Anda di halaman 1dari 22

TERM OF REFERENCE (TOR)

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PENYULUHAN KELUARGA SADAR GIZI
I.

LATAR BELAKANG
Kesehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus merupakan investasi sumber daya
manusia, serta memiliki kontribusi yang besar untuk meningkatkan Indeks
Pembangunan Manusia. Oleh karena itu, menjadi suatu keharusan bagi semua pihak
untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatan demi kesejahteraan
masyarakat.
Keadaan gizi yang baik merupakan prasyarat utama dalam mewujudkan sumber daya
manusia yang berkualitas. Masalah gizi terjadi di setiap siklus kehidupan, dimulai sejak
dalam kandungan (janin), bayi, anak, dewasa dan usia lanjut. Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Bidang Kesehatan 2005-2009 menetapkan 4
(empat) sasaran pembangunan kesehatan, satu diantaranya adalah menurunkan
prevalensi gizi kurang menjadi setinggi-tingginya 20 %. Guna mempercepat pencapaian
sasaran tersebut, di dalam Rencana Strategis Departemen Kesehatan 2005-2009 telah
ditetapkan 4 strategi utama, yaitu 1) Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat
untuk hidup sehat; 2) Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
yang berkualitas; 3) Meningkatkan sistem surveilans, monitoring dan informasi
kesehatan, dan 4) Meningkatkan pembiayaan kesehatan. Selanjutnya dari empat strategi
utama tersebut telah ditetapkan 17 sasaran prioritas, satu diantaranya adalah seluruh
keluarga menjadi Keluarga Sadar Gizi (KADARZI), sebagai komponen Desa Siaga.
Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) adalah suatu keluarga yang mampu mengenal,
mencegah dan mengatasi masalah gizi setiap anggotanya. Suatu keluarga disebut
KADARZI apabila telah berperilaku gizi yang baik yang dicirikan minimal dengan:
a) Menimbang berat badan secara teratur.
b) Memberikan Air Susu Ibu (ASI) saja kepada bayi sejak lahir sampai umur enam
bulan (ASI eksklusif).
c) Makan beraneka ragam.
d) Menggunakan garam beryodium.
e) Minum suplemen gizi sesuai anjuran.

Untuk mewujudkan perilaku KADARZI, sejumlah aspek perlu dicermati. Aspek ini
berada di semua tingkatan yang mencakup 1) tingkat keluarga, 2) tingkat masyarakat, 3)
tingkat pelayanan kesehatan, dan 4) tingkat pemerintah. Di tingkat keluarga, aspek
tersebut adalah i) pengetahuan dan keterampilan keluarga dan ii) kepercayaan, nilai dan
norma yang berlaku. Sementara, di tingkat masyarakat yang perlu diperhatikan sebagai
faktor pendukung perubahan perilaku keluarga, adalah i) norma yang berkembang di
masyarakat dan ii) dukungan pemangku kepentingan (stakeholders) yang mencakup
eksekutif, legislatif, tokoh agama/masyarakat, LSM, ormas, media massa, sektor swasta
dan donor. Di tingkat pelayanan kesehatan mencakup pelayanan preventif dan promotif.
Di tingkat pemerintahan mencakup adanya kebijakan pemerintah yang mendukung dan
pelaksanaan kebijakan yang dapat dipertanggungjawabkan.
II.

MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud Kegiatan
Maksud kegiatan penyuluhan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan pengunjung
poli Rumah Sakit Ibnu Sina tentang keluarga sadar gizi.
Tujuan Kegiatan
a) Meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku keluarga yang sadar gizi.
b) Meningkatnya persentase keluarga Indonesia yang menerapkan perilaku sadar gizi.

III.

RINCIAN KEGIATAN
Uraian Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan berupa penyuluhan kepada pengunjung poli Rumah Sakit Ibnu
Sina Makassar.
Kriteria Peserta
Peserta yang hadir adalah semua kunjungan pasien dan keluarga pasien di poli Rumah
Sakit Ibnu Sina Makassar.
Jumlah Peserta

Jumlah peserta tidak dibatasi


Waktu dan Tempat Kegiatan
Kegiatan ini diselenggarakan pada hari Selasa, 17 Juni 2014 di ruang tunggu poli
Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar.
V.

METODA KEGIATAN DAN JADWAL ACARA


Metoda Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan dengan metoda-metoda sebagai berikut:
1. Paparan materi penyuluhan dari narasumber
2. Tanya jawab
Jadwal Acara
(Terlampir)
Materi
(Terlampir)

JADWAL KEGIATAN PENYULUHAN KELUARGA KADARZI

WAKTU

AGENDA

PEMBICARA

KETERANGAN

Selasa, 17 Juni 2014 Ruang Tunggu Poli Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar
Persiapan
Panitia
10.00 10.15
Pembukaan

Panitia

10.15 10.30
Materi
10.30 11.00

Nuryanti,SGZ
Rezki Amaliah,SGZ

Diskusi / Tanya Jawab

Moderator

Penutup

Panitia

11.15 11.20

Selesai

Materi
A. Defenisi Kadarzi

Keluarga sadar gizi adalah keluarga yang berperilaku gizi seimbang, yang mengerti dan
memahami pentingnya fungsi serta manfaat gizi (Depkes, 2004. hlm. 6). Keluarga sadar gizi
(kadarzi) adalah suatu keluarga yang mampu mengenal, mencegah dan mengatasi masalah gizi
setiap anggota keluarganya (Suparmanto, 2006 : 4).
B. Indikator

Suatu keluarga disebut kadarzi apabila telah berperilaku gizi yang baik yang dirincikan minimal
dengan :
1. Menimbang berat badan
Menimbang berat badan adalah mengikuti perkembangan kesehatan dan pertumbuhan anggota
keluarga, terutama bayi, balita dan ibu hamil (Suparmanto, 2006: 5). Pertumbuhan anak dapat
diamati secara cermat dengan menggunakan kartu menuju sehat (KMS) balita. Kartu menuju
sehat berfungsi sebagai alat bantu pemantauan gerak pertumbuhan (Arisman, 2007: 59).
Manfaat memantau berat badan secara teratur :
a) Mengatahui pertumbuhan dan perkembangan bayi dan anak balita
b) Mengetahui kesehatan ibu hamil dan perkembangan janin, mencegah ibu melahirkan.
Bayi dengan berat badan lahir rendah dan terjadinya perdarahan pada saat melahirkan.
c) Mengetahui kesehatan anggota keluarga dewasa dan usia lanjut
2. Memberikan ASI Ekslusif
Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik untuk bayi, yang dapat memenuhi kebutuhan
bayi usia 0 6 bulan hingga 100%. ASI mengandung protein, lemak, vitamin, mineral, air,
dan enzim yang sangat dibutuhkan oleh tubuh bayi sehingga ASI akan mengurangi risiko
berbagai jenis kekurangan gizi. ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa
dan garam-garam anorganik yang sekresi oleh kelenjar mamae ibu, yang berguna sebagai
makanan bagi bayinya (Kristiyanasari, 2009: 9 ). ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi
yang baru lahir. ASI adalah makanan yang paling sempurna dan bersih, mengandung anti
bodi yang sangat penting dan nutrisi yang tepat. ASI adalah sumber gizi yang sangat ideal
dengan komposisi yang sangat seimbang dan disesuaikan dengan kebutuhan pertumbuhan
bayi (Kristiyanasari, 2004). ASI Ekslusif adalah bayi hanya diberi ASI saja selama enam
bulan, tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, air teh, air putih serta tanpa tambahan
makanan padat seperti bubur nasi, bubur tim atau bubur susu.

3. Makanan Beraneka Ragam


Makanan ialah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi yang berguna bila
dimasukkan kedalam tubuh. Zat makanan yang diperlukan oleh tubuh manusia meliputi
karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air. Protein zat lemak dan karbohiodrat
disebut zat makanan pokok karena banyak memberikan kalori (Arisman, 2007 :9). Zat-zat
makanan yang baik harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : (Arisman,2007 :16).
Harus cukup memberikan kalori
1.

Harus ada perbandingan yang baik antara zat makan pokok, yakni : karbohidrat, protein
dan lemak.

2. Protein yang masuk harus cukup banyak dan mengandung asam amino.
3. Harus cukup mengandung vitamin
4. Harus cukup mengandung garam mineral
5. Harus mudah dicernakan oleh alat pencerna
6. Harus bersifat higienis
Makanan sehari-hari yang dipilih dengan baik akan memberikan semua zat gizi yang
dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh. Sebaliknya, bila makanan tidak dipilih dengan baik,
tubuh akan mengalami kekurangan zat zat gizi esensial tertentu. Zat gizi esensial adalah zat
gizi yang hanya dapat diperoleh dari makanan. Dalam fungsi ini zat gizi tersebut dinamakn
zat pembakar.
4. Penggunaan Garam Beryodium
Garam beryodium yaitu : garam yang telah ditambah zat yodium yang diperlukan oleh tubuh.
Manfaat garam beryodium adalah mencegah terjadinya penyakit gangguan akibat kekurangan
yodium (GAKY). Membesar kelenjar gondok di daerah leher, sehingga mengurangi daya
tarik seseorang. Defisiensi yang berlangsung lama akan menyebabkan gangguan fungsi
kelenjar tiroid, yang secara perlahan kelenjar tersebut membesar sehinnga menyebabkan
gondok. Defisiensi yodium akan menguras cadangan yodium serta mengurangi produksi T 4.
Penurunan T4 dalam darah memicu sekresi TSH yang kemudian meningkatkan kegiatan
kelenjar tiroid, selanjutnya memicu terjadinya hyperplasia tiroid. Efisiensi pemompaan
yodium bertambah dibarengi dengan pemecahan yodium tiroid.
5. Minum Suplemen Gizi
Suplemen adalah kombinasi dua atau lebih vitamin dan zat mineral yang dibutuhkan oleh
tubuh. Suplemen dapat berupa gabungan dari berbagai macam vitamin atau zat lain seperti

asam amino. Jenis suplemen tunggal bisa terdiri dari kalsium, zinc, vitamin, asam folat, dan
lain-lain. Suplemen tidak diperlukan selama pengolahan makanan menerapkan pola gizi
seimbang. Asupan gizi paling bagus adalah dari makanan. (Yokozu. 2009) Sebagai contoh
suplemen yang bagus untuk bayi adalah vitamin A juga merupakan suatu zat yang sangat
penting untuk tubuh, banyak penelitian yang telah membuktikan keterkaitan antara
kekurangan vitamin A dengan berbagai penyakit infeksi. Banyak sekali keadaan yang
mempengaruhi status vitamin A seseorang. Salah satu faktor yang penting ialah kekurangna
asupan vitamin A dan provitamin A. (Arisman. 2007).

Anda mungkin juga menyukai