Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PRAKTIKUM DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN

Pengenalan Gejala Dan Tanda Penyakit

1. CMV (Cucumber Mozaic Virus) pada Mentimun, Tanaman sakit menunjukan gejala
berupa daun-daun yang belang hijau tua dan hijau muda. Bentuk daun dapat berubah,
berkerut, kerdil atau tepi daun menggulung ke bawah. Ruas-ruas daun muda terhambat
pertumbuhannya, sehingga daun-daun ujung membentuk roset. Penyakit mosaik pada
mentimun disebabkan oleh Cucumber Mosaic Virus (CMV). Serangga vektor utama
adalah kutu daun Myzus persicae Sulz. dan Aphis gossypii Glov. Penulatan virus secara
non persisiten telah dilaporkan dapat dilakukan oleh lebih dari 60 spesies kutu daun
termasuk M. persicae dan A. gossypii. Kemampuan menularkan virus dapat berubah dan
bertahan dalam dua hari. Efisiensi penularan virus tergantung pada beberapa faktor antara
lain biotipe, strain virus, serta kondisi lingkungan. (Prabowo .D .P., 2009)
2. Fusarium oxysporum (Layu Jamur) pada tomat, Penyakit layu fusarium disebabkan
oleh cendawan Fusarium oxysporum. Patogen ditularkan melalui udara dan air. Gejala
serangan ditandai tanaman menjadi layu, mulai dari daun bagian bawah. Anak tulang
daun menguning. Jaringan batang dan akar berwarna coklat.( Tjut Chamzurni, and
Arisandi Pratama, 2010)
3. Erwinia Carotovora (busuk umbi) pada wortel, Penyakit busuk basah disebabkan oleh
bakteri Erwinia carotovora. Patogen ini ditularkan melalui air, pupuk kandang, dan tanah.
Gejala serangan penyakit ini pada tanaman kubis ditandai adanya bercak busuk basah
berwarna coklat kehitaman pada daun, batang dan krop kubis. Bercak selanjutnya
membesar dan melekuk dan bentuknya tidak beraturan. Pada tanaman tomat, kentang,
dan wortel ditandai oleh tanaman layu. Pada ubi kentangdan wortel ditandai dengan ubi
yang membusuk. Tanaman inangnya antara lain ialah kubis, kubis bunga, kailan, caisim,
kentang, tomat, wortel dan tanaman sayuran lainnya. (BALITSA, WUR The Netherlands,
2014)
4. Puccinia Shorgi (bulai) pada jagung , Adanya garis-garis sejajar tulang daun pada
permukaan daun berwarna putih sampai kuning diikuti garis-garis klorotik sampai coklat
pada infeksi lebih lanjut. Tanaman kerdil dan tidak menghasilkan. Bila terjadi infeksi
terlambat, tanaman masih menghasilkan tetapi bulir-bulirnya terinfeksi patogen.(
JL/posko, 2011)
5. Selerotium Rolfsii pada kacang tanah, Awal infeksi S. rolfsii pada umumnya terjadi di
permukaan lubang tanam atau pangkal batang tanaman inang. Gejala penyakit berupa
lesio (ruam) pada pangkal batang, lesio berwarna coklat muda, kemudian berkembang
menjadi coklat tua. Infeksi pada pangkal batang dan perakaran mengganggu aliran nutrisi
dan air dalam tanaman, sehingga timbul gejala layu. Dalam proses metabolismenya jamur
ini mengeluarkan toksin yang merusak sel tanaman inang. Pada tingkat infeksi lanjut,
jamur tumbuh berupa miselia tipis berwarna putih, bentuk teratur seperti bulu, dan mudah

dilihat secara visual pada pangkal batang dan permukaan tanah di sekitar lubang tanam.
Miselia pada perkembangannya akan mengalami pemadatan sehingga terbentuk struktur
butiran yang dikenal sebagai sklerosia. Mula-mula sklerosia berwarna putih kemudian
berubah menjadi coklat muda sampai coklat tua. Seringkali sklerosia terbentuk secara
berlimpah pada tanaman terinfeksi parah atau mendekati mati, dan tetap hidup walaupun
tidak ada tanaman inang yang seusai. (Rahayu, 2015)
6. Xanthomonas Campestris pv. Oryzae (bercak karat) pada padi, Gejala yang
ditimbulkan oleh bakteri ini tergolong khas, yaitu mulai dari terbentuknya garis basah
pada helaian daun yang akan berubah menjadi kuning kemudian putih. Gejala ini umum
dijumpai pada stadium anakan, berbunga, dan pemasakan. Serangan penyakit pada
tanaman yang masih muda dinamakan kresek, yang dapat menyebabkan daun berubah
menjadi kuning pucat, layu, dan kemudian mati. Kresek merupakan bentuk gejala yang
paling merusak. (Wahyudi A. T., Meliah S., dan Nawangsih A.A., 2011)
7. Phytoptora Infestans (bercak kering) pada kentang, Biasanya serangan baru muncul
setelah tanaman berumur lebih dari enam minggu. Gejala serangan awal adalah bercakbercak kecil agak membulat, berbatas jelas, dengan lingkaran-lingkaran konsentrik.
Bercak dilatarbelakangi warna daun yang agak menguning. Bercak yang membesar
jarang membentuk bulatan karena dibatasi oleh urat-urat daun yang besar (Gambar 20).
Daun yang telah ditumbuhi banyak bercak akan menguning sebelum waktunya, kering
dan mudah rontok. (Duriat S. A., Gunawan., dan gunaeni., 2006)
8. Cercaspora Capsici (bercak daun) pada cabai, Tanda-tanda serangan penyakit ini
biasanya tampak pada daun. Daun biasanya akan dipenuhi bercak-bercak berwarna
kepucatan yang awalnya berukuran kecil akhirnya secara perlahan membesar. Pada
bagian pinggiran daun terdapat bercak berwarna lebih tua (sering berwarna kecoklatan)
dari berwarna coklat di bagian tengahnya. Selain itu, sering terjadi sobekan di pusat
tersebut. Biasanya jika sudah begini, daun akan langsung gugur walaupun adakalanya
daun tidak langsung gugur, tetapi berubah warna menjadi kekuningan dahulu sebelum
akhirnya gugur. (setiadi,2004)
9. Xanthomonas Campetris pada kubis, Gejala khas pada tanaman kubis dewasa yaitu
adanya bercak kuning yang berbentuk huruf V di sepanjang pinggir daun mengarah ke
tengah daun. Penyaluran air yang melewati bagian yang bergejala terhambat sehingga
tulang daun menjadi busuk dan berwarna hitam. Pada serangan berat seluruh daun
menguning dan rontok sebelum waktunya. (Ditlinhorti, 2012)
10. Collectotrichum gloeasporium pada cabai, Dapat menyerang buah yang masih hijau
dan menyebabkan mati ujung (die back) Mula-mula berupa bintik-bintik kecil berwarna
kehitaman dan berlekuk, pada buah yang masih hijau atau yang sudah masak. Bintikbintik ini tepinya berwarna kuning, membesar dan memanjang. Bagian tengahnya
menjadi semakin gelap. Dalam cuaca lembab jamur membentuk badan buah dalam
lingkaran-lingkaran sepusat, yang membentuk masa spora (konidium) berwarna merah
jambu. Penyakit masih berkembang terus pada waktu buah cabai disimpan atau diangkut.
(W. Rumahlewang, SP.MP, 2008)

11. Alternaria porri (bercak ungu) di bawang merah / putih, bercak melekuk pada daun,
berwarna putih atau kelabu. Pada serangan lanjut, bercak bercak menyerupai cincin,
warna agak keunguan dengan tepu agak kemerahan atau keunguan yang dikelilingi oleh
ona berwarna kuning yang dapat meluas kebagian atas tau bawah dan ujung daun
mongering. (Manihuruk, 2007)
12. secara umum ialah tanaman seperti kekurangan air, daun muda pada pucuk tanaman
menjadi layu, dan daun daun tua atau daun daun di bagian bawah menguning.
(Setyari R. A. dkk, 2013)
13. Gejala yang timbul yaitu akar-akarnya membesar dan menyatu, seperti gada (alat
pemukul). Tanaman yang terserang patogen akar gada tampak merana, kerdil, daun
daunnya berwarna kelabu dan lebih cepat menjadi layu. (Hendriyani N. M. Y. dkk. 2012)
14. Marssonina coronaria (bercak daun apel), pada daun umur 4-6 minggu setelah
perompesan terlihat bercak putih tidak teratur, berwarna coklat, permukaan atas timbul
titik hitam, dimulai dari daun tua, daun muda hingga seluruh bagian gugur. (Irawan.
2007)

Daftar Pustaka

Prabowo .D .P., 2009. SURVEI HAMA DAN PENYAKIT PADA PERTANAMAN MENTIMUN
(Cucumis sativus Linn.) DI DESA CIHERANG, KECAMATAN PACET, KABUPATEN CIANJUR,
JAWA BARAT. http://repository.ipb.ac.id/ [Online]. Diakses tanggal 09 Oktober 2016, 00.00.
Tjut Chamzurni, and Arisandi Pratama, 2010. DOSIS DAN FREKUENSI KASCING UNTUK
PENGENDALIAN
PENYAKIT
LAYU
FUSARIUM
PADA
TANAMAN
TOMAT.
http://jurnal.unsyiah.ac.id/ [Online]. Diakses tanggal 09 Oktober 2016, 00.00.
BALITSA, WUR The Netherlands, 2014. PENGENALAN ORGANISME PENGGANGGU
TUMBUHAN (OPT) CABAI MERAH, TOMAT, DAN MENTIMUN. PT. Ewindo, Bandung
JL/posko, 2011. PENYAKIT BULAI (PUCCINIA SHORGI) PADA JAGUNG.
http://pertanian.jombangkab.go.id/. [Online]. Diakses tanggal 09 Oktober 2016, 00.00.
Rahayu M., 2015. Penyakit BusukBatang Sclerotium Rolfsii pada Tanaman Aneka Kacang.
http://balitkabi.litbang.pertanian.go.id/ [Online]. Diakses tanggal 09 Oktober 2016, 00.00.
Wahyudi A. T., Meliah S., dan Nawangsih A.A., 2011. Xanthomonas oryzae pv. oryzae BAKTERI
PENYEBAB HAWAR DAUN PADA PADI: ISOLASI, KARAKTERISASI, DAN TELAAH
MUTAGENESIS
DENGAN
TRANSPOSON.
http://journal.ui.ac.id/science/article/viewFile/885/844 [Online]. Diakses tanggal 09 Oktober
2016, 00.00.
Duriat S. A., Gunawan., dan gunaeni., 2006. PENERAPAN TEKNOLOGI PHT PADATANAMAN
KENTANG. http://balitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/isi_monografi/M-28%20Penerapan
%20Teknologi%20PHT%20pada%20Tanaman%20Kentang.pdf [Online]. Diakses tanggal 09
Oktober 2016, 00.00
Setiadi. 2004. BERTANAM CABAI. Penebar Swadaya. Jakarta.
Ditlinhorti, 2012. BUSUK HITAM. http://ditlin.hortikultura.pertanian.go.id/index.php?
option=com_content&view=article&id=89&Itemid=210 [Online]. Diakses tanggal 09 Oktober
2016, 00.00.
W. Rumahlewang, SP.MP, 2008. PENYAKIT PENTING TANAMAN SAYURAN.
http://kliniktanaman.blogspot.co.id/2008/04/penyakit-penting-tanaman-sayuran.html {Dosen
Hama & Penyakit tumbuhan Faperta UNPATTI} [Online]. Diakses tanggal 09 Oktober 2016,
00.00.
Manihuruk, G. 2007. UJI EFEKTIFITAS PESTISIDA NABATI UNTUK MENGENDALIKAN
BERCAK UNGU (Alternaria porri Ell. CiF) PADA BAWANG MERAH (Allium ascalonicum
L.) DI LAPANGAN. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7721/1/09E00504.pdf
{SKRIPSI}. Diakses tanggal 09 Oktober 2016, 00.00.
Setyari R. A. dkk, 2013. PENGARUH PEMBERIAN PUPUK CAIR TERHADAP PENYAKIT
LAYU BAKTERI (Ralstonia solanacearum) PADA TANAMAN TOMAT (Lycopersicum
esculentum
Mill.
http://download.portalgaruda.org/article.php?
article=190835&val=6471&title=PENGARUH%20PEMBERIAN%20PUPUK%20CAIR
%20TERHADAP%20PENYAKIT%20LAYU%20BAKTERI%20(Ralstonia%20solanacearum)
%20PADA%20TANAMAN%20TOMAT%20(Lycopersicum%20esculentum%20Mill
[online].
Diakses tanggal 09 Oktober 2016, 00.00.
Hendriyani N. M. Y. dkk. 2012. Pengendalian Penyakit Akar Gada yang Disebabkan
olehPlasmodiophora brassicae Wor. pada Tanaman Kubis (Brassicaoleracea L. var. capitata L.)
dengan
Beberapa
Ekstrak
Tanaman.
http://download.portalgaruda.org/article.php?
article=143816&val=924 [online]. Diakses tanggal 09 Oktober 2016, 00.00.
Irawan. 2007. POTENSI PENGEMBANGAN TANAMAN APEL ( Malus sylvestris Mill )
BERDASARKAN
ASPEK
AGROKLIMAT
DI
JAWA
TIMUR.

http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/13776/G07dir.pdf?sequence=4
09 Oktober 2016, 00.00.

[online].

Anda mungkin juga menyukai