Anda di halaman 1dari 4

Tuliskan dalil naqli dan dalil aqli tentang rukun iman dan rukun islam !

Dari Al-quran



Surat Al-Baqarah ayat 177 :


Artinya :


itu

kebajikan,


Bukanlah menghadapkan
wajahmu ke
timur
dan
barat
suatu
akan

arah

tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman


kepada Allah, hari kemudian,


dicintainya

nabi-nabi
harta
memberikan

malaikat-malaikat,
dan
kitab-kitab,

yang

kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang


miskin, musafir
(yang memerlukan



hamba


pertolongan) dan orang-orang
yang
dan( memerdekakan)
meminta-minta;

1. Dalil naqli untuk rukun iman dan rukun islam :

sahaya, mendirikan salat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati
janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan
dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka
itulah orang-orang yang bertakwa.
- Surat Al-Baqarah ayat 183

Artinya :
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,

- Surat Al-Baqarah ayat 158 :


Artinya :




Sesungguhnya Safa dan Marwah adalah sebahagian dari syi`ar Allah. Maka barang
siapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber-`umrah, maka tidak ada dosa baginya
mengerjakan sai antara keduanya. Dan barang siapa yang mengerjakan suatu kebajikan
dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha
Mengetahui.
Dari hadits :
Dari Umar rodhiyallohuanhu juga, beliau berkata: Pada suatu hari ketika kami duduk
di dekat Rosululloh shollallohu alaihi wasallam, tiba-tiba muncul seorang laki-laki
yang berpakaian sangat putih dan rambutnya sangat hitam. Pada dirinya tidak tampak
bekas dari perjalanan jauh dan tidak ada seorangpun diantara kami yang mengenalnya.
Kemudian ia duduk di hadapan Nabi shollallohu alaihi wasallam, lalu mendempetkan
kedua lututnya ke lutut Nabi, dan meletakkan kedua tangannya di atas kedua pahanya,
kemudian berkata: Wahai Muhammad, terangkanlah kepadaku tentang Islam.
Kemudian Rosululloh shollallohualaihi wasallam menjawab: Islam yaitu:
hendaklah engkau bersaksi tiada sesembahan yang haq disembah kecuali Alloh dan
sesungguhnya Muhammad adalah utusan Alloh. Hendaklah engkau mendirikan
sholat, membayar zakat, berpuasa pada bulan Romadhon, dan mengerjakan haji ke
rumah Alloh jika engkau mampu mengerjakannya. Orang itu berkata: Engkau
benar. Kami menjadi heran, karena dia yang bertanya dan dia pula yang
membenarkannya. Orang itu bertanya lagi: Lalu terangkanlah kepadaku tentang
iman. (Rosululloh) menjawab: Hendaklah engkau beriman kepada Alloh,
beriman kepada para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para utusan-Nya, hari akhir,
dan hendaklah engkau beriman kepada taqdir yang baik dan yang buruk.Orang
tadi berkata: Engkau benar. Lalu orang itu bertanya lagi: Lalu terangkanlah
kepadaku tentang ihsan. (Beliau) menjawab: Hendaklah engkau beribadah kepada
Alloh seolah-olah engkau melihat-Nya. Namun jika engkau tidak dapat (beribadah
seolah-olah) melihat-Nya, sesungguhnya Ia melihat engkau. Orang itu berkata lagi:
Beritahukanlah kepadaku tentang hari kiamat. (Beliau) mejawab: Orang yang
ditanya tidak lebih tahu daripada yang bertanya. Orang itu selanjutnya berkata:
Beritahukanlah kepadaku tanda-tandanya. (Beliau) menjawab: Apabila budak
melahirkan tuannya, dan engkau melihat orang-orang Badui yang bertelanjang kaki,
yang miskin lagi penggembala domba berlomba-lomba dalam mendirikan bangunan.
Kemudian orang itu pergi, sedangkan aku tetap tinggal beberapa saat lamanya. Lalu
Nabi shollallohu alaihi wasallam bersabda: Wahai Umar, tahukah engkau siapa

orang yang bertanya itu ?. Aku menjawab: Alloh dan Rosul-Nya yang lebih
mengetahui. Lalu beliau bersabda: Dia itu adalah malaikat Jibril yang datang
kepada kalian untuk mengajarkan agama kalian.(HR. Muslim).
2. Dalil Aqli untuk rukun iman:
Beriman kepada Allah
Kita mesti beriman kepada Allah karena Allah lah yang menciptakan kita dan
mengatur segala sesuatu didunia ini. Dari mana kita tahu adanya Allah yang
menciptakan kita dan mengatur segala sesuatu didunia ini ? Kita bisa lihat dari
alam semesta. Betapa indah dan sempurnanya alam semesta ini. Apakah mungkin
alam semesta ada dengan sendirinya ? Tentulah ada Zat Yang Maha Sempurna
yang menciptakan dan mengatur alam semesta ini. Dan itulah Allah swt.
Simpelnya lagi, misalnya kita di kampus. Ada si Amar bertanya kepada si Andin,
din, meja itu ada dengan sendirinya ya dikelas kita ? Tidaklah mar, tentu ada
yang membuatnya, yaitu tukang kayu yang membuatnya. Masak iya ndin ?
Emang Andin pernah melihat bagaimana dan dimana tukang kayu yang membuat
meja ini ? Pokoknya Andin percaya meja ini takkan mungkin ada dengan
sendirinya, tentu ada yang membuatnya yaitu tukang kayu meskipun Andin tidak
pernah melihat dimana dan bagaimana tukang kayu itu membuat meja itu.
Bisa kita tarik kesimpulan dari sepenggal kisah diatas, bahwa alam semesta ini
tidak mungkin ada dengan sendirinya, tentu ada Zat yang menciptakannya, itulah
Allah swt.
Beriman kepada Kitab
Kita diciptakan Allah swt di dunia ini disertai dengan kitab pedoman hidup.
Layaknya tukang produk elektronik yang membuat sebuah Handphone misalnya,
tentunya yang membuat Handphone ini menyertakan buku panduan pemakaian
Handphone ini supaya Handphone ini dipakai sesuai dengan tujuan pembuatan
Handphone ini, karena yang tahu tentang Handphone ini adalah sang pembuat
Handphone ini. Begitu juga manusia, Allah menciptakan kita disertai dengan
kitab pedoman hidup kita, yang kita kenal dengan Zabur,Taurat,Injil dan AlQuran khususnya supaya kita hidup didunia ini sesuai dengan tujuan
penciptaan kita. Karena yang tahu tentang kita adalah Zat yang menciptakan kita
yaitu Allah swt. Dan kitab ini khususnya Al-Quran tidak ada keraguan
didalamnya. Bagaimana kita bisa tahu ? Kita bias tahu dari isi nya. Dimana
firman Allah yang tertuang didalam kitab itu bisa menjelaskan dan menjawab
semua pertanyaan yang ada. Ratusan tahun silam Al-Quran telah menjelaskan
bagaimana proses penciptaan manusia didalam rahim. Apakah zaman dahulu
sudah ada teknologi untuk menelitinya ? Tentunya tidak. Oleh karena kebenaran

didalam Al-Quran itulah yang menandakan bahwasannya Al-Quran itu adalah


firman Allah.
Beriman kepada Rasul
Kita diciptakan Allah swt di dunia ini juga disertai dengan utusan-Nya yaitu para
Nabi dan Rasul-Nya yang membawa berita gembira dan sebagai peringatan.
Layaknya kita bermain dilapangan sepak bola, tentunya jalannya pertandingan
ada disertakannya wasit yang bertugas mengingatkan jika terjadi pelanggaran,
dan mengatur pertandingan supaya berjalan dengan lancar. Begitu pula lah
utusan-Nya yaitu para Nabi dan Rasul, Allah utus mereka untuk membawa berita
gembira kepada kita dan sebagai peringatan kepada kita supaya kita hidup
didunia ini sesuai dengan tujuan diciptakannya kita dan sesuai dengan kehendak
Zat yang menciptakan kita. Dari mana kita tahu Nabi atau Rasul terkhususnya
Nabi Muhammad saw itu adalah benar utusan Allah ? Kita bisa tahu dari apa
yang beliau sampaikan. Apa yang Rasulullah sampaikan adalah benar adanya.
Dimana Rasulullah itu adalah seorang yang ummi (buta huruf), namun yang
beliau sampaikan adalah benar, karena yang beliau sampaikan adalah firman
Allah yang tertuang didalam kitab suci Al-Quran khususnya.
Beriman kepada Hari Kiamat
Jika kita diciptakan (awal), tentu akan ada yang namanya akhir. Dan nanti akan
ada yang namanya Hari Kiamat atau Hari Akhir dimana kita akan
mempertanggung jawabkan segala perbuatan kita didunia.
Beriman kepada Qada dan Qadar
Segala sesuatu didunia ini telah Allah gariskan atau telah Allah tetapkan takdir.
Namun, ada takdir yang bisa kita berusaha untuk merubahnya (misalnya, bodohpintar), dan ada takdir yang tak bisa kita merubahnya meskipun kita telah
berusaha (misalnya, kematian). Bagaimana kita bisa tahu bahwa ada yang
namanya Qada dan Qadar ? Misalnya, suatu ketika dirumah sakit pernah kita
jumpai ada 3 orang yang menderita sakit yang sama, ketiga-tiganya minum obat
yang sama. Kalaulah tak ada yang namanya Qada dan Qadar, tentu secara logika
ketiga orang ini akan sembuh dari penyakitnya, namun 1 diantara mereka yang
sembuh, yang 1 lagi masih tetap sakit, dan yang 1 nya lagi meninggal. Nah ini
menandakan bahwa ada yang namanya Qada dan Qadar itu, dimana Allah telah
menetapkan atas segala sesuatu akan takdirnya.

Anda mungkin juga menyukai