Anda di halaman 1dari 6

BAHAN AJAR

STATISTIK DASAR
Minggu ke-13

Oleh:
Nurrohmat Widjajanti
Dwi Lestari

Program Studi Diploma 3 Teknik Geomatika


Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada
2012
1

XIII. Perambatan Kesalahan Sistematis


Deskripsi Singkat
Menjelaskan pengertian tentang teori perambatan kesalahan sistematis dan rumus
perambatan kesalahan sistematis.
Tujuan Instruksional Khusus
Mahasiswa mampu untuk:
1. Menjelaskan pengertian tentang perambatan kesalahan sistematis.
2. Menghitung perambatan kesalahan sistematis suatu fungsi ukuran.
Bila data pengukuran masih mengandung kesalahan sistematis, tetapi langsung
digunakan untuk menghitung besaran-besaran lain maka hasil hitungan dari data
tersebut masih mengandung kesalahan sistematis.
Contoh:
Bila panjangan diukur dengan pegas ukuran, hasilnya 95 m. Didapat dari empat kali
ukuran pegas ditambah ukuran terakhir sebesar 15 m. Apabila panjang pegas yang
20 m senyatanya lebih panjang 4 cm, maka panjang sebenarnya seperti berikut ini:
Panjang Ukuran

Panjang Sebenarnya

20 m

20,04 m

40 m

40,08 m

60 m

60,12 m

80 m

80,16 m

95 m

95,19 m

Dari tabel tersebut dapat ditulis hubungan matematis:

y = x + 0,002 x = 1,002 x ,

dimana x : hasil ukuran dan y : ukuran terkoreksi.


Contoh lain:
Apabila terjadi hubungan antara hitungan dengan lebih satu ukuran diperlukan
rumus umum untuk mencari perambatan kesalahan sistematis.
Apabila ada hubungan fungsional sebagai berikut:
y1 = f1 ( x1 , x 2 ,..., x n )

(13.1)

y 2 = f 2 ( x1 , x 2 ,..., x n )

(13.2)

Karena masing-masing x mengandung kesalahan sistematis sebesar dx , maka nilai


y juga mengalami kesalahan sebesar dy , sehingga persamaan (13.1) dan (13.2)

menjadi:
y1 + dy1 = f 1 ( x1 + dx1 , x 2 + dx 2 ,..., x n + dx n )

(13.3)

y 2 + dy 2 = f 2 ( x1 + dx1 , x 2 + dx 2 ,..., x n + dx n )

(13.4)

Untuk mencari dy1 dan dy 2 dengan memanfaatkan deret Taylor sampai turunan
pertama saja, sehingga persamaan (13.3) dan (13.4) menjadi:
y1 + dy1 = f1 ( x1 , x 2 ,..., x n ) + a1 dx1 + a 2 dx 2 + ... + a n dx n )

(13.5)

y 2 + dy 2 = f 2 ( x1 , x 2 ,..., x n ) + b1 dx1 + b2 dx 2 + ... + bn dx n )

(13.6)

Dalam bentuk matriks persamaan (13.5) dan (13.6) menjadi:


(13.7)

Y + Dy = F ( x ) + G.Dx

Persamaan (12.1) dan (13.2) diketahui Y = F ( x ) , maka persamaan (13.7) menjadi:


(13.8)

Dy = GDx

Persamaan (13.8) disebut rumus perambatan kesalahan sistematis. Sedangkan


rumus pada persamaan (13.7) sebagai linierisasi persamaan yang tidak linier,
dengan rumus matriks G (untuk dua nilai y( y1 , y 2 ) dan n nilai x ) maka:

a
G = 1
b1
y1

x
G= 1
y 2
x
1

a2
b2

a3 ... a n

b3 ... bn

y1
x 2
y 2
x 2

y1
x3
y 2
x3

y1
x n
y 2
...
x n
...

(13.9)

(13.10)

Contoh:
Empat persegi panjang diukur panjangnya 200 m dan lebar 100 m. Dari hitungan
diketahui bahwa panjang dan lebar ukuran tersebut kependekan 4 cm dan 2 cm.
Berapa nilai yang harus dikoreksikan terhadap luas dan keliling empat persegi
panjang:
Luas ( L) = p.l
Keliling ( K ) = 2( p. + l )
Akibat kesalahan sistematisnya:

dL
1
Dy = = GDx =
dK
2

p dp

2 dl

100 200 0,04 8 m 2

Dy =
2
2
0
,
02
0
,
12


m
Luas yang benar = 20000 + 8 = 20008 m2
Keliling yang benar = 600 + 0,12 = 600,12 m
Cara Evaluasi dan Penilaian
1. Mahasiswa mengerjakan tugas menghitung perambatan kesalahan sistematis
suatu fungsi ukuran.
Rubrik Penilaian
No
Kriteria
1 Menghitung soal
perambatan
kesalahan
sistematis.

1
Tidak dapat
menghitung soal
perambatan
kesalahan
sistematis.

2
Dapat menghitung
soal perambatan
kesalahan
sistematis,
rumusnya sudah
betul namun
hasilnya tidak
tepat.

3
Dapat
menghitung soal
perambatan
kesalahan
sistematis dengan
benar.

Contoh Soal
1. Diketahui koordinat A (100,100) m, dilakukan pengukuran asimuth dari titik A
ke B = 60o dan jarak datar AB = 50 m, ternyata hasil ukuran asimuth ada
kesalahan sistematis kebesaran 2 dan jarak datar ada kesalahan sistematis
kependekan 20 cm. Berapa nilai koordinat B terkoreksi!
2. Dilakukan pengukuran sudut heling dari titik A ke B = 40o dan jarak miring AB
= 45 m, ternyata hasil ukuran sudut heling terdapat kesalahan sistematis
terlalu besar 2 dan jarak datar terdapat kesalahan sistematis kependekan 4
cm. Berapa koreksi yang harus diberikan pada beda tinggi AB dan berapa
beda tinggi AB terkoreksi?

Rencana Kegiatan Pembelajaran Minggu ke-13


Minggu
ke

LO (learning
outcome) yang
akan dicapai
harus mengikuti
SMART

Pokok
Bahasan
(Topik)

Sub Pokok Bahasan

Metode
pembelaj
aran

Apa yang
harus
dilakukan
mahasiswa

Apa yang
harus
dilakukan
dosen

Media
ajar

Assessmen
t

Method of
assessmen
ts

Pustaka

10

11

Cooperativ
e learning

Mahasiswa
menghitung
perambatan
kesalahan
sistematis
suatu fungsi
ukuran yang
berkaitan
bidang
geomatika
(jarak,
sudut, luas,
beda tinggi).

Menyiapkan
dan
menjelaskan
materi.

Lembar
kerja,
soal
latihan,
LCD dan
laptop.

13

Kognitif:
-

Psikomotorik:
Mahasiswa dapat
menghitung
perambatan
kesalahan sistematis
suatu fungsi ukuran.

Perambatan
kesalahan
sistematis

a. Teori perambatan
kesalahan.
b. Rumus dasar
perambatan kesalahan.

Ceramah
dan
diskusi.

Pemberian
contoh
dan
latihan di
kelas.

Penilaian
thd:

Hasil
hitungan
perambatan
kesalahan
sistematis
suatu fungsi
ukuran.

Hasil latihan
di kelas
(hitungan).

Pustaka:
4, 5, 8

Daftar Pustaka

4. Mikhail, E.M. dan Gracie, G., 1981, Analysis and Adjustment of Survey
Measurements, Van Nostrand Reinhold Publishing, New York.
5. Soetaat, 2005, Bahan Ajar Statistik dan Teori Kesalahan, Jurusan Teknik
8. Widjajanti, N., 2011, Modul Kuliah Statistik dan Teori Kesalahan, Jurusan
Teknik Geodesi FT-UGM, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai