Ked
NIM. 0810710107
OPERASI PADA TUMOR SINONASAL
Hasil histopatologi dari biopsi tumor, lokasi, dan invasi ke jaringan sekitar mempengaruhi
pemilihan terapi. Terapi utama tumor sinonasal adalah operasi. Pada beberapa kasus
kombinasi radioterapi pre/post operasi dan kemoterapi juga diperlukan.
Berikut ini algoritma pemilihan terapi pada tumor sinonasal :
Sinus lavage/cytology
Fine-needle aspiration
Transnasal biopsy :
Secara langsung maupun dengan endoskopi. Metode yang lebih sering dipilih karena
dengan endoskopi memberikan akses yang bagus, kontrol hemostatik dengan
morbiditas yang rendah, dan tidak terkontaminasi jaringan yang lain.
Teknik Operasi
Medial Maksilektomy/ Lateral Rhinotomy :
A : Insisi kulit dimulai dari bagian medial alis dan
berlanjut 4-5 mm ke depan melewati canthus media,
melewati os nasal melalui bagian terdalam sulkus
nasomaksilaris, dan mengikuti ala nasi. Pemanjangan
insisi
hingga
bibir
tidak
diperlukan.
Untuk
pada
bagian
fossa
canine
dengan
C & D :
specimen.
berlanjut
ke
posterior
hingga
osteotomy
ethmoidalis
Total Maksilektomy :
Maksilektomi total pada prinsipnya adalah mengangkat regio maksila secara keseluruhan
yang meliputi dinding anterior, medial, posterior dan inferior dari maksila, termasuk sebagian
ethmoid dan lantai orbita.
Total maksilektomi dengan preservasi orbita dapat
dilakukan dengan
insisi
transconjunctival.
Subciliary
limb
durum,
dan
perlekatan
nya
dilakukan
Maxilla
dilepaskan
dari
tengkorak
dengan
dengan
arah
posterosuperior.
coronoid
mandibula
displacement
dari
diangkat
untuk
prosthesis
ketika
G:
Lantai
dan dinding
vertically
Setengah
split
dari bagian
temporalis
anterior
muscle
flap.
digunakan untuk
Orbital Exenteration :
A : Insisi untuk eksenterasi orbita meliputi insisi subsiliar dan
suprasiliari sepanjang upper eyelid. Insisi ini menyisakan lid
yang dapat digunakan untuk garis dari cavum orbita yang
masih tersisa. Jika tumor juga mengenai kelopak mata, insisi
dapat dimodifikasi termasuk reseksinya. Proses eksposure
telah dijelaskan sebelumnya, omitting the dissection of the
orbit from the inferior wall. Kelopoak mata atas ditarik ke
atas, dan periorbita diinsisi di atas superior orbital rim. Orbita
didiseksi dari dinding superior, identifikasi foramen optic, dan
fisura orbital superior. Infiltrasi lidocaine dilakukan untuk blok
inervasi autonom dan mencegah cardiac arrhythmias.
Struktur saraf dan vascular yang melewati foramen tesebut
ditranseksi setelah dilakukan hemostasis dengan bipolar
cautery atau klamping. Traksi inferior pada bola mata
dilakukan untuk memberikan visualisasi lebih luaspada
orbital floor dan fisura orbitalis inferior. Osteotomi dinding
lateral dan medial dihubungkan. Atap dari orbit dapat dilapisi
dengan skin graft atau dibiarkan granulate dan mucosalize.
lebih
baik
terhadap
trauma
(prosthesis)
dibandingkan mukosa.
B : Saat mengekspose area operasi, facial flap diangkat
subperiosteally. Pada kasus ekstensi melewati dinding
anterior antrum, facial flap dapat diangkat subcutaneous
plane, termasuk juga facial musculature. Kulit juga dapat
direseksi en bloc, untuk mengambil invasi langsung tumor.
Diseksi dimulai dari sepanjang dinding lateral maksila, dan
arteri
maksilaris
interna
diidentifikasi
pada
fisura
Prognosa :
-
Angka 5-year survival rate setelah single treatment dengan surgery : 19-86%
Rradioterapi sebagai adjuvant terapi dapat meningkatkan lokal kontrol, namun tidak
memberikan hasil survival rate yang spesifik atau absolute.
Kemoterapi hanya palliatif, efek cytoreductive untuk mengurangi nyeri, sumbatan,
atau untuk debulking masa yang massive. Keseluruhan disease-free 5-year survival
rates : 53%
Angka recurrence rate :
Post lateral rhinotomy/maksilektomy : 16%
Post conservative resection : 60%
Komplikasi :
Surgery :
-
Radiasi :
-
Komplikasi luka :
-
Bleeding
Infeksi
Loss od reconstructive flaps or skin graft
Basis crani :
-
CSF leak
Meningitis
Pneumocephalus