ETIKA PERIKLANAN
Pokok Bahasan :
Peraturan Pemerintah Terkait Periklanan
Fakultas
Fakultas Ilmu
Komunikasi
Program Studi
Periklanan
(Marcomm)
www.mercubuana.ac.id
Lanjutan
3. Peraturan Komisi Pemilihan Umum No. 15/2013, tentang Perubahan Atas
Peraturan Komisi Pemilihan Umum No. 1/2013 tentang Pedoman
Pelaksanaan Kampanye Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan
Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
http://www.kpu.go.id/dmdocuments/pkpu_15_2013_kampanye.pdf
Catatan: Peraturan ini sekedar sebagai referensi karena setiap kali
diselenggarakan Pemilu, KPU akan mengeluarkan peraturan baru.
4. Peraturan Komisi Pemilihan Umum No. 16/2014, tentang Kampanye
Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden
http://jdih.kpu.go.id/data/data_pkpu/PKPU%2016%202014%20UPLOAD.p
df
Catatan: Peraturan ini sekedar sebagai referensi karena setiap kali
diselenggarakan Pilpres, KPU akan mengeluarkan peraturan baru.
Lanjutan
5.
6.
Lanjutan
7.
8.
EPI
(Etika Pariwara Indonesia)
ketentuan-ketentuan
normatif yang
menyangkut profesi
dan usaha periklanan
yang telah disepakati
untuk dihormati,
ditaati, dan ditegakkan
oleh semua asosiasi
dan lembaga
pengembannya.
Landasan EPI
1. Pengertian EPI harus ditafsirkan dalam kerangka jiwa,
semangat dan isi sebagai satu kesatuan.
2. Penerapan EPI diberlakukan kepada setiap pelaku periklanan
nasional, baik sebagai individu atau profesional, maupun
sebagai entitas atau usaha.
3. Penegakan dilakukan oleh Dewan Periklanan Indonesia (DPI)
dengan membentuk organisasi internal yang bertugas khusus
untuk itu.
4. Pengawasan pelaksanaan EPI dilakukan oleh lembagalembaga pemantau, pengamat, atau pengawas periklanan,
serta masyarakat luas dan pamong.
Undang-undang / Peraturan:
bersifat mengikat
yang mengawasi & membina jelas
rambu-rambunya jelas
ada sangsi yang jelas
Hirarki Aturan
Berdasarkan aturan nilai menurut P3I,
undang-undang
peraturan presiden RI
peraturan pemerintah RI
peraturan menteri
peraturan direktur jendral
Tatacara & tata krama periklanan Indonesia
Sangsi
1. Bentuk sanksi terhadap pelanggaran memiliki bobot dan tahapan, sebagai berikut:
1.1. Peringatan, hingga dua kali
1.2. Penghentian penyiaran atau mengeluarkan rekomendasi sanksi kepada
lembaga-lembaga terkait dan atau menginformasikan kepada semua pihak yang
berkepentingan.
Untuk setiap tahapan diberikan rentang waktu.
2. Penyampaian sanksi dilakukan secara tertulis, dengan mencantumkan jenis
pelanggaran dan rujukan yang digunakan.
3. Distribusi penyampaian sanksi pada setiap bobot atau tahap pelanggaran adalah
sebagai berikut:
3.1. Peringatan Pelanggaran: kepada pihak pelanggar dan asosiasi atau lembaga
terkait.
3.2. Perintah Penghentian Penyiaran: kepada semua pihak yang terlibat, asosiasi
atau lembaga terkait, serta media yang bersangkutan.
Ex: Iklan minuman keras maupun gerainya hanya boleh disiarkan di media
nonmassa; Iklan rokok tidak boleh dimuat pada media periklanan yang
sasaran utama khalayaknya berusia di bawah 17 tahun; dll.
Sumber :
o Dewan Periklanan Indonesia, Etika Periklanan Indonesia, cetakan 1, 2014
Analisis :
Seharusnya iklan provider XL tidak menggunakan kata
Termurah,karena kata-kata yang berawalan Ter,
paling, nomer 1, top ini melanggar karena isi iklan
dalam bentuk bahasa dan bisa berpreseden fitnah
terhadap produk yang lain.
Memakai kata gratis yang berkonotasi tanpa bayar,
karena kata gratis tersebut terkesan menipu
konsumenkarena ternyata konsumen harus
membayar biaya-biaya yang lain.
2. Iklan shinyoku
Analisis :
Iklan TV Shinyoku versi Romy Rafael pelanggaran EPI yang
ditemukan adalah penayangan pernyataan superlatif di dalam
iklan tersebut berupa pernyataan : "paling terang, paling
hemat, dan paling kuat." Pernyataan superlatif di dalam iklan
melanggar EPI BAB IIIA No. 1.2.2 yang menyatakan bahwa: "
Iklan tidak boleh menggunakan kata-kata superlatif seperti
"paling", "nomor satu", "top, atau kata-kata berawalan "ter"
dan atau yang bermakna sama, tanpa secara khas menjelaskan
keunggulan tersebut yang harus dapat dibuktikan dengan
pernyataan tertulis dan otoritas terkait atau sumber yang
otentik."
Terima Kasih
Yogi Prima Muda, S.Pd, M.Ikom