Pembimbing Lapangan
Awaludin
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmatnya sehingga
penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktik di PT. Pertamina Geothermal
Energy Area Kamojang dengan judul Analisis Kegagalan Pada Pipa Reinjeksi
KMJ-21 dengan baik.
Kerja praktik adalah salah satu syarat kelulusan dengan beban 2 sks di tingkat
Strata 1 Program Studi Teknik Material, Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara,
Institut Teknologi Bandung.
Banyak manfaat yang didapatkan penulis selama kegiatan kerja praktik yang tidak
penulis rasakan di bangku kuliah. Penulis dapat mengenal dan melihat proses
kerja serta instrumentasi yang digunakan pada industri perminyakan. Selain itu
Penulis dapat mengamati dan mempelajari secara langsung sistem organisasi dan
etos kerja selama berada di lingkungan PT. Pertamina Geothermal Energy Area
Kamojang. Hal yang tidak kalah penting adalah Penulis dapat mengaplikasikan
teori yang diajarkan di kuliah untuk menyelesaikan suatu masalah nyata di PT.
Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang.
Kegiatan kerja praktek yang telah dilakukan ini tentunya tidak akan terlaksana
dengan baik jika tidak dibantu oleh beberapa pihak, sehingga pada kesempatan
ini Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Allah SWT yang memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Penulis
dapat menyelesaikan laporan kerja praktik ini.
2. Kedua orang tua yang senantiasa mendukung dan mendoakan penulis
selama penulis menjalankan kegiatan kerja praktik ini.
3. Bapak Hermawan Judawisastra selaku Ketua Program Studi Teknik
Material, Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB.
4. Bapak Dr. Ir. Raden Dadan Ramdan selaku penanggung jawab kerja
praktik Program Studi Teknik Material, Fakultas Teknik Mesin dan
Dirgantara ITB.
5. Bapak Bambang Widyanto selaku pembimbing penulis di kampus dalam
melaksanakan kegiatan kerja praktik yang senantiasa bersedia menjadi
tempat bertanya penulis dan member arahan yang bermanfaat.
6. Pak Ridwan selaku Human Resource yang telah memberi izin Penulis
untuk melaksanakan kerja praktik ini.
7. Bapak Awaludin selaku Senior Supervisor Power Plant Maintenance
Departement (Non Rotating) dan pembimbing kerja praktik Penulis yang
telah memberikan bimbingan, ilmu, dan masukan kepada Penulis ditengah
tanggung jawab dan kesibukan beliau.
8. Bapak Wahyu selaku Supervisor Power Plant Maintenance Departement
(Non Rotating) yang telah bersedia menjadi tempat bertanya penulis dan
memberi arahan yang sangat bermanfaat.
9. Bu Oki dan Pak Sopi selaku staff di HR Development Section atas
bantuannya dalam pengurusan administrasi kerja praktik.
10. Bapak Solihun, Bapak yosep, Bapak Rachmad selaku Admin Plant &
Facility Maintenance di Unit IV.
11. Bapak Mulyadi selaku Senior Supervisor Engineer Planning yang juga
ikut membantu dalam pengambilan data di lapangan.
12. Ibu Irma, Bapak Tato dan rekan rekan dari HSSE yang bersedia membantu
penulis dalam tugasnya untuk menuntaskan pekerjaan yang dilakukan.
13. Seluruh pegawai PT. Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang atas
keramahannya.
14. Ainun, Iffa, Ika, Ivan beserta rekan-rekan kerja praktik Penulis yang selalu
membantu dan menghibur selama masa kerja praktik.
15. Bu Lilis selaku pemilik tempat kost yang Penulis tinggali selama masa
kerja praktik beserta penghuni kos yang membantu dalam keseharian
penulis.
16. Pihak-pihak lain yang telah membantu Penulis yang tidak dapat
disebutkan satupersatu.
Akhir kata Penulis menyadari jika masih banyak kekurangan pada laporan ini
karena ilmu yang dimiliki masih sangat kurang. Oleh karena itu Penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sehingga Penulis dapat melakukan
evaluasi agar lebih biak lagi di masa mendatang. Harapan Penulis semoga laporan
ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.
Penulis
ABSTRAK
Geothermal merupakan energi yang dihasilkan dari interaksi panas batuan dengan
air yang mengalir disekitarnya. Interaksi tersebut menghasilkan uap yang dapat
Daftar Isi
KATA PENGANTAR....................................................................................
ABSTRAK................................................................................................
DAFTAR TABEL.....................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 lalalala...................................................................................
Gambar 2 Penentuan pitting factor........................................................
DAFTAR TABEL
Table 1 fufufu.......................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
6
Deskripsi umum mengenai profil dan sejarah perusahaan serta kegiatan bisnis
yang dilakukan pada PT Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang.
BAB III DASAR TEORI
Pemaparan mengenai dasar teori sumber energi geothermal secara umum,
mengenai material baja karbon, penjelasan mengenai failure analysis,
mekanisme, jenis, dan metode penanggulangan korosi.
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
Berisi urutan langkah pengolahan data sampai analisis data disertai alur analisis.
BAB V DATA ANALISIS
Pembahasan lebih lanjut mengenai data-data yang diperoleh di perusahaan sesuai
dengan pekerjaan yang dilakukan kemudian diolah dan dipaparkan hasil
pengolahan untuk menjawab tujuan-tujuan dalam pengerjaan kegiatan ini.
Kemudian dilakukan analisis untuk mengupas masalah yang ada di perusahaan
secara lebih dalam bedasarkan pengalaman yang diperoleh.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan yang merupakan jawaban dari tujuan dilakukannya kegiatan ini serta
saran yang mampu memberi manfaat untuk perbaikan kinerja perusahaan
kedepannya.
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
2.1. PT Pertamina Geothermal Energy
PT. Pertamina Geothermal Energy merupakan anak perusahaan dari PT.Pertamina
(Persero) yang bergerak dibidang pembangkit listrik tenaga panas bumi.
Perusahaan ini didirikan pada 12 Desember 2006 dan memiliki kantor di Jl. M.H
Thamrin No. 9 Jakarta Pusat 10340. Perusahaan ini didirikan dalam rangka
mengembangkan wilayah kerja usaha geothermal di Indonesia.
Sumber daya alam Negara Indonesia terkait keberadaan panas buminya
merupakan yang paling besar yang ada di dunia yakni memiliki potensi sekitar
28.000 MW, namun hingga sekarang Indonesia baru mampu memanfaatkan
sebagian kecil dari potensi panas bumi yang dimilikinya yakni sekitar 1100 MW
saja. PT. Pertamina Geothermal Energy telah mendapatkan amanah dari
pemerintah untuk mengembangkan potensi panas bumi yang ada di Indonesia
pada 14 wilayah kerja, beberapa wilayah kerja yang telah dimanfaatkan
geothermalnya adalah Lahendong yang menghasilkan 80 MW, Ulubelu yang
menghasilkan 110 MW, Sibayak yang menghasilkan 12 MW, dan yang salah satu
cukup besar terdapat di daerah Kamojang dengan 235 MW.
Lalu pada 1979 terus dilakukan pengembangan panas bumi di area Kamojang
hingga pada tahun 1983 kegiatan pengelolaan geothermal di Kamojang berhasil
menyuplai uap komersil yang dibeli oleh perusahaan PT. Indonesia Power yang
merupakan anak perusahaan PT. PLN dan membangun infrastruktur geothermal
pertama di Kamojang dengan besar 30MW, pembangunan ini kemudian disebut
dengan Kamojang unit 1. Keberhasilan untuk kemudian diikuti dengan
pembanungan infrastruktur geothermal lain yang disebut Kamojang unit 2 dan 3
dengan besar masing masing adalah 55 MW. Sehingga total pembangkit listrik
tenaga panas bumi yang disuplai oleh PT. Pertamina Geothermal Energy area
Kamojang dan di olah oleh PT. Indonesia Power sebesar 140 MW.
Pada sebelum tahun 2008 PT. Pertamina Geothermal Energy area Kamojang
dikenal sebagai perusahaan penjual uap geothermal, karena perusahaan ini
bertugas untuk menyuplai uap panas bumi yang kemudian dikelola oleh PT.
Indonesia Power, hingga akhirnya pada tahun 2008 PT. Pertamina Geothermal
Energy area Kamojang mendirikan infrastruktur untuk mengolah uap panas bumi
untuk dijadikan listrik secara mandiri, dengan besar 60 MW infrastruktur
Kamojang unit 4 merupakan infrastruktur pertama milik PT. Pertamina
Geothermal Energy area Kamojang yang tidak hanya menyuplai uap, namun juga
mengelola uap tersebut untuk menjadi listrik. Kemudian di tahun 2015 didirikan
kembali infrastruktur baru dengan besar 35 MW yang bernama Kamojang Unit 5.
2.3 Visi dan Misi PT Pertamina Geothermal Energy
Visi PT. Pertamina Geothermal Energy
2014 : #1 Geothermal Entity In Indonesia
2017 : Leading Geothermal Company in Indonesia
2021
Clean (Bersih)
Competitive (Kompetitif)
Confident (Percaya Diri)
Costumer Focus (Fokus Pada Pelanggan)
Commercial (Komersil)
Capable (Berkemampuan)
BAB III
TEORI DASAR
3.1 Geothermal
Geothermal merupakan energi yang dihasilkan dari interaksi panas batuan dengan
air yang mengalir disekitarnya. Interaksi tersebut menghasilkan uap yang dapat
dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin yang menghasilkan listrik.
Energi geothermal merupakan energi yang dapat diperbarui dengan cara menjaga
kandungan air yang berinteraksi dengan panas yang berasal dari dalam bumi.
3.2 Carbon Steel
Definisi
Klasifikasi
Aplikasi
3.3 Failure analisis
Definisi
klasifikasi
3.4 Korosi
3.2.1 Definisi dan Mekanisme Korosi
9
anoda. Contohnya: Fe Fe2+ + 2eProses sebaliknya yang menyebabkan logam menerima electron
Membrane
3.2.2 Jenis Kerusakan Akibat Korosi
Korosi dipandang berkaitan dengan karat dan perusakan estetika, namun
kerusakan akibat korosi dapat berakibat retakan, kegagalan atau penurunan
10
keuletan pada material. terdapat lima jenis kerusakan korosi yang umum ditemui
seperti yang dijelaskan dibawah.
1. General corrosion atau uniform attack.
Jenis korosi ini ditemui pada pengkaratan baja atau tarnishing dari perak.
Terdapat berbagai macam kuantifikasi dari kerusakan ini seperti penetrasi
milimeter pertahun (mm/y), gram per square meter day (gmd), inch
penetration per year (ipy), mils (1 mil = 0.001 inch) per year (mpy) dan
milligrams persquare decimeter per day (mdd).
2. Pitting.
Merupakan jenis serangan yang terlokalisasi dengan laju korosi yang tinggi
pada daerah tertentu. Kedalaman dari pitting biasanya dikuantifikasi dengan
pitting factor.
Galvanic Corrosion.
Crevice Corrosion.
Selective Leaching
Erosion Corrosion
Stress Corrosion
11
12
13
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
BAB V
DATA DAN ANALISIS
1. Data pengamatan
1.1. Data Pipa
Jenis pipa
: API 5L Grade B, SCH 40, PSL 2, diameter 8
Komposisi kimia :
Table 1 Tabel Komposisi Kimia pipa injeksi
Carbon Equivalent:
14
Dimensi pipa: (ASME 36.10) ketebalan pipa 0.322 inch => 8.17
mm
1.2.
Data Fluida
15
1.3.
Data Lingkungan
1.4.
Data Lapangan
16
Hasil Inspeksi:
ketebalan min mencapai 1.9 mm dari 8.17 mm -> internal corrosion ->
faktor Fluida
17
Letak
90
180
A (mm)
4.89
5.07
2.87
B (mm)
1.72
4.4
2.38
C (mm)
1.75
4.36
1.9 (t min)
Keterangan:
Titik A diambil 5cm dari titik kebocoran dengan pengambilan pada arah 0,
90 dan 180
Titik C diambil 5cm dari titik kebocoran dengan pengambilan pada arah 0,
90 dan 180
1.5.
Analisis
18
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
19
DAFTAR PUSTAKA
20
LAMPIRAN
21
22