUAN
Dalam bab ini membahas pendahuluan yang menggambarkan tentang
LANDASAN TEORI
Pada bab ini berisikan teori yang penulis ambil dari beberapa kutipan
buku, yang berupa pengertian dan definisi. Bab ini juga menjelaskan tentang
pengertian rapat, fungsi rapat, jenis-jenis rapat, syarat-syarat rapat, fasilitas rapat,
dan layout ruang rapat
BAB III PEMBAHASAN
Pada bab ini menguraikan tentang Tinjauan Umum Perusahaan atau
Organisasi, Sejarah dan Perkembangan Singkat Kantor Pusat Perum Perumnas
Jakarta, Struktur Organisasi Divisi Perencanaan Teknis Kantor Pusat Perum
Perumnas dan Tata Kerja, Kegiatan Usaha, dan Pelaksanaan Kegiatan KKP
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian Rapat
Menurut Sedarmayanti (2009a:231) Rapat merupakan suatu bentuk media
Jenis-jenis Rapat
Menurut Ernawati (2004:170) jenis-jenis rapat antara lain:
1. Rapat Tidak Resmi (Infornal Meeting)
Adalah rapat kecil dan tidak memerlukan persiapan istimewa. Biasanya
2.4
Syarat-syarat Rapat
Menurut Thoha dalam Wursanto (2004:154) ada beberapa pendapat
10
d. Peserta rapat adalah pihak yang ikut secara aktif dalam pemecahan
masalah
e. Peserta rapat memiliki peran yang sangat penting dan menentukan
jalannya suatu rapat
3. Adanya partisipasi secara aktif dari para peserta rapat
a. Pimpinan atau ketua rapat merupakan porce gerak suatu rapat
b. Pimpinan rapat harus menjamin ketertiban pelaksanaan rapat
c. Pimpinan rapat berperan sebagai pengendali jalannya diskusi dalam
rapat
d. Pimpinan rapat berperan sebagai pengendali apabila pembicara mulai
menyimpang dari permasalahan utama
e. Pimpinan rapat berperan sebagai monitor dan pendispilinan jalannya
rapat
f. Pimpinan rapat bertanggung jawab atas jalannya rapat agar dapat
menghasilkan keputusan dalam batas waktu yang telah ditentukan
g. Pimpinan rapat harus mampu membangkitkan keberanian untuk
berbicara kepada semua anggota, terutama mereka yang mengalami
kesulitan dan tidak memiliki keberanian untuk mengemukakan
pendapat.mereka yang diam belum tentu karena tidak tahu, tetapi
mungkin mereka malu atau takut salah
4. Adanya notulis
Notulis adalah orang yang bertugas mencatat hasil-hasil keputusan
rapat.hal-hal yang ditulis oleh notulis berkenaan dengan hasil-hasil keputusan
rapat disebut notulen. Notulen ini antara lain berisi:
a. Tanggal dan tempat rapat dilaksanakan
b. Nama-nama peserta yang hadir dalam rapat
c. Nama pejabat yang memimpin rapat
d. Waktu dimulai dan akhirnya suatu rapat
5. Tidak adanya pidato-pidato
Tentang ada atau tidaknya pidato dalam suatu rapat sangat ditentukan
oleh jenis rapat yang diadakan, untukrapat kerja nasional atau rapat kerja daerah,
sebelum dilakukan pembahasan materi melalui diskusi kelompok, biasanya
11
tidak
perlu ada
pidato
sambutan.
Pimpinan
rapat
cukup
menyampaikan maksud da tujuan rapat serta materi yang akan dibahas dalam
rapat tersebut.
2.5
Fasilitas Rapat
Menurut Wursanto (2004:158) hasil suatu rapat selain ditentukan oleh
pimpinan rapat jugaditentukan oleh fasilitas rapat yang disediakan. Fasilitas rapat
yang harus disediakan meliputi:
1. Tempat rapat
Tempat rapat, khususnya untuk rapat-rapat ekstern, harus dijelaskan:
a. Nama jalan dan namanya
b. Nama gedung (tempat rapat)
c. Nama kota (apabila dipandang perlu)
2. Tata ruang rapat
Mengenai tata ruang rapat, khususnya rapat-rapat ekstern, hal-hal yang perlu
diperhatikan adalah:
a. Cahaya penerangan
Perlu dipelihatkan apakah ruangan rapat menggunakan penerangan buatan
(lampu) atau menggantungkan penggunan cahaya matahari pada ruangan yang
penerangannya tergantung hanya pada sinar matahari, pengaturan tempat duduk
harus disesuaikan dengan arah datangnya sinar
b. Ventilasi udara
Harus diusahakan agar ruangan rapat tidak terlalu panas sehingga
bisamembuat para peserta rapat menjadi cepat lelah. Usahakan agar ada banyak
udara yang masuk lewat lubang angin atau jendela, kecuali bila ruangan
menggunakan AC
12
Hari
Tanggal
Tempat rapat
Acara rapat (bila perlu daftar acara ikut dilampirkan)
Ada 2 (dua) bentuk undangan rapat, mana yang dipilih tergantung pada
13
a. Untuk rapat intern yang hanya dihadiri oleh para pejabat dari organisasi
itu sendiri. Undangan cukup dengan bentuk edara. Nama-nama para
peserta sudah dicantumkan dalam edaran tersebut, dan yang
bersangkutan tinggal membubuhkan paraf atau tanda tangan pada
kolom yang telah disediakan.
14
Nama
Jabatan
1
2
3
Dst
Tanda
Tangan
1...............
2...............
3...............
15
DEPARTEMENT PENDIDIKAN NASIONAL
Nomor Surat
Lampiran
Hal
(Tanggal Surat)
Yth....................................................
.....................................................................................................
.
.....................................................................................................
.
Hari
:............................................................................
.
Tanggal
:.............................................................................
Pukul
:............................................................................
Tempat
:............................................................................
Acara
:............................................................................
.....................................................................................................
..
.....................................................................................................
..
(Nama Jabatan)
(Tanda Tangan)
(Nama Pejabat)
NIP:.....................
Tembusan
16
17
18
rapat berlangsung tetapi, juga termasuk makanan yang disediakan selama rapat
ang juga memenuhi persyaratan kesehatan.
2.6 Layout Ruang Rapat
1. Model Teater
Tempat duduk dibuat berbaris menghadap ke meja pemimpin atau
pemincar (tanpa meja konferensi) modelini digunakan apabila peserta hanya
berperan sebagai pendengar. Model ini tidak drekomendasikan apabila peserta
harus mencatat atau rapat sambil makan atau minum pengaturan dengan model
sangat fleksibel. Baris kursi bisa diatur setengah melingkar atau lurus menghadap
ketempat pembicara. Yang perlu diperhatikan adalah sela yang cukup antara baris
kursi untuk memungkinkan peserta rapat keluar dan ,asuk dari tempat duduknya.
Kelebihan dari pengaturan ini adalah sangat efien untuk peserta rapat
dalam jumlah besar dalam ruangan. Kelemahannya adalah tidak ada tempat
menulis bagi peserta, interaksi antarpeserta minimal.
19
model bentuk U. Kelebihan dari model ini adalah peserta dapat berinteraksi satu
sama lain lebih mudah dibanding dalam ruangan yang pengaturannya
menggunakan model teater. Selain itu, karena disediakan meja, maka peserta
dapat menulis atau minum dan makan selama berlangsung rapat.
20
Gambar II. 6
Tata Letak Ruang Kantor Model Kelas
4. Model Konferensi
Dalam bentuk ini, diletakkan meja konferensi ditengah yang dikelilingi
dengan tempat duduk. Model ini sama dengan model U, hanya saja posisi antar
peserta bisa berhadapan secara dekat diskusi yang intensif
Hal yang perlu diperhatikan disini, mengenai kerapatan antar tempat
duduk (kursi) adalah posisi yang dududk di ujung meja. Tempat duduk di ujung
meja diperuntuhkan bagi pimpinan rapat. Ujung lawan dan pimpinan rapat adalah
notulis
Kelebihan dari penataan ini adalah memungkinkan peserta diskusi
secara intensif, menulis, tetapi tanpa ada yang melakukan presentasi
menggunakan audiovisual
Gambar II.7
Tata Letak Kantor Model Koferensi
5. Banquet Round
21
Gambar II.8
Tata Letak Kantor Model Banquet Round
23
BAB III
PEMBAHASAN
24
tahun
1992
sampai
dengan
1998
pada
periode
ini,
25
Pada tahun 2007 sampai dengan 2009 kinerja perumnas naik hingga
mencapai target RKAP 300% lebih tinggi daripada tahun sebelumnya, Perumnas
menjadi pelopor dan pemimpin dalam pembangunan rusuna 1000 Tower
Dan pada tahun 2010 sampai dengan sekarang Perumnas menuju National
Housing and Urban Development dengan menjadi pelaku utama, penyedia
perumahan dan pemukiman di Indonesia merencanakan target pembangunan
100.000 unit rumah.
1. Visi dan Misi Perumnas
Visi dan Misi Perumnas telah ditetapkan dalam Rencana Jangka Panjang
Perusahaan (RUPP) Tahun 2014 sampai dengan 2018 dan ditetapkan oleh Dewan
Pengawas dan Direksi
a. Visi
Menjadi pengembang permukiman dan perumahan terpercaya di Indonesia
b. Misi
1) Mengembangkan perumahan dan permukiman yang bernilai
tambah untuk kepuasan pelanggan
2) Meningkatkan profesionalitas, pemberdayaan dan kesejahteraan
karyawan
3) Memaksimalkan bilai bagi pemegang saham dan pemangku
kepentingan lain
4) Mengoptimalkan sinergi dengan mitra kerja, Pemerintah, BUMN
dan Instansi lain
5) Meningkatkan kontribusi
lingkungan
positif
kepada
masyarakat
dan
26
MANAGER
DEPARTEMEN
GENERAL
MANAGER DIVISI
PERENCANAAN
TEKNIS
PERENCANAAN
MANAGER
DEPARTEMEN
PERENCANAAN
2. Tata Kerja
a. General Manager Divisi Perencanaan Teknis
27
28
29
27) Memberikan
penilaian
kinerja
kepada
manager
terkait
dalam
30
perencanaan
dari
regional
kepada
GMD
Perencanaan Teknis
9) Membahas Perencanaan,persiapan, dan pelaksanaan kelayakan
10) Memonito pelaksanaan perencanaan kelayakab dan memberikan
feedback terhadap hasil monitoring tersebut
11) Memonitor pelaksanaan perencanaan kelayakan dan memberikan
feedback terhadap hasil monitoring tersebut
12) Mereview dan mengkaji standar-standar parameter yang diperlukan
dalam pelaksanaan departemen Perencanaan Kelayakan
13) Melaksanakan sosialisasi dan pelatihan standar-standar peraturan serta
pengendalian pelaksanaannya di Departemen Perencanaan Kelayakan
14) Melakukan pengasan kepada staf terkait suatu prosespelaksanaan
kegiatan di lingkungan departemen perencanaan kelayakan
15) Memonitor staff terkait dalam pelakssaan di departemen perencanaan
kelayakan serta memberikan feedback atas hasil monitor tersebut
16) Melakukan pembinaan staf dalam pelaksanaan kegiatan di departemen
perencanaan kelayakan
31
32
33
34
mengenai
35
36
Surat Masuk
dari Regional 1
atau 7
GMD
Perencanaan
Teknis (Pertek)
mementukan
tanggal/waktu
Menyiapkan
bahan untuk
rapat
37
Staf/PIC masing
regional terkait
membuat
undangan
Menghubungi
Sekretaris
Perusahaan
Membuat Form
permohonan
pemakaian
ruangan
Membuat Form
Inventaris
Departemen IT
Membuat Daftar
Hadir
Membagikan
surat undangan ke
regional terkait
dan divisi kantor
pusatterkait
38
tersebut tanggal atau waktu setelah itu untuk diketahui oleh Person In
Charge (PIC)/ Staf regional terkait,
3. PIC/staff regional terkait menyiapkan bahan-bahan atau dokumen untuk
menunjang rapat tersebut
4. PIC/staff regional terkait menghubungi Sekretaris Perusahaan (SEKPER) 3
hari sebelum tanggal pelaksanaan rapat untuk konfirmasi waktu rapat,
peserta rapat, dan pemesanan ruangan rapat
5. Setelah berkoordinasi dengan SEKPER, PIC/staf regional terkait membuat
surat
undangan
rapat
yang
berisikan
informasi
mengenai
waktu
(hari,tanggal, dan jam) tempat, agenda rapat dan peserta rapat. Yang
kemudian undangan rapat wajib diinformasikan dn ditembuskan ke
SEKPER atau dikirim melalui email sekper@perumnas.co.id , undangan
rapat diinformasikan maksimal 2 hari sebelum tanggal pelaksanaan rapat,
apabila terjadi perubahan atau pembatalan penyelenggaraan rapat maka
harus segera diinformasikan ke SEKPER. Setelah itu surat undangan
diberikan pula ke bagian Manager Departemen Administrasi dan GCG yang
bertugas mengagendakan rapat dan menginput ke Digital Signage serta
menginformasikan agenda rapat kepada resepsionis untk diumumkan di
lingkungan Kantor Pusat
6. PIC/staf regional terkait membuat formulir R1. Form R1 adalah form isian
untuk pengadaan barang (konsumsi) yang nilai rupiahnya relatif kecil
sehingga dapat dilakukan secara langsung
7. PIC/Staf regional terkait membuat formulir permohonan pemakaian
ruangan adalah form isian untuk pemakaian ruangan rapat
8. PIC/Staf
regional terkait membuat formulir peminjaman Inventaris
Departemen IT adalah form isian untuk peminjaman peralatan / inventaris
39
42
BAB IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
PIC/Staf dari masing-masing regional bertanggung jawab atas Pengendalian
waktu dan tempat ruang rapat dan MD administrasi GCG untuk mengagendakan
rapat serta menginformasikan ke resepsionis untuk memberitahu undangan rapat
tersebut dikantor pusat, kemudian PIC/staf regional terkait membuat form RI,
form permohonan pemakaian ruangan, dan formulir peminjaman Inventaris
Departemen IT setelah itu membagikan surat undangan ke manager regional
terkait dan divisi kantor pusat terkait.
Waktu yang diperlukan dalam mempersiapkan rapat, 1 (satu) minggu
dimulai dari surat regional terkait masuk ke Divisi Perencanaan Teknis, Untuk
kendala, hanya ada kendala non teknis.
4.2
Saran
1.
43
DAFTAR PUSTAKA