Anda di halaman 1dari 7

BED SIDE TEACHING

Nama
NIM
Bagian
Preceptor

: Zahra Mustavavi
: 20110310152
: Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin
: dr. Rikyanto, Sp KK, M. Kes

Problem
Anamnesa
KU :
Gatal-gatal pada
lengan kanan dan
kiri
RPS :
Pasien laki-laki
usia 40 tahun,
datang ke poli
kulit dan kelamin
dengan keluhan
gatal-gatal
dibagian lengan
kanan dan kiri
yang
muncul
sejak 1 minggu
yang lalu.
Pertama
kali
muncul
hanya
bintik-bintik pada

Hypothesis
DD :
-Dermatitis
Atopik
- Dermatitis
Kontak

Mechanism
Dermatitis atopik
adalah peradangan
kulit
berupa
dermatitis
yang
kronis,
residif,
disertai rasa gatal,
dan
mengenai
bagian
tubuh
tertentu.
Sampai saat ini,
etiologi
DA
dianggap
multifaktor.
Timbulnya
inflamasi dan rasa
gatal
merupakan
hasil
interaksi
berbagai
faktor
internal
dan
eksternal. Faktor
internal
adalah

Nama Pasien
: Tn. D
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Umur
: 40 tahun
Alamat
: Kotagede, Yogyakarta
More Info
Pemeriksaan
Fisik :
KU : Baik
Kesadaran
compos mentis
UKK :
Tampak lesi
papul eritem
berbentuk bulat,

Dont Know
-Bagaimanakah
cara penegakkan
diagnosis
: dermatitis
atopik ?
-Bagaimana
tatalaksana
dermatitis
atopik ?

Leaning Issues

Problem Solving

1 . Menurut PMK No.


5
Tahun
2014,
Diagnosis dermatitis
atopik
ditegakkan
berdasarkan
anamnesis
dan
pemeriksaan
fisik
yang terdiri dari 3
kriteria mayor dan 3
kriteria minor dari
kriteria
Williams
(1994) :

Decision Making:
Berdasarkan
anamnesis
dan
pemeriksaan
fisik
pada pasien.

Kriteria Mayor :
a. Pruritus
b. Dermatitis di muka
atau
ekstensor
pada bayi dan anak
c. Dermatitis
di
fleksura
dan
dewasa

Diagnosis :
Dermatitis Atopik
Treatment:
Non Farmakologik :
- Menemukan
faktor risiko
- Menghindari
bahan pakaian
terlalu
tebal,
ketat, kotor
- Menghindari
stress psikis
- Memberikan
Edukasi kepada

lengan kanan dan


kiri,
kemudian
gatal
juga
dirasakan
pada
betis dan lipat
lutut. Selain gatal.
Keluhan pasien
diperparah pada
malam hari dan
jika
pasien
berkeringat
sehingga
membuat pasien
menggaruknya.
Pasien
sudah
berobat ke dokter
dan diberi salep,
namun
keluhan
belum membaik.

RPD :
-Riwayat keluhan
serupa (-), alergi
(-), asma (-)
RPK :
-Riwayat penyakit

faktor predisposisi
genetik
yang
menghasilkan
disfungsi
sawar
kulit
serta
perubahan
pada
sistem
imun,
khususnya
hipersensitivitas
terhadap berbagai
alergen dan antigen
mikroba.
Faktor
psikologis
dapat
merupakan
penyebab
atau
sebagai
dampak
DA.
Manifestasi
dan
tempat predileksi
DA pada masingmasing fase dapat
berbeda.
Dibandingkan
dengan dermatitis
lainnya, DA secara
subyektif
lebih
gatal. Rasa gatal
dan garukan yang

d. Dermatitis kronis
atau berulang
e. Riwayat atopi pada
penderita
atau
keluarganya

pasien
bahwa
penyakit
ini
bersifat kronis
dan
berulang
sehingga perlu
diberi pengertian
untuk
menghindari
faktor risiko dan
melakukan
perawatan kulit
secara benar.

Kriteria Minor :
a. Xerosis
b. Infeksi
Kulit
(khususnya oleh s.
Aureus atau virus
herpes simpleks)
c. Iktiosis
/
hiperlinier
palmaris/ keratosis
Farmakologi :
piliaris
- Cetirizine Tab
d. Pitriasis alba
1x10 mg
e. Dermatitis
di
- Methyl
papilla mammae
Prednisolon Tab
f. White
3x 4mg
dermographismdan
- Desoksimetason
delayed
blanch
cream 2x ue
response
g. Kelilitis
h. Lipatan
infra
orbital
DennieMorgan
i. Konjungtivitis
berulang

serupa
pada
keluarga
:
disangkal
-Riwayat penyakit
kulit
lain
:
disangkal
-Riwayat
hipertensi,
jantung,
ginjal,
diabetes melitus,
asma, alergi :
disangkal
Riwayat Psiko
Sosial :
Riwayat
bergonta-ganti
pasangan (-)
Merokok (+)

terus
menerus
memicu kerusakan
barier
kulit,
sehingga
memudahkan
masuknya alergen
dan iritan. Keadaan
tersebut
menyebabkan DA
sering
berulang
(kronik-residif).
Perjalanan pasien
yang
demikian
berdampak
gangguan fisik dan
emosi
pasien,
sehingga kualitas
hidup menurun.

j. Keratokonus
k. Katarak
subkapsular
anterior
l. Orbita
menjadi
gelap
m. Muka pucat atau
eritem
n. Gatal
bila
berkeringat
o. Intolerans terhadap
wol atau pelarut
lemak
p. Aksentuasi
perifolikular
q. Hipersensitif
terhadap makanan
r. Perjalanan
penyakit
dipengaruhi oleh
faktor lingkungan
atau emosi
s. Tes kulit alergi tipe
dadakan positif
t. Kadar IgE dalam
serum meningkat
u. Mulai muncul pada
usia dini

2. Menurut PMK No.


5
Tahun
2014,
Penatalaksanaan
a.Penatalaksanaan
dilakukan
dengan
modifikasi
gaya
hidup, yaitu :
1. Menemukan faktor
risiko
2. Menghindari bahanbahan yang bersifat
iritan
termasuk
pakaian seperti wol
atau bahan sintetik
3. Memakai sabun
dengan pH netral dan
mengandung
pelembab
4.Menjaga kebersihan
bahan pakaian
5.
Menghindari
pemakaian
bahan
kimia tambahan
6. Membilas badan
segera setelah selesai
berenang
untuk
menghindari kontak

klorin yang terlalu


lama
7. Menghindari stress
psikis
8.
Menghindari
pakaian terlalu tebal,
ketat dan kotor
9.
Menghindari
pembersih
yang
mengandung
antibakteri
karena
mengandung resistensi
10.
Pada
bayi,
menjaga kebersihan di
daerah popok, iritasi
oleh kencing atau
feses dan hindari
pemakaian
medicatedbaby oil.
b.Untuk mengatasi
keluhan,
farmakoterapi
diberikan dengan
1. Topikal
(2x sehari)
- Pada lesi

di

kulit
kepala,
diberikan
kortikosteroid
topikal, seperti :
Desonid krim
0.05% (catatan:
bila
tidak
tersedia dapat
digunakan
fluodinolon
asetonidkrim
0.025%) selama
maksimal
2
minggu
Pada
kasus
dengan
manifestasi
klinis
likenifikasi dan
hiperpigmentasi
,
dapat
diberikan
golongan
betametson
valerat krim 0.1
%
atau
mometason
furoat
krim

0.1%)
Pada
kasus
infeksi
sekunder, perlu
dipertimbangka
n
pemberian
antibiotik
topikal
atau
sistemik
bila
lesi meluas.

2. Oral Sistemik
Antihistamin
sedatif
:
hidroksisin (2x1
tablet)
selama
maksimal
2
minggu
- Loratadine 1x10
mg/hari
atau
histamin
non
sedatif
lainnya
selama maksimal
2 minggu
-

Anda mungkin juga menyukai