Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENDAHULUAN

HELLP SYNDROME
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Individu Departemen Maternitas
di Ruang 08 Obstetri RSSA Malang

Oleh:
Mike Istianawati
NIM. 150070300011081

PROGRAM PROFESI NERS


JURUSAN ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2016

A. DEFINISI
Sindroma HELLP adalah preeklampsia-eklampsia disertai timbulnya hemolisis,
peningkatan enzim hepar, disfungsi hepar dan trombositopenia (Prawirohardjo,
2008).
H : Hemolysis
EL : Elevated Liver Enzyme
LP : Low Platelets Count
B. DIAGNOSIS
- Didahului tanda dan gejala tidak khas malaise, lemah, nyeri kepala, mual,
-

muntah (semuanya ini mirip tanda dan gejala infeksi virus)


Adanya tanda dan gejala preeklampsia berat
Tanda-tanda hemolisis intravaskular, khususnya kenaikan LDH, AST, dan

bilirubin indirek.
Tanda kerusakan/disfungsi sel hepatosit hepar: kenaikan ALT, AST, LDH
Trombositopenia, trombosit 150.000/ml

Semua perempuan hamil dengan keluhan nyeri pada kuadran atas abdomen,
tanpa memandang ada tidaknya tanda dan gejala preeklampsia,

harus

dipertimbangkan sindroma HELLP.


C. KLASIFIKASI
Berdasar kadar trombosit darah, maka sindroma HELLP diklasifikasi dengan nama
Klasifikasi Mississipi
- Klas 1
Kadar trombosit 50.000/ml
LDH 600 IU/l
AST dan/atau ALT 40 IU/l
- Klas 2
Kadar trombosit > 50.000 100.000/ml
LDH 600 IU/l
AST dan/atau ALT 40 IU/l
- Klas 3
Kadar trombosit > 100.000 150.0000/ml
LDH 600 IU/l
AST dan/atau ALT 40 IU/l
Berdasarkan Tenessee Classification
-

True or Complete
Kadar trombosit < 100.000/ml
LDH > 600 IU/l
AST dan/atau ALT > 70 IU/l
Partial or Incompleted
Keparahan preeklampsia dengan salah satu dari: ELLP, HEL, EL, LP

D. MANIFESTASI KLINIS
1. Rasa tidak enak
2. Nyeri kuadran kanan atas
3. Proteinuria
4. Hipertensi
5. Kuadran kanan atas / nyeri epigastrium
6. Sakit kepala
7. Mual dan muntah
8. Perubahan visual
9. Berdarah
10. Ascites
11. Penyakit kuning
12. Bahu atau nyeri leher
13. Edema paru
E. PENATALAKSANAAN
1. Terapi Medikamentosa
Mengikuti terapi

medikamentosa

preeklampsia-eklampsia

dengan

melakukan monitoring kadar trombosit tiap 12 jam. Bila trombosit <50.000/ml


atau adanya tanda koagulopati konsumtif, maka harus diperiksa waktu
protrombin,

waktu

tromboplastin

parsial,

dan

fibrinogen.

Pemberian

dexamethasone rescue, pada antepartum diberikan dalam bentuk double


strength dexamethasone (double dose).
Jika didapatkan kadar trombosit <100.000/ml atau trombosit 100.000150.000/ml dengan disertai tanda-tanda eklampsia, hipertensi berat, nyeri
epigastrium, maka diberikan deksametason 10 mg i.v. tiap 12 jam. Pada
postpartum deksametason diberikan 10 mg i.v. tiap 12 jam 2 kali, kemudian
diikuti 5 mg i.v. tiap 12 jam 2 kali. Terapi deksametason dihentikan, bila telah
terjadi perbaikan laborotorium, yaitu trombosit >100.000/ml dan penurunan
LDH serta perbaikan tanda dan gejala-gejala klinik preeklampsia-eklampsia.
Dapat dipertimbangkan pemberian transfusi trombosit, bila kadar trombosit
<50.000/ml dan antioksidan.
2. Sikap Pengelolaan Obstetrik
Sikap terhadap kehamilan pada sindroma HELLP adalah aktif, dimana
kehamilan diakhiri (diterminasi) tanpa memandang umur kehamilan. Persalinan
dapat dilakukan pervaginam atau perabdominam.

DAFTAR PUSTAKA
Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka.

Frey, Donald., Satpathy Chabi, Satpathy Hemant K. 2009. The Journal Obstetrics and
Gynecology of India: Hellp Syndrome. Departemen of Family Medicine, CUMC,
Omaha, NE, USA, Vol. 59, No. 1, pg 30-40.

Anda mungkin juga menyukai