Asam Benzoat PDF
Asam Benzoat PDF
TINJAUAN PUSTAKA
a. Sifat Fisika
1. Massa Molar
: 122,12 gr/mol
: 122,4 0C
: 249 0C
4. Densitas
-. Padat
: 1,316 gr/cm3
-. Cair
: 1,029 gr/cm3
5. Tekanan kritis
: 4,47 MPa
6. Temperatur kritis
: 751oK
7. Volume kritis
: 339,1cm3/mol
: 0,248
9. Viskositas (1300C)
: 534 J/g
: 3227 KJ/mol
: 147 J/g
o
: 2,8
(Kirk & Othmer, 1989)
b. Sifat Kimia
1. Reduksi cincin asam benzoat membentuk asam karboksilat siklis, dan
kaprolaktam sebagai intermediate, yang digunakan pada pembuatan nilon.
Dengan pemilihan katalis dan kondisi operasi, reduksi asam benzoat pada gugus
karboksil dapat membentuk benzil alkohol.
2. Hidrogenasi asam benzoat menjadi kaprolaktam dengan katalis nikel dan
direaksikan dengan NOHSO4.
3. Asam benzoat mempunyai cincin dengan letak meta, sehingga dapat untuk
reaksi substitusi lebih lanjut. Reaksi cincin yang terjadi adalah sulfonasi, nitrasi
dan klorinasi, tetapi agak sulit pada deaktifasi cincin karena adanya gugus
karboksil. Deaktifasi dapat dilakukan dengan katalis atau dengan menaikkan
suhu.
4. Oksidasi asam benzoat menjadi fenol dengan katalis tembaga.
5. Garam potasium dari asam benzoat direaksikan dengan CO2 pada kenaikan suhu
dan tekanan dapat membentuk asam terepthalat.
industri
pertama
melibatkan
reaksi
antara
benzotriklrodia
bahan makanan dan minuman berasa asam seperti sirup, dalam farmasi sebagai
antiseptik, obat-obatan dermatologi, sebagai zat aditif untuk mengebor lumpur dan
agen retardant pada karet alam dan sintetis. Sedangkan turunan asam benzoat dapat
digunakan sebagai pengawet makanan, plasticizer, obat-obatan, dan antiseptik
sebagaimana tertera dalam tabel 2.1. berikut.
No.
1
Kegunaan
Bahan Perekat Kayu
Trimetil pentanediol
Mono-isobutil monobenzoat
1. Pengawet makanan
2. Pengawet makanan (kemasan)
3. Pengawet kosmetika
3.
Benzoil klorida
- 3-amino-2,5-asam
Diklorobenzoat
4.
Benzoil peroksida
Benzophenane
1. Parfum
Plasticizer (sda)
Anhidrid benzoat
Plasticizer (sda)
1. Agen benzolating pembuatan cat
dan farmasi
2. Pelarut
Butil benzoat
6.
Resin alkid
Pelapis permukaan
1. Krim antiseptik
7.
8-hidroksiquinolin benzoat
8.
9.
Sukrosa benzoat
Ammonium benzoat
Benzonitril
Benzonitril
10.
Benzoguanamin
Resin benzoguanamin
Bahan vernis
Bahan vernis
1. Pelarut
2. Pelapis permukaan
3. Tinta
4. Resin sebagai pelapis
1. Mitisida
2. Bahan pengusir nyamuk
3. Plasticizer (resin selulosa asetat
11.
Benzyl benzoat
dan nitroselulosa)
4. Pelarut parfum dan tepung
5. Pewarna tekstiil
6. Obat-obatan
7. Parfum dan tepung
12.
13.
Asam heksahidrobenzoat
Kaprolaktam
Metil benzoat
Pembuatan nilon 66
Parfum dan tepung
2.2 Toluena
Toluena adalah suatu senyawa tidak berwarna, cairan berbau aromatic yang
khas dimana tidak setajam benzena. Asal kata toluena diambil dari sebuah resin
alami, kata tolu, merupakan sebuah nama dari sebuah kota kecil di Colombia,
Amerika Selatan. Toluena ditemukan antara produk degradasi dengan cara
pemanasan resin tersebut. Toluena dikenal juga sebagai metilbenzena ataupun
fenilmetana yaitu cairan bening tak berwarna yang tak larut dalam air dengan aroma
seperti pengencer cat dan berbau harum seperti benzena. Toluena adalah hidrokarbon
aromatik yang digunakan secara luas dalam stok umpan industri dan juga sebagai
bahan pelarut bagi industri lainnya. Seperti pelarut-pelarut lainnya, toluena juga
digunakan sebagai obat inhalan oleh karena sifatnya yang memabukkan. Toluena
juga mudah sekali terbakar. (Wikipedia, 2011)
Sebelum perang dunia pertama, sumber utama dari toluena adalah pemanasan
batu arang. Pada waktu itu, trinitrotoluena (TNT) menghasilkan daya ledak yang
tinggi dan produksi toluena dalam jumlah besar diperlukan untuk pembuatan TNT
tersebut.
Toluena secara umum diproduksi bersama dengan benzene, xylene, dan
senyawa aromatik C9 dengan pembentukan katalitik dari nafta. Hasil pembentukan
kasar ini diekstraksi, kebanyakan terjadi dengan sulfolane atau tetraetilena glikol dan
zat terlarut, ke dalam sumur campuran dari benzene, toluena, xylena dan senyawa
C9-aromatik dimana dipisahkan dengan cara fraksinasi. (Othmer & Kirk, 1989)
Struktur toluena seperti pada gambar 2.2 berikut ini merupakan senyawa
turunan benzena dengan gugul metana berada pada cincin benzena.
CH3
a. Sifat Fisika
1. Massa Molar
: 92,14 gr/mol
: 178,15 0K
: 383,15 0K
4. Densitas
Padat pada 93,15 0K
: 11,18 L/mol
: 9,38 L/mol
5. Tekanan kritis
: 4,108 MPa
6. Temperatur kritis
: 591,8oK
7. Volume kritis
: 0,316 L/mol
: 0,264
9. Viskositas
: 50,17 kJ/mol
: 33,59 kJ/mol
: -3734 kJ/mol
(Kirk & Othmer, 1989)
b. Sifat Kimia
1. Reaksi hidrogenasi, dengan katalis nikel, platinum atau paladium dapat
menjenuhkan cincin aromatik sebagian maupun keseluruhan, menghasilkan
benzena, metana dan bifenil.
2. Reaksi oksidasi, dengan katalis kobalt, mangan atau bromida pada fase cair
menghasilkan asam benzoat.
C6H5CH3 + 3/2 O2
Br/Co/Mn
C6H5COOH + H2O
3. Reaksi substitusi oleh metil, pada temperatur tinggi dan reaksi radikal bebas.
Klorinasi pada 100oC atau dengan ultraviolet membentuk benzil klorida,
benzal klorida dan benzotriklorida.
4. Reaksi substitusi oleh logam alkali menghasilkan normal-propil benzena, 3fenil pentana, dan 3-etil-3-fenil pentana.
2.2.1
Berat Molekul
: 32 gr/mol
2.
Nomor atom
: 8
3.
Keelektronegatifan
: 3,5
4.
: 0,0074 nm
5.
Titik didih
: 1830C
6.
Titik lebur
: 218,40C
7.
: 1,429 gr/l
8.
Panas peleburan
: 0,444 kJ/mol
9.
Panas penguapan
: 6,82 kJ/mol
: 154,59 K
: 5,043 MPa
: 29,378 J/mol K
2.
Berat molekul
3.
Densitas
4.
Titik lebur
: 80oC
5.
Titik beku
6.
7.
: 245,01gr/mol
: 1.589gr/cm3
: 106,124 kg/kmol
2. Densitas
: 1046 kg/m3
3. Viskositas
: 1,321 cp
4. Titik didih
: 451,9 oK
5. Titik lebur
: 247,15 oK
6. Temperatur kritis
: 695 oK
7. Tekanan kritis
: 4,65 MPa
8. Volume kritis
: 324 cm3/mol
9. Panas penguapan
: 42,13 kJ/mol
(Kirk & Othmer, 1989)
b. Sifat Kimia :
1. Reaksi oksidasi membentuk asam benzoat.
2. Substitusi hidrogen dengan klorin membentuk benzoil klorida.
3. Kondensasi benzaldehid dengan katalis logam alkali sianida membentuk
benzoin.
4. Hidrogenasi karbonil menghasilkan benzil alkohol.
: 108,140 kg/kmol
2. Densitas
: 1,044 g/cm3
3. Viskositas
: 1,321 cp
4. Titik didih
: 478,55 oK
5. Titik lebur
: 258,15 oK
6. Temperatur kritis
: 677 oK
7. Tekanan kritis
: 46,6 Bar
8. Volume kritis
: 0,334 m3/mol
9. Panas penguapan
: 50,53 kJ/mol
(Kirk & Othmer, 1989)
b. Sifat Kimia :
1. Benzil alkohol dapat direfluks dengan kalium permanganat (KMnO4)
ataupun oksidator lainnya dalam air membentuk asam benzoat
2. Substitusi cincin misalnya sulfonasi dan nitrasi dapat berpengaruh, tanpa
merusak gugus karbonil. Substitusi meta terjadi bila ada pengaruh dari
gugus karbonil.
C2H5OH + O2
CH3CHO + H2O
CH3COCH3 + H2O
CH3COOH
(C6H5)2COH
CH2O + H2O
C6H5COOH + H2O
f. Oksidasi
Yaitu dengan penggunaan reaksi intermediate
C6H5CH3 C6H5CCl3
C6H5COOH
CH3OH + CO
CH3COOH
C6H5CH3 + O2
C6H5COH
C6H5COH
1
O2
2
+ H2O
C6H5COOH
direaksikan dengan steam dalam suatu batch kettle tertutup yang dilengkapi dengan
pengaduk. Agar reaksi tersebut berjalan sempurna, maka ditambahkan katalis
sebanyak 2 6% berat dari ptalat anhidrid yang masuk reaktor. Katalis yang
dipergunakan adalah sodium dikromat yang mengandung sedikit nikel oksida dan
disodium ptalat. Mula-mula campuran ptalat anhidrid dan katalis dalam reaktor
dipanaskan sampai diatas suhu 200oC. kemudian steam diinjeksikan sambil
dilakukan pengadukan pada reaktor agar steam terdispersi merata. Untuk 100 bagian
ptalat anhidird diperlukan steam dengan rata 2-20 bagian/jam. Karena reaksi bersifat
eksotermis, maka diperlukan reflux kondensor untuk mengembalikan air, asam ptalat
dan asam benzoat yang terbentuk. Gas yang keluar dari condensor sebagian besar
terdiri dari CO2 dan sisanya adalah uap air dan asam benzoat. Reaksi ini berlangsung
beberapa saat, sampai kandungan ptalat anhidrid kurang dari 5%. Asam benzoat yang
diperoleh selanjutnya dipisahkan dengan cara destilasi. Hasil yang diperoleh pada
proses ini sebesar 80 85% dari ptalat anhidrid yang ada.
C6H5CCl3 + 3 HCl
(2)
C6H5CCl3 + C6H5COOH
2 C6H5CCl3 + 3 HCl
(3)
2C6H5COCl + 2 H2O
2 C6H5COOH + HCl
(4)
Toluena diklorinasi pada 100 150oC sampai berat jenis larutan tersebut
mencapai 1,375 sampai 1,385 pada suhu 20oC untuk menghasilkan benzo trikhlorid
kasar. Sebagian kecil alkali dapat ditambahkan pada hasil reaksi untuk menetralkan
sebagian sisa HCl yang biasanya diabsorbsi dalam air untuk mendapatkan asam hidro
klorida. Benzo triklorid dan katalisator yang telah dimurnikan kemudian diumpankan
pada hidrolisis tingkat I, yang bereaksi dengan asam benzoat membentuk benzoyl
chlorida. Penghidrolisis II dibagi menjadi dua aliran, yang satu dikembalikan
kehidrolisator I untuk menghasilkan benzotriklorida yang lebih banyak dan yang
lainnya dimurnikan atau untuk membuat natrium benzoat.
4. Proses klorinasi toluena
Pembuatan asam benzoat dari reaksi klorinasi toluen. Kondisi reaktan toluena
berupa cairan dan gas (pada reaktor-01) untuk berupa cairan (pada reaktor-02).
Reaksi :
C6H5CH3 + 3 Cl2
C6H5CCl3 + 3 HCl
(6)
C6H5CH3 + 2 H2O
C6H5COOH+ 3 HCl
(7)
II-15
atm secara kontinu dan bersifat eksoterm. Reaksi berlangsung sangat cepat dengan
waktu tinggal 5 - 10 menit.
Adapun reaksi oksidasi yang berlangsung dalam reaktor yakni:
1.
Pembentukan Benzaldehide.
Air Pendingin
(T=28o C,P= 1 atm)
11
Gas off
J - 104
FC
FC
LI
30
E - 105
FC
TT- 103
E - 104
JC - 103
17
PC
V - 202
LI
PC
14
E -31206
E - 203
20
FC
22
C - 102
15
6
10
LI
M-101
FC
LI
J - 102
32
LIC
FC
E - 101
E - 201
LC
E-110
J - 201
12
E - 106
27
J-203
29
E - 205
J - 205
T - 202
TC
TC
D- 201
TT-104
R- 101
35
LC
FC
RB- 202
19
18
J - 101
FIC
FC
LC
LI
TK - 203
E - 208
J - 210
FC
23
TK - 102
J- 208
V - 201
LI
PC
16
39
38
FC
T - 201
E - 202
J - 202
V - 101
PI
TC
FC
24
FC
LC
36
J - 103
40
33
RB - 201
PI
TK - 202
LI
E - 207
J-211
J - 209
FC
LI
FC
TK- 101
25
JC - 101
LI
28
21
E - 102
FC
13
J - 204
E - 204 CR - 201
J-206
TC
M-102
E - 103
Air Proses
34
FC
J-105
26
J- 207
C - 201
DE
-2
37
01
TT - 201
Kode
TK-101
TK-102
TT-103
TT-104
TT-201
TK-202
TK-203
JC-101
C-102
JC-103
E-101
E-102
E-103
E-104
E-105
E-106
M-101
R-101
D-201
V-101
E-110
E-201
E-202
E-203
E-204
E-205
E-206
E-207
Keterangan
Tangki Oksigen
Tangki Toluena
Gudang Mangan Asetat
Gdg MnAs Sementara
Gudang Asam Benzoat
Tangki Benzil Alkohol
Tangki Benzaldehide
Kompresor
Conveyor
Kompresor
Heater
Heater
Heater
Kondensor
Kondensor
Heater
Mixer
Reaktor
Flash Drum
Drum
Vaporizer
Cooler
Cooler
Kondensor
Cooler
Heater
Kondensor
Cooler
No
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
Kode
Keterangan
E-208 Cooler
M-102 Mixer 2
T-201
V-201
RB-201
T-202
V-202
RB-202
CR-201
DE-201
J-101
J-102
J-103
J-104
J-105
J-201
J-202
J-203
J-204
J-205
J-206
J-207
J-208
J-209
J-210
J-211
C-201
C-202
Kolom Destilasi 1
Akumulator 1
Reboiler 1
Kolom Destilasi 2
Akumulator 2
Reboiler 2
Crystallizer
Drum Drier
Pompa
Pompa
Pompa
Pompa
Pompa
Pompa
Pompa
Pompa
Pompa
Pompa
Pompa
Pompa
Pompa
Pompa
Pompa
Pompa
Conveyor
Conveyor
C - 202
Air pedingin bekas
Kondensat
Diperiksa /
Disetujui
Nama
NIM
Tanggal
: Wankin Septario Gultom
: 060405054
T. Tangan