dengan HELLP
Syndrome
Pendahuluan
HELLP syndrome
organ
kehamilan
gangguan beberapa
Komplikasi
Prognosis jelek
WEINSTEIN(1982)
H
HELLP
HEMOLYSIS
EL
LP
LOW PLATELETS
Introduction (cont.)
HELLP syndrome adalah kegagalan
multiorgan dengan insiden 0,17-0,85 % dari
seluruh kehamilan
Insidennya meningkat pada perempuan
kulit putih, umur tua dan multipara
70% didiagnosa antepartum.
10% sebelum 27 minggu usia kehamilan.
70% antaran 27-37 minggu usia kehamilan.
20% setelah 37 minggu usia kehamilan.
Preeclampsia
Multipara
Nullipara
Usia diatas 25
tahun
Riwayat keluarga
preeclampsia
Minimal pemeriksaan
kehamilan
Diabetes mellitus
Hypertensi kronik
Kehamilan kembar
dapted from Padden MO. HELLP Syndrome : Recognition and perinatal managem
American Family Physician
Partus
normal
bukan
merupakan
kontraindikasi.
Pada
20%
kasus,
trombositopenia
pada
janin
masih
beresiko
Pemilihan teknik anestesi didasarkan pada
kondisi ibu dan janin.
Pilihan antara teknik anestesi umum atau
regional masih menjadi kontroversi karena
masing-masing keunggulan dan risiko.
Vasculo-endothelial Disorder
Platelet Agregation/Consumption
Fibrin Activation/Consumption
i
Selective organic Iskemia/insuficiency
Variable Manifestations
Hemolisis
pada
sindrom
HELLP
merupakan
anemia
hemolitik
mikroangiopati.
Sel
darah
merah
menjadi terpecah-pecah ketika mereka
melalui pembuluh darah kecil dengan
kerusakan endotel dan deposit fibrin.
Pap perifer dapat mengungkapkan
spherocytes, schistocytes, sel triangular
dan sel burr peningkatan bilirubin dan
tingkat dehidrogenase laktat.
Pathogenesis
Peningkatan
enzim
hati
mengarah obstruksi dari aliran
darah hepar oleh penumpukan
fibrin di sinusoid.
Obstruksi
ini
menunjukkan
adanya nekrosis periportal dan
pada kasus berat, perdarahan
intrahepatik,
hematom
subcapsuler atau ruptur hepar.
Trombositopeni
dikaitkan
dengan
peningkatan
konsumsi
dan
/
atau
perusakan
platelet.
Dengan aktivasi platelet, tromboksan A
dan
serotonin
yang
dilepaskan,
menyebabkan
vasospasme,
aglutinasi
trombosit dan agregasi, dan selanjutnya
kerusakan endotel.
Gejala Klinis
90% pasien dengan malaise
65 % dengan nyeri ulu hati
(epigastrium)
30 % pasien dengan mual dan
muntah
31 % dengan nyeri kepala
Gejala Klinis
Akibat dari variasi berbagai
gejala klinis, diagnosis dari
HELLP syndrome pada
umumnya terlambat kurang
lebih delapan hari.
Gejala Klinis
Pemeriksaan fisis bisa saja
normal pada pasien dengan
HELLP syndrome.
1. Kuadran kanan atas halus/lembut 90 %
2. Edema bukan merupakan tanda yang
bermakna
3. Hipertensi dan proteinuria dapat ada atau
tidak
Klasifikasi
Berdasarkan Jumlah yang
abnormal
Sindrom
HEELP Penuh
Proses partus
dalam 48 jam
Sindrom HEELP
Sebagian
Memerlukan
tindakan
konservatif
Audibert F, Friedman SA, Frangieh AY, Sibai BM. Am J Obstet Gynecol 1996;
. 175:460-4
Manajemen
Delivery
Kortikosteroid
Magnesium sulphate
Obat Hipotensif
Blood products
Proses kelahiran
Pendekatan terapi harus berdasarkan usia
gestasi serta kondisi ibu dan janin.
Pemanjangan masa kehamilan, dari teori
Visser W, Wallenburg HC. Temporising management of severe preeclampsia with and without the HELLP syndrome. Br J Obstet Gynaecol
1995;102:111-7
Manajemen
Sindrom HELLP
Ada
Delivery
Tidak
24-34 weeks
Complete
steroid
course
24-48 hours latency
Kortikosteroid
The antenatal administration of Dexamethasone dosis
Magnesium Sulfate
Pasien
dengan
sindrom
HELLP
diterapi
profilaksis
dengan
Magnesium sulfat untuk mencegah
kejang,
dengan
atau
tanpa
hipertensi
MgSO4 : Initial bolus 4-6 g IV, dilanjutkan
infus kontinyu 2 g/jam, dilanjutkan 48 jam
atau lebih setelah partus sampai gejala
klinis dan laboratorium membaik.
Obat
Antihipertensi
Terapi
anti hipertensi harus
diberikan jika tekanan darah lebih
dari
160/110mmHg
meskipun
sudah
digunakan
Magnesium
sulfat.
Tujuannya
untuk
mempertahankan
tekanan
diastolik antara 90 sampai 100
mmHg.
Nifedipine
Nifedipin 10-20 mg per oral setiap 30 menit
selama sejam dengan dosis maksimum 50 mg.
Blood Product
Between 38 -93 % of patients with HELLP
syndrome receive some form of blood product.
Patients with a platelet count > 40,000 per
mm3 are unlikely to bleed.
Platelet transfusion is recommended if platelet
count is < 20.000 per mm3.
Patients who undergo cesarean section should
be transfused if their platelet count is less
than
50,000 per mm3.
Mushambi CM, Halligan AW,Williamson. Recent developments in the
pathophysiology and management of pre-eclampsia, Br. J.
Produk Darah
Transfusi
fresh
whole
blood
direkomendasikan
jika
hemoglobin
di
bawah 10 g/dl
Patients with DIC should be given fresh
frozen
plasma and packed red blood cells.
Plasmapheresis
berhasil
pada
pasien
dengan hasil laboratorium yang abnormal.
Pemasangan kateter urin dilakukan untuk
monitor produksi urin per jam.
Tekanan vena sentral dimonitor, biasanya
lebih baik dibandingkan vena perifer.
Prognosis
Pasien dengan sindrom HELLP memiliki
resiko 19-27% mengalami hal yang
sama pada kehamilan selanjutnya.
Mereka juga akan memiliki resiko lebih
dari 43% untuk mengalami preeklampsia
pada kehamilan berikutnya.
Pasien dengan sindrom HELLP kelas I
memiliki resiko tertinggi untuk
mengalaminya lagi.
Padden MO. HELLP Syndrome : Recognition and perinatal
management. American
Family Physician, Vol.60,No.3, 1999.
Simpulan
Sindrom HELLP adalah gangguan organ
multisistem merupakan komplikasi
kehamilan dan mempunyai prognosis yang
buruk.
Sindrom HELLP pada umumnya mengalami
mikroangiopati, terjadi pada multipara
trimester tiga dengan gangguan hati fokal,
hemolisis dan trombositopeni.
Ruptur hepar, perdarahan cerebral dan DIC
merupakan komplikasi terberat yang
meningkatkan angka kematian ibu dan
bayi.
Simpulan
Proses melahirkan, terapi ibu dan anak serta
monitoring selama di ICU sangat penting
Pemilihan teknik anestesi tergantung kondisi
ibu dan janin.
Teknik regional anestesi untuk pasien dengan
trombositopenia berat perlu dipertimbangkan,
berhubungan denganperdarahan ekstradural
atau subdural.
Jika teknik regional anestesi merupakan
kontraindikasi karena gangguan koagulasi,
pilihannya general anestesi.
Thank You