Anda di halaman 1dari 12

Wanita sholehah merupakan perhiasan dunia!

Pernahkah sahabat mendengar kata-kata tersebut? Lalu siapakah sebenarnya yang dapat
dikatakan sebagai wanita sholehah? Sebelum membahas lebih lanjut sebaiknya kita perhatikan
terlebih dahulu surah An-Nisa ayat 34, yang menjelaskan tentang siapa dan bagaimana ciri-ciri
wanita sholehah.
an-nisa-34

Yang artinya :”Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah
melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka
(laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh,
ialah yang ta’at kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah
telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah
mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika
mereka menta’atimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya.
Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”
Dalam ayat diatas disebutkan bahwa wanita sholeh merupakan wanita yang taat kepada Allah
dan selalu memelihara diri ketika suaminya tidak ada.

Terdapat kisah ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam sedang menghadapi masalah
dengan istri-istrinya, sampai beliau bersumpah untuk tidak mencampuri merka selama satu
bulan, lalu Allah Ta’ala menyatakan kepada Rasul-NYA, sebagai berikut :at-tahrim-5

Yang artinya :”Jika sampai Nabi menceraikan kalian, mudah-mudahan Tuhannya akan memberi
ganti kepadanya dengan istri-istri yang lebih baik daripada kalian, muslimat, mukminat, qanitat,
taibat, ‘abidat, saihat dari kalangan janda ataupun gadis.” (At-Tahrim: 5)”

Dalam ayat yang mulia di atas disebutkan beberapa sifat istri yang shalihah yaitu:

Muslimat: wanita-wanita yang ikhlas (kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala), tunduk kepada
perintah Allah ta’ala dan perintah Rasul-Nya.

Mukminat: wanita-wanita yang membenarkan perintah dan larangan Allah Subhanahu wa Ta’ala

Qanitat: wanita-wanita yang taat

Taibat: wanita-wanita yang selalu bertaubat dari dosa-dosa mereka, selalu kembali kepada
perintah (perkara yang ditetapkan) Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam walaupun harus
meninggalkan apa yang disenangi oleh hawa nafsu mereka.
‘Abidat: wanita-wanita yang banyak melakukan ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala
(dengan mentauhidkannya karena semua yang dimaksud dengan ibadah kepada Allah Subhanahu
wa Ta’ala di dalam Al-Qur’an adalah tauhid, kata Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma).

Shoimat: wanita-wanita yang berpuasa. (Al-Jami’ li Ahkamil Qur’an, 18/126-127, Tafsir Ibnu
Katsir, 8/132)

Kita sebagai wanita pasti ingin menjadi seorang wanita sholehah, dan hendaknya kita
mengetahui terlebih dahulu bagaimana sifat dan ciri-ciri untuk menjadi wanita sholelah.
Tentunya tujuan kita menjadi wanita sholehah semata-mata hanya ingin mendapatkan Ridho dari
Allah SWT. Seperti dalam ayat diatas sudah disebutkan, bahwa wanita sholehah merupakan
wanita yang taat kepada Allah.

Sifat dan Ciri Wanita Sholehah

Wanita merupakan salah satu mahkluk yang diciptakan Oleh Allah SWT. Dalam ajaran islam
Wanita memiliki kedudukan yang sangat agung. Islam sangat menjaga harkat dan martabat
seorang wanita. Wanita yang dimuliakan dalam Islam adalah wanita sholehah.

Kebanyakan laki-laki lebih memperhatikan penampilan dzahir seorang wanita, sementara unsur
akhlak dari wanita tersebut kurang diperhatikan. Padahal akhlak dari pasangan hidupnya itulah
yang akan banyak berpengaruh terhadap kebahagiaan rumah tangganya.

Abdullah bin Amr radhiallahu ‘anhuma meriwayatkan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam:
‫صال َحة ْال َم ْرأَة الدُّ ْنيَا َمتَاع َو َخيْر َمتاَع الدُّ ْنيَا‬
َّ ‫ال‬

“Sesungguhnya dunia itu adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita

shalihah.” (HR. Muslim no. 1467)

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada Umar ibnul Khaththab radhiallahu
‘anhu:

ْ ‫صال َحة ا َ ْل َم ْرأَة‬


َ‫ال َم ْرء يَ ْكنز َما ب َخيْر أ ْخب َر َك أَل‬، َّ ‫ال‬، ‫إذَا‬
َ ‫طا َعتْهَ أ َ َم َرهَا َوإذَا‬
َ َ‫س َّرتْهَ إلَ ْي َها ن‬
‫ظ َر‬ َ َ ‫َاب َوإذَا أ‬
َ ‫َع ْن َها غ‬
َ‫ظتْه‬َ ‫َحف‬

“Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri

shalihah yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan mentaatinya, dan bila
ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya.” (HR. Abu Dawud no. 1417. Asy-Syaikh Muqbil
rahimahullah berkata dalam Al-Jami’ush Shahih 3/57: “Hadits ini shahih di atas syarat
Muslim.”)

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah pula bersabda:


‫س َعادَة منَ أَ ْر َبع‬ َّ ‫ال‬: ‫صال َحة ا َ ْل َم ْرأَة‬
َّ ‫ال‬، ‫ال َواسع َو ْال َم ْسكَن‬،
ْ ‫صالح َو ْال َجار‬
َّ ‫ال‬، ‫ي َو ْال َم ْركَب‬ ْ ‫شقَاء منَ َوأ َ ْر َبع‬
ُّ ‫ال َهن‬. ّ ‫ال‬: ‫السّوء ْال َجار‬،
‫السُّوء َوا َ ْل َم ْرأَة‬، ‫السُّوء َو ْال َمركَب‬، ‫الضَّيّق َو ْال َم ْسكَن‬.

“Empat perkara termasuk dari kebahagiaan, yaitu wanita (istri) yang shalihah, tempat tinggal

yang luas/ lapang, tetangga yang shalih, dan tunggangan (kendaraan) yang nyaman. Dan empat
perkara yang merupakan kesengsaraan yaitu tetangga yang jelek, istri yang jelek (tidak shalihah),
kendaraan yang tidak nyaman, dan tempat tinggal yang sempit.” (HR. Ibnu Hibban dalam Al-
Mawarid hal. 302, dishahihkan Asy-Syaikh Muqbil dalam Al-Jami’ush Shahih, 3/57 dan Asy-
Syaikh Al Albani dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah no. 282)

Ketika Umar ibnul Khaththab radhiallahu ‘anhu bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wa sallam: “Wahai Rasulullah, harta apakah yang sebaiknya kita miliki?” Beliau Shallallahu
‘alaihi wa sallam menjawab:

ْ‫سانا ً شَاك ًرا قَ ْلبًا أ َ َحدك ْم ليَتَّخذ‬


َ ‫اآلخ َرة أ َ ْمر َعلَى أ َ َحدَك ْم تع ْين مؤْ منَةً َوزَ ْو َجةً ذَاك ًرا َول‬

“Hendaklah salah seorang dari kalian memiliki hati yang bersyukur, lisan yang senantiasa

berdzikir dan istri mukminah yang akan menolongmu dalam perkara akhirat.” (HR. Ibnu Majah
no. 1856, dishahihkan Asy-Syaikh Al Albani rahimahullah dalam Shahih Ibnu Majah no. 1505)

Cukuplah kemuliaan dan keutamaan bagi wanita shalihah dengan anjuran Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bagi lelaki yang ingin menikah untuk mengutamakannya dari yang selainnya.
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

‫أل َ ََ ْربَع ْال َم ْرأَة ت ْن َكح‬: ‫سب َها ل َمال َها‬


َ ‫ولديْن َها َول َج َمال َها َول َح‬.
َ
ْ َ‫ت الدّيْن بذَات ف‬
‫اظفَ ْر‬ ْ َ‫اك تَرب‬
َ َ‫يَد‬
“Wanita itu dinikahi karena empat perkara yaitu karena hartanya, karena keturunannya, karena

kecantikannya, dan karena agamanya. Maka pilihlah olehmu wanita yang punya agama, engkau
akan beruntung.” (HR. Al-Bukhari no. 5090 dan Muslim no. 1466)

Lalu, bagaimanakah ciri-ciri wanita solehah itu? Dan Apa keutamaan yang di miliki oleh seorang
wanita solehah?Nah, dalam ulasan ini saya tidak akan menceritakan secara rinci tentang apa saja
ciri-ciri yang dimiliki oleh seorang wanita yang solehah. Namun dalam tulisan tentang ciri-ciri
dan keutamaan wanita solehah ini, saya akan sampaikan mengenai pahala, manfa’at ataupun
keutamaan-keutamaan bagi wanita yang solehah.

~ SIFAT ISTRI SHOLEHAH:

1. Penuh kasih sayang

selalu kembali kepada suaminya dan mencari maafnya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda : “Maukah aku beritahukan kepada kalian, istri-istri kalian yang menjadi penghuni
surga yaitu istri yang penuh kasih sayang, banyak anak, selalu kembali kepada suaminya. Di
mana jika suaminya marah, dia mendatangi suaminya dan meletakkan tangannya pada tangan
suaminya seraya berkata: “Aku tak dapat tidur sebelum engkau ridha.” (HR. An-Nasai dalam
Isyratun Nisa no. 257. Silsilah Al-Ahadits Ash Shahihah, Asy- Syaikh Al Albani rahimahullah,
no. 287)

2. Melayani suaminya (berkhidmat kepada suami)

seperti menyiapkan makan minumnya, tempat tidur, pakaian, dan yang semacamnya.

3. Menjaga rahasia-rahasia suami


lebih-lebih yang berkenaan dengan hubungan intim antara dia dan suaminya. Asma’ bintu Yazid
radhiallahu ‘anha menceritakan dia pernah berada di sisi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam. Ketika itu kaum lelaki dan wanita sedang duduk. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bertanya: “Barangkali ada seorang suami yang menceritakan apa yang diperbuatnya dengan
istrinya (saat berhubungan intim), dan barangkali ada seorang istri yang mengabarkan apa yang
diperbuatnya bersama suaminya?” Maka mereka semua diam tidak ada yang menjawab. Aku
(Asma) pun menjawab: “Demi Allah! Wahai Rasulullah, sesungguhnya mereka (para istri)
benar-benar melakukannya, demikian pula mereka (para suami).” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda: “Jangan lagi kalian lakukan, karena yang demikian itu seperti syaithan jantan
yang bertemu dengan syaitan betina di jalan, kemudian digaulinya sementara manusia
menontonnya.” (HR. Ahmad 6/456, Asy-Syaikh Al Albani rahimahullah dalam Adabuz Zafaf
(hal. 63) menyatakan ada syawahid (pendukung) yang menjadikan hadits ini shahih atau paling
sedikit hasan)

4. Selalu berpenampilan yang bagus dan menarik di hadapan suaminya

sehingga bila suaminya memandang akan menyenangkannya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa


sallam bersabda: “Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang
lelaki, yaitu istri shalihah yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan
mentaatinya dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya”. (HR. Abu Dawud no. 1417. Asy-
Syaikh Muqbil rahimahullah berkata dalam Al-Jami’ush Shahih 3/57: “Hadits ini shahih di atas
syarat Muslim.”)

5. Ketika suaminya sedang berada di rumah (tidak bepergian/ safar), ia tidak menyibukkan
dirinya dengan melakukan ibadah sunnah yang dapat menghalangi suaminya untuk istimta’
(bernikmat-nikmat) dengannya seperti puasa, terkecuali bila suaminya mengizinkan.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tidak halal bagi seorang istri berpuasa
(sunnah) sementara suaminya ada (tidak sedang bepergian) kecuali dengan izinnya”. (HR. Al-
Bukhari no. 5195 dan Muslim no. 1026)
6. Pandai mensyukuri pemberian dan kebaikan suami, tidak melupakan kebaikannya

karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda: “Diperlihatkan neraka


kepadaku, ternyata aku dapati kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita yang kufur.” Ada
yang bertanya kepada beliau: “Apakah mereka kufur kepada Allah?” Beliau menjawab: “Mereka
mengkufuri suami dan mengkufuri (tidak mensyukuri) kebaikannya. Seandainya salah seorang
dari kalian berbuat baik kepada seorang di antara mereka (istri) setahun penuh, kemudian dia
melihat darimu sesuatu (yang tidak berkenan baginya) niscaya dia berkata: “Aku tidak pernah
melihat darimu kebaikan sama sekali.” (HR. Al-Bukhari no. 29 dan Muslim no. 907)

7. Bersegera memenuhi ajakan suami untuk memenuhi hasratnya, tidak menolaknya tanpa alasan
yang syar’i, dan tidak menjauhi tempat tidur suaminya

karena ia tahu dan takut terhadap berita Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Demi Dzat
yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidaklah seorang suami memanggil istrinya ke tempat
tidurnya lalu si istri menolak (enggan) melainkan yang di langit murka terhadapnya hingga sang
suami ridha padanya.” (HR. Muslim no.1436

~ KEUTAMAAN & PAHALA BAGI ISTRI SHOLEHAH

1. Satu orang wanita yang solehah lebih baik daripada 70 orang wali atau laki-laki yang sholeh.

2. Satu orang wanita yang jahat akhlaqnya, lebih buruk daripada 1000 orang laki-laki yang juga
jahat akhlaqnya.

3. Dua raka’at sholatnya wanita yang sedang hamil, lebih baik daripada 80 raka’at sholatnya
wanita yang tidak hamil.
4. Apabila seorang suami pulang kerumah dalam keadaan gelisah dan tidak tentram, kemudian
sang istri menghiburnya, maka ia akan mendapatkan setengah dari pahala jihad.

5. Wanita yang hamil sampai ia melahirkan anak, maka Allah Swt. akan memberikan pahala
kepadanya bagaikan pahala berpuasa di siang hari dan sholat sepanjang malam.

6. Seorang wanita yang meninggal dunia pada masa 40 hari setelah ia melahirkan anak, maka ia
akan mendapatkan pahala syahid.

7. Jika seorang anak menangis pada malam hari dan ibunya tidak memarahinya, dan bahkan
membujuknya, maka ibu itu akan mendapat pahala ibadah.

8. Seorang wanita yang melahirkan akan mendapatkan pahala 70 tahun sholat sunnat dan puasa,
dan setiap kesakitan yang di alaminya ketika melahirkan akan mendapat pahala haji yang
mabrur.

9. Seorang wanita yang tidak dapat tidur pada malam hari karena mengurus anaknya yang sakit
atau demam, maka Allah Swt. akan memberikan pahala kepadanya seperti pahala memerdekakan
20 orang hamba sahaya.

10. Wanita yang tidak dapat tidur pada waktu malam karena menyusui anaknya, Allah Swt. akan
mengampuni dosa-dosanya dan di beri pahala 12 tahun ibadah.

Itulah beberapa pahala dan keutamaan menjadi wanita yang solehah.


11. Wahai wanita, jika suami minum air yang disediakan istrinya maka hal itu lebih baik dari
puasa 1 tahun.

12. Jika istri menyediakan makan dan suami memakannya, maka hal tersebut lebih baik dari
mengerjakan haji/umrah.

13. Junub istri karena melayani suami lebih baik dari qurban 1000 kambing.

14.Tidak akan putus pahala istri yang siang malam menggembirakan suami.

15. Wanita yang menjaga kehormatannya dan taat pada suami maka dapat masuk pintu syurga
dari arah yang disukainya.

16. Wanita yang dapat memelihara anak dengan baik dapat menjadikannya benteng dari neraka.

17.Jika wanita memandang yang baik dan harmonis kepada suami hal tersebut sama dengan
dzikir.

18.Hamil istri adalah syahid dan khidmat dan suaminya adalah jihad.
Jadilah istri sholehah untuk bekal akhirat nanti, karena janji Allah tidak pernah bohong. Semoga
artikel singkat ini dapat memotivasi para wanita bangsa ini untuk menjadi wanita yang solehah.
Karena kebaikan suatu bangsa terletak pada moral dan prilaku para wanitanya.

“Wallahu A’lam Bish Showab”

Anda mungkin juga menyukai