Anda di halaman 1dari 10

Hadist tentang wanita

Kumpulan Hadist Tentang Wanita April 24, 2013 Tinggalkan komentar

Hadits adalah perkataan dan perbuatan dari


Nabi Muhammad SAW. Hadits sebagai sumber hukum dalam agama Islam memiliki
kedudukan kedua pada tingkatan sumber hukum di bawah Al-Quran. Berikut ini adalah
beberapa hadits yang berkaitan dengan wanita yang dirangkum dari berbagai sumber.
Semoga dengan mengetahui dan mengamalkan hadits-hadits ini, kita dapat mejadi orang
yang lebih baik. Wallahu Alam Bishawab :)
1. Abdullah bin Amr radhiallahu anhuma meriwayatkan sabda Rasulullah Shallallahualaihi
wa sallam:
Sesungguhnya dunia itu adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita
shalihah. (HR. Muslim no. 1467)
2. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda kepada Umar ibnul Khaththab
radhiallahuanhu:
Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu
istri shalihah yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan
mentaatinya, dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya. (HR. Abu Dawud no. 1417.
Asy-Syaikh Muqbil rahimahullah berkata dalam Al-Jamiush Shahih 3/57: Hadits ini shahih di
atas syarat Muslim.)
3. Berkata Al-Qadhi Iyyadh rahimahullah:

Tatkala Nabi Shallallahu alaihi wa sallam menerangkan kepada para sahabatnya bahwa
tidak berdosa mereka mengumpulkan harta selama mereka menunaikan zakatnya, beliau
memandang perlunya memberi kabar gembira kepada mereka dengan menganjurkan
mereka kepada apa yang lebih baik dan lebih kekal yaitu istri yang shalihah yang cantik
(lahir batinnya) karena ia akan selalu bersamamu menemanimu.
Bila engkau pandang menyenangkanmu, ia tunaikan kebutuhanmu bila engkau
membutuhkannya. Engkau dapat bermusyawarah dengannya dalam perkara yang dapat
membantumu dan ia akan menjaga rahasiamu. Engkau dapat meminta bantuannya dalam
keperluan-keperluanmu, ia mentaati perintahmu dan bila engkau meninggalkannya ia akan
menjaga hartamu dan memelihara/mengasuh anak-anakmu. (Aunul Mabud, 5/57)
4. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam pernah pula bersabda:
Empat perkara termasuk dari kebahagiaan, yaitu wanita (istri) yang shalihah, tempat
tinggal yang luas/ lapang, tetangga yang shalih, dan tunggangan (kendaraan) yang nyaman.
Dan empat perkara yang merupakan kesengsaraan yaitu tetangga yang jelek, istri yang
jelek (tidak shalihah), kendaraan yang tidak nyaman, dan tempat tinggal yang sempit. (HR.
Ibnu Hibban dalam Al-Mawarid hal. 302, dishahihkan Asy-Syaikh Muqbil dalam Al-Jamiush
Shahih, 3/57 dan Asy-Syaikh Al Albani dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah no. 282)
5. Ketika Umar ibnul Khaththab radhiallahuanhu bertanya kepada Rasulullah
Shallallahualaihi wa sallam:
Wahai Rasulullah, harta apakah yang sebaiknya kita miliki? Beliau Shallallahualaihi wa
sallam menjawab:
Hendaklah salah seorang dari kalian memiliki hati yang bersyukur, lisan yang senantiasa
berdzikir dan istri mukminah yang akan menolongmu dalam perkara akhirat. (HR. Ibnu
Majah no. 1856, dishahihkan Asy-Syaikh Al Albani rahimahullah dalam Shahih Ibnu Majah no.
1505)
6. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda bagi lelaki yang ingin menikah:

Wanita itu dinikahi karena empat perkara yaitu karena hartanya, karena keturunannya,
karena kecantikannya, dan karena agamanya. Maka pilihlah olehmu wanita yang punya
agama, engkau akan beruntung. (HR. Al-Bukhari no. 5090 dan Muslim no. 1466)
7. Allah Subhanahu wa Taala berfirman:
Wanita (istri) shalihah adalah yang taat lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada
dikarenakan Allah telah memelihara mereka. (An-Nisa: 34)
8. Al Bukhori meriwayatkan dari Abu Hurairah rodhiallohu anhu dari Nabi Shollallohu alaihi
wa sallam, beliau bersabda, yang artinya:
Barangsiapa yang beriman kepada Alloh dan hari Akhir, janganlah ia mengganggu
tetangganya, dan berbuat baiklah kepada wanita. Sebab, mereka diciptakan dari tulang
rusuk, dan tulang rusuk yang paling bengkok adalah bagian atasnya. Jika engkau
meluruskannya. Maka engkau mematahkannya dan jika engkau biarkan, maka akan tetap
bengkok. Oleh karena itu, berbuatlah baik kepada wanita. (HR. Bukhori dan Muslim)
9. Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sadi rahimahullah berkata:
Tugas seorang istri adalah menunaikan ketaatan kepada Rabbnya dan taat kepada
suaminya, karena itulah Allah berfirman:
Wanita shalihah adalah yang taat, yakni taat kepada Allah Subhanahu wa Taala, Lagi
memelihara diri ketika suaminya tidak ada. Yakni taat kepada suami mereka bahkan ketika
suaminya tidak ada (sedang bepergian), dia menjaga suaminya dengan menjaga dirinya dan
harta suaminya. (Taisir Al-Karimir Rahman, hal.177)
10. Rasulullah Shallallahualaihi wa sallam bersabda:
Apabila seorang wanita shalat lima waktu, puasa sebulan (Ramadhan), menjaga
kemaluannya dan taat kepada suaminya, maka dikatakan kepadanya: Masuklah engkau ke
dalam surga dari pintu mana saja yang engkau sukai. (HR. Ahmad 1/191, dishahihkan AsySyaikh Al Albani rahimahullah dalam Shahihul Jami no. 660, 661)
11. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

Maukah aku beritahukan kepada kalian, istri-istri kalian yang menjadi penghuni surga yaitu
istri yang penuh kasih sayang, banyak anak, selalu kembali kepada suaminya. Di mana jika
suaminya marah, dia mendatangi suaminya dan meletakkan tangannya pada tangan
suaminya seraya berkata:
Aku tak dapat tidur sebelum engkau ridha.
(HR. An-Nasai dalam Isyratun Nisa no. 257. Silsilah Al-Ahadits Ash Shahihah, Asy-Syaikh Al
Albani rahimahullah, no. 287)
12. Rasulullah Shallallahualaihi wa sallam bersabda:
Tidak halal bagi seorang istri berpuasa (sunnah) sementara suaminya ada (tidak sedang
bepergian) kecuali dengan izinnya. (HR. Al-Bukhari no. 5195 dan Muslim no. 1026)
13. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam juga pernah bersabda:
Allah tidak akan melihat kepada seorang istri yang tidak bersyukur kepada suaminya
padahal dia membutuhkannya. (HR. An-Nasai dalam Isyratun Nisa. Silsilah Al-Ahadits AshShahihah no. 289)
14. Rasulullah Shallallahualaihi wa sallam bersabda:
Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidaklah seorang suami memanggil istrinya
ke tempat tidurnya lalu si istri menolak (enggan) melainkan yang di langit murka
terhadapnya hingga sang suami ridha padanya. (HR. Muslim no.1436)
15. Rasulullah Shallallahualaihi wa sallam bersabda:
Apabila seorang istri bermalam dalam keadaan meninggalkan tempat tidur suaminya,
niscaya para malaikat melaknatnya sampai ia kembali (ke suaminya). (HR. Al-Bukhari no.
5194 dan Muslim no. 1436)
16. Ahmad dari Abu Hurairoh rodhiallohu anhu dari Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam,
beliau bersabda, yang artinya:
Wanita itu diciptakan dari tulang rusuk, jika kamu meluruskannya. Maka kamu
mematahkannya. Jadi, berlemah lembutlah terhadapnya, maka kamu akan dapat hidup
bersamanya. (HR Hakim, shohih)

17. Kisah wanita yang akan berangkat menunaikan shalat ied, ia tidak memiliki jilbab, maka
diperintah oleh Rasulullah shallallahualaihi wa sallam:
Hendaknya Saudarinya meminjaminya Jilbab untuknya. (HR. Bukhari No. 318).
18. Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam bersabda di akhir kehidupannya, dan hal itu
terjadi pada haji Wada:
Ingatlah, berbuat baiklah kepada wanita. Sebab, mereka itu (bagaikan) tawanan di sisi
kalian. Kalian tidak berkuasa terhadap mereka sedikit pun selain itu, kecuali bila mereka
melakukan perbuatan nista. Jika mereka melakukannya, maka tinggalkanlah mereka di
tempat tidur mereka dan pukul lah mereka dengan pukulan yang tidak melukai.
Jika ia mentaati kalian, maka janganlah berbuat aniaya terhadap mereka. Mereka pun tidak
boleh memasukkan siapa yang tidak kalian sukai ke tempat tidur dan rumah kalian.
Ketahuilah bahwa hak mereka atas kalian adalah kalian berbuat baik kepada mereka
(dengan mencukupi) pakaian dan makanan mereka. (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah, shohih)
19. Ummu Salamah berkata:
Wahai Rasulullah, bagaimana wanita berbuat dengan pakaiannya yang menjulur ke
bawah?
Beliau bersabda:
Hendaklah mereka memanjangkan satu jengkal,
lalu ia bertanya lagi:
Bagaimana bila masih terbuka kakinya?
Beliau menjawab:
Hendaknya menambah satu hasta, dan tidak boleh lebih. (HR. Tirmidzi 653 dan berkata:
Hadits hasan shahih).
20. Aisyah berkata,
Aku bertanya kepada Rasulullah, siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita?
Jawab Rasulullah,
Suaminya.
Siapa pula yang berhak terhadap lelaki?

Jawab Rasulullah,
Ibunya.
21. Hadits yang diriwayatkan dari Saad rodhiallohu anhu bahwa Rosululloh shollallohualaihi
wa salam bersabda padanya:
Apapun yang engkau berikan berupa suatu nafkah kepada keluargamu, maka engkau diberi
pahala, hingga sampai sesuap makanan yang engkau angkat (masukkan) ke mulut istrimu.
(HR Bukhori Muslim)
22. Allah Subhanahu Wa Taala berfirman, yang artinya:
Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu
sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya (QS Ar Ruum: 21)
22. Allah Subhanahu Wa Taala berfirman, yang artinya:
Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang
mumin:
Hendaklah mereka menjulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu
supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah
adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang. (QS. Al-Ahzab: 59).
23. Al-Hushain bin Mihshan rahimahullahu menceritakan bahwa bibinya pernah datang ke
tempat Nabi Shallallahu alaihi wa sallam karena satu keperluan. Seselesainya dari
keperluan tersebut, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bertanya kepadanya:
Apakah engkau sudah bersuami?
Bibi Al-Hushain menjawab:
Sudah.
Bagaimana (sikap) engkau terhadap suamimu? tanya Rasulullah lagi.
Ia menjawab:
Aku
tidak pernah mengurangi haknya kecuali dalam perkara yang aku tidak mampu.

Rasulullah bersabda:
Lihatlah di mana keberadaanmu dalam pergaulanmu dengan suamimu, karena SUAMIMU
ADALAH SURGA DAN NERAKAMU.
(HR. Ahmad 4/341 dan selainnya, lihat Ash-Shahihah no. 2612)
24. Di dalam kisah gerhana matahari yang mana Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan
para shahabatnya melakukan shalat gerhana padanya dengan shalat yang panjang, beliau
melihat surga dan neraka. Ketika beliau melihat neraka beliau bersabda kepada para
shahabatnya:
Dan aku melihat NERAKA maka tidak pernah aku melihat pemandangan seperti ini sama
sekali, aku melihat kebanyakan penduduknya adalah kaum WANITA.
Para shahabat pun bertanya:
Wahai Rasulullah, Mengapa (demikian)?
Beliau menjawab:
Karena kekufuran mereka.
Kemudian mereka bertanya lagi:
Apakah mereka kufur kepada Allah?
Beliau menjawab:
Mereka kufur (durhaka) terhadap suami-suami mereka, kufur (ingkar) terhadap kebaikankebaikannya. Kalaulah engkau berbuat baik kepada salah seorang di antara mereka selama
waktu yang panjang kemudian dia melihat sesuatu pada dirimu (yang tidak dia sukai)
niscaya dia akan berkata: Aku tidak pernah melihat sedikitpun kebaikan pada dirimu.
(HR. Bukhari dari Ibnu Abbas radliyallahu anhuma)
25. Rasulullah shallallahualaihi wa sallam bersabda:
Ada dua kelompok termasuk ahli neraka, aku belum pernah melihatnya:
Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi, mereka memukul manusia dengan
cambuknya, dan wanita yang kasiyat (berpakain tapi telanjang baik karena tipis, atau
pendek yang tidak menutup semua auratnya), Mailat mumilat (bergaya ketika berjalan, ingin
diperhatikan orang) kepala mereka seperti punuk onta yang berpunuk dua.

Mereka tidak masuk surga dan tidak mendapatkan baunya padahal bau surga itu akan
didapati dari sekian dan sekian (perjalanan 500 tahun). (HR. Muslim 3971, Ahmad 8311 dan
Imam Malik 1421).
26. Rasulullah shallallahualaihi wa sallam bersabda:
Wahai Asma, sesungguhnya apabila wanita sudah mendapatkan haid (yakni, telah
melewati usia kanak-kanak) maka yang layak untuk dilihat darinya hanyalah ini dan ini
saja.
Rasulullah shallallahualaihi wa sallam mengisyaratkan pada wajah dan kedua telapak
tangannya.
27. Rasulullah shallallahualaihi wa sallam bersabda:
Dan janganlah mereka (perempuan) membentakkan kaki (atau mengangkatnya) agar
diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. (QS. An-Nur : 31)
28. Rasulullah shallallahualaihi wa sallam bersabda:
Siapa saja wanita yang memakai wangi-wangian kemudian melewati suatu kaum supaya
mereka itu mencium baunya, maka wanita itu telah dianggap melakukan zina dan tiap-tiap
mata ada zina. (HR. Nasaii ibn Khuzaimah & Hibban).
29. Rasulullah shallallahualaihi wa sallam bersabda:
Hendaklah mereka (perempuan) melabuhkan kain kudung hingga menutupi dada mereka.
(QS. An-Nur : 31)
30. Rasulullah shallallahualaihi wa sallam bersabda:
Rasulullah melaknat perempuan yang mengikir gigi atau meminta supaya dikikir giginya.
(HR. At-Thabrani)
31. Rasulullah shallallahualaihi wa sallam bersabda:
Sesungguhnya kepala yang ditusuk dengan besi itu lebih baik dari pada menyentuh kaum
yang bukan sejenis yang tidak halal baginya. (HR. At-Thabrani & Baihaqi)

32. Rasulullah shallallahualaihi wa sallam bersabda:


Dan katakanlah kepada perempuan mukmin hendaklah mereka menundukan sebagian dari
pandangannya. (QS. An-Nur : 31)
33. Rasulullah shallallahualaihi wa sallam bersabda:
Barang siapa memakai pakaian yang berlebih-lebihan, maka Allah akan memberikan
pakaian kehinaan dihari akhir nanti. (HR. Abu Daud)
34. Rasulullah shallallahualaihi wa sallam bersabda:
Wahai anakku Fatimah! Adapun perempuan-perempuan yang akan digantung rambutnya
hingga mendidih otaknya dalam neraka adalah mereka itu di dunia tidak mau menutup
rambutnya daripada dilihat laki-laki yang bukan mahramnya. (HR. Bukhari & Muslim)
35. Dari Hamzah bin Abi Usaid al-Anshari, dari bapaknya, bahwa ia telah mendengar
Rasulullah Shollallahualaihi wa Sallam bersabda kepada para wanita (saat itu beliau sambil
keluar dari masjid, dan terlihat laki-laki dan wanita berbaur di jalan):
Minggirlah kalian, karena tidak layak bagi kalian untuk berjalan di tengah. Kalian harus
berjalan di pinggir. Sejak saat itu, ketika para wanita berjalan keluar, mereka berjalan ditepi
tembok. Bahkan baju-baju mereka sampai tertambat di tembok, karena begitu dekatnya
mereka dengan tembok ketika berjalan. (HR. Abu Daud; HASAN)
36. Dari Uqbah bin Amir rodhiyallohuanhu, bahwa Rasulullah Shollallahualaihi wa Sallam:
Berhati-hatilah dari menemui wanita.
Lalu berkata salah seorang dari Anshar:
Wahai Rasulullah, bagaimana dengan saudara dari suami?
Beliau bersabda:
Saudara suami adalah kematian.
37. Dari (Abdullah) bin Umar rodhiyallohuanhu berkata:
Rasulullah Shollallohualaihi wa Sallam bersabda:

Janganlah kalian melarang wanita-wanita kalian dari masjid-masjid, akan tetapi rumahrumah mereka adalah lebih baik untuk mereka. (HR. Abu Daud dan Ibnu Khuzaimah;
SHAHIH).
38. Dari Abdillah bin Masud rodhiyallohuanhu, dari Nabi Shollallahualaihi wa Sallam,
beliau bersabda:
Sesungguhnya wanita adalah aurat. Sehingga ketika ia keluar rumah, ia akan disambut
oleh syaithan. Dan kondisi yang akan lebih mendekatkan dirinya dengan Rabbnya adalah
ketika ia berada di rumahnya. (HR. Ibnu Khuzaimah; SHAHIH)
39. Rasulullah shallallahualaihi wa sallam bersabda:
Akan ada di akhir umatku kaum lelaki yang menunggang pelana seperti layaknya kaum
lelaki, mereka turun di depan pintu-pintu masjid, wanita-wanita mereka berpakaian (tetapi)
telanjang, di atas kepala mereka (terdapat sesuatu) seperti punuk onta yang lemah gemulai.
Laknatlah mereka! sesungguhnya mereka adalah wanita-wanita terlaknat. (Diriwayatkan
oleh Imam Ahmad (2/233))
40. Ahmad dari Abu Hurairoh rodhiallohu anhu dari Rosululloh shollallohualaihi wa sallam,
beliau bersabda, yang artinya:
Wanita itu diciptakan dari tulang rusuk, jika kamu meluruskannya. Maka kamu
mematahkannya. Jadi, berlemah lembutlah terhadapnya, maka kamu akan dapat hidup
bersamanya. (HR Hakim, shohih)

Anda mungkin juga menyukai