OLEH :
Kelompok 3
VADLIL IHSAN APNOSA
ANA STESIA SUARFI
DESTITIYA
ELANI PUTRI
LIZAHRA MAULINA
RISTIYANA WIJAYANTI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
PADANG
2016
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat ALLAH SWT atas pertolongan-NYA
kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul Memasuki Kehidupan Berkeluarga.
Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi
kami berhasil menyelesaikannya dengan baik.
Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada dosen, yang telah membimbing kami dari
diskusi sampai pada tahap pembuatan makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada teman-teman mahasiswa yang telah memberi kontribusi, baik langsung maupun tidak
langsung dalam pembuatan makalah ini.
Harapan kami semoga makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, serta bermanfaat bagi kita semua, walaupun masih banyak
terdapat kekurangan pada laporan ini baik dalam isi maupun cara penyajian makalah. Oleh
karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan laporan kami berikutnya.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Page 1
DAFTAR ISI
Kata pengantar......................................................................................................
Daftar isi...............................................................................................................
ii
BAB I Pendahuluan.............................................................................................
BAB II Pembahasan.............................................................................................
Fungsi keluarga.........................................................................................
Disfungsi keluarga....................................................................................
Kesimpulan...............................................................................................
Saran.........................................................................................................
Daftar pustaka..........................................................................................
Page 2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Islam adalah agama yang syumul (universal). Agama yang mencakup semua sisi
kehidupan, tidal ada satu masalah pun dalam kehidupan ini yang tidak dijelaskan, dan tidak
ada satu pun masalah yang tidak disentuh nilai islam, walau masalah tersebut Nampak kecil
dan sepele. Itulah Islam, agama yang member rahmat bagi sekuruh alam.
Dalam masalah perkawinan, Islam telah berbicara banyak, dimulai bagaimana cara
mencari kriteria bakal calon pendamping hidup hingga bagaimana memperlakukannya dikala
resmi menjadi sang penyejuk hati. Islam memiliki tuntunannya, begitu pula Islam
mengajarkan bagaimana mewujudkan sebuah pesta pernikahan yang meriah, namun tetap
mendapat berkah dan tidak melanggar tuntunan Rasulullah SAW, demikian halnya dengan
pernikahan yang sederhana namun tetap penuh pesona.
Telah membudaya dikalangan masyarakat umum, baik masyarakat dari lapisan bawah
maupun lapisan atas, ketika terlaksana pernikahan akan dilaksanakan pula sebuah perayaan
dalam rangka mensyukuri terselenggaranya momen tersebut. Dalam merayakannya itupun
sangat variatif. Ada yang dilaksanakan secara kecil-kecilan dengan hanya sebatas menjamu
para undangan dengan makanan sekedarnya atau bahkan ada yang merayakannya secara
besar-besaran, dengan memakan waktu berhari-hari dan dengan beraneka ragam hiburan dan
makanan yang disajikan hingga terkesan berlebihan.
1.2. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini rumusan masalah yang dapat kami paparkan adalah sbb:
1.2.1. Bagaimana pelaksanaan walimah yang islami?
1.2.2. Apa hal-hal yang harus dihindari dalam pelaksanaan walimah?
1.2.3. Apa eksistensi keluarga (pengertian dan bentuk-bentuk keluarga)?
1.2.4. Apa fungsi keluarga?
1.2.5. Apa disfungsi keluarga?
1.3. Tujuan Pembahasan
1.3.1. Untuk mengetahui pelaksanaan walimah yang islami.
1.3.2. Untuk mengetahui hal-hal yang harus dihindari dalam pelaksanaan walimah.
1.3.3. Untuk memahami eksistensi keluarga (pengertian dan bentuk-bentuk keluarga).
1.3.4. Untuk mengetahui fungsi keluarga.
1.3.5. Untuk mengetahui disfungsi keluarga.
Page 1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Bagaimana pelaksanaan walimah yang Islami
Walimah adalah istilah yang terdapat dalam literatur arab yang secara arti kata berarti
jamuan yang khusus untuk perkawinan dan tidak digunakan untuk penghelatan di luar
perkawinan. Sedangkan definisi yang terkenal di kalangan ulama, walimatul ursy diartikan
dengan perhelatan dalam rangka mensyukuri nikmat Allah atas telah terlaksananya akad
perkawinan dengan menghidangkan makanan.
Dalam sebuah hadist telah dijelaskan :
:
: :
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, ia berkata, Aku bacakan
kepada Malik, dari Nafi, dari Ibnu Umar, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda:
Apabila salah seorang di antara kalian diundang kepada suatu walimah, maka hendaklah
ia menghadirinya. (HR. Muslim)
Walimah adalah Suatu amalan akan menjadi sangat berkah ketika dilakukan karena
mengharap ridha Allah SWT, termasuk dalam penyelenggaraan acara walimah. Selain itu ada
beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penyelenggaraan walimah, yaitu:
1. Sesuai dengan hadits di atas, bahwa undangan tidak boleh dikhususkan terhadap
orang-orang kaya saja, sedangkan orang-orang miskin tidak diundang.
2. Orang yang mengundang untuk walimah jangan sampai melupakan kerabat dan
rekan-rekannya. Jika yang diundang hanya sebagian diantara mereka, tentu akan
menyakiti hati sebagian yang lain yang tidak diundang. Dan yang pasti, orang-orang
yang shaleh ahrus diundang, apakah mereka fakir ataupun kaya.
3. Disunnahkan menyelenggarakan walimah dengan menyembelih seekor domba atau
lebih jika memang ada kesanggupan.
4. Penyelenggaraan walimah ini harus dimaksudkan untuk mengikuti sunnah dan
menyenangkan saudara-saudara.
2.2 Apa hal-hal yang harus dihindari dalam pelaksanaan walimah
1. Dalam walimah harus dihindarkan hal-hal yang sudah biasa menyebar pada zaman
sekarang, yang diwarnai dengan berbagai kemungkaran dan dosa serta yang jelas
diharamka syariat, seperti meminum jenis-jenis minuman yang memabukkan atau
apapun yang diharamkan, dan laki-laki yang bercampur dengan wanita. Artinya tidak
berbaur antara tamu pria dan tamu wanita [24]
Page 2
2. Menghindari hiburan yang merusak. Contohnya, suguhan acara tarian oleh wanitawanita yang berbusana tidak sesuai dengan syariat islam, bahkan cenderung
mempertontonkan aurat.
3. Dalam rumah tempat walimah itu tidak terdapat perlengkapan yang haram.
Karena, ketika di tempat terselenggaranya walimah tersebut terdapat perlengkapan
yang diharamkan oleh agama, maka acara tersebut sudah tidak sesuai dengan batasan
walimah yang dianjurkan oleh agama. Salah-satu contoh dari peralatan tersebut telah
dijelaskan dalam hadits Rosul yang artinya: Dari Hudzaifah Al-Yaman R.A. Ia
berkata: Rosululoh S.A.W. bersabda: janganlah kamu minum dangan bejana emas
dan perak dan janganlah kamu makan dengan piring emas dan perak, karena Ia
untuk mereka (orang kafir) di dunia dan untuk Kamu nanti di akhirat.(muttafaq
alaih).[25]
2.3. Apa eksistensi keluarga (pengertian dan bentuk-bentuk keluarga)
A. Pengertian keluarga
2. Matrilinear adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa ganerasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.
Berdasarkan Jenis Perkawinan
II.
1.
III.
Monogami adalah keluarga dimana terdapat seorang suami dengan seorang istri.
2. Poligami adalah keluarga dimana terdapat seorang suami dengan lebih dari satu
istri.
Berdasarkan Pemukiman
IV.
1. Patrilokal adalah pasangan suami istri, tinggal bersama atau dekat dengan keluarga
sedarah suami.
2. Matrilokal adalah pasangan suami istri, tinggal bersama atau dekat dengan
keluarga satu istri
3. Neolokal adalah pasangan suami istri, tinggal jauh dari keluarga suami maupun
istri.
Berdasarkan Jenis Anggota Keluarga
V.
1. Keluarga inti (Nuclear Family) adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan
anak-anak.
2. Keluarga besar (Extended Family) adalah keluarga inti ditambahkan dengan sanak
saudara. Misalnya : kakak, nenek, keponakan, dan lain-lain.
3. Keluarga Berantai (Serial Family) adalah keluarga yang terdiiri dari wanita dan
pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
4. Keluarga Duda/janda (Single Family) dalah keluarga yang terjadi karena perceraian
atau kematian.
5. Keluarga berkomposisi (Composite) adalah keluarga yang perkawinannya
berpoligami dan hidup secara bersama.
6. Keluarga Kabitas (Cahabitation) adalah dua orang yang terjadi tanpa pernikahan
tetapi membentuk suatu keluarga.
Berdasarkan Kekuasaan
1. Patriakal adalah keluarga yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga
adalah dipihak ayah.
2. Matrikal adalah keluarga yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga
adalah pihak ibu.
3. Equalitarium adalah keluarga yang memegang kekuasaan adalah ayah dan ibu.
Page 4
Sosialisasi
Pembentukan noema-norma, tingkah laku pada tiap tahap perkembangan anak serta
kehidupan keluarga
D. Fungsi Sosial
e. Disfungsi keluarga terjadi sehubungan dengan adanya konflik segitiga antara ayah,
ibu dan anak.
V.
VI.
BAB III
PENUTUP
Page 7
3.1. Kesimpulan
Walimah adalah perhelatan dalam rangka mensyukuri nikmat Allah atas telah
terlaksananya akad perkawinan dengan menghidangkan makanan. Walimah yang islami
harus mengikuti sunnah dan menyenangkan saudara-saudara. Sedangkan keluarga
adalah Keluarga adalah salah satu kelompok atau kumpulan manusia yang hidup
bersama sebagai satu kesatuan atau unit masyarakat terkecil dan biasanya selalu ada
hubungan darah, ikatan perkawinan atau ikatan lainnya, tinggal bersama dalam satu
rumah yang dipimpin oleh seorang kepala keluarga dan makan dalam satu periuk.
Keluarga ini juga memiliki berbagai bentuk. Dan keluarga juga memiliki fungsi dan
disfungsi.
3.2. Saran
Dengan selesainya makalah ini, penulis menyadari tentunya masih banyak kekurangan dalam
penulisannya, maka dari itu kami mengharapkan kritikan dan saran yang sifatnya membangun dari
teman-teman, tak terkecuali dari bapak dosen pembimbing yang membawakan mata kuliah ini untuk
perbaikan tugas-tugas selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Slamet. 1999. Fiqih Munakahat. Bandung : Cv Pustaka Setia
Page 8
Al-Iraqy, Butsainan As-Sayyid. 1998. Rahasia Pernikahan Yang Bahagia. Jakarta Selatan: Pustaka
Azzam
Yunus, Mahmud. 1990. Kamus Arab Indonesia.. Jakarta: Hidakarya Agung
Page 9