Oleh
Ekko Harjanto (P056134242.51E)
DAFTARISI
BAB
PENDAHULUAN .............................................................................. 3
A.
B.
C.
D.
E.
BAB
II
III
3
4
5
5
5
6
6
7
9
9
10
PEMBAHASAN ............................................................................... 11
A. ALASAN DAN PERTIMBANGAN
MEMILIH OPSI INSOURCING .................................................. 11
B. ALASAN DAN PERTIMBANGAN
MEMILIH OPSI OUTSOURCING .............................................. 13
C. OUTSOURCINGS TOP TEN .................................................... 18
BAB
IV
KESIMPULAN ................................................................................. 19
BAB
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dewasa ini secara luas telah dipahami bahwa pengetahuan sistem informasi
penting bagi para manajer sebab kebanyakan organisasi memerlukan sistem
informasi agar dapat bertahan hidup dan berhasil baik.Sistem informasi dapat
membantu perusahaan memperluas jangkauan mereka sampai ke lokasi-lokasi yang
jauh, memperoleh berbagai macam bentuk, model dan aliran kerja baru, dan
kemungkinan juga bisa mengubah cara berbisnis. Sistem informasi memiliki banyak
peranan dalam suatu organisasi/institusi/perusahaan, diantaranya adalah turut serta
dalam pelaksanaan tugas rutin seperti mengaitkan perencanaan, pengerjaan, dan
pengendalian dalam sistem, mengkoordinasikan subsistem-subsistem, dan
mengintegrasikan subsistem-subsistem yang ada.Selain memiliki banyak peranan,
sistem informasi memiliki banyak kemampuan juga, dimana dengan kemampuan
yang dimiliki diharapkan dapat meningkatkan produktivitas, mengurangi biaya-biaya
tertentu, meningkatkan servis terhadap konsumen, dan yang tidak kalah pentingnya
adalah adanya peningkatan dalam pengambilan keputusan.
Berkembangnya sistem informasi tersebut memacu setiap perusahaan
memiliki sebuah keunggulan kompetitif dalam industri, oleh karena itu perusahaan
wajib untuk memanfaatkan sistem informasi. Pada dasarnya suatu perusahaan
memang tak bisa lepas dari sistem informasi yang digunakan dalam menunjang
proses bisnis maupun proses inti bisnisnya. Sistem informasi saat ini sangatlah
berkembang pesat, semakin banyak ditemukan terobosan-terobosan baru yang
mempermudah para end user-nya untuk mengoperasikan sistem informasi tersebut
sesuai dengan kebutuhan mereka dan inovasi-inovasi atas sistem tersebut.
Persaingan dunia usaha saat ini menuntut untuk melakukan peningkatan
pada manajemenorganisasi atau perusahaan.Hal ini membuat organisasi harus
mampu mengelolaorganisasinya secara efektif dan efisien.Organisasi dituntut kreatif
untuk selalumemaksimalkan sumber daya yang minimal untuk mencapai hasil yang
maksimal.Hal ini tidak terlepas dari penggunaan tenaga kerja yang
ada.Kecenderungan saat ini perusahaan berusaha agar tenaga kerja inti yang ada di
lingkungan organisasi tersebut fokusuntuk menangani pekerjaan yang menjadi
bisnis inti (core business).InsourcingdanOutsourcing merupakan bentuk dari
pengambilan ketenagakerjaan yang adasaat ini.Tujuannya suatu perusahaan
menggambil bentuk dari pengambilan resource iniadalah agar perusahaan tersebut
dapat lebih fokus dalam pencapaian bisnis intinya ataucorebusinessnya sehingga
alangkah lebih baiknya jika perusahaan tersebut mengambil penunjang
pekerjaannya tersebut.
Beberapa pertanyaan penting yang dihadapi para manajer adalah bagaimana
mereka dapat mengembangkan sistem informasi dalam perusahaan atau
institusinya.Haruskah mereka membangun sendiri atau menyewa dari sumber3
sumber diluar atau meminta bantuan sumber-sumber diluar untuk membangun dan
mengembangkan sistem informasinya.Di masa lalu, sebagian besar perusahaan
membangun sendiri, menjalankan sendiri dan mengembangkan sendiri sistem
informasinya.Saat ini, semakin banyak perusahaan membangun dan
mengembangkan sistem informasinya melalui penyedia jasa eksternal.Penyedia
jasa pembangunan dan pengembangan sistem informasi semakin menjadi pilihan
menarik bagi banyak perusahaan.
Dalam mengembangkan dan menerapkan sistem informasi manajemen,
perusahaan memiliki beberapa alternatif pendekatan yang dapat dilakukan yaitu
pendekatan insourcing dan pendekatan outsourcing dengan berbagai kelemahan
dan kelebihannya. Pengembangan sistem informasi dalam perusahaan dapat
dilakukan melalui metode insourcing dan outsourcing.Perusahaan harus berhati-hati
dalam hal pemilihan alternatif pengembangan sistem informasi yang tepat.
Kesalahan di dalam pemilihan alternatif akan menyebabkan investasi yang telah
dilakukan serta waktu yang terpakai akan terbuang sia-sia. Perusahaan dapat
membandingkan advantage dan disadvantage dari kedua alternatif tersebut. Masingmasing metode memiliki keunggulan dan kelemahan tersendiri. Pemilihan terhadap
salah satu metode pengembangan sistem informasi tersebut dipengaruhi oleh
banyak faktor, diantaranya ketersediaan dana dan kemampuan tenaga
kerja.Pentingnya peran sistem informasi dalam sebuah perusahaan membuat setiap
perusahan harus memiliki sistem informasi yang baik agar dapat mendukung bisnis
dari perusahaan tersebut, tetapi tidak semua perusahaan melakukan
pengembangan sistem informasinya sendiri, karena berbagai alasan.Pada dasarnya
pengembangan sistem informasi sebuah perusahaan dapat dilakukanmelalui dua
metode yakniinsourcing dan outsourcing.Kedua metode tersebut memiliki kelebihan
dan kekurangan masing-masing dalam membangun sistem informasi sebuah
perusahaan.Begitu pula dengan alasan pemilihan metode pengembangan yang
dilakukan oleh perusahaan yang juga harus memperhatikan kebutuhan dan kondisi
perusahaannnya. Berikut ini akan dibahas mengenai kelebihan dan kekurangan
serta alasan perusahaan dalam pemilihan metode pengembangan sistem
informasinya.
B. RUMUSAN MASALAH
Untuk mengkaji dan mengulas tentang bagaimana pengembangan sistem
informasi dengan menggunakan pendekatan insourcing atau outsourcing di
perusahaan, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Apa alasan dan pertimbangan memilih opsi insourcing ?
2. Apaalasan dan pertimbangan memilih opsi outsourcing ?
3. Apa saja kriteria dari Outsourcings Top Ten?
C. TUJUAN
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mendeskripsikan alasan-alasan
dan pertimbangan-pertimbangan bagi suatu perusahaan dalam pengambilan
keputusan pengembangan sistem informasinya, apakah akanmenggunakan opsi
insourcing atau opsi outsourcing.
D. METODE PENULISAN
Penulisan makalah ini menggunakan metode studi literatur dan kepustakaan,
referensi makalah ini bersumber tidak hanya dari buku, tetapi juga dari media-media
lain seperti web, blog, dan perangkat media massa yang diambil dari internet.
E. SISTEMATIKA PENULISAN
Makalah ini disusun menjadi lima bab, yaitu bab pendahuluan, bab tinjauan
pustaka, bab pembahasan, bab kesimpulan dan bab daftar pustaka. Adapun bab
pendahuluan terbagi atas: latar belakang, rumusan masalah, tujuan, metode
penulisan, dan sistematika penulisan. Bab tinjauan pustaka terdiri dari peran sistem
informasi, insourcing dalam sistem informasi, outsourcing dalam sistem informasi,
perbedaan antara insourcing dan outsourcing, penerapan dan pengembangan
sistem informasi dengan pendekatan insourcing dan outsourcing, dan penerapan
dan pengembangan sistem informasi di Indonesia. Sedangkan bab pembahasan
dibagi berdasarkan sub-bab yang berkaitan dengan alasan dan pertimbangan
memilih opsi insourcing, alasan dan pertimbangan memilih opsi outsourcing, dan
kriteria dari Outsourcings Top Ten. Terakhir, babkesimpulan dan bab daftar
pustaka.
sulit mendapatkannya dan apabila sudah menemukan calon karyawan yang sesuai
dengan kriteria yang diinginkan perusahaan sang calon karyawan akan
menginginkan timbal balik yang lebih besar daripada calon karyawan yang fresh
graduate.
Pengembangan tersebut dilakukan oleh para spesialis sistem informasi yang
berada dalam departemen terkait dengan sistem informasi ataupun teknologi seperti
departemen EDP (Electronic Data Processing), IT (Information Technology), atau IS
(Information System). Pengembangan sistem informasi umumnya dilakukan dengan
menggunakan SDLC (Systems Development Life Cycle) atau daur hidup
pengembangan sistem. Dengan menggunakan SDLC ini, organisasi akan mengikuti
6 langkah penting, yang mencakup berbagai tahapan berikut:
1. Perencanaan, yaitu membentuk rencana pengembangan sistem informasi yang
memenuhi rencana-rencana strategis dalam organisasi.
2. Penentuan lingkup, yaitu menentukan lingkup sistem yang diusulkan untuk
dibangun.
3. Analisis, yaitu menentukan kebutuhan-kebutuhan sistem yang diusulkan.
4. Desain, yaitu merancang sistem yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang
diperoleh pada tahapan analisis.
5. Implementasi, yaitu membuat sistem dan menyiapkan infrastruktur untuk sistem.
6. Pemeliharaan, yaitu mendukung sistem yang telah berjalan.
Pendekatan SDLC biasa disebut sebagai pengembangan tradisional dan
mempunyai kelemahan yakni pengembangannya lambat dan mahal.Selain itu,
pemakai akhir kurang terlibat sehingga rawan terhadap ketidakcocokan dengan
yang diinginkan oleh pemakai.
C. OUTSOURCING DALAM SISTEM INFORMASI
Jika perusahaan tidak ingin menggunakan sumber-sumber internalnya untuk
membangun dan mengembangkan sistem informasinya, maka perusahaan dapat
menyewa organisasi eksternal yang mengkhususkan diri pada layanan untuk
melakukan pekerjaan tersebut. Proses pengalihan operasi dalam organisasi yang
terpusat pada komputer, jaringan telekomunikasi, atau pengembangan aplikasi
kepada pemasok eksternal, disebut outsourcing. Penyedia jasa aplikasi (ASP)
seperti diuraikan tersebut adalah satu bentuk outsourcing.Perusahaan pelanggan
ASP dapat menggunakan perangkat lunak dan perangkat keras yang disediakan
oleh ASP sebagai platform teknis untuk sistemnya.Bentuk outsourcing lainnya
adalah perusahaan menyewa vendor eksternal untuk merancang dan membuat
perangkat lunak bagi sistemnya, namun perusahaan itulah yang nantinya
mengoperasikan sistemnya.
DENGAN
Setiap pendekatan tentunya memiliki kelebihan serta kekurangannya masingmasing, namun begitu pada dasarnya setiap pendekatan adalah baik hanya tinggal
bagaimana menyesuaikannya dengan kebutuhan dan kondisi perusahaan.Seperti
misalnya pendekatan insourcing, pendekatan ini biasanya dilakukan oleh
perusahaan yang memiliki sumber daya manusia yang memadai untuk
pengembangan sistem informasi, namun terbatas dari sisi biaya. Hal ini dikarenakan
biaya untuk pengembangan suatu sistem informasi cukup mahal jika harus membeli
dari pihak lain. Kelemahan dari sistem ini waktu pengembangan dan penerapan
menjadi lama dari biasanya.
Sementara itu pendekatan outsourcing biasanya diterapkan oleh perusahaan
yang kurang memiliki sumber daya manusia yang kompeten dalam pengembangan
sistem informasi, namun memiliki dana yang cukup untuk membeli sistem yang
sudah jadi dari pihak diluar perusahaan.
9
10
III. PEMBAHASAN
Kelemahan/kekurangan Insourcing
Kelemahan dalam menerapkan metode insourcing adalah:
12
Biaya menjadi lebih murah karena perusahaan tidak perlu membangun sendiri
fasilitas sistem informasi.
Memiliki akses ke jaringan para ahli dan profesional dalam bidang sistem
informasi.
Dapat mengeksploitasi skill dan kepandaian dari perusahaan outsource dalam
mengembangkan produk yang diinginkan perusahaan.
Mempersingkat waktu proses karena beberapa outsourcer dapat dipilih
sekaligus untuk saling bekerja sama menyediakan layanan yang dibutuhkan
perusahaan.
Fleksibel dalam merespon perubahan sistem informasi yang cepat sehingga
perubahan arsitektur sistem informasi berikut sumberdayanya lebih mudah
dilakukan karena perusahaan outsource sistem informasi pasti memiliki pekerja
yang kompeten dan memiliki skill yang tinggi, serta penerapan teknologi terbaru
dapat menjadi competitive advantage bagi perusahaan outsource.
Meningkatkan fleksibilitas untuk melakukan atau tidak melakukan investasi.
Perusahaan dapat mengonsentrasikan diri pada bisnis yang ditangani.
Masalah mengenai hardware, sofware, dan maintenance sistem merupakan
tanggung jawab pihak vendor.
Lebih praktis serta waktu pengembangan sistem informasi relatif lebih cepat,
efektif, dan efisien karena dikerjakan oleh orang yang profesional di bidangnya.
Penghematan waktu proses dapat diperoleh karena beberapa outsourcer dapat
dipilih untuk bekerja bersama-sama menyediakan jasa ini kepada perusahaan.
Dapat membeli partner/provider sesuai anggaran dan kebutuhan.
14
Kelemahan/kekurangan Outsourcing
Disamping keunggulan yang telah disampaikan di atas, penerapan metode
outsourcing juga memiliki kelemahan, diantaranya:
Perencanaan outsourcing.
Pemilihan strategi.
Analisis biaya.
Pemilihan pemberian jasa.
Tahap negosiasi.
Transisi sumber daya.
Pengelolaan hubungan.
Hal-hal yangmenjadi pertimbangan dalam memilih outsourcing adalah:
1. Harga.
2. Reputasi yang baik dari pihak outsourcing provider.
3. Tenaga kerja yang dimiliki oleh pihak provider outsourcing sesuai dengan
yangdibutuhkan oleh perusahaan.
4. Pihak provider perusahaan mengetahui bentuk dari kegiatan bisnis perusahaan.
5. Pengalaman pihak provider outsource.
6. Eksistensinya dan lain-lainnya.
Adapun masalah yang terjadi ketika melakukan penggunaan outsourcing adalah:
1. Saat penentuan partner outsourcing. Bahwa pihak provider outsourcing harus
betul- betul mengetahui apa yang betul-betul di butuhkan oleh pihak perusahaan
danmenjaga hubungan yang baik dengan pihak provider outsourcing.
2. Pelanggaran ketentuan outsourcing. Agar biaya produksi perusahaan berkurang,
perusahaan terkadang melanggar ketentuan-ketentuan yang telah di tetapkan
sehinggaseringterjadi demo para buruh-buruh yang ada.
3. Pihak provider outsourcing sering memotong gaji para pekerja tanpa ada
batasannya, sehingga yang mereka terima menjadi sedikit karena berkurang
lebih banyak.
17
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
1. Understand
company goals
and
objectives
2. A strategic vision and plan
3. Select the right vendor
4. On going management of
the
relationships
5. A properly structured contract
6. Open communication with affected
individuals/groups
7. Senior
executive
support
and
involvement
8. Careful attention to personnel issues
9. Near-term financial justification
10. Use of outside expertise
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Commitment to quality
Price
References/reputation
Flexible contract terms
Scope of resources
Additional value-added capability
Cultural match
Existing relationship
Location
Other
1.
2.
3.
4.
5.
6.
18
IV. KESIMPULAN
Kemudian
Outsourcing:
perusahaan
perlu
memperhatikan
hal-hal
penting
dalam
20
21
V. DAFTAR PUSTAKA
22