Disusun Oleh :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
B.211.13.0016
B.211.13.0060
B.211.13.0084
B.211.13.0098
B.211.13.0134
B.211.13.0142
B.211.13.0143
B.211.13.0195
B.211.13.0229
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada umumnya jumlah pelanggan atau calon pelanggan pada setiap
daerah atau wilayah adalah terbatas. Oleh karena itu, usaha untuk
meningkatkan volume penjualan tidak akan mencapai hasil yang maksimal
apabila tidak disertai dengan usaha untuk memperluas daerah pemasaran.
Usaha untuk memperluas daerah pemasaran dapat dilakukan dengan
berbagai macam cara seperti konsinyasi, pembukaan agen penjualan yang
berkaitan dengan penyerahan fisik barang barang oleh pihak pemilik
kepada pihak lain yang bertindak sebagai agen penjual, serta pembukaan
kantor cabang.
Setiap perusahaan selalu berusaha mencapai laba yang optimal.
Berbagai upaya dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Salah satu cara
untuk menaikkan volume penjualan adalah melalui penjualan konsinyasi.
Konsinyasi merupakan penyerahan barang oleh pemilik kepada pihak lain
yang bertindak sebagai agen penjual, tetapi hak atas barang tersebut tetap
berada ditangan pemilik sampai barang tersebut dijual oleh agen penjual.
Dalam konsinyasi ada yang dikatakan dengan konsinyor (consignor) yaitu
pihak yang memiliki barang atau pemilik barang dan pihak yang
mengusahakan penjualan barang ini disebut konsinyi (consignee), faktor
(factor), atau pedagang komisi (commission merchant).
Dalam konsinyasi terdapat pihak pihak yang terkait yaitu :
a. Pengamanat/Konsinyor (Consignor) adalah pihak yang menitipkan
barang atau pemilik barang. Pengamanat akan tetap mencatat barang
yang dititipkannya sebagai persediaan selama barang yang dititipkan
belum terjual atau menunggu laporan dari komisioner.
b. Komisioner (Consignee) adalah pihak yang menerima titipan barang
dari
pengamanat
(consignor)
maupun
komisioner
(consignee)
Terhadap
Barang
Barang
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
bersangkutan.
Sifat Konsinyasi.
Ditilik dari sudut hukum, penyerahan barang ini disebut sebagai
penitipan, dimana pihak konsinyi memegang barang ini untuk dijual
seperti yang dirinci dalam persetujuan yang dibuat antara konsinyor
dan konsinyi. Konsinyor menetapkan konsinyi
sebagai yang
konsinyor.
Karakteristik Transaksi Konsinyasi.
Karakteristk penjualan konsinyasi yang sekaligus merupakan
perbedaan perlakuan akuntansi dengan transaksi penjualan yaitu :
a) Barang-barang konsinyasi harus dilaporkan sebagai persediaan
oleh pengamanat karena hak milik atas barang-barang konsinyasi
masih berada ditangan pengamanat. Barang-barang konsinyasi tidak
boleh diakui sebagai persediaan oleh pihak komisioner (consignee).
b) Pengiriman barang-barang konsinyasi tidak mengakibatkan
timbulnya pendapatan dan tidak boleh dipakai sebagai kriteria untuk
mengakui timbulnya pendapatan, baik bagi pengamanat maupun bagi
komisioner sampai barang dagangan dapat dijual kepada pihak ketiga.
c) Pihak pengamanat (consignor) sebagai pemilik barang tetap
bertanggung
jawab
sepenuhnya
terhadap
semua
biaya
yang
dalam
batas
kemampuannya
mempunyai
pertanggungjawaban
oleh
komisoner
kepada
pengamanat (account sale) yang dilakukan secara berkala atas barangbarang yang sudah terjual dan pengiriman uang hasil penjualan
2.4
tersebut.
Hak dan Kewajiban Perjanjian Konsinyasi.
biasanya
ditanggung
oleh
pihak
konsinyor.
perlakuan
akuntansi
untuk penjualan
konsinyasi
dapat
digolongkan dalam :
a. Pencatatan pada buku penjualan konsinyasi untuk konsinyor
(Pengamanat). Jika transaksi konsinyor diselenggarakan terpisah
dari transaksi penjualan biasa.
Piutang komisioner
Rp. 42.300.000,00
d. Pencatatan pada buku penjualan konsinyasi untuk konsinyi
(Komisioner). Jika transaksi konsinyasi tidak diselenggarakan
terpisah dari transaksi penjualan biasa.
Contoh Soal :
Pada awal tahun 1991 PT ABC mengadakan perjanjian
konsinyasi dengan toko XYZ. Isi perjanjian tersebut antara lain:
1. PT ABC akan menitipkan barang kepada toko XYZ
2. Toko XYZ berhak atas komisi sebesar 15% dari hasil
penjualan
3. Semua biaya ditanggung oleh PT ABC
4. Toko XYZ harus membuat pertanggungjawaban secara
bulanan.
Transaksi yang berhubungan dengan perjanjian konsinyasi
tersebut untuk bulan januari 1991 adalah:
1. PT ABC mengirim 100 unit barang yang dalam keadaan CKD
ke toko XYZ. Harga pokok barang tersebut Rp. 300.000,00
sedangkan harga jual ditentukan Rp. 500.000,00
2. PT ABC membayar biaya angkut sebesar Rp. 500.000,00
3. Toko XYZ menerima kiriman barang dari PT ABC dan
membayar biaya perakitan sebesar Rp. 200.000,00
4. Toko XYZ berhasil menjual seluruh barang dagangan secara
tunai
5. Toko XYZ mengirimkan laporan hasil penjualan ke PT ABC
6. Toko XYZ mengirimkan kas yang menjadi hak PT ABC, yaitu:
- Penjualan: 100 x Rp. 500.000,00
= Rp. 50.000.000,00
- Komisi 15% x Rp. 50.000.000,00 = Rp. 7.500.000,00
Biaya perakitan
= Rp. 200.000,00
Rp. 7.700.000,00
Kas yang dikirim
Rp. 42.300.000,00
Jurnal yang dibuat oleh Toko XYZ adalah:
Transaksi 1
Transaksi ini tidak dicatat
Transaksi 2
Transaksi ini tidak dicatat
Transaksi 3
Transaksi ini dicatat
Utang pengamanat
Rp. 200.000,00
Kas
Rp. 200.000,00
Transaksi 4
2.6
Rp. 50.000.000,00
Rp. 50.000.000,00
dan
Rp. 42.300.000,00
Rp. 42.300.000,00
2.7
pembebanannya,
karena
tidak
memberikan
2.8
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Penjualan Konsinyasi didefinisikan oleh IFRS (IAS 2) sebagai
situasi yang pihak pemegang barang persediaan bertindak sebagai agen bagi
pemilik sebenarnya (Wiley, 2007 : 179). Konsinyasi adalah penyerahan barang
oleh pemilik kepada pihak lain yang bertindak sebagai agen penjual, tetapi hak
atas barang tersebut tetap berada di tangan pemilik sampai barang tersebut
dijual oleh agen penjual.
Terdapat perbedaan prinsipal antara transaksi penjualan dengan
transaksi konsinyasi. Dalam transaksi penjualan hak milik atas barang
berpindah kepada pembeli pada saat penyerahan barang. Di dalam transaksi
konsinyasi penyerahan barang dari pengamanat kepada komisioner tidak
diikuti adanya hak milik atas barang yang bersangkutan.
Terdapat unsur unsur yang terdapat dalam penjualan konsinyasi,
yaitu :
a. Unsur Perjanjian
e. Unsur Penjualan
f. Unsur Komisi
DAFTAR PUSTAKA
Drebin, A. R. (t.thn.). Dalam Advanced Accounting (Akuntansi Keuangan
Lanjutan) (hal. 1 - 517). Penerbit Erlangga.
http://www.slideshare.net/tarymarthen/makalah-akuntansi-keuangan-lanjutan-ikonsinyasi-kel-4
http://keepcopying.blogspot.co.id/2014/07/konsinyasi.html
http://upysaputra.blogspot.co.id/2014/05/penjualan-konsinyasi.html
http://aangkuro.blogspot.co.id/2013/12/akuntansi-keuangan-lanjutan-1konsinyasi.html
http://dilarang-go.blogspot.co.id/2012/01/konsinyasi-rangkuman-materi.html
http://mycicideci.blogspot.co.id/2015/11/makalah-akuntansi-keuangan-lanjutan1.html