Adaptif
Produktif
Nama Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas / Semester
:X/I
Pertemuan ke
: 1- 5
Tahun Pelajaran
: 2015/2016
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
Alokasi Waktu
: 2 x 45
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini siswa diharapkan mampu Mendikripsikan Keselamatan
dan kesehatan kerja (K3) dengan benar
B. MATERI PEMBELAJARAN
1. Keselamatan pribadi dan kesehatan lingkungan
Kesehatan dan Keselamatn Kerja
K3LH (Kesehatan, Keselamatan, Keamanan Kerja dan Lingkungan Hidup) merupakan bagian dari
ilmu Kesehatan Masyarakat. Keilmuan K3 merupakan perpaduan dari multidisiplin ilmu antara ilmu-ilmu
kesehatan, ilmu perilaku, ilmu alam, teknologi dan lain-lain baik yang bersifat kajian maupun ilmu
terapan dengan maksud menciptakan kondisi sehat dan selamat bagi pekerja, tempat kerja, maupun
lingkungan sekitarnya, sehingga meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.
Pada Tahun 1931, H.W. Heinrich mengeluarkan suatu konsep yang dikenal dengan Teori Domino.
Konsep Domino memberikan perhatian terhadap kecelakaan yang terjadi. Berdasar Teori Domino,
kecelakaan dapat terjadi karena adanya kekurangan dalam lingkungan kerja dan atau kesalahan tenaga
kerja. Dalam perkembangannya, konsep ini mengenal kondisi tidak aman (unsafe condition) dan tindakan
tidak aman (unsafe act).
J. SIREGAR, ST
Normatif
Adaptif
kuratifProduktif terhadap
kecelakaan kerja yang terjadi. Bersifat kuratif berarti K3 dilaksanakan setelah terjadi kecelakaan kerja.
Pengelolaan K3 yang seharusnya adalah bersifat pencegahan (preventif) terhadap adanya kecelakaan.
Pengelolaan K3 secara preventif bermakna bahwa kecelakaan yang terjadi merupakan kegagalan dalam
pengelolaan K3 yang berakibat pada kerugian yang tidak sedikit bagi perusahaan dan tenaga kerja.
Dalam penerapan K3 di sekolah, maka diperlukan keterlibatan manajemen sekolah, guru, teknisi,
dan siswa. Pada konsep ini, bahaya sebagai sumber kecelakaan harus teridentifikasi, kemudian
perhitungan dan prioritas terhadap resiko dari potensi bahaya, dan terakhir pengendalian resiko
SMK HKBP SIDIKALANG
J. SIREGAR, ST
Normatif
Adaptif
Produktif
Pengertian K3:
Keselamatan yang berkaitan dengan mesin, pesawat alat kerja, bahan dan proses
kerja
Tujuan K3
Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk
kesejahteraanhidup dan meningkatkan produksi dan produktivitas nasional
Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja tersebut
Memeliharan sumber produksi agar dapat digunakan secara aman dan efisien
Hukum
Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja Yang diatur oleh
Undang-Undang ini adalah keselamatan kerja dalam segala tempat kerja baik di darat,di dalam tanah, di
permukaan air, di dalam air maupun di udara, yang berada di dalam wilayahkekuasaan hukum Republik
Indonesia.
Pengertian Kesehatan
Istilah Kesehatan merujuk pada kondisi fisik, mental dan stabilitas emosi secara umum.
Menurut UU No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan Bab I Pasal 1, yang dimaksud dengan kesehatan
adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan social yang memungkinkan setiap orang hidup produktif
secara social dan ekonomi.
Individu yang sehat adalah individu yang bebas dari penyakit, cedera, serta masalah mental dan
emosi yang bisa mengganggu aktivitas manusia normal pada umumnya. Sedangkan kesehatan kerja
( occupational health ) atau sering disebut dengan Kesehatan Industri ( Industrial Hygiene ) pada Bab V
pasal 23 merupakan upaya kesehatan untuk mewujudkan produktifitas kerja yang optimal meliputi
pelayanan kesehatan, pencegahan penyaakit akibat kerja dan syarat kesehatan kerja dan setiap tempat
kerja wajib menyelenggarakan kesehatan kerja.
Untuk mewujudkan produktifitas kerja diperlukan upaya kesehatan kerja agar setiap pekerja dapat
bekerja
secara
sehat
tanpa
membahayakan
dirinya
sendiri
dan
masyarakat
sekelilingnya.
Pelayanan kesehatan kerja adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pekerja sesuai dengan
jaminan social tenaga kerja dan mencakup upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit,
penyembuhan penyakit, dan pemulihan kesehatan.
J. SIREGAR, ST
Normatif
Adaptif
Produktif
Syarat kesehatan kerja meliputi persyaratan kesehatan pekerja baik fisik maupun psikis sesuai
dengan jenid pekerjaannya, persyaratan bahan baku, peralatan, dan proses kerja serta persyaratan tempat
atau lingkungan kerja. Tempat kerja menurut UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja adalah
tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap dimana tenaga kerja bekerja, atau
sering dimasuki tempat kerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber atau sumbersumber bahaya. Tempat kerja yang wajib menyelenggarakan kesehatan kerja adalah tempat kerja yang
mempunyai karyawan paling sedikit 10 (sepuluh) orang.
Pengertian Keselamatan.
Keselamatan merujuk pada perlindungan terhadap kesejahteraan fisik seseorang. Menurut Kamus
Bahasa Indonesia keselamatan adalah perihal (keadaan) selamat, kesejahteraan, kebahagiaan dan
sebagainya. Jadi Keselamatan dan kesehatan kerja adalah pengawasan terhadap orang, mesin, material,
dan metode yang mencakup lingkungan kerja agar supaya pekerja tidak mengalami cidera.
Pekerja atau tenaga kerja menurut UU No. 14 Tahun 1969 adalah tiap orang yang mampu
melakukan pekerjaan baik di dalam maupun di luar hubungan kerja guna menghasil barang dan/atau jasa
baik untuk memnuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Tiap tenaga kerja berhak mendapat
perlindungan atas keselamatan, kesehatan, kesusilaan, pemeliharaan moral kerja serta perlakuan yang
sesuai dengan martabat manusia dan moral agama. Perlindungan bagi tenaga kerja meliputi :
Norma keselamatan kerja
Norma kesehatan kerja dan hygiene perusahaan
Norma kerja.
Pemberian ganti kerugian, perawatan dan rehabilitasi dalam hal kecelakaan kerja. Yang dimaksud
dengan norma ialah "standard" ukuran tertentu yang harus dijadikan pegangan pokok. Norma keselamatan
kerja meliputi : keselamatan kerja yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses
pengolahannya, keadaan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan.
Norma kesehatan kerja dan hygiene perusahaan meliputi: pemeliharaan dan mempertinggi derajat
kesehatan tenaga kerja, dilakukan dengan mengatur pemberian pengobatan, perawatan tenaga kerja yang
sakit, mengatur persediaan tempat, cara dan syarat kerja yang memenuhi syarat hygiene perusahaan dan
kesehatan kerja untuk pencegahan penyakit, baik sebagai akibat pekerjaan maupun penyakit umum serta
menetapkan syarat kesehatan bagi perumahan untuk tenaga kerja.
Norma kerja meliputi: perlindungan terhadap tenaga kerja yang bertalian dengan waktu kerja, sistim
pengupahan, istirahat, cuti, kerja wanita, anak dan orang muda, tempat kerja, perumahan, kebersihan,
kesusilaan, ibadah menurut agama dan kepercayaannya masing-masing yang diakui Pemerintah,
kewajiban sosial/kemasyrakatan dan sebagainya guna memelihara kegairahan dan moril kerja yang
menjamin daya guna kerja yang tinggi serta menjaga perlakuan yang sesuai dengan martabat manusia dan
moral agama.
SMK HKBP SIDIKALANG
J. SIREGAR, ST
Normatif
Adaptif
Produktif
Kepada tenaga kerja yang mendapat kecelakaan dan/atau menderita penyakit akibat pekerjaan
berhak atas/ganti kerugian perawatan dan rehabilitasi. Dalam hal seorang tenaga kerja meninggal dunia
akibat kecelakaan dan/atau penyakit akibat pekerjaan, ahli warisnya berhak menerima ganti kerugian.
Dasar dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja :
Setiap
pekerja
berhak
memperoleh
jaminan
atas
keselamatan
kerja
agar
orang
yang
berada
ditempat
kerja
harus
dijamin
keselamatannya.
Tempat
J. SIREGAR, ST
Normatif
Adaptif
Produktif
Menetapkan standar K3
Menetapkan peraturan-peraturan.
Dalam menentukan standar K3 harus disesuiakan dengan keadaan dan kebutuhan atau kapasitas
yang ada di perusahaan tersebut tetapi tetap harus mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku,
baik secara nasional maupun internasional.
Penetapan tata tertib erat kaitannya dengan peraturan peraturan yang berlaku di perusahaan yang
biasanya dibuat untuk diketahui dan dilaksanakan oleh pekerja. Dengan adanya tata tertib dan peraturan
yang dibuat diharapkan para pegawai mentaatinya, sehingga timbul sikap disiplin dan tanggung jawab
dalam bekerja.
Prosedur Pencegahan Gangguan K3
Prosedur Pencegahan Gangguan K3 bertujuan untuk mencegah dan mengurangi terjadinya
kecelakaan dan penyakit akikbat kerja di tempat kerja dan menjamin ;
Bahwa setiap tenaga kerja dan orang lainnya ditempat kerja dalam keadaan selamat dan sehat.
Bahwa setiap sumber produksi dipergunakan secara aman dan efisien.
Bahwa proses produksi dapat berjalan dengan lancar.
SMK HKBP SIDIKALANG
J. SIREGAR, ST
Normatif
Adaptif
Produktif
Kondisi diatas dapat tercapai bila kecelakaan termasuk kebakaran, peledakkan dan penyakit akibat
kerja dapat dicegah dan ditanggulangi secara terpadu. Langkah langkah pencegahan yang dapat
ditempuh untuk menaggulangi kecelakaan kerja antara lain : menurut ILO (Intenarnational Labour
Organization ).
Peraturan Perundang-undangan
1. Peraturan perundang-undangan yang memberikan ketentuan dan persyaratan K3 yang selalu
disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan Teknologi (Up to date);
2. Penerapan ketentuan dan persyaratan dalam peraturan perundang-undangan diberlakukan sejak tahap
rekayasa;
3. Pengawasan dan pemantauan pelaksanaan K3 langsung ditempat kerja.
Standarisasi baik buruknya K3 ditempat kerja diketahui melalui pemenuhan standar K3.
Inspeksi
Dilakukan kegiatan dalam rangka pemeriksaan dan pengujian terhadap tempat kerja, mesin, alat dan
instalasi, apakah masih memenuhi terhadap ketentuan dan persyaratan K3.
Riset
Riset yang dapat dilakukan antara lain : Teknis, medis, psychologis, dan statistic untuk menunjang
tingkat kemajuan di bidang K3 sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi.
Pendidikan dan Latihan
Dipergunakan untuk meningkatkan kesadaran akan arti pentingnya K3 disamping untuk
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan K3.
Persuasi
Merupakan suatu cara pendekatan K3 secara pribadi tanpa menerapkan sangsi-sangsi.
Asuransi
Jaminan kesehatan dengan pembayaran premi yang semakin rendah bagi perusahaan yang memenuhi
persyaratan K3 dan tingkat keparahan dan sering terjadinya kecelakaan yang kecil. Kondisi
lingkungan yang tidak aman
Persentase penyebab kecelakaan kerja yaitu 3% dikarenakan sebab yang tidak bisa dihindarkan
(seperti bencana alam) , selain itu 24% dikarenakan lingkungan atau peralatan yang tidak memenuhi
syarat, dan 73% dikarenakan perilaku yang tidak aman.
C. METODE PEMBELAJARAN
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Diskusi
SMK HKBP SIDIKALANG
J. SIREGAR, ST
Normatif
Adaptif
Produktif
1. Salam pembuka.
2. Memeriksa kehadiran siswa
3. Meyampaikan tujuan pembelajaran
B. Kegiatan Inti ;
C. Kegiatan akhir ;
Menjelaskan Hukum
Evaluasi
E. SUMBER BELAJAR :
Buku Panduan
Internet
Komputer
F. PENILAIAN
A. Tes Tertulis
1. Apakah yang di maksud dengan K3LH?
2. Sebutkan Tujuan K3!
3. Tuliskan hukum k3 Undang-Undang No. 1 Tahun 1970?
B. Penugasan / Praktek
Buatlah bagan dalam kertas manila yang berisi perihal:
1. Pengertian k3
2. Peran k3
3. Tujuan k3
4. K3 dalam perspektif hukum
SMK HKBP SIDIKALANG
J. SIREGAR, ST
Normatif
Adaptif
Produktif
Soal
Kunci jawaban
Score
Tertulis
Apakah yang di
K3LH (Kesehatan, Keselamatan, Keamanan Kerja dan 30
maksud dengan Lingkungan Hidup) merupakan bagian dari ilmu Kesehatan
K3LH?
Masyarakat.
Keilmuan K3 merupakan perpaduan dari multidisiplin ilmu
antara ilmu-ilmu kesehatan, ilmu perilaku, ilmu alam, teknologi
dan lain-lain baik yang bersifat kajian maupun ilmu terapan
dengan maksud menciptakan kondisi sehat dan selamat bagi
pekerja, tempat kerja, maupun lingkungan sekitarnya, sehingga
meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.
Sebutkan
Tujuan K3
30
Tujuan K3!
pekerjaan
untuk
kesejahteraanhidup
dan
Tuliskan hukum
k3
Hukum
40
Undang No. 1 Keselamatan Kerja Yang diatur oleh Undang-Undang ini adalah
Tahun 1970?
Jumlah
100
J. SIREGAR, ST
Normatif
Adaptif
Produktif
Nila Akhir
J. Siregar, ST
Mengetahui:
J. Sinurat, S. Pd
Diperiksa Oleh
PKS.Bag.Kurikulum
Drs.J.Aritonang
NIP. 19650116 200701 1 001
Nama Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas / Semester
:X/I
Pertemuan ke
: 6-13
Tahun Pelajaran
: 2015/2016
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Melaksanakan prosedur K3
J. SIREGAR, ST
Normatif
Adaptif
Produktif
Indikator
Mengetahui undang-undang K3
Mengetahui peralatan k3
Alokasi Waktu
: 2 x 45
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik diharapkan untuk dapat :
a. Membudayakan pemeliharaan kebersihan perlengkapan dan area kerja
b. Menjelaskan peraturan perundang-undangan yang mengatur K3
c. Mengetahui alat maupun bahan untuk K3 khususnya pada bidang komputer
d. Menjelaskan prosedur pertolongan pertama pada kecelakaan
B. MATERI PEMBELAJARAN
Undang-undang K3
Peraturan Perundang-undangan
Peraturan perundang-undangan yang memberikan ketentuan dan persyaratan K3 yang selalu
disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan Teknologi (Up to date). Penerapan ketentuan
dan persyaratan dalam peraturan perundang-undangan diberlakukan sejak tahap rekayasa. Pengawasan
dan pemantauan pelaksanaan K3 langsung ditempat kerja.
Sejarah Perkembang Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan Kerja.
Jaman Purbakala
Sejak jaman purba manusia bekerja telah mengenal kecelakaan dan dari pengalamannya kemudian
berkembang menjadi pengetahuan tentang bagaimana agar kecelakaan tidak menimpa dirinya atau tidak
terulang kembali.
SMK HKBP SIDIKALANG
J. SIREGAR, ST
Normatif
Adaptif
Produktif
Jaman Modern
Perubahan besar yang terjadi setelah terjadi revolusi industry pada abad 18, dimana muncul bentuk
maupun jenis kecelakaan yang sangat beragam. Diantaranya kecelakaan yang disebabkan oleh
penggunaan mesin, listrik, bahan bakar, nuklir, pemakaian bahan kimia dan sebagainya.
Sejarah Peraturan Keselamatan Kerja.
Tahun 1802 Penerapan UU tentang Perawatan Kesehatan dan Moral Pekerja. Tahun 1833 Ditambah
dengan adanya pengawasan dari Pemerintah. Tahun 1844 Penambahan UU tentang kewajiban pengawasan
mesin, penyediaan pengaman dan melaporkan terjadinya kecelakaan.
Di Perancis : Tahun 1841 dikeluarkan peraturan tentang perlindungan tenaga kerja anak dalam
industry Tahun 1893 Dikeluarkan UU yang tegas mengatur Keselamatan Kerja.
Di Rusia : Tahun 1845 Dikeluarkan surat edaran pengawasan kesehatan kerja di pabrik. Tahun 1853
dikeluarkan ketentuan yang memberikan kewenangan kepada pemerintah untuk mengawasi hal-hal yang
berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja. Tahun 1869 dikeluarkan ketentuan umum tentang
perlindungan tenaga kerja terhadap kecelakaan dan industri dan penyakit akibat kerja. Tahun 1872
dikeluarkan sistem pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja ( negara bagian Saxon & Badem ).
Tahun 1884 dikeluarkan peraturan tentang asuransi kecelakaan kerja.
Di Belgia : K3 sudah ada sejak Raja Napoleon.
Di Denmark dan Swiss: K3 ada sejak tahun 1840 tapi baru efektif di Denmark 1873.
Di AS : Massachusset ( 1867 ) merupakan negara bagian yang pertama kali mempunyai UU K3 baru
kemudian Winconsin ( 1885 ), New York ( 1866 ), Ohio ( 1888 ), Messouri ( 1891 ), Rhode Island (1896).
Di Indonesia : dimulai Tahun 1847 sejak dipakainya mesin-mesin industri oleh Pemerintah Hindia
Belanda. Penanganannya oleh Dieust Van Het Stoomwezen. Tahun 1912 untuk kepentingan pendidikan
pada bagian penyelidikan bahan diserahkan ke Sekolah Tinggi Teknik di Bandung. Tahun 1905
Pemerintah mengeluarkan Staatsbad No. 521, yaitu peraturan Keselamatan kerja yang disebut dengan
Veiligheidsreglement (VR). Tahun 1910 diperbaruhi dengan Staatsbad No. 406 yang pengawasannya
dilakukan oleh Dinas Stoomwezen. Tahun 1925 Dienst Van Het Stoomwezen diganti dengan Dienst Van
Het Veiligheidstozight (VT) atau Pengawasan Keselamatan Kerja. Tahun 1930 Pemerintah mengeluarkan
Stoomordonantie dan Stoom Verordening dengan Staanstbad no. 225 dan nomor 339. Tahun 1931
Pengawasan bahan beracun ( Pabrik Cat, Accu, Percetakan dll )dengan Loodwit Ordonantie, staanstbad
no. 509. Tahun 1932 & 1933 UU dan Peraturan Petasan staanstbad No. 143 dan 10. Tahun 1938 &1939
pengawasan terhadap jalan rel kereta api loko dan gerbongnya yang digunakan sebagai alat pengangkutan
diperusahaan pertanian, kehutanan, pertambangan dan sebagainya, selain dari jalan kereta api Perumka,
yaitu melalui Industrieboan Ordonantie dan Industrieboan Verordenieng, Staatsblad Nomor 595 dab
Nomor 29. Tahun 1940 Pengawasan dilakukan oleh Dinas Pengawasan Keselamatan Kerja dan para
J. SIREGAR, ST
Normatif
Adaptif
Produktif
pengusaha ditarik restribusi. Staanstbad no. 424 dan 425, kemudian muncul peraturan perundangan
sebagai berikut :
Persyaratan Sistem K3
Inti dari terlaksananya K3 dalam perusahaan adalah adanya kebijakan standar berupa kombinasi
aturan, sanksi dan reward dilaksanakannya K3 oleh perusahaan bagi pekerja dan perusahaan, atau dengan
kata lain adanya suatu kebijakan mutu K3 yang dijadikan acuan/ pedoman bagi pekerja dan pengusaha.
Prosedur atau aturan tidak ada format bakunya, yang terpenting adalah esensinya
Sanksi harus bersifat konstruktif, segera dan tanpa diskriminasi
Reward harus jelas kriterianya dan terukur
Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja dalam perencanaan,
pembuatan, pengangkutan, peredaran, perdagangan, pemasangan, pemakaian, penggunaan, pemeliharaan
dan penyimpanan bahan, barang, produk teknis dan aparat produksi yang mengandung dan dapat
menimbulkan bahaya kecelakaan.
Syarat-syarat tersebut memuat prinsip-prinsip teknis ilmiah menjadi suatu kumpulan ketentuan yang
disusun secara teratur, jelas dan praktis yang mencakup bidang konstruksi, bahan, pengolahan dan
pembuatan, perlengkapan alat-alat perlindungan, pengujian dan pengesyahan, pengepakan atau
pembungkusan, pemberian tanda-tanda pengenal atas bahan, barang, produk teknis dan aparat produk
guna menjamin keselamatan barang-barang itu sendiri, keselamatan tenaga kerja yang melakukannya dan
keselamatan umum.
Kewajiban Pengusaha
Untuk pengawasan berdasarkan Undang-undang ini pengusaha harus membayar retribusi menurut
ketentuan-ketentuan yang akan diatur dengan peraturan perundangan.
Pengusaha di wajibkan memeriksakan kesehatan badan, kondisi mental dan kemampuan fisik dari
tenaga kerja yang akan diterimanya maupun akan dipindahkan sesuai dengan sifat-sifat pekerjaan yang
diberikan padanya.
Pengusaha diwajibkan memeriksakan semua tenaga kerja yang berada di bawah pimpinannya, secara
berkala pada Dokter yang ditunjuk oleh Pengusaha.
Pengusaha diwajibkan menunjukkan dan menjelaskan pada tiap tenaga kerja baru tentang :
1.
Kondisi-kondisi dan bahaya-bahaya serta yang dapat timbul dalam tempat kerja;
2.
Semua pengamanan dan alat-alat perlindungan yang diharuskan dalam tempat kerja;
SMK HKBP SIDIKALANG
J. SIREGAR, ST
Normatif
Adaptif
Produktif
3.
4.
Pengusaha diwajibkan menyelenggarakan pembinaan bagi semua tenaga kerja yang berada di bawah
pimpinannya, dalam pencegahan kecelakaan dan pemberantasan kebakaran serta peningkatan
keselamatan dan kesehatan kerja, juga dalam pemberian pertolongan pertama pada kecelakaan.
Pelaksanaan Prosedur K3
1.
2.
j.
4.
Penanganan bahaya
luka bakar
J. SIREGAR, ST
Normatif
Adaptif
Produktif
yang diracuni
yang dikejutkan
abrasionand bruined
luka karena benda tajam
luka menjahit
Iritasi yang dipandang
luka karena listrik
Pendarahan dan cara untuk menghentikan
5.
b.
J. SIREGAR, ST
Normatif
Adaptif
Produktif
c.
d.
Memakai celemek atau mantel laboratorium, sepatu, dan lebih baik gunakan
pengikat rambut, serta alat lain yang dapat dijadikan pelindung diri dalam kerja. Jika pembelajaran di
laboratorium kimia maka gunakan kaca mata.
e.
Membersihkan meja kerja dari semua bahan tidak perlu seperti buku dan tas
sebelum pekerjaan dimulai.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
Dalam hal suatu bahan kimia tertumpahkan pada pakaian atau kulit, bilaslah
area yang terkena dengan air yang banyak. Apabila bahan kimia mengenai mata, bersihkanlah
seketika dengan water-washing selama 10-15 menit atau sampai diperoleh bantuan medis secara
profesional.
l.
Membuang bahan sisa kerja harus sesuai perintah dan dilakukan dengan
hati-hati terutama bahan kimia.
m.
n.
J. SIREGAR, ST
Normatif
Adaptif
Produktif
computer pribadi pun perlu menerapkan prinsip menjaga kesehatan dan keselamatan kerja menurut
petunjuk yang sudah ada. Seorang yang sehari-hari menggunakan komputer baik untuk pekerjaan,
pendidikan, ataupun hobi tetap harus memperhatikan prinsip-prinsip kesehatan agar terhindar dari
berbagai gangguan kesehatan. Gangguan kesehatan yang mungkin muncul akibat penggunaan komputer
adalah:
gangguan pada mata
gangguan pada kepala
gangguan pada tangan
gangguan pada badan
Salah satu peralatan komputer yang berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan adalah monitor.
Seperti kita ketahui, layar monitor memancarkan radiasi atau pemancaran partikel-partikel elementer dan
energi radiasi. Energi radiasi dapat mengeluarkan elektron dari inti atom sehingga atom menjadi muatan
positif dan disebut ion positif. Sementara itu, elektron yang dikeluarkan dapat tinggal bebas atau mengikat
atom netral lainnya dan membentuk ion negatif. Hal ini dapat menimbulkan dampak buruk pada atomatom di tubuh kita. Radiasi yang dipancarkan monitor komputer antara lain berupa:
1.
sinar-X
2.
sinar ultraviolet
3.
gelombang mikro
4.
setiap pengguna komputer perlu mengatur waktu pemakaian komputer. Jika Anda harus bekerja di depan
komputer dalam jangka waktu yang lama, usahakan untuk mengatur waktu jeda agar tidak terus menerus
menatap layar monitor.Selain radiasi yang ditimbulkan oleh monitor komputer, kita perlu memperhatikan
pula faktor-faktor lain yang berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan, yaitu posisi tubuh, posisi
peralatan, pencahayaan ruangan, dan kondisi lingkungan (suhu, kualitas udara dan gangguan suara).
Menggunakan komputer dengan posisi tubuh yang benar, akan memberikan kenyamanan saat
bekerja. Dengan posisi tubuh yang rileks, kita dapat bekerja secara efektif dan kesehatan kita pun akan
terjaga. Ilmu yang mempelajari bagaimana mengatur posisi duduk yang baik dan benar di depan computer
disebut ergonomi. Kenyamanan yang dibutuhkan antara lain keadaan user maupun hardware atau
perangkat keras komputer ;
posisi duduk : tempat duduk yg ideal dan bersandar,kursi ideal bisa berputar dan dpt diatur tinggi
rendahnya, tempat duduk yg tidak bersandar dpt mnyebabkan punggung kelelahan.
posisi mata : harus lurus dan tidak terlalu tinggi atau rendah,jika posisi mata tinggi atau rendah
membuat leher cepat lelah,layar yg digunakan sebaiknya yang low radiasi , atau layar jenis LCD.
posisi tangan ; pilih tuts keyboard yg lembut dan gunakan jari sebanyak mungkin untuk mengetik.
Berikut ini posisi duduk yang benar saat menggunakan komputer.
SMK HKBP SIDIKALANG
J. SIREGAR, ST
Normatif
Adaptif
Produktif
J. SIREGAR, ST
Normatif
Adaptif
Produktif
Letakkan keyboard dengan posisi lebih rendah dari monitor, namun tidak terlalu rendah.
c) Posisi mouse mouse
Letak mouse yang benar adalah di samping keyboard. Sesuaikan tangan yang biasa anda gunakan
untuk bekerja. Jika anda bekerja dengan tangan kiri, letakkan mouse di sebelah kiri keyboard dan aturlah
agar setting mouse menjadi left handed melalui sistem operasi.
d) Posisi meja dan kursi meja dan kursi
Aturlah meja dan kursi sedemikian rupa hingga posisi duduk Anda di depan monitor lebih nyaman, dan
Anda dapat menjangkau keyboard dan mouse dengan mudah. Selain diatur posisinya, perangkat keras
komputer harus dijaga dengan baik karena perangkat-perangkat tersebut menggunakan listrik.
e) Posisi Monitor Monitor
Monitor CRT menggunakan listrik tegangan tinggi dan membutuhkan daya yang cukup besar.
Hindarkan monitor dari percikan air karena dapat menimbulkan hubungan pendek atau korsleting yang
dapat membahayakan keselamatan Anda.
f) Kotak CPU Kotak CPU
Kotak CPU yang diletakkan di lantai dan tidak dilengkapi dengan ground dapat mengalirkan listrik saat
kita menyentuhnya tanpa alas kaki. Untuk menghindari korsleting, kotak CPU sebaiknya diletakkan di
yang aman, misalnya di atas meja. Kotak CPU dapat ditanahkan (grounded) dengan cara dihubungkan ke
tanah atau tembok menggunakan seutas kawat tembaga. Karena CPU membutuhkan konsumsi listrik yang
besar, maka kita harus menjauhkannya dari benda-benda cair dan binatang atau serangga untuk
menghindari korsleting.
g) Kabel Kabel
Aturlah susunan kabel secara baik dan rapi. Periksala stop kontak atau sumber listrik, jangan sampai
ada yang longgar karena aliran listrik yang tidak stabil berpotensi merusak perangkat keras komputer dan
mengakibatkan korsleting. Setelah kita tahu bagaimana posisi yang benar di depan komputer maka
langkah berikutnya adalah bagaimana memperlakukan komputer.komputer juga harus di perlakukan
dengan baik supaya komputer yang kita gunakan tidak cepat rusak.
Pertama komputer harus diletakan di tempat yang aman. Aman dari jangkauan anak-anak,aman dari
api, aman dari penyinaran matahari secara terus menerus, dan aman dari percikan air. Selanjutnya langkah
penggunaan komputer pemakaian selalu di awali dengan memasang stop kontak untuk power supply,lalu
hidupkan. Stop kontak sebaiknya tidak goyang dan mantap sehingga arus listrik tidak terganggu karena
arus dari PLN langsung rata rata 220 volt dan berbahaya bagi kita kabel yg diperlukan cukup banyak jadi
hindari ke semrawutan,kabel dapat di rapikan dengan mengisolasinya atau mengikatnya dengan karet, hal
yg harus diperhatikan adalah stabilizer, benda itu harus digunakan untuk arus listrik yg naik turun dan dpt
menyebabkan kerusakan pada hardware.
Sesudah stop kontak dipasang dilanjutkan dengan tombol ON/OFF perlakuan seperti ini disebut
booting dingin, proses dingin ini sebaiknya digunakan dengan hati-hati dan berulang ulang,tunggu sesaat
SMK HKBP SIDIKALANG
J. SIREGAR, ST
Normatif
Adaptif
Produktif
karena komputer sedang menset sesuai BIOS dan mengecek perangkat komputer seperti monitor,
keyboard ,mouse, printer dan sebagainya. Setelah dekstop siap, start ada pada kiri bawah layar,akan
muncul menu pull down, kemudian pilih program yang akan muncul pada menu.
Kesimpulan :
Kita perlu mengetahui ketentuan penggunaan perangkat keras komputer dan periferalnya demi kesehatan
dan keselamatan kerja. Setting dan posisi perangkat keras serta posisi tubuh pada saat bekerja harus kita
perhatikan agar terhindar dari dampak buruk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Kelalaian
atau kecerobohan dapat mendatangkan efek negatif yang membahayakan kesehatan kita.
CARA MENJAGA KEBERSIHAN DI RUANG KERJA
Dunia kerja membutuhkan kebersihan untuk kenyamanan dalam setiap orang bekerja. Tanpa ruang
kerja atau tempat kerja yang bersih maka perasaan nyaman saat bekerja tidak diperoleh. Jika perasaan
nyaman tidak diperoleh oleh staf dan karyawan maka jelas akan menurunkan produktifitas kerja yang
pada akhirnya akan menurunkan produktifitas perusahaan. Kondisi ini tentu tidak diinginkan oleh
siapapun tak terkecuali managemen perusahaan.
Komputer merupakan alat elektronik yang sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan.
Lingkungan yang nyaman akan membantu kinerja baik dari sisi brainware (staf dan karyawan) maupun
hardware (komputer dan periferalnya) itu sendiri. Beberapa point penting kondisi lingkungan agar
diperoleh kenyamanan bekerja dan keamanan kinerja komputer.
1.
Selalu tersedia tempat sampah. Seperti di awal dijelaskan bahwa kebersihan adalah nilai penting
dalam bekerja, oleh karena itu lingkungan yang bersih mutlak adanya untuk kenyamanan bekerja.
Ketersediaan tempat sampah yang memadai diperlukan agar lingkungan menjadi bersih. Untuk
kemudahan daur ulang, sampah sebaiknya dibedakan atas sampah organik dan sampah non organik.
2.
Jangan makan dan minum di depan komputer. Makanan dan atau minuman mengundang datangnya
hewan yang menyukai seperti semut, tikus dan kecoa. Kehadiran hewan ini akan mengganggu kinerja
komputer dan juga dapat mengganggu kesehatan pekerja.
3.
Sebisa mungkin ruangan ber AC. Sudah disebutkan diatas bahwa komputer adalah alat yang sensitif
oleh perubahan lingkungan termasuk suhu udara. Kinerja komputer dapat terganggu oleh suhu dan
kelembaban ruangan yang tinggi. Oleh karena itu ruang sebaiknya diatur suhu dan kelembaban
dengan menggunakan AC.
4.
Berkarpet untuk menghindari listrik statis. Rangkaian elektronik yang ada dalam komputer juga
sensitif terhadap listrik statis. Listrik statis dapat merusak data yang ada dalam komputer bahkan
rangkaian itu sendiri. Oleh karena itu listrik statis harus dihindari.
5.
Untuk kerapian, ada space untuk kabel di bawah lantai. Cara yang digunakan yaitu semacam
panggung kecil setinggi kurang lebih 5-10cm di atas lantai. Perkabelan baik power/listrik maupun
jaringan diletakkan di antara panggung dan lantai. Hal ini dimaksud untuk kerapihan.
J. SIREGAR, ST
Normatif
Adaptif
Produktif
6.
Tidak menggunakan alas kaki dari luar. Dikarenakan ruang telah ber AC dan berkarpet, maka tidak
dianjurkan menggunakan alas kaki dari luar. Hal ini untuk menghindari masuknya debu dari luar.
Debu merupakan salah satu musuh komputer. Selain menyebabkan kotor juga dapat penyebabkan
listrik statis. Sebagai gantinya, di dalam ruang komputer tersedia alas kaki khusus digunakan di ruang
tersebut.
7.
Ada cover untuk keyboard dan monitor. Keyboard merupakan salah satu bagian komputer yang rawan
terhadap debu karena bentuknya yang banyak lekuk. Untuk menghidarinya maka sebaiknya keyboard
dan monitor menggunakan cover khusus.
8.
Kerapihan kabel power, dijapit dengan tali pengikat kabel. Untuk kerapihan kabel komputer yang
memang terdiri dari banyak kabel (minimal kabel power, kabel mouse, kabel monitor, dan kabel
keyboard) maka sebaiknya kabel diikat menggunakan pengikat kabel dari plastik.
9.
Selalu menggunakan mouse pad. Mouse baik yang menggunakan teknologi trackball maupun lampu
infra red. Hal ini penting untuk kenyamanan pengguna.
10. Jika mouse menggunakan trackball selalu dibersihkan berkala. Trackball mouse terdiri dari bagian
bola dan sensor. Seringkali debu mengotori bola dan sensor sehingga mengganggu sensitifitas mouse
bahkan terkadang pointer di layar seolah lari sendiri. Untuk menghindari hal tersebut, sesering
mungkin mouse dibersihkan dengan membuka cap yang ada di bagian bawah.
11. Datangnya cahaya dari kiri atau kanan, tidak boleh dari depan. Pencahayaan sangat penting untuk
menghindari dari kasus ketidaknyamanan mata dalam bekerja. Sinar baik alami maupun buatan dari
lampu sebaiknya berasal dari sisi kiri pekerja agar tidak menimbulkan bayangan tangan saat menulis.
12. Jika monitor CRT cahaya tidak boleh dari belakang. Saat menggunakan komputer khususnya dengan
monitor CRT sebaiknya hindari penggunaan cahaya yang berasal dari belakang. Hal ini untuk
menghindari rasa silau dalam menatap monitor karena sifatnya yang sedikit cembung sehingga apa
yang ada di layar monitor tidak dapat terlihat dengan jelas.
13. Pada ruangan berAC sewaktu waktu dibuka untuk pergantian udara (ventilasi). Agar udara dalam
ruang ber AC dapat berganti maka sewaktu-waktu ventilasi dibuka dengan mematikan terlebih dahulu
AC yang ada. Perlakuan ini tidak membutuhkan waktu yang cukup lama, cukup selama 1 jam dalam
seminggu. Udara yang selalu terperangkap dalam ruang ber AC tanpa diganti tidak menyehatkan.
Selain agar sehat juga untuk menghindari bau-bau yang mungkin tidak nyaman.
14. Lokasi ruang komputer dalam ukuran besar misalnya data centre harus jauh dari bahaya banjir, jauh
dari pemukiman penduduk tapi mudah transportasi. Bagi sebuah sebuah perusahaan besar, data center
mutlak adanya, data merupakan aset paling berharga. Untuk menghindari dari kemungkinan bahaya
yang mengancam atas data yang ada maka ruang komputer sebaiknya jauh dari kemungkinan bahaya
banjir dan kebakaran. Untuk itu penempatan ruang komputer jauh dari sungai besar yang mempunyai
sejarah banjir, jauh dari pemukiman padat penduduk untuk menghindari kebakaran dan daerah yang
rawan oleh sambaran petir.
SMK HKBP SIDIKALANG
J. SIREGAR, ST
Normatif
Adaptif
Produktif
Dibawah ini beberapa cara/langkah yang mungkin bisa membantu dalam melakukan perakitan
computer dengan memperhatikan keselamatan kerja, sebagai berikut :
LANGKAH 1 Sebaiknya lakukan perakitan PC di ruangan tertutup dan bebas debu. Idealnya memang
di ruangan ber-AC (air condition). Siapkan meja kerja yang cukup lebar untuk menaruh semua
peralatan dan perlengkapan, serta taruh sebuah kursi yang nyaman. Jangan merokok, karena abu rokok
bisa mengotori dan merusak komponen PC, terutama prosesor. Tempatkan air minum Anda jauh dari
meja kerja. Gunakan pula lampu penerangan yang cukup kuat.
LANGKAH 2 Untuk menghindari arus statik pastikan outlet listrik di rumah Anda telah dibumikan
(grounding), basuhlah tangan Anda terlebih dahulu dan keringkan. Ini untuk menghindari keringat dan
kotoran di tangan yang bisa menyebabkan komponen PC berkarat.
LANGKAH 3 Siapkan casing, bukalah dari dusnya dan keluarkan. Casing yang kami gunakan di sini
adalah model tower dengan penutup samping. Bukalah kedua penutup samping dengan melepas
keempat baut yang berada di belakang casing. Simpanlah terlebih dahulu kedua penutup samping itu di
tempat yang aman.
LANGKAH 4 adalah Pasanglah swicthing power supply unit (PSU) adapter pada tempat yang telah
disediakan. Pada model tower dan middle tower, biasanya tempatnya di sisi paling atas. Lalu rekatkan
dengan empat buah baut. Anda bisa mengabaikan langkah ini bila casing yang Anda beli telah
menyertakan PSU di dalamnya.
LANGKAH 5 Bukalah boks motherboard Anda, keluarkan dan letakkan mobo tersebut di meja. Namun
sebelumnya, beri alas pada bagian bawah motherboard dengan gabus yang tersedia dalam boksnya.
Carilah soket chip prosesor pada motherboard. Soket tersebut memiliki lubang sesuai dengan jumlah
pin pada chip. Pada salah satu sudutnya pasti ada dua lubang yang tertutup.
LANGKAH 6 Lepaskan tuas pengait prosesor dengan cara menekannya lalu tarik ke atas. Posisi
pengait tersebut harus benar-benar tegak lurus, sehingga lubang soket terbuka seluruhnya. Ambillah
prosesor, peganglah pada sisi-sinya. Lalu posisikan pada soket prosesor, pastikan sudut yang bertanda
segitiga berada di dekat pengait. Tancapkan chip prosesor pada soket dan pastikan pinnya menancap
semuanya. Berhati-hatilah, jangan sampai pinnya bengkok atau patah.
LANGKAH 7 Setelah chip masuk dengan tepat ke dalam soket, turunkan kembali pengait dengan cara
menekannya ke bawah. Kaitkan hingga benar-benar terkunci agar chip prosesor tidak lepas. Chip yang
tidak terkunci bisa pula menimbulkan error saat komputer dijalankan .
LANGKAH 8 Sebaiknya beri heatsink dan fan pada chip prosesor agar prosesor tidak cepat panas dan
tahan lama. Oleskan sedikit thermal paste atau pasta pendingin di atasnya, lalu tempelkan heatsink dan
kipas di atasnya. Kuncilah kipas prosesor dengan menekan dua pengaitnya secara bergantian dan hatihati.
LANGKAH 9 Kuncilah kipas prosesor dengan menekan dua pengaitnya secara bergantian dan hatihati. Jangan sampai Anda menekan terlalu keras pada sisi atas kipas. Lalu tancapkan kabel power untuk
SMK HKBP SIDIKALANG
J. SIREGAR, ST
Normatif
Adaptif
Produktif
kipas ke motherboard. Letak soketnya biasanya berada di sebelah soket prosesor, cari saja yang
bertuliskan CPU FAN .
LANGKAH 10 Berikutnya pasang kartu memori (RAM) pada slot DIMM yang telah disediakan.
Sesuaikan jenis RAM dengan motherboard yang Anda gunakan. buka pengunci kartu memori, lalu
tancapkan kartu dengan benar. Pastikan seluruh kaki kartu tertancap pada slot. Kemudian kunci
posisinya dengan memasukkan pengait pada tuas penguncinya ke lubang pada kartu memori.
LANGKAH 11 Beralihlah ke casing, pasang baut alas untuk mobo pada pelatnya. Warna bautnya
biasanya keemasan dan berlubang. Baut ini biasanya disertakan pada saat Anda membeli casing PC.
Bila tidak ada, maka Anda bisa membelinya di toko aksesori komputer terdekat. Pastikan
penempatannya sesuai dengan jumlah dan posisi lubang baut yang dimiliki mobo. Kemudian
kencangkan baut tersebut dengan menggunakan tang
LANGKAH 12 Siapkan pula pelat penutup belakang, sebagai tempat munculnya port PS/2, USB,
COM, paralel dan soundcard. Plat ini biasanya disertakan pada saat anda membeli Mother board.
Pasanglah pada sisi belakang casing.S
LANGKAH 13 Angkat motherboard dan letakkan ke dalam casing. Posisikan mobo dengan
mengepaskan lubang bautnya di atas baut-baut alas. Lalu pasang baut-baut mobo yang telah diberi
cincin isolator. Penggunaan cincin isolator hanya untuk menghindari adanya hubungan arus pendek
antara jalur-jalur motherboard dengan baut. Namun demikian, desain mobo yang ada saat ini telah
mencegah adanya jalur elektronik ke seputar lubang baut. Setelah terpasang semuanya, kencangkan
satu persatu dengan menggunakan obeng.
LANGKAH 14 Pasang konektor yang berasal dari lampu LED, spiker, tombol power dan tombol reset
PC ke mobo. Letak pinnya biasanya berada di depan slot PCI. Meski harus berhati-hati, Anda tak perlu
merasa khawatir pemasangan konektornya terbolak-balik. Masing-masing pin di mobo sudah ada
namanya. Tinggal sesuaikan saja namanya dengan nama konektor yang akan ditancapkan.
LANGKAH 15 Berikutnya, hubungkan konektor kabel power yang berasal dari PSU ke port power
C. METODE PEMBELAJARAN
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Diskusi
D. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. Kegiatan Awal ;
B. Kegiatan Inti
SMK HKBP SIDIKALANG
Salam pembuka.
Menjelaskan
pengembangan
K3
sesuai
J. SIREGAR, ST
dengan
Normatif
Adaptif
Produktif
kemajuan IPTEK
Mengetahui komponen-komponen K3
Mengetahui latar belakang pelaksanaan K3
C. Kegiatan akhir
Menarik
kesimpulan
tentang
pembelajaran
Menginstalasi software
Refleksi Evaluasi
E. SUMBER BELAJAR :
Buku
Internet
Modul
F. PENILAIAN
Tes Tertulis
1.
2.
3.
Soal
Tertulis
Jelaskan
Kunci jawaban
Score
syarat Posisi kerja yang baik antara lain harus memenuhi syarat
J. SIREGAR, ST
35
Normatif
Adaptif
Produktif
terjadi
menggunakan
komputer
40
Tuliskan
1.
pelaksanaan
prosedur K3.
Prosedure
Standar
Operasional 25
(SOP)
2.
Prosedure
Kesehatan
dan
4.
Penaganan bahaya
5.
Perlindungan
bahan
kimia
dan
keselamatan
Jumlah
Penghitungan nilai akhir dalam skala 0-100 adalah sebagai berikut :
100
Perolehan Skor
Nilai Akhir
Juli 2015
PKS.Bag.Kurikulum
J. Sinurat, S. Pd
Drs.J.Aritonang
NIP. 19650116 200701 1
Nama Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas / Semester
:X/I
Pertemuan ke
: 14-15
SMK HKBP SIDIKALANG
J. SIREGAR, ST
Normatif
Adaptif
Produktif
Tahun Pelajaran
: 2015/2016
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
Alokasi Waktu
: 2 x 45
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menerapkan cara melestarikan lingkungan hidup di rumah
2. Menerapkan cara menghemat lisrtik dirumah
3. Menerapkan cara melestarikan lingkungan disekolah
4. Menerapkan cara melestarikan lingkungan hidup di dunia kerja
B. MATERI PEMBELAJARAN
Lingkungan hidup
MENERAPKAN KONSEP LINGKUNGAN HIDUP
Kebersihan pangkal Kesehatan ini tidak akan pernah usang karena memang bahwa
kebersihanmenjadi awal hidup sehat. Bahkan dalam agama Islam menyebutkan bahwa kebersihan
sebagian darikeimanan. Untuk melaksanakan butir-butir keimanan seperti sholat, puasa, dan haji, badan
dan rohani harus dalam keadaan bersih. Dari sini dapat kita fahami kebersihan memang nilai yang sangat
tinggi dalam kehidupan tak terkecuali dalam dunia kerja.
Pola hidup sehat adalah perilaku positif dalam kebiasaan hidup sehari-hari yang berpengaruh baik
terhadap kesehatan individu. Tidaklah disangkal bahwa kesehatan jasmani didambakan oleh semua orang.
Apakah saudara ingin memiliki pola hidup yang sehat? Tentunya olah raga teratur, makan makanan yang
sehat bergizi, rajin beribadah dan berdoa, melestarikan lingkungan (tidak menebang pohon sembarangan),
memiliki jamban yang bersih, sehat dan aman, serta tidak melakukan sex bebas, dan menjauhi rokok serta
narkoba.
J. SIREGAR, ST
Normatif
Adaptif
Produktif
Kesetimbangan Lingkungan
Lingkungan hidup merupakan suatu sistem yang yang tersusun dari sub-sistem abiotik, biotik dan
kultur. Ketiga sub-sistem tersebut mempunyai hubungan saling keterkaitan dan saling ketergantungan.
Oleh sebab itu Lingkungan Hidup akan mengikuti azas kesetimbangan sistem sebagaimana sistem
yang lain. Semua sistem akan mencapai suatu kesetimbangan, jika terjadi perubahan pada sub-sistem akan
berpengaruh pada kesetimbangan seluruh sistem dan akan menuju kesetimbangan yang baru.
Sebagai ilustrasi, ekosistem aquarium yang terdiri dari komponen air, batu, ikan dan tumbuhan air.
Jika kita mengisi ikan terlalu banyak maka kualitas air akan cepat turun dan jenis ikan yang tidak dapat
beradaptasi terhadap turunnya kualitas air akan mati, sehingga terjadi kesetimbangan baru pada ekosistem
aquarium. Setiap makhluk hidup mempunyai kemampuan beradaptasi terhadap perubahan lingkungan,
namun kemampuannya sangat terbatas.
Adaptasi makhluk hidup terhadap perubahan lingkungan juga bisa terjadi melalui evolusi, bahkan
secara keseluruhansuatu ekosistem dapat memulihkan kondisinya dari kerusakan melalui suksesi, namun
kedua hal tersebut memerlukan waktu yang panjang.
C. METODE PEMBELAJARAN
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Diskusi
J. SIREGAR, ST
Normatif
Adaptif
Produktif
A. Kegiatan Awal ;
cara
melestarikan
lingkungan
disekolah
C. Kegiatan akhir ;
Evaluasi
E. SUMBER BELAJAR :
Buku Panduan
Internet
Komputer
F. PENILAIAN
A. Tes Tertulis
1. Jelaskan cara melestarikan lingkungan hidup di sekolah!
2. Jelaskan cara menghemat listrik di rumah!
3. Kondisi lingkungan yang bagaimanakah diperoleh kenyamanan bekerja dan keamanan kinerja
computer?
B. Penugasan / Praktek
Kerjakan tugas berikut secara berkelompok (satu kelompok terdiri atas 4 orang) cari dan temukan
lingkungan yang teratur, asri, hijau, dan menyenangkan, kemudian foto/dokumentasikan dan lingkungan
yang kumuh, kotor, dan tidak kondusif, kemudian foto/dokumentasikan berilah komentar di bawah foto
tersebut!
J. SIREGAR, ST
Normatif
Adaptif
Produktif
Soal
Tertulis
Jelaskan cara
Kunci jawaban
Score
30
melestarikan
a.
lingkungan
b.
hidup
c.
disekolah!
Jelaskan
d.
e.
selama praktek
cara Cara menghemat listrik di rumah
menghemat
30
listrik
di
sekolah!
Kondisi
lingkungan
yang
1.
bagaimanakah
diperoleh
kenyamanan
bekerja
dan
keamanan
kinerja
computer?
J. SIREGAR, ST
Normatif
Adaptif
Produktif
jaringan diletakkan
di antara
100
Juli 2015
J. Siregar, ST
Mengetahui:
Diperiksa Oleh
Ketua Kompetensi Keahlian
PKS.Bag.Kurikulum
J. Sinurat, S. Pd
Drs.J.Aritonang
NIP. 19650116 200701 1
Nama Sekolah
J. SIREGAR, ST
Normatif
Adaptif
Produktif
Mata Pelajaran
Kelas / Semester
:X/I
Pertemuan ke
: 16-19
Tahun Pelajaran
: 2015/2016
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
Alokasi Waktu
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menjelaskan pengertian keadaan darurat
2. Menjelaskan prosedur keadaan darurat
3. Menjelaskan pengertian P3K
4. Menjelaskan cara meminta bantuan dalam keadaan darurat
B. MATERI PEMBELAJARAN
Pertolongan pertama pada kecelakaan(P3K)
P3K merupakan sebuah pengetahuan dan keterampilan karena jika kita hanya mengetahui teorinya
saja tanpa melakukan latihan atau praktek, maka mental kita tidak terlatih ketika kita benar-benar
menghadapi kejadian sebenarnya.
Sebaliknya jika kita langsung praktek tanpa membaca teori kemungkinan besar kita akan melakukan
pertolongan yang salah pada korban. Sebagai seorang pecinta alam, materi ini penting untuk dipelajari,
karena kondisi alam sering kali tidak dapat diduga dan sangat mungkin terjadi kecelakaan yang tidak kita
harapkan. Sedangkan tenaga medis, sarana dan prasarana kesehatan sulit untuk dijangkau. Maka satusatunya pilihan adalah mencobamelakukan pertolongan sementara pada korban kerumah sakit atau dokter
terdekat.
MAKSUD DAN TUJUAN P3K
Maksud P3K adalah untuk memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan ditempat kejadian
dengancepat dan tepat sebelum tenaga medis datang atau sebelum korban dibawa kerumah sakit agar
kejadianyang lebih buruk dapat dihindari.
Tujuannya adalah mencegah maut dan mempertahankan hidup, mencegah penurunan kondisi badanatau
cacat.
SMK HKBP SIDIKALANG
J. SIREGAR, ST
Normatif
Adaptif
Produktif
Tidak
paniK,
bertindak
cekatan,
tenang
tidak
terpengaruh
keluhan
korban
jangan
3.
4.
5.
Jangan terburu-buru memindahkan korban, sebelum kita dapat menentukan jenis dan
keparahanluka yang dialami korban.
Kewajiban Penolong :
1. Perhatikan keadaan sekitar tempat kecelakaan
2. Perhatikan keadaan penderita
3. Merencanakan dalam hati cara-cara pertolongan yang akan dilakukan
4. Jika korban meninggal beritahu polisi atau bawa korban kerumah sakit
Wilayah Penolong:
Pertolongan pertama pada kecelakaan sifatnya semantara. Artinya kita harus tetap membawa korban
kedokter atau rumah sakit terdekat untuk pertolongan lebih lanjut dan memastikan korban
mendapatkanpertolongan yang dibutuhkan.
TEKNIK DALAM P3K
Urutan tindakan secara umum:
1. Cari keterangan penyebab kecelakaan
2. Amankan korban dari tempat berbahaya
3. Perhatikan keadaan umum korban, gangguan pernapasan, pendarahan dan kesadaran.
4. Segera lakukan pertolongan lebih lanjut dengan sarana yang tersedia.
5. Apabila korban sadar, langsung beritahu dan kenalkan.Selain itu ada juga yang dinamakan prinsip
life saving, artinya kita melakukan tindakan untukmenyelamatkan jiwa korban (gawat darurat)
terlebih dahulu, baru kemudian setelah stabil disusultindakan untuk mengatasi masalah kesehatan
yang lain. Gawat darurat adalah suatu kondisi dimanakorban dalam keadaan terancam jiwanya, dan
apabila tidak ditolong pada saat itu juga jiwanya tidak bisa terselamatkan.
C. METODE PEMBELAJARAN
1. Ceramah
SMK HKBP SIDIKALANG
J. SIREGAR, ST
Normatif
Adaptif
Produktif
2. Tanya Jawab
3. Diskusi
D. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Langkah-langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal
B. Kegiatan Inti
Salam pembuka.
1.
Evaluasi
E. SUMBER BELAJAR :
Buku Panduan
Internet
Komputer
F. PENILAIAN
A. Tes Tertulis
1. Apakah yang di maksud dengan P3K?
2. Apa maksud dan tujuan P3K?
3. Bagaimana Sikap, kewajiban dan wilayah seorang penolong?
B. Penugasan / Praktek
Carilah gambar/foto/denah/bagan yang berkaitan dengan kecelakaan kerja!
J. SIREGAR, ST
Normatif
Adaptif
Produktif
No
1
Soal
Kunci jawaban
Score
Tertulis
Apakah yang di
P3K merupakan sebuah pengetahuan dan keterampilan 30
maksud dengan karena jika kita hanya mengetahui teorinya saja tanpa melakukan
P3K?
Apa
latihan atau praktek, maka mental kita tidak terlatih ketika kita
benar-benar menghadapi kejadian sebenarnya
maksud MAKSUD DAN TUJUAN P3K
30
mencegah
maut
dan
mempertahankan
Bagaimana
Sikap,
PENOLONG
kewajiban
hidup,
SEORANG
Wilayah Penolong:
Pertolongan pertama pada kecelakaan sifatnya semantara.
Artinya kita harus tetap membawa korban kedokter atau rumah
SMK HKBP SIDIKALANG
J. SIREGAR, ST
40
Normatif
Adaptif
Produktif
Juli 2015
J. Siregar, ST
Mengetahui:
Diperiksa Oleh
Ketua Kompetensi Keahlian
PKS.Bag.Kurikulum
J. Sinurat, S. Pd
Drs.J.Aritonang
NIP. 19650116 200701 1
J. SIREGAR, ST
100