Definisi klinik
H: Hemolysis
Diagnosis
Didahului tanda dan gehala yang tidak khas malaise, lemah, nyeri kepala, mual,
muntah (semuanya ini mirip tanda dan gejala infeksi virus)
Adanya tanda dan gejala preeklampsia
Tanda-tanda hemolisis intravaskular, khususnya kenaikan LDH, AST, dan
bilirubin indirek
Tanda kerusakan/disfungsi sel hepatosit hepar : kenaikan ALT, AST, LDH
Trombositopenia: Trombosit ≤ 150.000/ml
Semua perempuan hamil dengan keluhan nyeri pada kuadran atas abdomen, tanpa
memandang ada tidaknya tanda dan gejala preeklampsia, harus dipertimbangkan
sindroma HELLP.
Trombotik angiopati
Kelainan konsumtif fibrinogen, misalnya:
o Acute fatty liver of pregnancy
o Hipovolemia berat / perdarahan berat
o Sepsis
Kelainan jaringan ikat: SLE
Penyakit ginjal primer
Terapi medikamentosa
Jika didapatkan kadar trombosit < 100.000/ml atau trombosit 100.000 – 150.000/ml
dengan disertai tanda-tanda, eklampsia, hipertensi berat, nyeri epigastrium, maka
diberikan deksametason 10 mg i.v. tiap 12 jam. Pada postpartum deksametason
diberikan 10 mg i.v. tiap 12 jam 2 kali, kemudian diikuti 5 mg i.v. tiap 12 jam 2 kali.
Terapi deksametason dihentikan, bila telah terjadi perbaikan tanda dan gejala-gejala
klinik preeklampsia-eklampsia. Dapat dipertimbangkan pemberian transfusi trombosit,
bila kadar trombosit < 50.000/ml dan antioksidan.
Kematian ibu bersalin pada sindroma HELLP cukup tinggi yaitu 24%. Pnyebab
kematian dapat berupa kegagalan kardiopulmonar, gangguan pembekuan darah,
perdarahan otak, ruptur hepar, dan kegagalan organ multipel.
Demikian juga kematian perinatal pada Sindroma HELLP cukup tinggi, terutama
disebabakan oleh persalinan preterm.
Pengelolaan
Diagnosis dini sangat penting mengingat banyaknya penyakit yang mirip dengan
Sindroma HELLP. Pengobatan sindroma HELLP juga harus memperhatikan cara-cara
perawatan dan pengobatan pada preeklampsia dan eklampsia. Pemberian cairan
intravena harus sangat hati-hati karena sudah terjadi vasospasme dan kerusakan sel
endotel. Cairan yang diberikan adalah RD 5%, bergantian RL 5% dengan kecepatan
100ml/jam dengan produksi urin dipertahankan sekurang-kurangnya 20ml/jam. Bila
hendak dilakukan seksio sesarea dan bila trombosit < 50.000/ml, maka perlu diberi
transfusi trombosit. Bila trombosit < 40.000/ml, dan akan dilakukan seksio sesarea
maka perlu diberi transfusi darah segar. Dapat pula diberikan plasma exchange
dengan fresh frozen plasma adengan tujuan menghilangkan sisa-sisa hemolisis
mikroangiopati.
Sikap terhadap kehamilan pada sindroma HELLP, tanpa memandang umur kehamilan,
kehamilan segera diakhiri. Persalinan dapat dilakukan perabdominam atau
pervaginam. Perlu diperhatikan adanya gangguan pembekuan darah bila hendak
melakukan anestesi regional (spinal).