Makalah Kanker Payudara
Makalah Kanker Payudara
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Gizi dan Penyakit
Degeneratif
Disusun Oleh:
Rifqi Abdul Fattah
2009710033
Isti`anah Surury
2009710048
Riza Fauzi
2009710051
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
hidayah-Nya makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan oleh dosen Gizi dan
Penyakit Degeneratif sebagai syarat untuk memenuhi sebagian nilai tugas.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan sehingga
penulis mengharapkan partisipasi dari pembaca untuk memberikan saran dan kritik
yang membangun demi memperbaiki kekurangan makalah ini.
Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen Gizi dan Penyakit
Degeneratif, Ibu Tria Astika Enda Permatasari, SKM, MKM yang telah membimbing
dalam pembuatan makalah ini.
Terakhir kalinya penulis berharap semoga makalah yang disusun ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Jakarta,
Mei 2011
Penulis
DAFTAR ISI
Hlm.
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................
1.3 Tujuan................................................................................................................
1
2
2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi dan Pengertian Pelayanan Kesehatan..................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kanker payudara merupakan tumor ganas yang berasal dari sel-sel yang
terdapat pada payudara. Payudara terdiri dari lobulus-lobulus, duktus-duktus,
lemak dan jaringan konektif, pembuluh darah dan limfe. Pada umumnya kanker
berasal dari sel-sel yang terdapat di duktus, beberapa diantaranya berasal dari
lobulus dan jaringan lainnya.
Kanker payudara merupakan keganasan yang menyerang hampir sepertiga
dari seluruh keganasan yang dijumpai pada wanita. Kanker payudara juga
merupakan penyebab kematian kedua setelah kanker leher rahim pada wanita
serta menempati insiden tertinggi dari seluruh keganasan. Setiap tahun, lebih dari
satu juta kasus baru kanker payudara didiagnosa di seluruh dunia dan hampir
400.000 orang akan meninggal akibat penyakit tersebut. Sampai tahun 2003,
Kanker payudara merupakan kanker dengan insidens tertinggi No.2 di Indonesia
dan terdapat kecenderungan dari tahun ke tahun insidens ini meningkat; seperti
halnya di negara barat. Angka kejadian kanker payudara di Amerika Serikat
92/100.000 wanita pertahun dengan mortalitas yang cukup tinggi 27/100.000
atau 18% dari kematian yang dijumpai pada wanita. Di Indonesia berdasarkan
Pathological Based Registration kanker payudara mempunyai insidens relatif
11,5%. Diperkirakan di Indonesia mempunyai insidens minimal 20.000 kasus
baru pertahun; dengan kenyataan bahwa lebih dari 50% kasus masih berada
dalam stadium lanjut.
Banyak sekali faktor resiko yang dapat menyebabkan berkembangnya kanker
payudara. Secara statistik resiko kanker payudara pada wanita meningkat pada
nullipara, menarche dini, menopause terlambat dan pada wanita yang mengalami
kehamilan anak pertama di atas usia 30 tahun. Sebanyak kurang dari 1% kanker
payudara terjadi pada usia kurang dari 25 tahun, setelah usia lebih dari 39 tahun
insiden meningkat cepat. Insiden tertinggi dijumpai pada usia 45-50 tahun.
Sedangkan penderita kanker payudara pada pria secara epidemiologi kurang dari
1% dari seluruh kanker payudara.
1.2 Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi Kanker Payudara
Kanker payudara adalah keganasan yang bermula dari sel-sel di payudara
kemudian tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker bisa mulai tumbuh di
dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak maupun jaringan ikat pada
payudara.. Hal ini terutama menyerang wanita, tetapi tidak menutup
kemungkinan terjadi juga pada pria.
2.2. Jenis-Jenis Kanker Payudara
Berdasarkan The World Health Organization (WHO) tahun 2003, kanker
payudara dibagi atas karsinoma non invasif dan invasif.
1. Karsinoma Non-invasif
Karsinoma non-infasif sering disebut juga dengan in situ breast cancer. In situ
breast cancer adalah type kanker yang mana sel kanker tetap berada dalam
selubung tempat asalnya. Jadi sel kanker tidak menyerang jaringan disekitar
saluran air susu atau kelenjar air susu. Jenisnya antara lain :
a. Ductal Carsinoma In Situ ( DCIS )
Enlargement:
A. Normal duct cells
B. Duct cancer cells
C. Basement membrane
D. lumen ( centre of duct )
Adalah suatu sel abnormal di sepanjang saluran air susu yang tidak
menyerang jaringan sekitar payudara. Ini adalah kanker payudara stadium
awal. Beberapa ahli menganggap DCIS adalah kondisi sangat awal dari
kanker. Hampir semua wanita dengan DCIS ini bisa disembuhkan. Tapi ada
Enlargement
Enlargement :
A. Normal duct cells
B. Ductal cancer cell breaking through basement membrane
C. Basement membrane
Dianggap sebagai penyebab terbesar kanker payudara yang invasive (85%). Jika
seorang wanita mempunyai IDC, maka sel kanker yang berada di sepanjang saluran
air susu akan keluar dari dinding saluran tersebut dan menyerang jaringan disekitar
payudara. Sel kanker bisa saja tetap terlokalisir, berada didekat tempat asalnya atau
menyebar ( metastasis ) kebagian tubuh yang lain, terbawa oleh peredaran darah atau
system kelenjar getah bening. Untuk jenis IDC solid tubular, meskipun invasive tapi
masih lumayan terkendali dibanding jenis invasive lain.
b. Invasive Lobular Carsinoma ( ILC )
Enlargment
A. Normal cells
B. Lobular cancer cells breaking through the basement membrane
C. Basement membrane
Meskipun tidak sebanyak IDC (10%), type ini juga mempunyai sifat yang mirip.
ILC, berkembang dari kelenjar yang memproduksi susu dan kemudian menyerang
jaringan payudara disekitarnya. Juga bahkan ke tempat yang lebih jauh dari asalnya.
Dengan ILC, penderita mungkin tidak akan merasakan suatu benjolan, yang
dirasakan hanyalah adanya semacam gumpalan atau suatu sensasi bahwa ada yang
berbeda pada payudara. ILC, bisa diditeksi hanya dengan menyentuh, dan kadang
juga bisa tidak terlihat dalam mammogram. ILC ini bersifat seperti cermin, kalau
payudara kanan ada benjolan, biasanya sebelah kiri juga ada.
Type type yang tidak biasa / Jarang pada kanker payudara:
Tidak semua type kanker payudara berasal dari saluran air susu atau kelenjar
air susu. Beberapa jenis yang tidak umum adalah :
1. Inflammatory Breast Cancer
Jenis ini jarang, tapi termasuk type kanker payudara yang agresive. Kulit
pada payudara menjadi merah dan bengkak. Atau menjadi tebal / besar.
Berbintik-bintik menyerupai jeruk yang terkelupas. Ini dikarenakan oleh sel
kanker yang memblock pembuluh getah bening yang letaknya dekat
permukaan payudara.
2. Medullary Carcinoma.
Type spesifik pada invasive breast cancer. Dimana batas tumor jelas
terlihat. Sel kanker lebar dan sel system imun terlihat disekitar batas tumor.
3. Tubular carcinoma
Jenis kanker yang jarang ini dinamaidemikian karena bentuk sel kanker
ketika dilihat dibawah microscope. Meskipun merupakan invasive breast
cancer tapi tampilannya lebih baik dari Invasive Ductal Carcinoma dan
Invasive Lobular Carcinoma.
4. Metaplastic carcinoma
Mewakili kurang dari 1% dari seluruh pasien yang baru didiagnosis
mempunyai
kanker
payudara.Perubahan
bentuk
jaringan
biasanya
terlokalisir/terbatas dan berisi beberapa sel yang berbeda, yang secara typical
tidak ditemui pada kanker payudara yang lain.Harapan kesembuhan dan cara
penanganannya
sama
dengan
Invasive
Ductal
Carcinoma.Sarcoma
Dari faktor risiko tersebut di atas, riwayat keluarga serta usia menjadi
faktor terpenting. Riwayat keluarga yang pernah mengalami kanker payudara
meningkatkan resiko berkembangnya penyakit ini. Para peneliti juga
menemukan bahwa kerusakan dua gen yaitu BRCA1 dan BRCA2 dapat
meningkatkan risiko wanita terkena kanker sampai 85%. Hal yang menarik,
faktor genetik hanya berdampak 5-10% dari terjadinya kanker payudara dan
ini menunjukkan bahwa faktor risiko lainnya memainkan peranan penting.
Pentingnya faktor usia sebagai faktor risiko diperkuat oleh data bahwa 78%
kanker payudara terjadi pada pasien yang berusia lebih dari 50 tahun dan
hanya 6% pada pasien yang kurang dari 40 tahun. Rata-rata usia pada saat
ditemukannya kanker adalah 64 tahun.
2.4. Tanda dan Gejala
Gejala awal berupa sebuah benjolan yang biasanya dirasakan berbeda dari
jaringan payudara di sekitarnya, tidak menimbulkan nyeri dan biasanya memiliki
pinggiran yang tidak teratur. Pada stadium awal, jika didorong oleh jari tangan,
benjolan bisa digerakkan dengan mudah di bawah kulit. Pada stadium lanjut,
benjolan biasanya melekat pada dinding dada atau kulit di sekitarnya. Pada
kanker stadium lanjut, bisa terbentuk benjolan yang membengkak atau borok di
kulit payudara. Kadang kulit diatas benjolan mengkerut dan tampak seperti kulit
jeruk.
Gejala lainnya yang mungkin ditemukan adalah benjolan atau massa di
ketiak, perubahan ukuran atau bentuk payudara, keluar cairan yang abnormal
dari puting susu (biasanya berdarah atau berwarna kuning sampai hijau, mungkin
juga bernanah), perubahan pada warna atau tekstur kulit pada payudara, puting
susu maupun areola (daerah berwana coklat tua di sekeliling puting susu),
payudara tampak kemerahan, kulit di sekitar puting susu bersisik, puting susu
tertarik ke dalam atau terasa gatal, nyeri payudara atau pembengkakan salah satu
payudara. Pada stadium lanjut bisa timbul nyeri tulang, penurunan berat badan,
pembengkakan lengan atau ulserasi kulit.
Stadium Kanker Payudara menurut Canadian Cancer Society:
Diameter tumor lebih kecil atau sama dengan 2 cm dan telah ditemukan pada
titik-titik pada saluran getah bening di ketiak ( axillary limph nodes )
Diameter tumor lebih lebar dari 2 cm tapi tidak lebih dari 5 cm. Belum
menyebar ke titik-titik pembuluh getah bening pada ketiak ( axillary limph nodes ).
Tidak ada tanda-tanda tumor pada payudara, tapi ditemukan pada titik-titik di
pembuluh getah bening ketiak.
Stadium IIB :
Pasien pada kondisi ini :
1.
2.
3.
Diameter tumor lebih kecil dari 5 cm dan telah menyebar ke titik-titik pada
pembuluh getah bening ketiak.
Diameter tumor lebih besar dari 5 cm dan telah menyebar ke titik-titik pada
pembuluh getah bening ketiak.
Stadium III B :
Tumor telah menyebar ke dinding dada atau menyebabkan pembengkakan bisa juga
luka bernanah di payudara. Atau didiagnosis sebagai Inflammatory Breast Cancer.
Bisa sudah atau bisa juga belum menyebar ke titik-titik pada pembuluh getah bening
di ketiak dan lengan atas, tapi tidak menyebar ke bagian lain dari organ tubuh.
Stadium IIIC :
Sebagaimana stadium IIIB, tetapi telah menyebar ke titik-titik pada pembuluh getah
bening dalam group N3 ( Kanker telah menyebar lebih dari 10 titik disaluran getah
bening dibawah tulang selangka ).
Stadium IV :
Ukuran tumor bisa berapa saja, tetapi telah menyebar ke lokasi yang jauh, yaitu :
Tulang, paru-paru,liver atau tulang rusuk.
Grade
Untuk mengetahui Grade Kanker, sample-sample hasil biopsy dipelajari dibawah
microscope. Suatu grade kanker payudara ditentukan berdasarkan pada bagaimana
bentuk sel kanker dan perilaku sel kanker dibandingkan dengan sel normal. Ini akan
memberi petunjuk pada team dokter seberapa cepatnya sel kanker itu berkembang.
Berikut adalah Grade dalam kanker payudara :
Grade 1 :
Ini adalah grade yang paling rendah, sel kanker lambat dalam berkembang, biasanya
tidak menyebar.
Grade 2 :
10% saja dari keseluruhan risiko. Sisanya 90% penyebab kanker payudara dipicu
oleh faktor gaya hidup, lingkungan dan berat badan berlebih."
Berat Badan? Betul. Jadi salah satu risiko menjauhkan kanker payudara
adalah menjaga berat badan dalam skala ideal. Studi yang dipublikasikan New
England Journal of Medicine baru-baru ini menyatakan, para wanita yang
kelebihan bobot tubuh lebih banyak meninggal akibat kanker payudara,
mencapai angka 62% dibanding wanita dengan berat tubuh ideal.
Bukan hanya itu, hasil riset dari University of California, Berkeley As
menyebutkan bahwa wanita gemuk cenderung malas melakukan mamogram
yang padahal bisa mendeteksi dini munculnya kanker payudara. Jadi tunggu
apalagi? Jika saat ini bobot tubuh Anda masih jauh di atas angka ideal, segera
ikuti panduan gerak di FITNESS. Dan mulailah menjalani gaya hidup lebih
sehat!
The Fat Trap
Lemak bukan hanya berarti naiknya berat badan, tetapi juga merupakan
substansi biologi aktif yang memproduksi hormon seperti estrogen, yang
menjadi salah satu pemicu pertumbuhan tumor. "Semakin banyak lemak
terutama yang berada di sekitar abdomen (perut) maka semakin banyak pula
estrogen yang diproduksi," kata Sharon Rosenbaum Smith, M.D., direktur
Comprehensive Breast Center di New York, AS.
Dalam sebuah studi, para peneliti di Harvard menemukan wanita yang berat
tubuhnya bertambah minimal sekitar 25 kilogram setelah menginjak usia 18,
berisiko terkena kanker payudara pada saat nanti mengalami menopause. Tingkat
risiko ini mencapai satu setengah kali lebih banyak dibanding wanita yang berat
tubuhnya stabil. Selain itu, lemak juga sangat mungkin menimbulkan inflamasi
kronis, yang bisa mencetuskan beragam penyakit kronis lainnya. "Jaringan
lemak mempunyai koneksi langsung pada sistem kekebalan."
"Belum cukup? Kelebihan berat badan juga bisa membawa kepada
gangguan metabolisme, kombinasi kondisi tingginya tekanan darah dan
kolesterol, yang akan meningkatkan risiko terkena serangan jantung, stroke,
diabetes dan lagi-lagi kanker payudara. Namun tak berarti, situasi ini membuat
Anda yang bertubuh cenderung kurus bisa melompat kegirangan. Ingat,
walaupun Anda bertubuh kurus namun doyan menjalani gaya hidup tak sehat
(merokok, gemar minuman beralkohol dan malas berolahraga) maka kanker
payudara juga bisa mengintai!" Hal ini terjadi lantaran, pada tubuh wanita yang
malas bergerak akan menyimpan glukosa sebagai lemak, bukan di otot," jelas
Irwin.
Step It Up
Hmm, penjelasan di atas terdengar seram? Jangan khawatir, karena
pemecahan masalahnya sangat mudah, semudah melakukan latihan jalan atau
lari selama tiga kali seminggu!
"Penelitian kami menemukan wanita yang melakukan latihan aerobik rutin
60 menit, tiga kali seminggu secara signifikan menurunkan risiko terkena kanker
saat mereka memasuki 30 tahun," ujar Losa Sprod Ph.D., peneliti dari University
of Rochester, New York, AS.
Khasiat olah tubuh dalam memproteksi diri adalah karena aktivitas ini bisa
memangkas kelebihan bobot tubuh dan lemak. Tetapi lebih dari itu, wanita yang
aktif juga biasanya mempunyai kadar estrogen yang rendah. Bukan itu saja, olah
tubuh juga mengurangi risiko inflamasi dan menurunkan level insulin. "Hormon
insulin sangat sensitif kepada perubahan gaya hidup, sehingga merupakan faktor
kuat pemicu kanker payudara." tambah Irwin.
2.6. Diagnosa
Dokter menggunakan berbagai macam cara untuk mendiagnose kanker
payudara dan untuk menentukan apakah sudah ada metastasis ke organ lain.
Beberapa test juga berguna untuk menentukan pengobatan yang paling efektive
untuk pasien. Kebanyakan pada type kanker, biopsi (mengambil sedikit jaringan,
untuk diteliti dibawah mikroskop, yang dilakukan oleh ahli patologi) adalah jalan
satu-satunya untuk menentukan secara pasti diagnosis kanker. Apabila biopsy
tidak mungkin dilakukan, dokter akan mengusulkan test lain untuk membantu
diagnosa. Test Imaging bisa digunakan untuk menemukan apakah telah terjadi
metastasis.
Dokter akan mempertimbangkan factor-faktor dibawah ini, ketika akan
memutuskan test diagnostic :
Type kanker
Beratnya gejala
Test diagnosa kanker payudara biasanya dimulai apabila wanita atau dokter
menemukan suatu massa atau pengerasan yang tidak normal (suatu titik kecil
dari kalsium, biasanya dilihat pada saat X-ray ), pada screening mammogram.
Atau bisa juga suatu yang tidak normal di payudara wanita ditemukan pada
pemeriksaan klinis atau pemeriksaan sendiri. Beberapa test mungkin dilakukan
untuk memastikan diagnosa dari kanker payudara. Tidak pada semua orang akan
dilakukan seluruh test dibawah ini :
Imaging Test :
Diagnostic mammography.
Sama dengan screening mammography hanya pada test ini lebih banyak
gambar yang bisa diambil. Biasanya digunakan pada wanita dengan tandatanda, diantaranya putting mengeluarkan cairan atau ada benjolan baru.
Diagnostic mammography bisa juga digunakan apabila sesuatu yang
mencurigakan ditemukan pada saat screening mammogram.
Ultrasound ( USG )
Suatu pemeriksaan ultrasound adalah menggunakan gelombang bunyi
dengan frekuensi tinggi untuk mendapatkan gambaran jaringan pada payudara.
Gelombang bunyi yang tinggi ini bisa membedakan suatu massa yang solid,
yang kemungkinan kanker, dan kista yang berisi cairan, yang kemungkinannya
bukan kanker.
lumpectomy biopsy
Apabila didiagnose kanker, operasi lanjutan mungkin diperlukan untuk
mendapatkan clear margin area ( area jaringan disekitar tumor dimana
dipastikan sudah bersih dari sel kanker ) kemungkinan, sekalian mengambil
jaringan kelenjar getah bening.
Jaringan yang didapat dari biopsy juga akan di ditest oleh dokter untuk
menentukan pengobatan.Test itu untuk melihat:
Test Darah:
Test darah juga diperlukan untuk lebih mendalami kondisi kanker. Test-test itu
antara lain :
biasanya
dihilangkan
dengan
pembedahan.
Prosedur
trastuzumab, antibodi yang secara khusus dirancang untuk menyerang HER2 dan
menghambat pertumbuhan tumor, bisa menjadi pilihan terapi. Pasien sebaiknya
juga menjalani tes HER2 untuk menentukan kelayakan terapi dengan
trastuzumab.
Mengobati Pasien Pada Tahap Akhir Penyakit
Banyak obat anti kanker yang telah diteliti untuk membantu 50% pasien yang
mengalami kanker tahap akhir dengan tujuan memperbaiki harapan hidup.
Meskipun demikian, hanya sedikit yang terbukti mampu memperpanjang harapan
hidup pada pasien, diantaranya adalah kombinasi trastuzumab dengan
capecitabine. Fokus terapi pada kanker tahap akhir bersifat paliatif (mengurangi
rasa sakit). Dokter berupaya untuk memperpanjang serta memperbaiki kualitas
hidup pasien melalui terapi hormon, terapi radiasi dan kemoterapi. Pada pasien
kanker payudara dengan HER2- positif, trastuzumab memberikan harapan untuk
pengobatan kanker payudara yang dipicu oleh HER2.
2.8 Prognosis
Dua faktor utama yang mempengaruhi prognosis pasien dengan kanker
payudara invasif adalah:
a. stadium diferensiasi histologis dari tumor.
b. Stadium tumor pada saat ditemukan.
Kehidupan:
Semua kasus yang tidak diobati: 22% pada 5 tahun dan 5% pada 10
tahun.
Semua kasus yang diobati: 40% pada 5 tahun dan 25% pada 10 tahun.
Stadium 1 histologis, diobati: 80% pada 5 tahun
Stadium 3 histologis, diobati: 25% pada 5 tahun.
Semua stadium, limfe nodul tidak terlibat: 75% pada 5 tahun
Semua stadium, limfe nodul terlibat: 30% pada 5 tahun
Pasien dengan hanya karsinoma intraduktus (karsinoma in situ), dan
tanpa bukti karsinoma invasif, mempunyai prognosis yang baik sekalilebih dari 95% pada 5 tahun.
Karsinoma yang terjadi selama kehamilan dan laktasi, terutama
mempunyai prognosis yang buruk.
Malah pada kelompok kecil pasien yang bertahan hidup sampai 20
tahun atau lebih, kematian masih terjadi sebagai akibat kanker
Pada
wanita
dengan
faktor
risiko
mendapat
rujukan
untuk
wanita harus tahu seperti apa payudara mereka di depan cermin, dan rasakan
saat mandi atau terlentang pada periode berbeda setiap bulan sehingga jika
ada perubahan yang tidak normal dapat diketahui segera.
2. Berikan ASI pada bayi
Beberapa penelitin menunjukkan ada hubungan antara pemberian ASI dan
menurunnya resiko berkembangnya kanker payudara meskipun belum ada
kesepakatan yang jelas akan hal ini. Para peneliti mengklaim bahwa lebih
muda dan lebih lama seorang ibu memberikan ASI pada bayinya adalah
semakin baik. Hal ini didasari pada teori bahwa kanker payudara berkaitan
dengan hormon estrogen. Pemberian ASI secara berkala akan mengurangi
tingkat hormon tersebut.
3. Jika menemukan gumpalan, segera ke dokter
Penelitian menunjukkan banyak wanita menunda untuk ke dokter jika
mereka menemukan gumpalan pada payudaranya, mereka takut memiliki
kanker. Ini adalah hal terburuk yang mereka lakukan. Jika menemukan
gumpalan, segera konsultasi ke dokter karena ini akan membantu
menenangkan pikiran. Jika gumpalan tersebut adalah kanker, segera lakukan
pengobatan yang tepat untuk menyelamatkan jiwa.
4. Cari tahu apakah ada sejarah kanker payudara pada keluarga
Masih perlu banyak penelitian untuk memahami secara menyeluruh semua
penyebab kanker payudara. Tetapi satu hal yang perlu untuk diyakini adalah
faktor gen. Faktor ini setidaknya sebanyak 10% dari semua kasus kanker
payudara. Hal ini dianggap satu dalam 500 orang membawa gen yang dapat
membuat mereka diduga memiliki penyakit tersebut.
5. Perhatikan konsumsi alkohol
Dalam sejumlah penelitian, alkohol memiliki kaitan dengan kanker. Hal ini
didasari pada kenyataan bahwa alkohol meningkatkan estrogen.
6. Perhatikan berat badan
Obesitas nampaknya dapat meningkatkan resiko kanker payudara. Para
peneliti menemukan wanita dengan berat 44 sampai 55 pound setelah umur
18 sebanyak 40% memiliki resiko lebih tinggi terkena kanker dibanding
mereka yang berubah-ubah hanya 4 atau 5 pound semasa remajanya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kanker payudara merupakan salah satu penyakit degenerative yang endemic
pada wanita hampir diseluruh dunia yang disebabkan oleh berbagai macam factor,
diantaranya faktor lifestyle dan gizi. Setiap orang di dunia ini memiliki resiko untuk
terkena kanker payudara, walaupun wanita lebih berresiko daripada laki-laki. Oleh
karena itu, sangat diperlukan pencegahan dini dimulai dari diri sendiri dengan
SADARI, memperbaiki pola makan/gizi dan gaya hidup/lifestyle. Karena menurut
penelitian World Cancer Research Fund (WCRF), memperbaiki gizi dan lifestyle
dapat mencegah kanker payudara hingga 42%.
3.2 Saran
Dari pembahasan yang telah diuraikan diatas, penulis memberi saran agar
setiap wanita dan laki-laki hendaknya menjaga kesehatan dengan mengurangi atau
menjauhi
factor
resiko
yang
bisa
menyebabkan
kanker
payudara
dan
DAFTAR PUSTAKA
Thomson, A.D. 1997. Catatan Kuliah Patologi Edisi III. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Underwood, J.C.E. 2000. Patologi Umum dan Sistematik. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Almatsier, Sunita. 2006. Penuntun Diet Edisi Baru. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
http://saputra83.blog.friendster.com/kanker-payudara/
http://kankerpayudara.wordpress.com/2007/12/25/kanker-payudara-gejala-penyebabdan-diagnosa/
http://www.blogdokter.net/2007/03/13/kanker-payudara/
http://www.metrotvnews.com/read/news/2011/05/22/52363/Kanker-Payudara-IncarWanita-Gemuk/
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/16747/5/Chapter%20I.pdf
http://rumahabi.info/cara-mencegah-kanker-payudara-untuk-wanita.html
http://www.hompedin.org/download/kankerpayudara.pdf