Kuadran 1:
Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut
memiliki peluang dan
kekuatan sehingga
dapat memanfaatkan
peluang yang ada.
Strategi yang harus
diterapkan dalam
kondisi ini adalah
mendukung
kebijakan
pertumbuhan yang
agresif (Growth
oriented strategy)
Kuadran 2:
Meskipun
menghadapi
berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki keekuatan dari segi internal.
Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk
memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi
(produk/pasar)
Kuadran 3:
Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi dilain pihak ia
menghadapai beberapa kendala/kelemahan internal. Fokus strategi ini adalah
meminimalkan maasalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut
peluang pasar yang lebih baik.
Kuadran 4:
Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaaan tersebut
menghadapai berbagai ancaman dan kelemahan internal.
Matrik SWOT
Alat yang
dipakai untuk
menyusun
faktor-faktor
strategis
perusahaan
adalah matrik
SWOT. Maktrik
ini dapat
menggambarkan
secara jelas
bagaimana
peluang dan
ancaman
eksternal yang
dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang
dimilikinya. Matrik ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif
strategis yang dijelaskan dalam tabel 2.2
A.Tingkat-tingkat Strategi
6.Merumuskan strategi
Strategi perlu ditetapkan bagi tingkat korporasi, tingkat bisnis, dan tingkat
fungsional. Para manajer perlu menyusun dan mengevaluasi alternatif-
alternatif strategis dan kemudian memilih strategi-strategi yang cocok
pada setiap tingkatan dan strategi yang memungkinkan organisasi untuk
memanfaatkan kekuatan dan peluang lingkungannya secara baik.
7.Melaksanakan strategi
Sebuah strategi hanya bagus kalau dilaksanakan. Para manajer barangkali harus
memilih, merekrut, melatih, menertibkan, memindah, mempromosikan, dan
boleh jadi bahkan memecat karyawan-karyawan untuk mencapai sasaran-
sasaran strategis organisasi tersebut.
8.Mengevaluasi hasil
Langkah akhir dalam proses manajemen strategis adalah mengevaluasi hasil.
Tindakan-tindakan penyesuaian rencana strategis disusun setelah melakukan
evaluasi hasil strategi terdahulu dan menentukan bahwa perlu diadakan
perubahan-perubahan.
Model BCG dikenal sebagai alat manajemen portofolio yang digunakan dalam
teori siklus produk (product life cycle). Model BCG sering digunakan untuk
memprioritaskan produk mana dalam bauran produk perusahaan yang
mendapatkan lebih banyak dana dan perhatian. Model BCG didasarkan pada
klasifikasi produk (dan secara implisit juga unit bisnis perusahaan) dalam empat
kategori berdasarkan kombinasi dari pertumbuhan pasar (market growth) dan
pangsa pasar relatif (relative market share) terhadap pesaing terbesar (highest
competitor). Kerangka kerja ini mengategorikan produk dalam portofolio sebuah
perusahaan sebagai bintang, sapi perah, anjing, atau tanda tanya sesuai
dengan tingkat pertumbuhan, pangsa pasar, dan arus kas positif atau negatif.
Dengan menggunakan arus kas positif, perusahaan dapat memanfaatkan
peluang pertumbuhan.
4. Dogs adalah kondisi suatu bisnis yang berada pada posisi pangsa pasar yang
rendah di pasar yang pertumbuhannya juga rendah. Kondisi semacam ini sering
kali membuat suatu divisi harus dilikuidasi, didivestasi, atau dipangkas melalui
penciutan. Produk yang berada pada kondisi ini untuk pertama kalinya, strategi
terbaik adalah penciutan.
Langkah-Langkah membangun Matriks BCG
1.Pilih unit yang akan dianalisis Matriks BCG dapat digunakan untuk
menganalisisunit bisnis strategis, merek terpisah, produk atau perusahaan
sebagai unit itu sendiri.Unit yang akan dipilih akan berdampak pada
keseluruhan analisis. Oleh karena itu,sangat penting untuk menentukan unit
yang Anda pilih untuk dianalisis.
3.Hitunglah pangsa pasar relatif Pangsa pasar relatif dapat dihitung dari
segipendapatan atau pangsa pasar. Perhitungan ini dilakukan dengan membagi
pangsa pasar(atau pendapatan) unit Anda sendiri dengan pangsa pasar (atau
pendapatan) pesaingterbesar Anda dalam industri yang sama. Sebagai contoh,
jika pangsa pasar pesaingAnda dalam industri TV adalah 25% dan pangsa pasar
merek perusahaan Anda adalah10% pada tahun yang sama, maka pangsa pasar
relatif Anda hanya senilai 0,4. Pangsapasar relatif diposisikan pada sumbu x,
dengan sudut kiri atas pada angka 1, titik tengahpada angka 0,5, dan sudut
kanan atas pada angka 0.
3. Strategi-strategi kompetitif
Strategi ini mengidentifikasikan tiga strategi umum yang dapat dipilih
para manajer. Strategi-strategi tersebut adalah strategi kepemimpinan
biaya, strategi diferensiasi dan strategi fokus.
1. Kepemimpinan biaya
2. Diferensiasi
4. Fokus Diferensiasi
Pemimpin biaya beroperasi dengan margin yang lebih besar daripada para
pesaingnya. Diantara banyak keuntungan, margin lebih tinggi yang relatif
dengan margin para pesaing memungkinkan pemimpin biaya untuk menyerap
kenaikan harga supplier. Ketika suatu industri dihadapkan dengan kenaikan
biaya persediaan yang substansial, pemimpin biaya mungkin satu-satunya
perusahaan yang mampu membayar harga yang lebih tinggi itu dan terus
menghasilkan laba rata-rata atau laba diatas rata-rata. Dengan cara lain,
pemimpin biaya yang kuat dapat mendesak para supplier untuk menahan harga
mereka, mengurangi margin mereka dalam proses tersebut.
Peserta Potensial
Melalui usaha yang terus menerus untuk mengurangi biaya ke tingkat yang
lebih rendah dari pada pesaingnya, pemimpin biaya menjadi sangat efisien.
Karena mereka meningkatkan margin laba, tingkat efisiensi yang selalu
diperbaiki ini menjadi halangan masuk yang signifikan bagi peserta bisnis yang
potensial. Peserta yang potensial harus mau menerima laba rata-rata sampai
mereka mendapatkan pengalaman yang diperlukan untuk mencapaintingkat
efisiensi yang dimiliki pemimpin biaya. Bahkan untuk mendapatkan laba rata-
rata, peserta baru harus memiliki kompetensi yang diperlukan untuk
menyesuaikan tingkat biaya dengan para pesaing lainnya.
Produk Pengganti
Strategi kepemimpinan biaya tidak bebas dari risiko. Salah satu risikonya adalah
peralatan manufaktur pemimpin biaya dapat menjadi using karena inovasi
teknologi para pesaingnya. Inovasi ini memungkinkan para pesaingnya untuk
memproduksi pada tingkat biaya yang lebih rendah daripada pemimpin biaya.
Risiko kedua adalah terlalu
banyak fokus pada pengurangan harga dapat membuat perusahaan kurang
memperhatikan kebutuhan pelanggan atau isu-isu yang berkaitan dengan
dimensi persaingan lainnya.
Peserta Potensial
Produk Pengganti
Seperti strategi tingkat bisnis lainnya, strategi diferensiasi tidak bebas dari
risiko. Salah satu risiko. Salah satu risikonya adalah bahwa pelanggan dapat
memutuskan bahwa perbedaan harga antara produk pembuat diferensiasi dan
produk pemimpin biaya terlalu besar. Dalam hal itu, perusahaan dapat
menawarkan bentuk-bentuk diferensiasi yang melampaui kebutuhan pelanggan.
Ketika hal itu terjadi, perusahaan itu rentan terhadap para pesaing yang mampu
menawarkan kombinasi bentuk-bentuk dan harga yang lebih konsisten dengan
kebutuhan pelanggan. Sebagian masalah ini digambarkan dalam Focus Strategi
tentang Gap, Inc.
Dalam kasus Gap, konsep lain yang dimilikinya (misalnya Old Navy Store)
adalah musuh terberatnya: perusahaan itu mengalami terlalu banyak
kanibalisasi. Gap juga telah kehilangan pejualan pada peritel on-line-nya.
Walaupun baru-baru ini Gap berusaha untuk menangkis serangan-serangan
online dengan membuka toko on-line nya sendiri, hal tersebut dapat
menimbulkan masalah, kecuali jika toko-toko fisik Gap dapat digunakan sebagai
suatu kelebihan.
Strategi Fokus
Walnut Grove Press adalah contoh lain dari perusahaan yang menggunakan
strategi fokus. Perusahaan ini menjual buku-buku melalui gerai-gerai selain
took-toko buku utamnya, menghasilkan 85% penghasilannya dari penjualan
buku ke took-toko hadiah, took serba guna dan bahkan di ruang tunggu
pencucian mobil. Walnut Grove tidak mendistribusikan produk-produknya
melalui jaringan took buku (misalnya, Barnes dan Noble) atau jaringan utama
penerbit-penerbit New York. Pengarang dan pemilik usaha ini adalah Criswell
Freeman, yang bukunya terjual 330.000 eksemplar pada 1998. Volume
penjualan diharapkan meningkat dua kali lipat pada 1999. Sejal 1995, Freeman
telah menulis 40 buku, termasuk The Book Of Stock Car Wisdom, The Book of
New England and The Gardeners Guide to Life. Bukunya penuh dengan kutipan-
kutipan. Freeman mengembangkan ketertarikan terhadap kutipan-kutipan yang
inspiratif ketika ia kehilangan pekerjaan di bisnis real estate dan mulai mencoba
pulih secara psikologi dengan membca kutipan yang inspiratif setiap hari. Pada
saat yang bersamaan, ia mulai bekerja mencapai gelar di psikologi klinik.
Setelah mendapat gelar, Freeman mulai menemui pasien-pasien. Akan tetapi,
keinginannya untuk mempengaruhi hidup orang-orang melampaui basis pasien-
pasien, untuk mewujudkan tujuan ini, ia memutuskan untuk menerbitkan
sebuah buku menolong diri sendiri (a self help book). Sambil mempelajari
kemungkinan distribusinya, Freeman belajar bahwa jaringan took buku
tradisional mengembalikan buku-buku yang tidak terjual. Sebaliknya, kebnyakan
took-toko hadiah yang ia temukan membeli seluruhnya. Berdasarkan hakikat
khusus dari produk awalnya dan buku-buku selanjutnya, dan berdasarkan
praktik-praktik paritel yang berbeda, freeman memutuskan untuk
mengembangkan walnut grove press untuk mendistribusikan buku-bukunya.
Produk freeman sekarang terjual dalam 5.000 lokasi, dengan penjualan
mencapai $1 juta. Perusahaan dapat menciptakan nilai bagi pelanggan dalam
segemen pasar yang unik dan spesifik dengan menggunakan satu dari dua
strategi fokus yang berbeda kepemimpinan biaya fokus dan diferensiasi fokus.
2. Sebuah perusahaan yang bersaing dengan basis industri yang luas dapat
memutuskan bahwa segmen pasar yang dilayani oleh strategi fokus
perusahaan itu atraktif dan berharga untuk disaingi.
2. Bahwa para pegawai secara alamiah peduli pada pekerjaannya dan akan
berinisiatif untuk memperbaikinya, inisiatif dilakukan hanya jika
perusahaan menyediakan peralatan dan pelatihan yang dibutuhkan
mereka untuk memperbaiki kualitas dan jika para manajer memperhatikan
gagasan-gagasan para pegawai tersebut.
4. Bahwa tanggung jawab untuk sistem TQM yang efektif berada tepat pada
pundak manajer tingkat atas. Mereka harus terbuka dan sepenuhnya
mendukung penggunaan sistem TQM dan menerima tanggung jawab
untuk rancangan organisasi yang memungkinkan para pegawainya
bekerja dengan efektif.
Potensi sistem Integritif, dalam hal laba diatas rata-rata, adalah signifikan, tapi
potensi ini dapat berisiko yang substansial. Pemilihan sebuah strategi tingkat
bisnis menuntut perusahaan untuk melakukan pilihan-pilihan tentang
bagaimana mereka mau bersaing.mencapai posisi biaya-rendah dalam sebuah
industri atau segmen (misalnya strategi fokus) menuntut bahwa perusahaan
harus mampu mengurangi biayanya dengan konsisten relative terhadap biaya
para pesaingnya. Penggunaan strategi diferensiasi, dengan ruang lingkup
industri secara luas atau fokus. Menghasilkan laba diatas rata-rata hanya ketika
perusahaan menyediakan barang dan jasa diferensiasi yang dihargai oleh para
pelanggan dan yang mau dibayar mereka dengan harga premium.
Perusahaan yang gagal membangun relasi kepemimpinan dalam memilih ruang
lingkup kompetitifnya, sebagai pemimpin biaya atau sebagai penentu
diferensiasi, beresiko menjadi terjebak ditengah-tengah. Berada terjebak
ditengah-ditengah menghalangi perusahaan menangani kelima kekuatan
persaingan dengan berhasil dan menghasilkan laba diatas rata-rata. Tentu saja,
sebagian hasil riset menunjukan bahwa bisnis yang kinerjanya terendah adalah
mereka yang kekurangan keunggulan kompetitif yang dapat dibedakan.
BLS (Business Level Strategy) adalah langkah yang ditempuh oleh para
manager dalam memanfaatkan sumberdaya dan kompetensi perusahaan untuk
menciptakan keunggulan kompetitif terhadap pesaing di dalam suatu industri.
Dasar perumusan BLS ialah kebutuhan pelanggan (apa yang diinginkan),
kelompok pelanggan (siapa yang membutuhkan), dan distinctive competencies
(kompetensi yang menonjol) untuk merespons kebutuhan pelanggan.
2. Strategi Diferensiasi
Menciptakan keunggulan kompetitif dengan produk yang unik dan sesuai selera
pelanggan. Keunikan dapat diciptakan
melalui: mutu, inovasi, dan respon
pelanggan. Diferensiasi umumnya
dilakukan sesuai segmentasi pasar, yaitu
membuat produk yang unik di setiap
segmen. Broad differentiator, hanya
melayani segmen tertentu sesuai
kompetensi yang dimiliki perusahaan.
Misalnya Sony membuat 24 model TV untuk berbagai segmen; harganya di
setiap segmen; selalu lebih mahal dibanding TV lain. Mercedez tidak berminat
mengisi semua segmen pasar. Distinctive competency dari diferensiator
bersumber pada inovasi dan teknologi karena itu R & D di sini sangat penting di
samping fungsi sales.
Kelebihan strategi diferensiasi :
-Brand loyalty melindunginya dari pesaing
-Supliers dan buyers umumnya bukan ancaman
- Ancaman substitut tergantung pada derajat keunikan substitut yang dapat
mengancam brand loyalty, dan perbedaan harga
Kelemahan strategi diferensiasi : Kemampuan mempertahankan keunikan di
alam kemajuan teknologi; bila keunikan pada penampilan fisik, mudah ditiru.
Keunikan yang intangibles (tidak berwujud) lebih kuat.
3. Strategi Cost-Leadership dan Diferensiasi
Kemajuan teknologi produksi seperti FMT memungkinkan perusahaan
mengadopsi strategi cost leadership dan diferensiasi sekaligus. Artinya,
memproduksi beragam model dengan biaya yang relatif murah. Misalnya
penggunaan robot mengurangi biaya produksi meski volume relatif kecil.
Reduksi biaya di Chrysler dilakukan dengan dengan menerapkan standardisasi
banyak component parts. Industri mobil juga menyediakan opsi berupa paket.
Juga penerapan JIT dalam logistik.
4. Strategi Fokus
Memfokus pada segmen pasar tertentu; perusahaan melakukan spesialisasi.
Misalnya
pasar "orang kaya", petualang, vegetarian, mobil balap, mobil pedesaan, dll.
Setelah memilih segmen pasar yang diinginkan, strategi fokus
diimplementasikan melalui
pendekatan diferensiasi atau cost leadership. Pada hakekatnya perusahaan
dengan strategi fokus adalah cost leader atau diferensiator khusus.
Bila perusahaan menggunakan pendekatan low-cost, berarti bersaing dengan
cost leader. Misalnya memfokus pada small-volume custom products yang
memiliki keunggulan biaya dan membiarkan large-volume pada cost leader.
Bila memakai pendekatan diferensiasi maka akan bersaing dengan diferensiator.
Misalnya Porche bersaing dengan GM di segmen pasar mobil sport.
Kelebihan strategi focus, adalah aman terhadap buyers, substitut, maupun
pesaing karena keunikan produk dan brand loyalty tapi agak lemah terhadap
supplier karena membeli inputs dalam volume kecil. Kelemahan lain adalah,
harga produk selalu tinggi dan bila selera dan preferensi pelanggan berubah,
sangat sulit berpindah segmen.
FORMULASI STRATEGI
Untuk itu, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan perusahaan sebagai
berikut :
2 Tahap II; Formulasi Strategi. Tim ini pulalah harus memeriksa beberapa masa
depan alternatif dan menyeleksinya serta menciptakan profil atau visi
strategis yang berfokuskan pada ke sembilan pertanyaan tersebut. Kekuatan
formulasi sangat tergantung pada kekuatan proses yang dilalui atau yang
dialami oleh tim dalam membuat keputusan.
1 https://djadja.wordpress.com/2012/04/06/formulasi-strategi-jaminan-menuju-
kemenangan-manajemen/
5 Tahap V; Pemantauan, Peninjauan dan Pembaharuan Strategi. Di tahap ini
dibutuhkan indikator internal (kemajuan di bidang tujuan dan langkah
strategis, kemajuan proyek) maupun indikator eksternal (validitas asumsi
dasar yang menjadi penciptaan visi). Umpan balik (feedback) dari berbagai
sumber kegiatan baik untuk jangka pendek, menengah maupun panjang
harus dioptimalkan secara terus menerus.2
2 https://hajatil.wordpress.com/2011/12/31/formulasi-srategi/
1 Succes : Merupakan hasil yang paling diidamkan-idamkan oleh setiap
perusahaan. Situasi ini dapat terjadi jika formulasi strategi perusahaan
disusun dengan baik begitu juga dalam implementasinya.
4 Failure : kondisi ini sangat tidak dinginkan oleh perusahaan. Hal ini terjadi
karena strategi perusahaan tidak diformulasikan dengan baik, demikian
juga dalam implementasinya.
tindakan dijalankan
Dalam penggunaan konsep dan alat perumusan strategi, sebenarnya tidak ada
perbedaan secara signifikan antara organisasi kecil, besar, organisasi yang
orientasi laba maupun nirlaba. Namun demikian, dalam implementasi strategi,
ada perbedaan secara signifikan yang didasarkan atas tipe dan ukuran
organisasi. Implementasi strategi membutuhkan tindakan-tindakan seperti:
perubahan struktur organisasi, alokasi sumberdaya, program kompensasi,
merubah strategi harga, budaya perusahaan, membuat sistem informasi
manajemen yang lebih baik, dan sebagainya.3
3 http://www.ut.ac.id/html/suplemen/ekma5309/fpengantar.htm
berbagai proses implementasi strategi yang ada, baik pada tingkat korporasi,
unit bisnis, maupun fungsional.
3. Program pelatihan untuk para manajer toko yang baru disewa dan untuk
pelatihan ini tetap dipilih kerjasama dengan para manajer Jones Surplus.
4. Program untuk mengembangkan prosedur pelaporan akan
mengintegrasikan toko-toko Jones Surplus dalam system akuntansi Ajax
Continental.
2. Anggaran
Proses anggaran dimulai setelah program dikembangkan. Perencanaan sebuah
anggaran merupakan pengecekkan akhir yang nyata dari sebuah korporasi
terhadap kelayakan strategi yang dipilihnya.Sebuah strategi yang ideal mungkin
ditemukan menjadi tidak praktis hanya setelah program-program implementasi
khusus dibiayai secara rinci.
3. Prosedur
Setelah anggaran diprogram, divisional dan perusahaan disetujui, maka
prosedur operasi standar harus dikembangkan.Mereka merinci secara khusus
berbagai aktivitas yang harus dilaksanakan untuk menyempurnakan program-
program korporasi.Disamping itu, mereka harus diperbaharui untuk mewakili
beberapa perubahan teknologi seperti yang ada dalam strategi. Dalam kasus
akuisisi Ajax Corporation terhadap toko-toko eceran Jones Surplus, prosedur-
prosedur operasi baru harus dibangun seperti : toko-toko promosi, pemesanan
persediaan, pemilihan barang dagangan, hubungan pelangggan, fasilitas
belanja kredit, distribusi gudang penyimpanan, harga, batas pembayaran
melalui cek giro, penanganan keluhan pelanggan, serta promosi dan kenaikan
berkala jabatan karyawan. Prosedur-prosedur ini akan memastikan bahwa
operasional harian toko akan selalu tetap dan stabil sepanjang waktu (yaitu
aktivitas minggu yang akan datang akan sama dengan aktivitas minggu ini) dan
konsisten diantara toko-toko yang lainnya (misalnya tiap toko akan beroperasi
pada standar pelayanan yang sama seperti yang lainnya).
B. Mencapai Sinergi
Salah satu tujuan yang harus dicapai dlam implementasi strategi adalah sinergi
diantara berbagai fungsi dan unit bisnis yang ada.Hal ini merupakan alasan
mengapa banyak perusahaan pada umumnya melakukan reorganisasi setelah
melakukan akuisisi.Sinergi dikatakan ada bagi korporasi divisional jika
pengembalian investasi (ROI) pada masing-masing divisi lebih besar daripada
pengembalian yang diperoleh oleh divisi-divisi tersebut ketika terpisah sebagai
unit bisnis yang mandiri (Vasconcellons, 1990:11).Akuisisi atau pengembangan
dengan penambahan lini produk baterai sering dijadikan alas an untuk
mendapatkan keunggulan dalam bidang fungsional tertentu dalam sebuah
perusahaan. Contoh, Ketika Ralston Purina mengakuisisi lini produk Carbide
Eveready dan Energizer, para pimpinan Ralston berargumen bahwa dengan
melakukan akuisisi tersebut perusahaan Ralston akan memperoleh margin
keuntungan lebih besar dalam lini produk baterai daripada Union Carbide karena
keahlian Ralston dalam mengembangkan dan memasarkan merek produk-
produk konsumen. Ralston Purina menganggap bahwa proses akuisisi akan
mampu membuat harga baterai lebih murah karena ada keunggulan sinergi
dalam periklanan, promosi dan distribusi.
Divisi-divisi baru ini telah mengembangkan unit bisnis strategic (SBUs) untuk
memikirkan pertimbangan-pertimbangan pasar produk yang lebih baik. Kantor
pusat berupaya untuk mengorganisasikan aktivitas-aktivitas divisinya atau SBUs
melalui kinerja dan system pelaporan dan pengawsan berorientasi hasil dan
teknik-teknik yang menekankan pada perencanaan perusahaan. Unit-unit ini
tidak dikontrol secara ketat tetapi memperoleh tanggung jawab untuk hasil-hasil
kinerja mereka sendiri. Agar menjadi efektif maka perusahaan harus memiliki
sebuah proses keputusan yang terdesentralisasi. Kekuatan utama dari
perusahaan Pada tahap III adalah memiliki sumber daya yang tidak
terbatas.Sementara kelemahan utamanya adalah terletak pada ukuran
perusahaan yang terlalu besar dan kompleks yang cenderung membuat
perusahaan menjadi lamban dan tidak fleksibel.General Electric, DuPont, dan
General Motors merupakan perusahaan yang berada pada tahap III.
Tahap IV : Unit Bisnis Sistem (SBUs)
Terjadinya evolusi tahap pengembangan ke dalam unit bisnis strategis selama
tahun 1970-an dan 1980-an, bentuk divisional bukan merupakan kata masa
lampau dalam struktur organisasi. Dengan kondisi-kondisi (1) Meningkatnya
ketidakpastian lingkungan (2) Menggunakan pengalaman yang lebih besar
dalam teknologi metode produksi dan system informasi (3) Meningkatnya
ukuran dan lingkup bisnis korporasi ke seluruh dunia (4) Titik berat yang lebih
besar pada strategi kompetitif multi-industri (5) Lebih banyak mendidik kader
manajer dan karyawan, bentuk-bentuk struktur organisasi baru telah muncul
dan berjalan selama akhir pertengahan abad ke-20. Matriks dan jejaring adalah
dua kemungkinan yang mewakili tahap keempat didalam pengembangan
perusahaan-suatu tahap yang tidak hanya lebih menitikberatkan hubungan
horizontal-vertikal diantara orang-orang dan kelompok, tetapi juga mengatur
pekerjaan proyek-proyek sementara disekitarnya dimana system informasi yang
berhubungan mendukung aktivitas kolaboratif.
AQUA Golden Mississippi didirikan pada tahun 1973 oleh Bapak Tirto Utomo,
sebagai produsen pelopor air minum dalam kemasan di Indonesia. Pabrik
pertama didirikan di Bekasi. Setelah beroperasi selama 30 tahun, kini AQUA
memiliki 14 pabrik di seluruh Indonesia.
Pada tahun 1998, AQUA (yang berada di bawah naungan PT Tirta Investama)
melakukan langkah strategis untuk bergabung dengan Group DANONE, yang
merupakan salah satu kelompok perusahaan air minum dalam kemasan
terbesar di dunia dan ahli dalam nutrisi. Langkah ini berdampak pada
peningkatan kualitas produk, market share, dan penerapan teknologi
pengemasan air terkini. Di bawah bendera DANONE-AQUA, kini AQUA memiliki
lebih dari 1.000.000 titik distribusi yang dapat diakses oleh pelanggannya di
seluruh Indonesia.
Weakness :
Kendali pasokan / stok barang berada di tangan Principal / Main Distributor
Margin tipis
Diperlukan Modal Kerja yang cukup besar
Ketika musim hujan penjualan turun dan Arus Kas terbenam di Stok Barang.
Air mineral Aqua masih menggunakan proses Ozonisasi, sehingga
menimbulkan stigma negatif pada masyarakat
Opportunity :
Jenjang menuju strata Distributor (margin cukup menggiurkan) terbuka lebar
Track record distribusi Aqua Danone bisa dipakai referensi untuk melebarkan
sayap bisnis produk Danone Food (Biskuat dll)
Mempunyai peluang untuk merambah ke agen-agen kecil yang belum
mempunyai pasar lokal
Sosialisasi ke masyarakat mengenai pentingnya mengkonsumsi air mineral
yang bersih dan higienis dimana Aqua memiliki semua kriteria yang dibutuhkan
Pemberian bantuan Aqua untuk wilayah terpencil merupakan salah satu
promosi Aqua bahwa Aqua juga perduli terhadap sesama
Air PDAM yang sekarang sudah tidak memungkinkan untuk dikonsumsi, maka
Pemerintah menganjurkan kepada masyarakat agar mengkonsumsi air mineral
dalam kemasan
Aqua mempunyai kesempatan besar untuk bisa menembus pasar Internasional
Threat :
Persaingan harga dengan sesama Agen / Sub Distributor / Distributor Aqua
Danone dari wilayah lain (cross border)
Tidak dipasok produk / pencabutan lisensi keagenan Aqua Danone apabila
melanggar aturan keagenan.
Mulai muncul produk-produk air mineral baru
Sekarang ini banyak bermunculan depo-depo air minum isi ulang dikawasan
padat penduduk dimana harga yang ditawarkan jauh lebih murah dibanding
Aqua
Adanya kenaikan bahan baku untuk kemasan, seperti plastik untuk label dan
bahan untuk pembuatan gallon
Tidak stabilnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing
Melemahnya daya beli konsumen
Adanya penghapusan subsidi BBM bagi industri
Biaya pengiklanan yang tidak murah